Rabu, 31 Januari 2018

Ketua Baru PMII Sidoarjo Siap Laksanakan Serentetan Program Unggulan

Sidoarjo, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Konferensi Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sidoarjo yang digelar di aula MWCNU Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu-Ahad (2-3/1), menetapkan Muhammad Mahmuda sebagai Ketua PMII Sidoarjo periode 2016-2017. Mahmuda terpilih setelah unggul dengan 10 suara dari Doni Gunawan yang memperoleh 5 suara.

Konferensi dihadiri seluruh Pengurus Komisariat PMII se-Sidoarjo dari berbagai perguruan tinggi, antara lain Institut Agama Islam (IAI) Al-Khoziny, Universitas Maarif Hasyim Latief (Umaha), Universitas Sunan Giri, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, dan sebagai peninjau dari Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida). Muhammad Mahmuda berasal dari IAI Al-Khoziny sedangkan Doni Gunawan dari Umaha.

Ketua Baru PMII Sidoarjo Siap Laksanakan Serentetan Program Unggulan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua Baru PMII Sidoarjo Siap Laksanakan Serentetan Program Unggulan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua Baru PMII Sidoarjo Siap Laksanakan Serentetan Program Unggulan

"Rasa bangga yang telah kami dapat atas dukungan sahabat/sahabati mulai dari awal hingga akhir yang telah memperjuangkan. Kami akan menjalankan putaran organisasi ini dan selalu berkoordinasi dengan komisariat hingga rayon se-Sidoarjo, serta selalu bersikukuh untuk menjalan putaran organisasi dengan baik demi PMII ke depannya lebih baik," kata Mahmuda, Ahad (3/1) malam.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Menurutnya, ke depan masih banyak program yang perlu diperbaiki. Seperti menghidupkan kembali komisariat PMII STKIP PGRI Sidoarjo, membuat website resmi Pimpinan Cabang PMII Sidoarjo, merintis rayon di setiap komisariat yang belum memiliki rayon, serta program unggulan lainnya. Untuk itu, dirinya akan berkoordinasi dengan seluruh PK PMII se-Sidoarjo.

Gigin Anggi Zuarinsa, mantan Ketua PC PMII Sidoarjo berpesan kepada ketua terpilih supaya menjadi pemimpin yang ikhlas dan sabar dalam mengabdi di PMII. Gigin berharap program-program yang baik supaya dilanjutkan, dan dapat memperbaiki yang belum sempurna.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Program yang belum terealisasi adalah pembuatan website cabang, perintisan LSO bidang ekonomi serta menghidupkan lagi komisariat Ronggowarsito STKIP. Untuk itu, saya berpesan kepada Ketum yang baru supaya tetap sabar dan ikhlas melanjutkan program tersebut. Tidak hanya itu saja, pengawalan kaderisasi di semua komisariat se- Sidoarjo khususnya komisariat Umsida dan Unusida," ungkap Gigin.

Ketua PK PMII Lintang Songo Unusida Moch Zakariya Dimas Prata mengucapkan selamat atas terpilihnya sahabat M Mahmuda menjadi Ketua PC PMII Sidoarjo masa gerak 2016-2017. "Semoga bisa membawa PMII Sidoarjo lebih maju dan jaya serta sanggup menegakkan kalimat Tuhan (Allah). Salam Pergerakan," ucapnya. (Moh Kholidun/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Bahtsul Masail, Anti Hoax Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Buang Sampah Sembarangan adalah Teror Lingkungan Hidup

Way Kanan, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selain pendidikan, lingkungan hidup yang bersih adalah investasi masa depan untuk anak cucu kita. Karena itu, menurut Manajer Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) Way Kanan Lampung Gatot Arifianto, membuang sampah sembarang merupakan bentuk teror dan radikalisme terhadap lingkungan hidup yang harus dihentikan sekarang juga.

Buang Sampah Sembarangan adalah Teror Lingkungan Hidup (Sumber Gambar : Nu Online)
Buang Sampah Sembarangan adalah Teror Lingkungan Hidup (Sumber Gambar : Nu Online)

Buang Sampah Sembarangan adalah Teror Lingkungan Hidup

"Atas nama kebersihan bagi rumah tangga salah satunya, sampah dibuang sembarangan. Bukankah hal itu merupakan kekejaman? Jadi kenapa tidak dihentikan segesa mungkin?" ujar pegiat Gusdurian itu di Blambangan Umpu, Sabtu (19/2/2016).

Sekitar 25 komunitas dengan kurang lebih 1.000 relawan dikolaboratori PC GP Ansor Way Kanan akan terlibat aktif memungut dan memilah sampah ditemukan di jalan kemudian dikumpulkan dalam kantung sesuai jenisnya dengan berjalan kaki atau bersepeda.

Aksi itu merupakan gerakan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2016. Diikuti 800 lebih komunitas di 34 provinsi di Indonesia. Di Way Kanan, kegiatan tersebut bertajuk Way Kanan Ramik Ragom (beragam) Sakai Sambayan (gotong royong) "Bergerak Untuk Indonesia #BebasSampah2020".

"Dalam konteks kebersihan lingkungan, diam bukan berarti emas. Dalam konteks ini pula , tidak berlaku pula nasehat bijak Tan Malaka, Padi Tumbuh Tak Berisik. Dalam konteks ? Way Kanan Ramik Ragom Sakai Sambayan Bergerak Untuk Indonesia #BebasSampah2020, ingat saja ketika Sayyidina Umar mengariskan pedang di tulang unta, yakni suatu kebenaran yang harus dilakukan," tegas Ketua PC GP Ansor Way Kanan itu.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Sakai Sambayan” sebagai falsafah hidup masyarakat Lampung, ujar Gatot menambahkan, harus diimplentasikan sebagai perilaku supaya tidak menjadi sekedar teks atau ingatan.

"Kami berharap kegiatan Sakai Sambayan secara massal bisa menjadi kegiatan rutin bulanan, sehingga bisa menjadi sarana silaturahmi mengingat rendahnya pertemuan antar komunitas di daerah ini. Selain itu, dengan kesadaran masyarakat memilah sampah sesuai jenisnya, akan berdampak positif, bagi kesehatan lingkungan dan peningkatan ekonomi melalui pembuatan pupuk organik salah satunya. Kegiatan tersebut Insya Allah akan dihadiri Bupati Raden Adipati Surya," kata pemilik gelar adat Lampung Ratu Ulangan ini.?

Di Blambangan Umpu, aksi dilakukan di 10 titik, diikuti 305 relawan dari Polres, Kodim 0427, KNPI, Saka Wira Kartika, Pokjawan, Pemuda Katholik, BPUN, Gusdurian, GP Ansor, Sekolah Beladiri Karate Indonesia, Radin Djambat Shooting Club, Pemuda Muhammadiyah, alumni BPUN, GP Ansor, Banser, Pemula, Pramuka, Lembaga Perlindungan Anak, Pramuka dan Kantor Lingkungan Hidup, berakhir di Monumen Ryacudu.

Lalu di Pakuan Ratu, kegiatan akan berlangsung di Kampung Tanjung Serupa, dikuti 310 relawan dari HIPSI, SMP, SMA, Pondok Pesantren Al-Falakhus Saadah, Gusdurian, GP Ansor-Banserdan berakhir di Pondok Pesantren Al-Falakhus Saadah.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kemudian di Negara Batin, aksi akan dilakukan di Kampung Purwa Negara, diikuti kurang lebih 50 relawan dari Pemuda Muhammadiyah dan PAC GP Ansor Kampung Purwa Negara. Lantas di Baradatu, kegiatan dikuti 150 relawan dari PGRI dan IPSI, berkahir di Gedung PCNU.

Selanjutnya di Way Tuba, pelaksanaan kegiatan dilakukan di Kampung Bukit Gemuruh, diikuti 100 relawan dari PAC GP Ansor Way Tuba, PMI, Gusdurian, pelajar dan masyarakat.

Kemudian di Banjit, kegiatan diikuti 250 relawan yang terdiri dari sejumlah pelajar dari Kampung Bali Sadhar Selatan, Bali Sadhar Utara dan Bali Sadhar Tengah, dikoordinir oleh Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah). Dan di Gunung Labuhan, aksi berlangsung di Dusun 1 Pamuka Jaya, Kampung Labuhan Jaya.diikuti 15 orang, berakhir di Pondok Pesantren Assiddiqiyah 11. (Disisi Saidi Fatah/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Pertandingan, Doa Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

LAZISNU Serahkan Daging Kurban untuk Korban Kebakaran Kebon Pala

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Kedatangan tim NU Care-LAZISNU disambut meriah oleh warga Kebon Pala-Jatinegara, Jakarta Timur, yang pada 20 Agustus 2017 lalu saat ditimpa musibah kebakaran.

LAZISNU Serahkan Daging Kurban untuk Korban Kebakaran Kebon Pala (Sumber Gambar : Nu Online)
LAZISNU Serahkan Daging Kurban untuk Korban Kebakaran Kebon Pala (Sumber Gambar : Nu Online)

LAZISNU Serahkan Daging Kurban untuk Korban Kebakaran Kebon Pala

Kali ini kedatangan kembali NU Care-LAZISNU pada Jumat (1/9) siang, tak lain untuk menghadiri pemotongan hewan kurban dan mendistribusikan secara langsung daging kurban kepada warga Kebon Pala, Jakarta Timur.

Abdullah Mas’ud, Ketua Panitia Kurban NU Care-LAZISNU 2017 menjelaskan bahwa warga Kebon Pala mendapat 2 (dua) sapi dari perolehan total 63 sapi dan 175 kambing kurban, yang disalurkan ke berbagai daerah di Indonesia.

“Ya, tahun ini kita mendapat amanah 63 ekor sapi dan 175 ekor kambing, untuk kita sebar ke berbagai daerah di Indonesia. Dan hari ini kita menyaksikan langsung penyembelihan hewan kurban di Kebon Pala, di daerah yang kemarin terkena musibah kebakaran. Di sini kita sembelih dua sapi kurban. Pertama dari Alfamart yang kurang lebih bobotnya 1 ton. Satu lagi dari Ibu Chusnul Chotimah dan keluarga,” jelas Mas’ud.

Mas’ud menambahkan, kehadiran NU Care-LAZISNU bisa memberi manfaat dan semangat kepada masyarakat Kebon Pala.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“NU Care hadir di sini mudah-mudahan ada manfaatnya, dan semoga bisa memotivasi masyarakat Kebon Pala,” imbuh Mas’ud.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sementara itu, Firdaus, salah satu warga Kebon Pala menyampaikan terimakasih kepada NU Care-LAZISNU, yang bisa memberi senyum bahagia kepada warga.

