Minggu, 27 Agustus 2017

CBDRMNU Sosialisasi Bencana Melalui Kegiatan Seni dan Budaya

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Upaya penanganan bencana tak henti-hentinya terus dilakukan, apalagi belakangan ini gempa yang cukup besar cukup terasa di Jakarta sehingga masyarakat perlu kesiapan untuk menghadapinya.

Dalam rangka memperingati hari pengurangan risiko bencana, Community Based Disaster Risk Management Nahdlatul Ulama (CBDRMNU) atau komunitas penanganan bencana berbasis komunitas NU menyelenggarakan sosialisasi bencana melalui kegiatan seni dan budaya.

CBDRMNU Sosialisasi Bencana Melalui Kegiatan Seni dan Budaya (Sumber Gambar : Nu Online)
CBDRMNU Sosialisasi Bencana Melalui Kegiatan Seni dan Budaya (Sumber Gambar : Nu Online)

CBDRMNU Sosialisasi Bencana Melalui Kegiatan Seni dan Budaya

Acara yang diselenggarakan di kantor PCNU Jakarta Barat, yang berada di Masjid Rusun Flamboyan, Jln. Flamboyan Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Ahad (25/10) dengan acara lomba mewarnai gambar risiko bencana bagi anak PAUD dan TK, istighotsah dan pementasan seni daerah bertema pengurangan risiko bencana.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Kegiatan sosialisasi melalui seni dan budaya ini merupakan bagian dari penghargaan terhadap kesenian dan budaya lokal sebagai alat sebagai media pemahaman masyarakat pada pengurangan risiko bencana sehingga timbul kesadaran pentingnya pengelolaan bencana dan mendukung kegiatan pengurangan risiko bencana,” kata Sultonul Huda dari CBDRMNU

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Beberapa bentuk kesenian yang ditampilkan adalah Marawis oleh Santri Siaga Bencana (SSB) Cengkareng, Hadrah dari SSB Assidiqiyah, Seni Beladiri dari SSB Grogol Petamburan, Qasidah Modern dan Band dari SSB Kebun Jeruk serta Lenong Betawi dari SSB Kalideres.

“Media kesenian dan kebudayaan sebagai bagian dari kearifan lokal dapat mengembangkan kreatifitasnya dalam melakukan sosialisasi isu penanggulangan bencana kepada masyarakat dalam pentas-pentas yang dilakukannya,” tandasnya.

Ditambahkannya, melalui kegiatan seni ini, masyarakat juga diharapkan mengenal lebih luas tentang CBDRMNU Jakarta Barat sebagai organisasi yang bekerja pada penanggulangan bencana, sehingga mendukung segala jenis kegiatan yang dilaksanakannya.

Firdaus Mansur, asisten kesra Jakarta Barat menyambut baik adanya kegiatan ini karena wilayah Jakarta Barat sering terjadi bencana, terutama kebakaran. Dikatakannya, antara Januari-Oktober 2009 ini, terdapat 300 kali kebakaran, baik kecil dan besar.

Peserta Membludak

Dari target 500 peserta lomba menggambar, ternyata yang mengikuti acara ini mencapai sekitar 2000 peserta yang datang dari TK se Jakarta Barat. Sebagian peserta sampai harus menggambar dibawah pepohonan karena masjid dan aula yang disediakan tidak mancukupi. Terdapat tiga buah jenis sketsa yang disediakan panitia, yang selanjutnya diwarnai sesuai kreatifitas yang mereka miliki.

Ibu-ibu dengan setia menemani putra-putri mereka menggambar, sebagian malah memberikan petunjuk warna-warna yang harus dipakai. Rizky, 3 tahun yang ditemui Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw malah ngambek karena tidak PD melihat banyaknya peserta dan tidak mengumpulkan gambarnya.

Sulton mengemukakan, sebenarnya yang menjadi target dari lomba menggambar ini adalah orang tua peserta lomba. “Jika mengumpulkan orang tua saja susah, makanya kita kasih lomba menggambar, pasti orang tuanya ikut dan disitu kita melakukan sosialisasi pentingnya penanganan bencana,” jelasnya.