“Alhamdulillah. Hal ini di luar dugaan. Saya nggak kepikiran, nggak tahunya kami dapat dua sapi kurban, dan yang satu sapi beratnya 1 ton. Terimakasih NU Care atas penyaluran kurbannya. Setidaknya (kurban) ini bisa memberi senyum bahagia kepada sekitar 300 warga terdampak musibah kebakaran tempo hari,” tutur Firdaus.

“Semoga ini menjadi satu kebaikan bagi warga bencana kebakaran. Semoga dapat meredam kepedihan warga. Dan semoga kerjasama ini berjalan terus dengan baik,” kata Firdaus, yang juga merupakan Kasatkorcab Banser Jakarta Timur.

Slamet Tuharie, Direktur Penyaluran dan Pendayagunaan NU Care-LAZISNU mengungkapkan, kegiatan ini berjalan berkat kerjasama dengan Banser, Alfamart, dan semua pekurban yang mengamanahkan kurbannya kepada NU Care-LAZISNU.

Ia menerangkan, berkat kerja sama NU Care dengan Banser, Alfamart, dan semua pekurban hal ini berjalan. Kita juga ucapkan banyak terima kasih kepada semuanya dan kepada semua pekurban di NU Care.?

“Mudah-mudahan para pekurban yang telah mengamanahkan kurbannya kepada NU Care, ibadahnya diterima Alloh SWT. Bagi Bapak-Ibu kaum muslimin-muslimat yang tahun ini belum bisa menunaikan ibadah kurban, semoga bisa di tahun depan. Dan kami siap menerima amanah Bapak-Ibu sekalian,” ungkap Slamet. (Wahyu Noerhadi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Doa, Kajian Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 30 Januari 2018

Kaum Beragama “Tak Beragama”

Oleh: Slamet

Pelbagai kasus kekerasan, anarki dan teror atas nama agama atau yang dilakukan oleh kaum beragama sebenarnya menunjukkan bahwa mereka bukanlah kaum “beragama”. Kesimpulan singkat ini merupakan analisis dasar dari pemahaman makna agama sebagai sebuah institusi yang mengatur kehidupan manusia untuk menuju kedamaian abadi.

Namun sayangnya, banyak kaum-kaum beragama yang justru memanfaatkan dalil-dalil agama untuk melakukan kekerasan. Bahkan, lebih spesifik lagi untuk kepentingan-kepentingan politik. Tragedi Muslim Rohingya, Bom di Gereja Oikumene Samarinda dan tragedi-tragedi kekerasan atas nama agama lainnya menjadi contoh tentang masih banyaknya kaum beragama yang tak “beragama”.

Kaum Beragama “Tak Beragama” (Sumber Gambar : Nu Online)
Kaum Beragama “Tak Beragama” (Sumber Gambar : Nu Online)

Kaum Beragama “Tak Beragama”

Padahal, hakikat beragama bukan terletak pada pengakuan seseorang bahwa ia telah memeluk agama tertentu, kemudian menuliskannya di kartu identitas sebagai bukti ia telah beragama. Begitu pula, dalam beragama juga tidak cukup sekadar membaca terjemah kitab suci, kemudian menelan mentah-mentah tanpa melihat aspek historis dan sosiologis yang melatar belakangi ayat tersebut diturunkan.

Namun, hakikat beragama terletak pada seberapa jauh pemeluk agama mengetahui makna dasar agama itu sendiri. Hal ini sangat penting untuk menjadikan kaum yang—mengaku—beragama menjadi benar-benar “beragama.” Oleh karena itu, pemahaman terhadap makna dasar agama adalah prasyarat mutlak bagi kaum beragama untuk memahami agama secara hakiki.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Menilik pengertian agama dari sudut pandang bahasa, maka agama berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “a” dan “gama”. Huruf “a” berarti tidak dan “gama” berarti kacau. Lebih gampangnya, agama berarti kedamaian atau menghilangkan kekacauan.

Dari pengertian dasar ini saja, manusia yang mengaku sebagai kaum beragama tidak akan mungkin melakukan kekacauan, karena bertentangan dengan makna agama itu sendiri. Maka, hanya dengan melihat makna agama dari sudut pandang etimologisnya, pantaskah kaum beragama melakukan kekacauan? Atau bahkan lebih dari itu, bolehkan kaum beragama melakukan tindakan anarkis dan teror?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Tentu jawabannya tidak. Karena dengan melakukan hal-hal itu, maka kaum beragama telah mengotori hakikat “agama” itu sendiri. Namun sayangnya, justru yang terjadi hari ini adalah tindak kekerasan, anarkis dan teror yang menggunakan dalil agama, khususnya dalil tentang jihad. Salah kaprah pemahaman tentang jihad inilah yang kemudian membuat makna jihad menjadi sesuatu yang dikonotasikan pada aktivitas yang berbau kekerasan bahkan hingga memunculkan the Holy War Doctrine.

Doktrin “Holy War”

Doktrin ”Holy War” adalah sebuah doktrin yang mengajarkan tentang perang yang dilakukan atas perintah Tuhan. Bahkan, lebih jauh lagi kelompok yang meyakini bahwa Tuhan memerintahkan perang ini menganggap aktivitas ini sebagai sebuah tugas suci dan mulia demi mendapatkan derajat tinggi di sisi Tuhannya. Doktrin ini akan mudah sekali dicerna oleh kaum-kaum tekstualis yang hampir selalu mengabaikan latar belakang sebuah ayat diturunkan.

Singkatnya, kaum tektualis memahami sebuah teks ke dalam alih bahasa yang itu pun sebenarnya tidak mesti sama maknanya. Kelompok-kelompok ini pula yang memahami bahwa perang adalah bagian tak terpisahkan dari jihad. Akibatnya, pemahaman ini seolah membuat relasi antara “jihad” dan “perang” sebagai satu kesatuan yang utuh. Padahal tidak demikian adanya. Jihad tidak semata-mata menyoal perang, namun juga perjuangan intelektual (al Ijtihad) dan perjuangan sprititual (al Mujahadah).

Keberadaan kelompok tekstualis yang pada perjalanannya menjadi kaum ekstrimis tersebut menjadi tantangan tersendiri di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk. Kesadaran yang sangat rendah terhadap kesetaraan manusia di mata hukum, HAM maupun Tuhan menjadikan mereka gelap mata dengan tidak mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan. Padahal, memanusiakan manusia adalah salah satu tujuan utama adanya agama di muka bumi. Sebaliknya, manusia yang tidak mampu memanusiakan manusia sejatinya belum mampu memahami tentang makna agama yang sesungguhnya.

Kondisi ini masih diperkuat dengan akses informasi tentang pemahaman-pemahaman doktrin ekstrimis yang sangat mudah dijangkau oleh masyarakat melalui teknologi informasi. Blog-blog hingga portal-portal berita yang menyajikan referensi tentang doktrin-doktrin kelompok ekstrimis masih terus bertebaran dan jumlahnya terus meningkat.

Hal ini masih diperparah dengan ketiadaan batas usia untuk bisa mengakses informasi tersebut, sehingga upaya filterisasi terhadap informasi sangatlah rendah. Alhasil, informasi yang didapat langsung ditelan mentah-mentah tanpa melihat dari mana sumbernya, siapa yang menyampaikan dan dari media apa.

Oleh karena itu, demi menjaga toleransi yang sudah sekian lama dibangun di Indonesia sekaligus menjadi kekuatan bangsa, pemerintah harus tegas terhadap aktivitas-aktivitas yang membahayakan keutuhan bangsa, baik dalam dunia nyata maupun dunia maya. Keterbukaan informasi memang sudah menjadi hal yang wajib di era globalisasi. Begitu pula dengan kebebasan berpendapat yang menjadi nilai utama dari berdemokrasi.

Namun, jangan sampai keterbukaan informasi dan kebebasan berpendapat justru menjadi bumerang bagi bangsa ini. Khusus untuk hal ini, Indonesia perlu mengingat kembali sejarah Uni Soviet yang justru hancur karena kebijakan Glasnost di masa pemerintahan Mikhail Gorbachev pada pertengahan 1980-an. Kebijakan tentang keterbukaan informasi (Glasnost) ini justru menjadi bumerang hingga menyebabkan runtuhnya Uni Soviet pada 26 Desember 1991 selain kebijakan Perestroika (restrukturisasi ekonomi) dan Uskoreniye (percepatan pembangunan ekonomi).

Jika pemerintah Indonesia belum juga bertindak tegas pada aktivitas-aktivitas kelompok ini yang sudah semakin merajalela dalam arus informasi digital, maka bukan tidak mungkin kelompok-kelompok ekstrim yang menganggap aktivitas teror sebagai bagian dari Holy War akan terus bertambah. Termasuk ancaman terhadap toleransi dan keberagamaan di Indonesia akan semakin pudar. Sekali lagi, bahwa pemerintah memiliki peran vital dalam mengontrol dan mengatur aktivitas kehidupan masyarakatnya demi menjaga keutuhan bangsanya.

Penulis adalah Direktur NU Care – LAZISNU dan Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Islamic Studies UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.



Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ulama, Bahtsul Masail Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pasar Zakfariah, Tempat Belanja Favorit Jamaah Haji Indonesia

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Jamaah haji Indonesia sudah menyelesaikan ibadah haji. Mereka pulang ke Tanah Air mulai 9 Oktober hingga 8 November nanti. Sebelum ke Tanah Air, para jamaah haji banyak yang menyempatkan berbelanja cendera mata khas Tanah Suci ke pusat-pusat perbelanjaan.

Salah satu pusat perbelanjaan yang diserbu oleh jamaah haji Indonesia di Makkah adalah Pasar Zakfariah. Hal ini terlihat dari banyaknya jamaah haji asal Indonesia yang sedang berbelanja seperti yang terlihat pada Rabu (15/10). Kemanapun pergi, pasti ditemui jamaah asal Tanah Air. Pasar ini disebut-sebut sebagai pengganti Pasar Seng yang dibongkar karena Masjidil Haram sedang dilakukan perluasan.

Pasar Zakfariah, Tempat Belanja Favorit Jamaah Haji Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Pasar Zakfariah, Tempat Belanja Favorit Jamaah Haji Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Pasar Zakfariah, Tempat Belanja Favorit Jamaah Haji Indonesia

Pasar Zakfariah terletak sekitar 1 kilometer dari Masjidil Haram, sehingga bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 30 menit. Selain itu, dari pasar ini juga ada kendaraan taksi, atau mungkin tepatnya "angkot" karena ongkosnya ditarik per orang. Ongkos dari pasar menuju Masjidil Haram sebesar dua riyal per orang (sekitar Rp6.500).

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Suasana pasar ini mirip dengan Pasar Tanah Abang atau Pasar Jatinegara di Jakarta, namun dengan ukuran yang lebih kecil. Sebelum memasuki pasar, di tepi jalan sudah banyak toko-toko.