Hal ini tampaknya cukup efektif, ibu Dimmah yang ditemui Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw di lokasi menjadi mengenal lebih baik tentang pentingnya pengelolaan risiko bencana. “Ya, kita menjadi lebih tahu mengenai berbagai bencana dan bagaimana menanganinya,” tandasnya.

Berhasil menjadi juara pertama dalam lomba menggambar ini Indri dari TK Muslimat II yang mendapat hadiah 1 juta, Cahaya Madani, juara dua, dari TK Melati dengan hadiah 750 ribu, serta juara ketiga, Naila dari TK Lestari Indah dengan hadiah 500 ribu. Terdapat juga tiga juara harapan ditambah 20 orang yang mendapat piala nominasi.

Penilaian didasarkan atas kreatifitas, ketepatan waktu serta perpaduan antara kerapian, kebersihan dan kecocokan warna.

Lenong Gaul yang ditampilkan oleh SSB Kalideres juga tampil memukau. Mereka menceritakan upaya bagaimana menyelamatkan diri dari gempa dengan cara yang menarik dan tidak menggurui. Penonton diajak untuk masuk dalam sebuah alur cerita para Santri Siaga Bencana yang merupakan kader NU melakukan sosialisasi ke satu RW bagaimana jika bencana terjadi. Mereka menjadi tahu bagaimana menyelamatkan diri dan tahu keberadaan NU.

Selain di Jakarta, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Magelang Jawa Tengah dan Jember Jawa Timur dengan format yang berbeda sesuai dengan kesedian dan tradisi lokal yang hidup di daerahnya. (mkf)Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Warta, Hadits, News Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Bolehkan Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawwal?

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Redaksi Bahtsul Masail Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw, setelah satu Syawwal banyak orang mengamalkan puasa sunah enam hari di bulan Syawwal. Pertanyaan saya begini, bolehkah orang mengqadha puasa Ramadhannya sekaligus meniatkan puasanya sebagai puasa sunah? Mohon penjelasan. Terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (Suparta/Bekasi)

Jawaban

Bolehkan Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawwal? (Sumber Gambar : Nu Online)
Bolehkan Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawwal? (Sumber Gambar : Nu Online)

Bolehkan Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawwal?

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Penanya yang budiman, semoga Allah SWT menurunkan rahmat-Nya untuk kita semua. Puasa sunah Syawwal sangat dianjurkan mengingat kebesaran keutamaan yang terkandung di dalamnya. Orang yang berpuasa sunah selama enam hari di bulan Syawwal setelah puasa Ramadhan, seolah mendapatkan pahala puasa setahun penuh.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Hanya saja, orang-orang yang memiliki utang puasa Ramadhan dianjurkan untuk mengqadha segera utang puasanya. Setelah utang puasa Ramadhannya terbayar, maka ia boleh melanjutkannya dengan puasa sunah Syawwal.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Artinya, “Kalau seseorang mengqadha puasa, berpuasa nadzar, atau berpuasa lain di bulan Syawwal, apakah mendapat keutamaan sunah puasa Syawwal atau tidak? Saya tidak melihat seorang ulama berpendapat demikian, tetapi secara zahir, dapat. Tetapi memang ia tidak mendapatkan pahala yang dimaksud dalam hadits khususnya orang luput puasa Ramadhan dan mengqadhanya di bulan Syawwal karena puasanya tidak memenuhi kriteria yang dimaksud. Karena itu sebagian ulama berpendapat bahwa dalam kondisi seperti itu ia dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Dzul qa’dah sebagai qadha puasa Syawwal,” (Lihat Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj, Beirut, Darul Marifah, cetakan pertama, 1997 M/1418 H, juz I, halaman 654).

Kalau pun ia tidak melanjutkan pembayaran utang puasa wajibnya dengan puasa sunah Syawwal, ia tetap dinilai mengamalkan sunah puasa Syawwal meski tidak mendapatkan ganjaran seperti yang disebutkan di dalam sabda Rasulullah SAW.