Di pasar ini banyak ditemui berbagai macam oleh-oleh baik khas Tanah Suci seperti pashmina, pakaian muslim, jilbab, sajadah, ghutra (kain penutup kepala), tasbih. Panganan khas Arab seperti kurma, kacang arab dan lainnya. Bahkan juga mainan dan barang-barang elektronik, jam dan perhiasan. "Mau cari yang murah-murah untuk oleh-oleh," kata seorang jamaah haji.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Namun sebagian besar barang-barang tersebut adalah barang impor terutama dari Tiongkok. Pemasok lainnya adalah India, Pakistan dan Turki.

Jamaah yang tidak bisa berbahasa arab tidak perlu khawatir karena hampir semua penjaga toko bisa berbahasa Indonesia, minimal jika menanyakan harga-harga. Banyaknya pedagang yang bisa berbahasa Indonesia mungkin karena memang jumlah jamaah haji Indonesia adalah yang terbesar dan terkenal royal membeli oleh-oleh. Tahun ini kuota jamaah haji Indonesia mencapai 155.200 orang.

Kalimat-kalimat, "Murah...murah," banyak terdengar.

"Dua riyal...dua riyal," kata pedagang lain yang sedang mengobral barang dagangannya.

Bahkan untuk menarik jamaah haji, seorang penjaga toko menyebutkan nama-nama presiden Indonesia. "Jokowi...Jokowi," kata seorang pedagang yang tentu mengundang senyum dan ketertarikan jamaah Indonesia.

Ia pun menyebut nama presiden lainnya seperti, Soekarno, Soeharto, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Harga barang-barang di sini tidak terlalu jauh dengan di tempat-tempat lainnya di Makkah, misalnya ghurta antara lima hingga 15 riyal, pashmina 5-10 riyal, dan tasbih mulai 5 riyal per lusin. Namun, pembeli perlu menawar, apalagi jika ingin membeli dalam jumlah besar.?

"Jika beli satu harga 10 riyal namun beli 10 (lembar pashmina) bisa 8,5 riyal," kata anggota Media Center Haji, Neni, yang membeli pashmina.

Di pasar ini juga dijual tasbih dari bahan kayu koka. Tasbih ini memang cukup dicari pembeli karena konon tongkat Nabi Musa dibuat dari kayu ini. Namun hati-hati, menurut seorang tenaga musiman, seringkali yang dijual adalah berasal dari koka palsu.?

"Harganya bervariasi mulai dari 30 sampai 70 riyal, namun saya tidak beli takut palsu. Karena di Madinah ada yang harganya sampai 600 riyal," kata Kepala Seksi Media Center Haji, Rosidin Karidi.

Sementara itu Nazli mengatakan, walau harga tidak terlalu jauh dengan di toko-toko lainnya, namun pilihan di Pasar Zakfaria sangat bervariasi dan banyak sehingga banyak pilihannya. Nazli pun memborong jilbab.

Oleh sebab itu pasar itu disebut juga sebagai pasar `borong` karena para pembeli yang umumnya jemaah haji, banyak yang berbelanja dengan memborong barang sebagai oleh-oleh.(antara/mukafi niam) foto: Kemenag

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Kyai, Kajian Sunnah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Fatayat NU harus Mampu Membawa Diri

Brebes, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Keberadaan Fatayat NU harus mampu membawa diri, jangan sampai di bawa ke sesuatu yang bersifat sementara. Artinya, bersikap netral dalam sikap politik ataupun pengabdian pada masyarakat. Tidak di bawa-bawa ke mana yang disukai oleh pemimpinnya, sehingga akan menjadi organisasi yang bermartabat dengan pelayanan yang prima dan tidak memihak.

“Mengelola Fatayat itu, harus dengan sinar keikhlasan dengan mampu mambawa diri,” demikian pesan Ketua Pemimpin Wilayah (PW) bidang Pendidikan dan Pengkaderan Fatayat NU Jawa Tengah  Hj Muta’alimah saat membuka Konferensi Cabang (Konfercab) Fatayat NU Brebes di Hotel Dedy Jaya Brebes, Ahad (16/12).

Fatayat NU harus Mampu Membawa Diri (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU harus Mampu Membawa Diri (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU harus Mampu Membawa Diri

Tidak berarti, kata Muta’alimah, Fatayat menghindar dari berbagai partai politik tetapi justru harus mampu bekerja sama. Kader-kader Fatayat bertebaran diberbagai partai politik juga menempati posisi pekerjaan diberbagai sektor. Sehingga kerjasama antar lembaga harus terus dibangun sesuai dengan koridor dan tidak melenceng dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Kerja sama itu bukan kenikmatan yang di bagi bersama-sama, tetapi membangun sinergi untuk menggolkan visi dan misi organisasi,” terangnya.

Selain itu, lanjutnya, untuk mengelola Fatayat harus dipegang oleh orang-orang yang memiliki kompetensi dalam berorganisasi. Sebab berorganisasi itu memerlukan sentuhan tangan-tangan trampil yang ikhlas dan rela berkorban. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Yang lebih utama, Muta’alimah menambahkan, dalam kiprahnya Fatayat harus berpegang teguh membantu NU dalam pengembangan Islam ahlussunah wal jamaah. Dengan tetap menjaga keutuhan NKRI. 

“Kita harus waspada dengan aliran-aliran Islam di Indonesia yang melenceng dari ajaran ahlussunah wal jamaah dan berupaya memporakporandakan NKRI,” tandasnya.

Untuk itu, kuantitas keanggatoaan Fatayat diupayakan dengan peningkatan kualitas keanggotaanya pula. “Kami bersyukur, ternyata anggota Fatayat tidak ketinggalan dalam pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu,” pungkasnya.

Sejalan dengan itu, Ketua Pengurus Cabang (PC) NU Brebes H Athoillah meminta kepada Fatayat jangan seperti tukang parkir. Artinya, tidak merasa memiliki tetapi hanya merasa dititipi. Sebab kalau hanya merasa dititipi maka pengelolaannyapun tidak maksimal. 

“Merawat Fatayat itu harus dengan niatan, Fatayat itu hak milik sehingga di rawat dengan temen (sepenuh hati, red),” ajak Athoillah.

Termasuk, dengan merawat NU berarti menjalin kemitraan dengan pemerintah di daerahnya. “Tidak ada alasan, untuk tidak mendukung pemerintahan di daerah,” tegas Athoillah.  

Hanya saja, lanjut Atho, Fatayat harus mampu menjaga diri agar tidak terserang penyakit kurap (kurang disiplin), kudis (kurang disiplin) dan kutil (kurang terapkan ilmu). Semua penyakit itu, bersumber dari kuman (kurang iman). “Kalau sudah kurang iman, maka akan mudah tergoyahkan keteguhannya mempertahankan islam ahlussunah wal jamaah,” kata Athoillah mengingatkan.

Konferensi Cabang dibuka Bupati Brebes Hj Idza Priyanti. Dalam sambutannya mampu memberi kontribusi terhadap pemerintahan. Termasuk didalamnya menangani bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian kerakyatan. 

Ketua panitia penyelenggara Amaliyah menerangkan, kegiatan konfercab diikuti oleh 288 dari 16 Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting (PR) se Kabupaten Brebes. “PAC Banjarharjo, tidak mengirimkan delegasinya tanpa alasan yang jelas,” kata Amaliyah. 

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor: Wasdiun

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Anti Hoax, Ahlussunnah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Shalat dan Al Quran Jadikan Indonesia Bangsa Teladan

Bengkulu, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
Wakil Presiden RI, H. Hamzah Haz menyatakan bila bangsa Indonesia sudah melaksanakan shalat dan membaca Al Qur’an dengan baik, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa teladan di dunia.

"Bila umat 85 persen Islam di Indonesia melaksanakan hablum minallah dan hablum minannas yang diujudkan dengan shalat dan baca qur’an, Insya Allah bangsa Indonesia akan jadi bangsa teladan," kata Hamzah Haz, dalam sambutannya ketika menutup STQN ke XVII di Kota Bengkulu, Minggu malam.

Untuk bisa menjadi bangsa teladan itu, umat Islam haruslah mampu membangun ahlakul qorimah yang diimplementasikan dengan shalat lima waktu tepat waktu begitu azan dikumandangkan.

Begitu juga dengan kegiatan membaca al qur’an jangan hanya dilaksanakan pada saat akan seleksi dan musabaqah saja, tapi harus dilakukan dirumah, dimajelis taklim serta dikhatamkan.

Hamzah menekankan yang diperlukan sekarang adalah akhlak yang mulia. Masjid lebih cepat dalam membentuk ahlakul qarimah dan untuk mengatasi keadaan sekarang tidak cukup dengan tertib hukum.

Wapres yang akan mengakhiri jabatannya Oktober 2004 mendatang itu meminta pihak terkait agar menempatkan Depertemen Agama dan Departemen Pendidikan sebagai pilar pembangunan guna memperbaiki akhlak kepribadian Bangsa Indonesia.

"Krisis kepribadian bangsa Indonesia saat ini dinilai oleh bangsa lain sangat merosot seperti Amerika mengangap negara kita sebagai jaringan terorisme dan juga negara nomor enam korupsi terbesar di dunia," ujar mantan Menko Kesra itu.

Kini kondisi bangsa Indonesia makin memprihatinkan dengan maraknya perjudian, penyalahgunaan narkoba yang sudah merusak generasi muda serta pornografi. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam terbesar didunia seharusnya Indonesia mampu memberikan teladan kepada negara lain dengan memiliki pribadi yang akhlaqul karimah.

Dalam kaitan STQN yang merupakan bagian penting dalam membangun akhlak, sudah seharusnya pendidian agama diberikan biaya lebih besar dari sekolah umum. Hal itu didasari dari dua manfaat sekaligus yang dihasilkan dari sekolah agama yaitu mencetak manusia yang memiliki otak/intelektual dan kedua berhati mulia.

"Kalau sekolah umum hanya otak saja, tapi jiwa dan hati masih kosong hingga akhlak jadi runtuh karena anak tak dididik dengan pendidkan agama memadai," ujarnya.

Tugas guru dan ustadz jauh lebih berat daripada guru dipendidikan umum. Oleh karena itu ia mengharapkan gubernur, walikota dan bupati untuk mengalokasikan dana pendidikan besar dibidang agama.(mkf/an)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ubudiyah, Ahlussunnah, Daerah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Shalat dan Al Quran Jadikan Indonesia Bangsa Teladan (Sumber Gambar : Nu Online)
Shalat dan Al Quran Jadikan Indonesia Bangsa Teladan (Sumber Gambar : Nu Online)

Shalat dan Al Quran Jadikan Indonesia Bangsa Teladan

Senin, 29 Januari 2018

Percuma Jadi Pendekar Pagar Nusa Tanpa Ini

Batam, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa mempunyai wilayah garapan yang penting, tidak sekadar belajar jurus beladiri, ujar pelatih PSNU Pagar Nusa, Batam, Kepulauan Riau, Suhermanto.

“Sepandai dan berprestasi apa pun tanpa berakhlaqul karimah maka tidak ada artinya menjadi pendekar Pagar Nusa,” ujar dia, di Perumahan Hang Leukir Blok CC 4 nomor 3 dan 4, Kota Batam, Kamis (9/12).

Percuma Jadi Pendekar Pagar Nusa Tanpa Ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Percuma Jadi Pendekar Pagar Nusa Tanpa Ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Percuma Jadi Pendekar Pagar Nusa Tanpa Ini

PSNU Pagar Nusa, kata Suhermanto melanjutkan, menekankan filosofi padi bagi calon-calon pendekar yang digembleng, semakin berisi, harus semakin merunduk.

“Hal itu terus dan terus ditanamkan kepada mereka di tengah masyarakat yang semakin krisis akhlak. Karena selain prestasi dan kemampuan bela diri, Pagar Nusa punya wilayah garapan yang jauh lebih penting yaitu dakwah,” ujar dia menjelaskan.

Ia lalu meyakinkan, belajar bela diri di Pagar Nusa membuat individu yang takut menjadi pemberani. “Tapi tanpa akhlak bagus, tidak akan pernah bisa lulus. Sopan santun, bisa salat dan tahlil sebagai amaliah NU juga merupakan syarat kelulusan di Pagar Nusa,” demikian Suhermanto. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Nusantara Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Lintas Agama Pun Ikuti Karnaval Budaya Muharram

Jepara, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi melepas sebanyak 25 peserta karnaval yang diikuti beberapa sekolah baik SD, SMP, SMA dan kalangan lintas agama dalam rangka Karnaval Budaya Muharram yang diselenggarakan Remaja Masjid Agung Baitul Makmur Jepara, Jawa Tengah, bekerjasama dengan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jepara, Selasa (5/11). 

Lintas Agama Pun Ikuti Karnaval Budaya Muharram (Sumber Gambar : Nu Online)
Lintas Agama Pun Ikuti Karnaval Budaya Muharram (Sumber Gambar : Nu Online)

Lintas Agama Pun Ikuti Karnaval Budaya Muharram

Dalam kesempatan itu, Bupati didampingi Wakil Bupati Jepara H Subroto, Ketua Pengadilan Agama Abdul Malik, Wakil Ketua DPRD Subangun dan perwakilan dari Kejaksaan dan Polres Jepara.

Bupati Jepara dalam sambutannya menyambut baik kegiatan tersebut. “Datangnya tahun Baru ini kita harus meningkatkan kualitas kebaikan agar apa yang kita inginkan bisa terkabul,” katanya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kegiatan bertajuk Karnaval Budaya Muharram urai Marzuqi agar dijadikan momentum di tahun-tahun yang akan datang  dan penyelangaraannya lebih baik dan lebih besar. “Peringatan tahun baru ini merupakan bentuk kita selalu bersyukur kepada Allah SWT  agar Jepara aman dan kondusif,” tambahnya.

Pembina Remaja Masjid, Setyanto menyatakan penyelenggaraan kegiatan tersebut lain dari yang lain karena para peserta tidak hanya diikuti oleh agama Islam saja akan tetapi lintas agama juga turut serta. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Tujuannya untuk menjalin dan menjaga hubungan antara umat beragama, saling hormat-menghormati dan ikut serta dalam perannya sebagai warga masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Jepara agar tetap kondusif,” paparnya Totok, sapaan akrabnya.

Kedepan tambahnya lintas agama yang turut serta agar tidak kapok untuk mengikutinya lagi. Pihaknya juga berharap partisipasi kelompok seni budaya di Jepara agar tahun depan kegiatan semakin meriah. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ubudiyah, Sholawat, Budaya Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Aksi Bagi-bagi Bunga Warnai Hari Ibu Kopri PMII di Cikarang

Bekasi, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (Kopri) Pengurus Komisariat (PK) PMII STAI Haji Agus Salim Cikarang merayakan Hari Ibu dengan mengadakan Diskusi Bersama dan Penampilan Seni Musik di Aula Koramil 07/Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (24/12). selain itu juga dilakukan aksi bagi-bagi bunga juga di sekitar lingkungan Koramil 07/Cikarang.

Minyatul Ummah Dawam, dalam sesi diskusi memaparkan peran strategis perempuan mesti dimaksimalkan sesuai dengan porsinya, agar peran perempuan yang hakiki dapat berjalan dengan baik.

Aksi Bagi-bagi Bunga Warnai Hari Ibu Kopri PMII di Cikarang (Sumber Gambar : Nu Online)
Aksi Bagi-bagi Bunga Warnai Hari Ibu Kopri PMII di Cikarang (Sumber Gambar : Nu Online)

Aksi Bagi-bagi Bunga Warnai Hari Ibu Kopri PMII di Cikarang

"Perempuan memiliki banyak peran starategis. (Sebagai) ibu, istri, anak, dan mitra Laki-laki. Dari keempat peran itu, mari kita berupaya menjalankannya dengan semaksimal mungkin dan sesuai porsi masing-masing," ucap puteri ulama NU Kabupaten Bekasi, KH Dawam Anwar.

"Jika keempatnya dapat dijalankan secara maksimal dan sesuai porsinya, saya meyakini perempuan-perempuan tidak lagi kebingungan dan dapat meminimalisir kirminalisasi terhadap perempuan," lanjut perempuan yang Ketua Fatayat NU Kabupetan Bekeasi.

Ketua Kopri PK PMII STAI Haji Agus Salim Cikarang, Siti Hapsah mengatakan bangsa yang maju membutuhkan peran perempuan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Perempuan mempunyai keelokan adab dan kualitas intelektual yang tinggi," kata Hapsah.

Keelokan tersebut harus digunakan untuk mencipkatan pembangunan berkelanjutan bangsa.

Sementara, Ketua Kopri PC PMII Kabupaten Bekasi, Evi Andriyani mengatakan, Kopri Kabupaten Bekasi harus berdiaspora dalam berbagai leading sector.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw



"Jangan hanya terfokus pada domestik. Baca, diskusi, dan menulis, sebagai langkah mengisi ruang-ruang yang strategis," kata Evi. 

"Mari kita sama-sama mengisi ruang-ruang strategis dengan langkah baca, diskusi, dan menulis," tandasnya. (M. Har/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ulama Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Inilah Obat Hati di Kalangan Sufi

Penyakit yang hinggap pada manusia tidak hanya bersifat lahir, tetapi juga ada penyakit yang dapat merusak batin manusia. Orang-orang tua di zaman dahulu menyebut sejumlah penyakit hati seperti riya, sum‘ah, ujub, takabur, hasud.

Untuk mengobati sejumlah penyakit batin itu, orang-orang tua di zaman dahulu membuat sejumlah formula untuk memulihkan kesehatan batin. Abu Ishak Ibrahim bin Ahmad Al-Khawash salah satunya.

Inilah Obat Hati di Kalangan Sufi (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Obat Hati di Kalangan Sufi (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Obat Hati di Kalangan Sufi

Pernyataan Syekh Ibrahim Al-Khawash ini kemudian diabadikan oleh Imam Al-Qusyairi dalam Risalah-nya sebagai berikut.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Salah satu ucapannya (Ibrahim Al-Khawash adalah, ‘Obat hati terdiri atas lima perkara, (1) membaca Al-Quran disertai perenungan, (2) mengatur pola makan agar perut tidak kenyang (bisa puasa atau cara lain), (3) bangun malam (tahajud, zikir, atau amal lainnya), (4) merendahkan diri di hadapan Allah pada akhir malam, (5) bergaul dengan orang-orang saleh.’ Hal ini disebutkan dalam Ar-Risalatul Qusyairiyah.”

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ketika mensyarahkan Minhajul Abidin karya Imam Al-Ghazali, Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Jampes Kediri dalam Sirajut Thalibin jilid 2 mengutip pernyataan Syekh Ibrahim Al-Khawash. Rincian obat hati ini merupakan keterangan tambahan ketika Imam Al-Ghazali menjelaskan tawakal.

Kalangan sufi meyakini bahwa lima hal ini dipercaya dapat merontokkan penyakit hati dari dalam batin seseorang. Pasalnya satu-sama lain dari lima hal ini akan saling membantu dalam mengatasi penyakit hati seperti disebutkan di atas.

Obat hati ini cukup efektif untuk menasihati manusia yang terjankiti penyakit batin karena lima hal ini menasihati manusia dalam waktu-waktu dan dalam kondisi-kondisi tertentu. Wallahu a’lam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sunnah, Budaya Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Belajar dari Hiruk-pikuk Pilkada DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta kali ini merupakan momen politik paling hiruk-pikuk dan paling panas dalam sejarah pemilihan kepala daerah di Indonesia. Sekalipun hanya peristiwa politik lokal, tetapi daya jangkauannya bersifat nasional mengingat posisi Jakarta sebagai pusat informasi dan rujukan politik nasional. Sedemikian besar energi masyarakat yang digunakan untuk berdebat terkait dengan dukungan yang diberikan kepada masing-masing calon, sampai-sampai banyak urusan penting lainnya terabaikan.

Salah satu yang membuat daya getarnya merambat ke seluruh pelosok Indonesia adalah  keberadaan media sosial. Pada era media cetak masih menjadi andalan publik mencari informasi, sebaran berita sifatnya lokal sehingga pengaruhnya hanya melingkupi daerah di mana media tersebut diedarkan. Medsos mampu menembus batas lokalitas. Apa yang terjadi di satu tempat, dalam waktu sangat singkat, tersebar ke seluruh penjuru dunia. Sayangnya, informasi yang beredar di medsos susah diverifikasi kebenarannya. Berita palsu atau hoax untuk mendiskreditkan lawan dari masing-masing kubu beredar secara viral  dari grup ke grup tanpa verifikasi kebenarannya yang mengakibatkan kegaduhan di mana-mana. Era posttruth di mana masyarakat mencari penegasan atas keyakinan yang dipeluknya menyebabkan mereka hanya menerima dan membagi informasi yang mendukung keyakinannya. Sifat kritis untuk memeriksa informasi dari dua belah pihak sudah hilang. Yang terjadi selanjutnya adalah, dukungan pada satu calon semakin militan.