Adapun mereka yang tidak berpuasa Ramadhan tanpa uzur diharamkan untuk mengamalkan puasa sunah Syawwal. Mereka wajib mengqadha segera utang puasanya. Sedangkan mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur tertentu, makruh mengamalkan puasa sunah Syawwal.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? . ? ? ? : ? ? : ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? . ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ( ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Masalah di Tanbih dan banyak ulama menyebutkan bahwa orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur, perjalanan, masih anak-anak, masih kufur, tidak dianjurkan puasa sunah enam hari di bulan Syawwal. Abu Zur‘ah berkata, tidak begitu juga. Ia tetap dapat pahala sunah puasa Syawwal meski tidak mendapatkan pahala yang dimaksud karena efeknya setelah Ramadhan sebagaimana tersebut di hadits. Tetapi jika ia sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa uzur, maka haram baginya puasa sunah. Masalah yang disebutkan Al-Mahamili mengikuti pandangan gurunya, Al-Jurjani. (Orang utang puasa Ramadhan makruh berpuasa sunah, kemakruhan puasa sunah bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur),” (Lihat Syamsuddin Ar-Ramli, Nihayatul Muhtaj, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, cetakan ketiga, 2003 M/1424 H, juz III, halaman 208).

Saran kami, mereka yang memiliki utang puasa Ramadhan baiknya mengqadha utang puasanya terlebih dahulu. Setelah itu mereka baru boleh mengamalkan puasa sunah Syawwal.

Demikian jawaban singkat kami. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka dalam menerima kritik dan saran dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwathih thariq,

Wassalamu ’alaikum wr. wb.


(Alhafiz Kurniawan)Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sejarah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Jumat, 25 Agustus 2017

Ini Tips Pagar Nusa Klaten Hadapi Begal Motor

Klaten, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Fenomena begal yang membuat resah belakangan ini membuat para pemotor harus selalu waspada. Meskipun kini aparat kepolisian sudah semakin mengintensifkan patroli di area-area rawan kejahatan, tapi kita juga perlu berjaga-jaga agar bisa terhindar aksi begal motor.

Ini Tips Pagar Nusa Klaten Hadapi Begal Motor (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Tips Pagar Nusa Klaten Hadapi Begal Motor (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Tips Pagar Nusa Klaten Hadapi Begal Motor

Iman Widodo, pengurus Pencak Silat NU (PSNU) Pagar Nusa Klaten, memberikan tips bila sewaktu-waktu berhadapan dengan begal. “Pertama, yang perlu diperhatikan pengendara yang jadi sasaran adalah terlihat lemah, seperti orang yang ngantuk pulang kerja dan gestur tubuh miring,” ujar dia kepada Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw, Jumat (6/3).

Menurutnya, untuk mengatasi hal tersebut, sewaktu berkendara motor apabila mengantuk lebih baik juga untuk tidak ? jalan sendirian. “Karena orang mengantuk biasanya tidak aware dengan situasi sekitar dan mudah ditaklukan,” imbuhnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Lebih lanjut diterangkan Iman, bila keadaan sudah semakin gawat, maka perlu tindakan yang lebih cepat dan taktis. “Bila sudah mulai dikejar, selalu pantau gerakan mereka melalui spion, jangan lepas fokus dari kondisi jalan di depan. Biasanya begal hapal kondisi medan mereka beraksi,” terang Iman.

Selain itu, jangan pernah membiarkan mereka melewati motor kita atau memberikan ruang luas di samping. “Kalau berani, pepet ban depannya dengan ban belakang kita, atau tendang ban depan atau bagian shock depan,” jelasnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Tips terakhir yang tidak kalah penting, katanya, yakni jangan terpancing berhenti di kerumunan orang atau warung yang terlihat ramai, sebab biasanya justru terkadang, di sanalah komplotan mereka ada yang menunggu.

“Sebaiknya cari pos polisi, pom bensin, minimarket atau komplek perumahan yang ada penjaga. Begal sangat menghindari lokasi yang dimana kemungkinan ada CCTV,” tandasnya. (Ajie ? Najmuddin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Daerah, Pendidikan, Fragmen Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kiai Raden Asnawi saat Bertamu ke Pemilik Perusahaan Rokok

Imam Ali bin Abi Thalib pernah mengajarkan, "Bajumu akan memuliakanmu sebelum engkau duduk, sedangkan ilmumu akan memuliakanmu setelah engkau duduk."

Seorang kiai yang sangat alim dari Kudus bernama Kiai Raden Asnawi berkeinginan membuktikan kebenaran ucapan Imam Ali tersebut. Suatu saat beliau bertandang ke rumah salah seorang pemilik perusahaan rokok di kota itu. Ia bernama Turaikhan. Kiai Asnawi mendatangi rumah Turaikhan dengan pakaian biasa layaknya orang umum, tidak berpakaian yang seperti biasa beliau pakai.

Kiai Raden Asnawi saat Bertamu ke Pemilik Perusahaan Rokok (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Raden Asnawi saat Bertamu ke Pemilik Perusahaan Rokok (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Raden Asnawi saat Bertamu ke Pemilik Perusahaan Rokok

Saat sampai di sana beliau ditemui oleh seorang pembantu. Kepada pembantu itu beliau minta bertemu dengan sang juragan, Turaikhan. Maka sang pembantu masuk untuk menyampaikan keinginan tamunya. Sementara Kiai Asnawi duduk menunggu di ruang tamu. Namun hingga sekian lama sang pemilik rumah belum juga keluar. Maka Kiai Asnawi bangkit dan  segera pulang.

Tak berapa lama kemudian beliau kembali mendatangi rumah Turaikhan. Kali ini beliau berpakaian rapi dan mewah; berjas dengan rantai kecil menghias di dadanya. Beliau juga mengendarai seekor kuda yang besar dan gagah. Saat itu kuda adalah tunggangan kalangan papan atas.

Sesampainya di depan rumah Turaikhan, Kiai Asnawi tak segera turun. Sementara pemilik rumah yang mendengar ada suara kuda di depan rumahnya segera beranjak ke luar untuk menyambut tamunya. Dan betapa terkejutnya ia ketika mengetahui yang datang seorang kiai besar yang sangat dihormati. Maka dengan segera dan penuh senang hati Turaikhan mempersilakan Kiai Asnawi untuk masuk rumah.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Namun di luar dugaan Kiai Asnawi menolak seraya berkata, "Aku tak mau, aku mau pulang saja. Tadi aku datang ke rumahmu dengan pakaian biasa ditemui seorang pembantu dan aku menunggumu lama tak segera keluar. Kini setelah aku berpakaian seperti ini dan menunggang kuda engkau segera keluar menemuiku. Tidak, aku tak mau. Engkau tidak menyambut dan menghormatiku, engkau hanya menyambut dan menghormati kudaku."

 

(Diceritakan oleh KH. Subhan Makmun dalam kajian kitab "Tafsir Munir" di Islamic Center Brebes)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Nusantara, Sholawat Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 22 Agustus 2017

Bahan Munas-Konbes 2014 Akan Dikirim ke PWNU se-Indonesia

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Bahtsul masail yang memuat landasan fiqih terkait konsep Ahlul Halli Wal Aqdi dan NKRI dalam perspektif Aswaja, mengeluarkan sejumlah putusan di Jakarta, pada Sabtu (31/5) pagi. Bahan yang akan dibahas di Munas-Konbes NU 2014 mendatang ini, akan disebarkan ke seluruh pengurus wilayah NU di Indonesia.

Bahan Munas-Konbes 2014 Akan Dikirim ke PWNU se-Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Bahan Munas-Konbes 2014 Akan Dikirim ke PWNU se-Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Bahan Munas-Konbes 2014 Akan Dikirim ke PWNU se-Indonesia

“Sebelum dikirim ke semua PWNU, materi bahtsul masail ini akan kita laporkan di forum rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU Senin besok,” kata staf Syuriyah PBNU H Mahbub Ma’afi kepada Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw di Jakarta, Sabtu (31/5).