Belajar dari Hiruk-pikuk Pilkada DKI Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
Belajar dari Hiruk-pikuk Pilkada DKI Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

Belajar dari Hiruk-pikuk Pilkada DKI Jakarta

Media sosial, dengan sifatnya yang anonim telah menjadi ajang caci-maki pada pihak lain yang  tidak sependapat dengannya. Siapa saja bisa melempar isu tanpa merasa perlu bertanggung jawab atau enggan kepada orang lain yang lebih dihormati sebagaimana terjadi di dunia nyata. Pernyataan-pernyataan yang tidak dibaca utuh, ditanggapi dengan komentar atau cacian sekenanya tanpa berpikir panjang. Dengan mudah dan tanpa pikir panjang, remaja tanggung tanpa ilmu pengetahuan memadai memberi komentar pedas pada kiai terhormat yang tidak sependapat dengannya. Teman yang sebelumnya baik-baik saja di-unfriend karena beda pendapat. Hubungan antarkeluarga besar bisa menjadi kaku, semua akibat ketidakdewasaan dalam mensikapi pilkada dan ketidakkritisan pada berita-berita palsu yang menyertainya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Politik memang kejam, di balik sikap santun yang ditunjukkan para calon di hadapan publik, para tim sukses bekerja dengan segala cara untuk meraih kemenangan. Para buzzer, menciptakan kegaduhan-kegaduhan di masyarakat melalui jaringan media sosial yang dikelolanya. Mereka tidak peduli soal efek sosial yang ditimbulkan dari status-status yang mereka unggah, yang penting, secara pribadi dapat bayaran, dan secara kelompok, target kemenangan dicapai. Fenomena ini bukan hanya di Indonesia, kejadian yang sama terjadi di Amerika Serikat di mana, banyak orang secara pribadi mengambil keuntungan dari mengunggah berita-berita palsu karena masyarakat suka atas informasi tersebut dan kemudian membaginya dengan sukarela. Dengan demikian, situs yang dikelolanya mendapat banyak kunjungan. Dari situlah uang dihasilkan. Faktor inilah yang dinilai oleh sebagian orang sebagai kunci kemenangan Donald Trump.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Jika tidak dikelola dengan baik dan diambil pelajaran atas kejadian seperti ini, maka ke depan metode-metode buruk untuk bersaing ini akan terus digunakan, bahkan dengan intensitas yang lebih tinggi dalam peristiwa politik selanjutnya seperti pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada 2019 mendatang.  Obor Rakyat, tabloid abal-abal yang dgunakan untuk menjatuhkan lawan dengan sejumlah berita palsu saat pilpres 2014 sudah cukup meresahkan. Kala itu, cara yang digunakan masih konvensional. Redaksi yang bertanggung jawab masih bisa diminta pertanggungjawabannya di depan hukum.  Informasi di media sosial dengan kecepatan persebaran yang luar biasa, dengan sumber yang tidak jelas, akan memiliki daya rusak yang dahsyat jika digunakan untuk kepentingan negatif.  

Pilkada DKI menjadi lampu kuning bagi pemerintah untuk segera menyiapkan perangkat hukum dan teknologi guna mengantisipasi meluasnya berita palsu pada peristiwa politik di masa mendatang. Sebagai contoh, pemerintah Jerman telah meminta facebook dan aplikasi media sosial lainnya untuk mengambil tindakan lebih guna mengantisipasi penyebaran berita palsu karena adanya anggapan bahwa selama ini perusahaan-perusahaan tersebut belum mengambil tindakan yang memadai atas beredarnya hoax. Jika tidak, maka akan ada denda sangat besar yang harus ditanggung perusahaan-perusahaan tersebut. Para pemimpin harus mendidik masyarakat bagaimana bersikap lebih rasional dalam menghadapi pilkada karena pilkada bukanlah segalanya, melainkan sesuatu yang rutin digelar. Pusat-pusat layanan untuk memverifiksi kebenaran berita harus ditambah. Sudah banyak komunitas yang peduli terhadap maraknya berita palsu, tetapi ini belum cukup. Semuanya demi menjaga tertib sosial.  

Pilkada DKI Jakarta memang sempurna sebagai sebuah pertunjukan politik. Karakter msing-masing calon beserta kelebihan dan kelemahannya menjadi bahan pujian dan cacian pada kawan dan lawan, untuk menggerakkan dukungan dan mengintimidasi lawan. Menusia memang tidak ada yang sempurna, tapi bukan berarti boleh dicaci dengan semena-mena. Selamat kepada pemenang, pasangan Anies-Sandi. Semoga bisa menunaikan janji yang disampaikan selama masa kampanye. (Mukafi Niam)



Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw AlaSantri, Pahlawan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Minggu, 28 Januari 2018

Presiden Sambut Grand Syekh Al-Azhar di Istana Negara

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Grand Syekh Al-Azhar  Prof Dr Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb beserta Majelis Hukama di Istana Negara, Senin (22/01) sebagaimana dikutip dari laman kemenag.go.id.

Selain Presiden Jokowi, kedatangan Grand Syekh Al-Azhar ini juga disambut oleh para menteri Kabinet Kerja, antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Pertemuan Presiden Jokowi dengan Grand Syekh Al Azhar dan para menteri berlangsung tertutup.

Presiden Sambut Grand Syekh Al-Azhar di Istana Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
Presiden Sambut Grand Syekh Al-Azhar di Istana Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

Presiden Sambut Grand Syekh Al-Azhar di Istana Negara

Usai pertemuan, Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir memberikan keterangan bahwa kedatangan Grand Syaikh Al-Azhar di Indonesia mempunyai beberapa agenda, seperti berkunjung ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Malang, dan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. 

Disampaikan Fachir, Al-Azhar merupakan Perguruan Tinggi Islam yang sangat terkenal di Indonesia. Al-Azhar tidak sedikit menarik mahasiswa Indonesia. Saat ini saja tercatat lebih dari 3500 mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Al-Azhar.  

“Al-Ahar banyak melahirkan tokoh-tokoh luar biasa di Indonesia hingga sekarang ini. Selamat datang dan terima kasih atas kesediaannya datang ke Indonesia,” kata Fachir.

Mewakili Presiden Jokowi, Fachir mengucapkan terima kasihnya kepada Grand Syekh Al-Azhar yang telah memberikan pengetahuan kepada mahasiswa Indonesia. Al-Azhar adalah perguruan tinggi yang sangat moderat, sama seperti perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki toleransi dan moderasi yang cukup baik. Bahkan, Presiden memberikan apresiasinya, telah membangun dan sudah meresmikan empat gedung asrama Mahasiswa di Mesir yang dapat juga diperuntukkan bagi mahasiswa asing lainnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Mantan Menlu Alwi Shihab yang juga hadir dalam pertemuan itu menyampaikan harapannya kepada Grand Syekh Al-Azhar, agar dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat Muslim Indonesia, dan membimbing mahasiswa Indonesia di Mesir untuk menyebarkan kembali Islam yang jauh dari ekstrimisme dan jauh dari kekerasan. 

“Terima kasih kepada Syekh Al-Azhar telah mengunjungi Indonesia dan Presiden akan berkunjungan ke Mesir dalam waktu dekat,” terangnya.

Ditambahkan Alwi, Presiden juga mengucapkan terima kasih kepad Al-Azhar karena selain memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia, juga telah mengutus ulama setiap tahunnya. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Tahun ini saja, ada 30 dai dari Al-Azhar datang ke Indonesia untuk memberikan pendidikan di Indonesia. Pertemuan ini cukup baik dan bermanfaat,” kata Alwi Shihab. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Pahlawan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pelajar NU Banyuwangi Siap Jadi Jurnalis Profesional

Banyuwangi, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw



Sejumlah kader Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Banyuwangi menghadiri acara pelatihan jurnalistik di Seblang Room Radar Banyuwangi, Banyuwangi Jawa Timur.

Pelajar NU Banyuwangi Siap Jadi Jurnalis Profesional (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Banyuwangi Siap Jadi Jurnalis Profesional (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Banyuwangi Siap Jadi Jurnalis Profesional

Mereka mengikuti diskusi ini guna peningkatan ketajaman dibidang jurnalistik. Pelatihan terbatas yang berlangsung , Selasa (3/1), tersebut diselenggarakan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) bekerja sama dengan Radar Banyuwangi.?

"Kami menghadiri pelatihan ini selain untuk pengembangan SDM, juga pengembangan kemampuan di bidang jurnalistik. Karena di sini, kami belajar bagaimana teknis penulisan berita secara profesional, wawancara, dan seni fotografi," papar Moh. Awang Nuryaddin, salah satu pengurus badan Student Crisis Center (SCC) PC IPNU Banyuwangi.

Menurutnya, pihaknya selama ini hanya langsung praktik menulis berita tanpa ada bimbingan teknis menulis secara profesional. "Selepas ini selain diberikan pembekalan menjadi jurnalis ideal. Juga, ke depan kita akan menjadi relawan dari jurnalis KPA untuk mengedukasi masyarakat khususnya tentang penyebaran, penyebab, dan penanggulangan virus HIV/AIDS," ungkap Awang pelajar asal Purwoharjo ini.

Sementara itu, Sekretaris KPA Banyuwangi Waluyo mengatakan, banyak pihak bermimpi tahun 2020 mendatang di Provinsi Jawa Timur tidak akan ada kasus lagi terkait HIV/AIDS. "Saya ingin dari Banyuwangi mengawali mimpi tersebut sebelum kabupaten lain di Jawa Timur, mewujudkan impian ini," ungkapnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Teknisnya, kata dia, dengan memanfaatkan website resmi yang dimiliki KPA. Dari sini peranan relawan jurnalis sangat dibutuhkan melalui tulisan-tulisannya untuk mengedukasi masyarakat. "Sejauh ini masyarakat kita sangat fobia khususnya di kalangan ODHA (Orang Dengan HIV/AID). Kebanyakan masyarakat menjauhi bahkan mengintimidasi eksistensi mereka yang terkena HIV/AIDS," katanya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ia menyimpulkan, sejauh ini edukasi tentang proses penyebaran dan penanggulangan virus HIV/AIDS di masyarakat masih kurang. Perlu adanya penambahan relawan untuk melakukan edukasi ini. Bisa melalui media online atau dengan kerja sama media koran radar Banyuwangi.

Redaktur Pelaksana Radar Banyuwangi Syaifuddin Mahmud mengatakan siap membantu bagaimana teknis penulisan berita bagi wartawan pemula. "Karenanya jika terjadi kesalahan menulis atau menentukan angle dalam pemberitaan sangat vital sekali dampak kepada masyarakat. Untuk itu kami bersedia membantu relawan wartawan pemula tips bagaimana menulis, wawancara, dan pemberitaan di media secara profesional," tutupnya.

Pelatihan ini dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari lintas komunitas dan organisasi di setiap kecamatan. Juga tak lupa jajaran pengurus KPA dan Radar Banyuwangi juga turut menghadiri acara pelatihan ini. (M. Sholeh Kurniawan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Nasional, Doa, Cerita Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

PMII Sukoharjo Bedah Kitab Karya Hadratussyekh Hasyim Asyari

Sukoharjo, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. PC PMII Kabupaten Sukoharjo mengadakan kegiatan bedah kitab Risalah Ahlussunah wal Jamaah karya Hadratussyekh KH Hasyim Asyari, Senin (16/10). Sekitar 100 jamaah ikut hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan di Musholla Wahyu Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dalam sambutannya membuka acara, Ketua PC PMII Kabupaten Sukoharjo Thoha Ulil Albab mengatakan kegiatan bedah kitab ini penting bagi para kader PMII.

PMII Sukoharjo Bedah Kitab Karya Hadratussyekh Hasyim Asyari (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Sukoharjo Bedah Kitab Karya Hadratussyekh Hasyim Asyari (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Sukoharjo Bedah Kitab Karya Hadratussyekh Hasyim Asyari

“Tujuan dari acara ini tidak lain untuk mengetahui, sekaligus menggali pemikiran pendiri Nahdlatul Ulama Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Sebagai intelektual muda NU haruslah mengetahui pemikiran pendiri Nahdlatul Ulama,” papar Ulil.

Dengan mempelajari kitab tersebut, lanjut dia, juga bertujuan untuk memperkuat pemahaman kader dan masyarakat Nahdliyyin di bidang ke-Aswajaan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

KH Aminudin Ihsan yang menjadi narasumber, dalam awal penyampaian menceritakan kehidupan dan ketokohan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Diterangkan lahirnnya NU tidak semata-mata hanya menjadi organisasi yang biasa.

“Nahdlatul Ulama’ didirikan bukan sekedar membentuk sebuah organisasi biasa. Akan tetapi, salah satu tujuan utama berdirinya Nahdlatul Ulama ialah mengusir penjajah,” kata dia.

Lebih lanjut disampaikan Kiai Aminudin, di dalam kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah berpesan agar semangat dalam membangun organisasi. (Ajie Najmuddin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Nahdlatul Ulama Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pelajar NU Babat Rutinkan Olahraga untuk Kekompakan

Lamongan, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw?

Dewan Koordinasi Anak Cabang (DKAC) Corps Brigade Pembangunan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Korp Pelajar Putri Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kecamtan Babat, Lamongan, Jawa Timur menggelar olahraga alam.?

Pelajar NU Babat Rutinkan Olahraga untuk Kekompakan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Babat Rutinkan Olahraga untuk Kekompakan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Babat Rutinkan Olahraga untuk Kekompakan

Kegiatan dilaksanakan di Sendang Desa Pucakwangi ini diikuti alumni Diklatama dan Diklat Scraft IPNU IPPNU. Olahraga alam ini merupakan tindak lanjut dari Diklatama dan Diklat Scraft IPNU dan IPPNU pada bulan September.

Ketua PAC IPPNU Babat Wiwin Setiowati mengatakan, kegiatan rutin bulanan ini sebagai upaya memperkuat jasmani dan rohani pelajar NU. Tak hanya itu, juga bertujuan untuk menumbuhkan kekompakan, keharmonisan, dan loyalitas para kader DKAC CBP KPP Babat serta pelajar NU di Kecamatan Babat.

"Saya bangga memiliki kader-kader hebat DKAC CBP KPP Babat. Selain kompak juga selalu produktif membuat kegiatan. Tidak hanya itu, DKAC CBP KPP Babat juga selalu eksis melaksanakan latihan rutin. Semoga selalu istiqomah dan tetap kompak", ungkapnya pada sambutan berlangsung 14 Oktober 2016. (Red: Abdullah Alawi)

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw News Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 27 Januari 2018

Ansor Tangerang Diskusikan Islam Nusantara dan Bagi Takjil

Tangerang, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Gerakan Pemuda Ansor melalui lembaganya Majelis Dzikir Rijalul Ansor menggelar acara Peringatan Nuzulul Qur’an yang di selenggarakan di Sekretariat GP Ansor Kabupaten Tangerang (5/7). Mengambil tema “Meneguhkan Islam Nusantara, Membangun Peradaban Bangsa” Ansor Tangerang ingin menegaskan bahwa pilihan Islam Nusantara adalah jalan tengah ditengah maraknya ideologi–ideologi Islam baik yang fundamentalis maupun yang liberalis. 

Ketua GP Ansor Kabupaten Tangerang Khoirun Huda menjelaskan bahwa pilihan tema tersebut dianggap pas dimana saat ini wacana Islam Nusantara begitu ramai dan menjadi bahan diskusi banyak orang. Banyak kelompok yang “menggugat” dan merasa “terancam” terhadap munculnya wacana ini karena dianggap sebagai sebuah konsep yang tidak jelas atau bahkan penuh dengan muatan asing.

Ansor Tangerang Diskusikan Islam Nusantara dan Bagi Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Tangerang Diskusikan Islam Nusantara dan Bagi Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Tangerang Diskusikan Islam Nusantara dan Bagi Takjil

Padahal, menurut Huda ibarat produk, Islam Nusantara ini produk lama yang dikemas dan dipasar baru, jadi tidak perlu diributin. “Islam Nusantara merupakan cerminan Islam yang Rahmatan lil Alamin, sangat sesuai dengan prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama yakni tawasuth, tasamuh, tawazun dan i’tidal, jadi ya  harus kita dukung,” kata Huda. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Huda menambahkan bahwa Islam Nusantara telah terbukti mampu merajut dan menjaga keindonesiaan kita yang multi etnik, suku, ras, dan agama. Sebuah capaian yang belum tentu bisa diraih oleh negara Muslim lainya sehingga bukan sesuatu yang mengada-ada jika konsep Islam Nusantara ini ditawarkan kepada dunia sebagai sebuah konsep membangun peradaban dunia Islam.

Sementara KH Rosyidin yang bentindak sebagai penceramah dalam acara tersebut mengingatkan kepada Ansor dan Banser untuk senantiasa ikut mengawal dan membentengi ajaran Ahlussunnah wal Jamaahsesuai yang diajarkan oleh para pendiri NU. Ia juga mengingatkan agar Ansor dan Banser selalu waspada terhadap berbagai gerakan dan penyebaran paham yang mengancam keutuhan NKRI.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan pembagian seribu  takjil, buka puasa bersama kader-kader Ansor dan Banser se-Kabupaten Tangerang,  serta pada malam harinya dilakukan shalat Tarawih berjama’ah..

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pembagian ta’jil yang melibatkan puluhan anggota Banser tersebut dilakukan di depan sekretariat GP Ansor Tangerang. Para Banser membagi-bagikan takjil kepada pengguna lalu lintas di sekitar Jalan Pasar Kemis Tangerang.

Kepala Banser Kabupaten Tangerang Anwari mengatakan kegiatan membagi-bagikan takjil ini dilakukan untuk mempermudah warga dan para pengendara kendaraan motor yang hendak berbuka puasa. 

“Kami menyiapkan seribu takjil untuk buka puasa warga yang melintas di depan Sekretariat Ansor. Kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian Ansor dan Banser terhadap sesama,” tandasnya. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sholawat Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Petani Lawan Monsanto (1)

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Minggu-minggu ini, media Amerika sedang hangat memberitakan sengketa seorang Petani Indiana versus Monsanto.Co, perusahaan raksasa multinasional yang berbasis St. Louis, Missouri, Amerika Serikat. 

Mahkamah Agung AS akan mendengarkan argumentasi dari kedua belah pihak dalam pemeriksanaan lanjutan yang digelar setiap selasa. Jika akhirnya keputusan MA memenangkan sang petani dipastikan implikasinya sangat luas terhadap dalam industri perangkat lunak nanoteknologi dan juga ketahanan pangan dunia.

Petani Lawan Monsanto (1) (Sumber Gambar : Nu Online)
Petani Lawan Monsanto (1) (Sumber Gambar : Nu Online)

Petani Lawan Monsanto (1)

Petani itu bernama Vernon H. Bowman. Monsanto menggugat Pak Bowman karena ia menanam kedelai yang berasal dari tanaman yang ditanam oleh petani lain yang menggunakan benih yang dipatenkan Monsanto. Mahkamah Agung akan mendengar argumen Monsanto atas tuduhan bahwa petani itu telah mencuri hak patennya. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Monsanto mengklaim bahwa perlindungan hak paten harus diberikan melampaui generasi pertama benih tersebut. Sebaliknya, Pak Bowman berpendapat hak paten perusahaan sudah habis masa berlakunya saat ia membeli bibit generasi berikutnya dari gudang gandum lokal. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pengadilan federal yang lebih rendah telah memenangkan gugatan perusahaan kimia dan monopoli benih melalui hak patennya ini. Namun kasusnya sekarang dibawa ke Mahkamah Agung. Hari-hari ke depan Mahkamah Agung AS akan menentukan apakah petani Indiana itu sudah tepat ketika ia mengklaim bahwa benih yang ditanam tidak mesti dikontrol oleh Monsanto. 

Beberapa pihak menyebut sengketa ini seperti pertarungan antara David vs Goliath. Tapi Pak Bowman, petani barat laut Indiana itu, bilang pada The Guardian (9/2/2013) bahwa kasus ini adalah soal benar dan salah, bukan antara si raksasa vs si kerdil. Maka ia pun berani melawan perusahaan tersebut dan berbagai bagian dari kekuasaan yang menyerang balik ke arahnya. 

Dukungan mengalir untuk Pak Bowman. Kelompok pendukung yang menamakan diri Pusat Ketahanan Pangan (the Center for Food Safety) dan Selamatkan Benih Kami (Save Our Seeds -SOS) ini akan merilis laporan pemeriksaan terhada industry benih modern. 

Debbie Barker, Direktor Program SOS mengatakan, kemenangan Pak Bowman di Mahkamah Agung akan mendorong indsutri agar terbuka dan memperlakukan benih sebagai sumberdaya bersama dan bukan ladang komersial yang diperebutkan. SOS juga menyakini bahwa Monsanto dan perusahaan lainnya hanya peduli terhadap model bisnis yang menguntungkan ketimbang minat melakukan penelitian. Di atas semuanya, hanya 3 perusahaan sekarang yang mengontrol lebih dari 50% pasar benih global. 

Sementara itu pihak Monsanto kini mendapatkan dukungan dari perusahaan raksasa lain yang mewakili industri software seperti Microsoft Corp dan Apple Inc. Grup-grup bisnis ini mengatakan, keputusan yang melawan pencipta benih itu dapat juga berpotensi menghapus perlindungan hak paten perusahaan-perusahaan teknologi (The Wall Street Journal, 15/2/2013)

Redaktur    : Hamzah Sahal

Kontributor : Mh Nurul Huda

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Olahraga, Budaya, Nasional Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Imam al-Ghazali dan Pentingnya Mengenali Diri Sendiri

Khutbah I

Imam al-Ghazali dan Pentingnya Mengenali Diri Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Imam al-Ghazali dan Pentingnya Mengenali Diri Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Imam al-Ghazali dan Pentingnya Mengenali Diri Sendiri

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhamad al-Ghazali dalam kitabnya Kîmiyâ’us Sa‘âdah mengatakan bahwa mengenal diri (ma‘rifatun nafs) adalah kunci untuk mengenal Allah. Logikanya sederhana: diri sendiri adalah hal yang paling dekat dengan kita; bila kita tidak mengenal diri sendiri, lantas bagaimana mungkin kita bisa mengenali Allah? Imam al-Ghazali juga mengutip hadits Rasulullah “man ‘arafa nafsah faqad ‘arafa rabbah” (siapa yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya).