Materi ini sengaja kita kirim lebih dini, kata H Mahbub, agar para pengurus wilayah mempelajarinya terlebih dahulu sebelum hadir sebagai peserta Munas-Konbes NU 2014.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Kedudukan NKRI pernah dibahas secara umum dalam sebuah Muktamar NU. Dalam materi ini, kita perkuat lagi dengan sejumlah sisinya. Rumusan yang akan dimatangkan pada forum Munas NU nanti, dapat menjadi pedoman bernegara bagi warga NU,” kata Mahbub.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

NKRI dalam perspektif Aswaja ini bukan sekadar tanggapan atas sejumlah kelompok kecil umat Islam di Indonesia yang mempertanyakan NKRI dari sudut agama. “Misalnya HTI,” ujar Mahbub. Materi ini lebih merupakan sebuah pandangan utuh dan menyeluruh dari sudut pandang syari’at terhadap NKRI. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Pertandingan, AlaSantri Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Terpilih Ketua, Akmaluddin Ajak Perkuat PMII Banda Aceh

Banda Aceh, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Banda Aceh menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) untuk pemilihan ketua umum masa khidmat 2016 – 2017 di Young Center KNPI Provinsi Aceh, Banda Aceh, Minggu (13/03/2016)

Terpilih Ketua, Akmaluddin Ajak Perkuat PMII Banda Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)
Terpilih Ketua, Akmaluddin Ajak Perkuat PMII Banda Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)

Terpilih Ketua, Akmaluddin Ajak Perkuat PMII Banda Aceh

Pada kesempatan itu, peserta konfercab memilih Akmaluddin. Lalu pria yang akrab disapa Akmal ini mengajak seluruh anggota PMII untuk memperkuat persatuan yang berasaskan Ahlussunnah wal-Jamaah (Aswaja).

"Mari kita kembalikan marwah PMII yang pernah berjaya di Aceh dan kita jalankan bersama roda kepengurusan dengan cara memperkuatkan silaturrahmi baik kader, anggota, senior dan alumni," ujar Akmaluddin.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Akmal juga mengajak para anggota untuk mengembangkan jati diri dengan cara-cara yang sesuai tuntutan Islam.

"Mari berkarya dalam jalannya Islam yang kaffah dan mempunyai daya saing yang kuat dalam mengembangkan PMII ke depan dan sama-sama menegakkan amar maruf nahi mungkar."

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pemilihan ini diikuti dua kandidat calon ketua, yaitu Akmaluddin dan Samsuri Asingkili. Dalam proses pemilihan, Akmaluddin? berhasil mendominasi suara terbanyak dari forum. [Muhadzier/Abdullah Alawi]

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Kiai, Budaya, Kajian Islam Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Temui Pangdam Jaya, IPNU DKI Minta Dilatih Bela Negara

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama berkunjung ke kantor Komando Daerah Militer Jakarta Raya (Kodam Jaya). Dalam kesempatan itu, mereka diterima langsung Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo dan beberapa stafnya.

Pada pertemuan Kamis (12/2) tersebut, Ketua PW IPNU DKI Jakarta Muhammad Said memaparkan program kerja yang akan dan telah dilaksanakan organisasinya. Ia menyebut salah satunya adalah membentengi pelajar dari ideologi-ideologi yang mengancam kesatuan NKRI.

Temui Pangdam Jaya, IPNU DKI Minta Dilatih Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
Temui Pangdam Jaya, IPNU DKI Minta Dilatih Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

Temui Pangdam Jaya, IPNU DKI Minta Dilatih Bela Negara

“Kita perlu mengadakan pelatihan bela bangsa dan negara, sebagai bentuk kepedulian kita sebagai pelajar NU demi mengawal Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Mendengar keterangan tersebut, Pangdam Jaya mengapresiasi langkah salah satu banom NU