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dalam Surat Fusshilat ayat 53 juga ditegaskan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di dunia ini dan di dalam diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar.”

Tentu saja yang dimaksudkan Imam al-Ghazali di sini lebih dari sekadar pengenalan diri secara lahiriah: seberapa besar diri kita, bagiamana anatomi tubuh kita, seperti apa wajah kita, atau sejenisnya. Bukan pula atribut-atribut yang sedang kita sandang, seperti jabatan, status sosial, tingkat ekonomi, prestasi, dan lain-lain. Lebih dalam dari itu semua, yang dimaksud dengan “mengenal diri” adalah berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar:

Siapa aku dan dari mana aku datang? Ke mana aku akan pergi, apa tujuan kedatangan dan persinggahanku di dunia ini, dan di manakah kebahagiaan sejati dapat ditemukan?

Di sini kita diantarkan untuk memilah, mana yang bersifat hakiki dalam diri kita dan mana yang tidak. Serentetan pertanyaan sederhana namun sangat kompleks. Butuh perenungan diri untuk menjawab satu persatu pertanyaan tersebut. Jawabannya mungkin sudah sangat kita hafal, tapi belum tentu mampu kita resapi sehingga menjiwai keseluruhan aktivitas kita.

Jamaah shalat Jum’at rahimakumullah,

Untuk mengenali diri sendiri, Imam al-Ghazali mengawali penjelasan dengan menyebut bahwa dalam diri manusia ada tiga jenis sifat: (1) sifat-sifat binatang (shifâtul bahâ’im), sifat-sifat setan (shifâtusy syayâthîn), sifat-sifat malaikat (shifâtul malâikah).

Apa itu sifat-sifat binatang? Seperti banyak kita jumpai, binatang adalah makhluk hidup dengan rutinitas kebutuhan bilogis yang sama persis dengan manusia. Mereka tidur, makan, minum, kawin, berkelahi, dan sejenisnya. Manusia pun menyimpan kecenderungan-kecenderugan ini, dan bahkan memiliki ketergantungan yang nyaris tak bisa dipisahkan. Watak-watak tersebut bersifat alamiah dan dalam konteks tertentu dibutuhkan untuk mempertahankan hidup.

Yang kedua, sifat-sifat setan. Setan adalah representasi keburukan. Ia digambarkan selalu mengobarkan keja¬hatan, tipu daya, dan dusta. Demikian pula orang-orang yang memiliki sifat setan. Sementara yang ketiga, sifat-sifat malaikat berarti sifat-sifat yang senantiasa menerungi keindahan Allah, memuji-Nya, dan mentaati-Nya secara total.

Ringkasnya, kebahagiaan hewani adalah ketika ia kenyang, mampu memuaskan hasrat dirinya, atau sanggup mengalahkan lawan untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri—atau paling banter untuk keluarganya. Sedangkan kebahagiaan setan adalah tatkala berhasil mengelabuhi yang lain atau memproduksi keburukan. Sementara kebahagiaan malaikat ialah saat diri kian mendekat kepada Allah dan semua aktivitas merupakan cerminan dari kedekatan itu.?

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah,

Imam al-Ghazali mengatakan bahwa diri manusia layaknya sebuah kerajaan yang terbagi dalam empat struktur pokok: jiwa sebagai raja, akal sebagai perdana menteri, syahwat sebagai pengumpul pajak, dan amarah sebagai polisi.

Syahwat memiliki karakter untuk menarik manfaat, kenikmatan, dan keuntungan sebanyak-banyaknya. Ia befungsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individu. Sementara amarah berfungsi melindungi dari berbagai ancaman atau mudarat, karenanya ia identik dengan karakter berani, cenderung kasar dan keras. Keduanya penting untuk kehidupan manusia. Dengan syahwat manusia tahu akan kebutuhan makan, misalnya; dengan amarah, ia mengerti akan perlunya membela diri ketika serangan mengancam. Namun syahwat dan amarah harus didudukkan di bawah kendali akal dan tentu saja di bawah raja.

Apabila syahwat dan amarah menguasai akal/nalar maka kerajaan terancam runtuh. Sebab susunan “kekuasaan” tak terjalan menurut kontrol seharusnya. Syahwat yang di luar kendali akal dan jiwa akan memunculkan sifat-sifat buruk seperti rakus atau tamak. Sementara amarah yang tak terkendali akan menimbulkan kebencian dan kecurigaan berlebihan sehingga muncul sikap-sikap membabi buta dan semena-mena.?

Akal pun mesti berada di bawah kendali jiwa atau hati (qalb). Akal memang memiliki potensi yang istimewa: berpikir, berimajinasi, menghafal, dan lain-lain. Bila ia bertindak liar maka potensi akal untuk menjadikan manusia sebagai tukang tipu daya atau semacamnya sangat mungkin. Kalau kita pernah mendengar kalimat “orang pintar yang gemar minterin (memperdaya) orang lain” maka itu tak lain akibat akal bertolak belakang dengan nurani alias tak berada dalam naungan jiwa yang bersih.

Untuk mencapai jiwa yang berkuasa utuh, Imam al-Ghazali menekankan adanya perjuangan keras dalam olah rohani (mujâhadah) demi proses pembersihan jiwa atau tazkiyatun nafs. Jiwa yang jernih akan memicu munculnya cahaya ilahi yang member petunjuk manusia akan jalan terbaik bagi langkah-langkahnya.

? ? ? ? ?

Artinya: “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh (muhajadah) untuk untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (Al-Ankabut: 69)

Semoga kita termasuk orang-orang yang lebih banyak belajar mengenali diri sendiri, ketimbang menilai orang lain, untuk menggapai kebahagiaan hakiki.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Khutbah II

? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Alif Budi Luhur

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Tegal, Cerita Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dikti Siap Bantu Tingkatkan Kualitas Unisnu

Jepara,Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas dosen, Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Jawa Tengah, mengundang Prof. Dr. Supriyadi Rustad. Pertemuan berlangsung di Gedung Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Sabtu (8/3).

Dikti Siap Bantu Tingkatkan Kualitas Unisnu (Sumber Gambar : Nu Online)
Dikti Siap Bantu Tingkatkan Kualitas Unisnu (Sumber Gambar : Nu Online)

Dikti Siap Bantu Tingkatkan Kualitas Unisnu

Menurut Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pihaknya siap membantu membesarkan Unisnu.

“Unisnu layak menjadi besar layaknya perguruan-perguruan tinggi besar lainnya di Indonesia,” katanya dalam Orientasi Akademik; Pembinaan dan Peningkatan Kualitas Dosen Unisnu Jepara.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ia memaparkan, pondasi pendidikan di Indonesia harus didukung dengan elemen-elemen yang saling bersinergi. Diantaranya Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dibingkai dengan standar dan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaannya tidak lepas dari kuliaas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya dosen.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Karena itu, pihaknya bersedia membantu mengirimkan dosen-dosen Unisnu untuk dikuliahkan Dikti ke luar negeri. Dikti lanjutnya juga menyediakan beasiswa S2 dan S3 untuk dosen Unisnu baik ke PT dalam maupun luar negeri.

Rektor Unisnu Jepara, Prof. Dr. H. Muhtarom, mengungkapkan kampus yang digawanginya perlu banyak berbenah dan butuh banyak bimbingan dari Dikti serta Kopertis. DYP Sugiarto, Ketua Kopertis Wilayah VI yang turut hadir mengamini komitmen Dikti yang hendak memajukan kampus NU tersebut. “Semoga harapan dari Dikti segera terwujud,” harapnya. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Kiai, Fragmen, Quote Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Abuya Muhtadi Dukung Pemkot Serang Tegakkan Perda dengan Cara Baik

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw?

Imam atau Ketua Majelis Mudzakaroh Muhtadi Cidahu (M3CB)Abuya KH Ahmad Muhtadi Dimyati mendukung Pemerintah Kota Serang, Banten untuk tetap menegakkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pencegahan, Pemberantasan, dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat. ?

Abuya Muhtadi Dukung Pemkot Serang Tegakkan Perda dengan Cara Baik (Sumber Gambar : Nu Online)
Abuya Muhtadi Dukung Pemkot Serang Tegakkan Perda dengan Cara Baik (Sumber Gambar : Nu Online)

Abuya Muhtadi Dukung Pemkot Serang Tegakkan Perda dengan Cara Baik

Seperti diketahui, dari Perda tersebut Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan razia terhadap rumah makan yang berjualan pada siang hari di bulan Ramadhan.

Namun, Abuya juga meminta agar Satpol PP melakukan razia dengan cara-cara yang baik. Tidak boleh menghancurkan harta benda milik yang terkena razia. “Merusak harta orang kafir aja tidak boleh, apalagi harta orang muslim,” sebagaimana disampaikan Abuya Muhtadi, melalui santrinya, M Hubab Nafi, di kantor redaksi Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw, Jakarta, Jumat (17/6).

Terkait warteg Bu Saeni yang terkena razia, Abuya meminta berbagai pihak untuk tidak membesar-besarkan masalah itu. “Masalah Itu akan ditangani dengan keluargaan. Kami warga Banten bisa dan siap menyelesaikannya.” ?

Mustasyar PBNU ini juga meminta agar tidak ada seorang pun yang mengatasnamakan Relawan Pencegahan Maksiat (RPM) yang berada di bawah kelembagaan M3CB mengeluarkan statement tanpa koordinasi dengannya. Abuya meminta hal itu karena ada pemberitaan di media online yang mengatasnmakan RPM menantang Wakil Presiden Jusuf Kalla.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Terkait berita yang menantang JK, Abuya mengatakan, bahwa hal itu bukan sikap dari Keluarga Besar Relawan Pencegahan Maksiat (RPM) dan Majelis Mudzakaraoh Muhtadi Cidahu Banten (M3CB).?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Akan tetapi, sekali lagi Abuya juga sepakat untuk menegakkan Perda Kota Serang asal dengan cara-cara yang baik dan tidak melukai orang yang dirazia,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Pendidikan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Bupati: NU Hidup Pringsewu Hidup, NU Jaya Pringsewu Jaya

Pringsewu, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Bupati Pringsewu H Sujadi menyampaikan ungkapan terimakasih atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu kepada Nahdlatul Ulama. NU dinilai selama ini banyak memberikan kontribusi dan bekerja sama dengan baik dalam rangka mewujudkan Pringsewu “Bersenyum Manis” yang merupakan motto Kabupaten Pringsewu.

Bupati: NU Hidup Pringsewu Hidup, NU Jaya Pringsewu Jaya (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati: NU Hidup Pringsewu Hidup, NU Jaya Pringsewu Jaya (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati: NU Hidup Pringsewu Hidup, NU Jaya Pringsewu Jaya

Motto “Bersenyum Manis” merupakan kependekan dari bersih,? sehat, ekonomis,? nyaman,? unggul,? maju,? mandiri,? aman dan agamis. Sujadi menyampaikan hal itu saat membuka Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) di Aula Gedung NU Pringsewu, Lampung, Selasa (28/4).

Ia berharap Muskercab menghasilkan rekomendasi dari NU untuk Pemerintah Daerah. Rekomendasi tersebut akan ditindaklanjuti melalui perangkat-perangkat Pemda yang sesuai dengan bidangnya. Ketika sinergitas antara NU dan Pemda terwujud, kata Sujadi, maka cita-cita dan kejayaan Pringsewu pun akan dapat terwujud. "NU hidup, Pringsewu hidup. NU jaya Pringsewu jaya," ujarnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu Muskercab sebagai usaha mempertajam program kerja organisasi sekaligus ajang koordinasi seluruh pengurus PCNU, Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU), dan badan otonom NU se-Kabupaten Pringsewu.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kegiatan bertema "Memperkokoh Jamiyyah, Meningkatkan Khidmah Nahdliyyah " ini diikuti 150 orang yang terdiri dari pengurus NU tingkat Kabupaten dan Kecamatan. Selain fokus pada penajaman program kerja yang dihasilkan pada Konferensi Cabang ke-2 beberapa waktu yang lalu, forum juga membahas perangkat organisasi berupa kelengkapan personel pengurus pada lembaga-lembaga dan Banom.

Selaras dengan tema yang diangkat Ketua PCNU Pringsewu H Taufiqurrahim mengatakan, NU Pringsewu terus melakukan program kerja. Beberapa sektor yang menjadi perhatian organisasi antara lain penguatan internal organisasi, penguatan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah, penguatan kaderisasi, dan penguatan ekonomi.

Menurutnya, penguatan ini akan berhasil secara maksimal bila didukung dengan kiat dan cara yang tepat. Taufiqurrohim mencontohkan, kiat dalam penguatan ideologi Aswaja adalah berupa dakwah langsung ke jamaah melalui pengajian, jamaah Yasinan, majelis taklim, serta melalui syiar di berbagai media massa baik cetak maupun elektronik. (Muhammad Faizin/Mahbib)

?

Foto: Suasana Muskercab PCNU Pringsewu

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sejarah, Amalan, Bahtsul Masail Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 25 Januari 2018

Syekh H. Ali Imran Hasan Wafat, Sumbar Kehilangan Ulama Kharismatik

Padangpariaman, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw?

Innalillahi wainnailaihi raji’un. Sumatera Barat berduka. Ulama kharismatik dan pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Nagari Pakandangan, Kecamatan VI Lingkung Kabupaten Padangpariaman, Provinsi Sumatera Barat Syekh H. Ali Imran Hasan wafat pukul 04.00 WIB Rabu (12/4) dini hari. Ia wafat di kediamannya yang berada di komplek Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan. Kabar duka ini cepat menyebar melalui media sosial dan pesan singkat hingga kawasan Pesantren Nurul Yaqin terlihat dipadati masyarakat yang datang berbagai daerah.?

Sebelumnya, Syekh Ali Imran sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Siti Rahman Padang. Di rumah dirawat selama satu minggu karena kesulitan bernapas. Pada Minggu (9/4) kemarin Syekh Ali Imran dibawa pulang. ? ?

Syekh H. Ali Imran Hasan Wafat, Sumbar Kehilangan Ulama Kharismatik (Sumber Gambar : Nu Online)
Syekh H. Ali Imran Hasan Wafat, Sumbar Kehilangan Ulama Kharismatik (Sumber Gambar : Nu Online)

Syekh H. Ali Imran Hasan Wafat, Sumbar Kehilangan Ulama Kharismatik

Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat Rahmat Tuanku Sulaiman kepada Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw menyebutkan, sebagai murid kami sangat berduka atas kepergian Buya Syekh Ali Imran untuk selamanya. Ini berarti masyarakat Sumatera Barat sudah kehilangan lagi seorang ulama yang alim, kharismatik dan memiliki keilmuan keislaman yang mendalami.

“Sesuai dengan pesan beliau, bagaimana Nurul Yaqin terus berkembang dan tetap bertahan hingga hari kiamat datang. Nurul Yaqin harus terus berkibar. Baik sebagai paham maupun sebagai kelembagaan. Sebagai paham, bagaimana pemahaman keagamaan Islam yang diwariskan beliau dapat diamalkan oleh para murid-muridnya dan masyarakat. Sedangkan secara kelembagaan Nurul Yaqin terus berkembang,” kata Rahmat Tuanku Sulaiman.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ali Imran lahir pada subuh 30 Juni 1926 di Tanjung Aur, Pakandangan, Padangpariaman. Ayahnya Pakiah Hasan Tuanku Bagindo dan ibunya Siti Marin. Jika dirunut silsilah nenek moyang, darah ulama memang sudah dimilikinya. Syeikh Muhammad Amin bin Abdullah lebih dikenal dengan sebutan Syekh Mato Aie di Pakandangan yang terkenal di wilayah Padang Pariaman, adalah kakek buyut Syekh H. Ali Imran Hasan.

Dari perkawinan dengan Azar Mainis, Syekh Ali Imran dikarunia lima orang anak. Yakni Almuhdi Karim, Darussalam, Asyaidul Akram, Muzi Latunil Isma dan Imma Latukhaira. Dari kelima anaknya, kini dikarunia 17 cucu.

Syekh Ali Imran pulang ke Pakandangan tahun 1960 dari belajar agama di Malalo. Kemudian mendirikan pondok pesantren Nurul Yaqin. Sebelum mendirikan pesantren, Syekh Ali Imran sudah berguru pada 17 ulama yang mengajari berbagai ilmu. Gurunya dimulai dari ayahnya sendiri, Syekh Hasan bin Muhammad Rahim yang bergelar Tuanku Bagindo (lahir 1897 M dan wafat 1980).

Kemudian Ali Imran berguru pula kepada Syekh Muhammad Aminullah bin Abdullah yang dikenal dengan Buya Mato Aia. Syekh Muhammad lahir 1776 dan wafat 1926 M. Guru lainnya Tuanku Pakandangan, Tuanku Sutan Pakandangan, Tuanku Andah Pakandangan, Syekh Muhammad Yatim Tuanku Sutan Ampalu Tinggi Tandikek Mudiak Padang, Syekh Muhammad Yasin Tuanku Qadhi Koto Tujuh Malin Bandaro (lahir 1227 H, wafat 1367 H), Muhammad Zein Tuanku Hitam yang bertempat tinggal di Surau Ampaleh Ringan-Ringan, Syekh Zakaria Tuanku Labai Sati Padang Laweh Malalo (wafat 1973 M atau 10 Ramadhan 1393 H),

Ia juga berguru kepada Syekh Syahidan Syarbaini Mungo Padang Manggateh Payakumbuh, Syekh Ibrahim Harun Tiakar Payo Basuang Payakumbuh, Syekh Tuanku Shalih karamat yang bermaqam di Pasar Panjang Sungai Sarik, wafat 14 Rajab 1394 H atau 1974 M. Syekh Dura Tuanku Angin, bermaqam di Padang Magek Batu Sangkar wafat Selasa pukul 10.00 WIB pagi 4 Zulkaedah 1402 H, Syekh H. Abu Bakar Sampan VII Koto Pariaman, Syekh H. Ibrahim Ampalu Tinggi, Syekh Muhammad Yunus Tuanku Sasak Pasaman, Syekh Tuanku Sidi Talua Sampan Pariaman.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pondok Pesantren Nurul Yaqin hingga kini terus berkembang. Saat ini jumlah santri sudah mencapai hampir 1.000-an orang. Selain menempati bangunan awal yang berada di kawasan kediaman Syekh Ali Imran, kini memiliki bangunan rusunawa yang mampu menampung hampir 400- an santri laki-laki. Selain itu juga sedang dibangun ruangan belajar yang masih berada di kawasan rusunawa. Pesantren Nurul Yaqin juga sudah memiliki 12 cabang yang tersebar di berbagai daerah di Sumatera Barat. (Armaidi tanjung/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Nahdlatul, Aswaja Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pawai Kebudayaan Meriahkan Haul Mbah Nurul Anam

Pekalongan, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pawai kebudayaan tampak meriah dalam peringatan haul perintis Islam di kampung Kranji Kedungwuni, Mbah Nurul Anam. Pawai yang diiringi musik drumben Naga Anom siswa MI Walisongo dan SMP Walisongo menampilkan aneka kesenian seperti Ondel-Ondel dan lainnya.

Pawai Kebudayaan Meriahkan Haul Mbah Nurul Anam (Sumber Gambar : Nu Online)
Pawai Kebudayaan Meriahkan Haul Mbah Nurul Anam (Sumber Gambar : Nu Online)

Pawai Kebudayaan Meriahkan Haul Mbah Nurul Anam

Ratusan warga Kranji, Pekalongan dari pelbagai usia ini ikut serta dalam pawai. Mengawali rangkaian haul, mereka berbaris rapi mengelilingi kampung, Sabtu (10/5) malam. Sedangkan puncak haul digelar Selasa (13/5) yang diisi dengan manaqiban dan pengajian umum di makam kampung Kranji.

Ketua panitia haul Thoriqul Huda menerangkan, kegiatan pawai kebudayaan ini merupakan rangkaian acara peringatan haul Mbah Nurul Anam dan para sesepuh masyarakat Kranji.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Pawai kebudayaan ini, merupakan hal baru dalam rangkaian kegiatan haul Mbah Nurul Anam. Syukurnya, masyarakat menyambut baik kegiatan ini,” ujar Thoriq yang juga anggota Ansor Kranji.

Haul Mbah Nurul Anam digelar selama empat hari, Sabtu-Selasa (10-13/5). Setelah diawali pawai kebudayaan, haul dilanjutkan dengan sema’an Al-Qur’an dan acara lain sejak Senin hingga Selasa.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Senin kemarin, Fatayat NU sejak pagi menggelar semaan yang terus berlanjut hingga malam harinya dengan pengisi acara berbeda,” kata Thoriq. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Aswaja, Tegal Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw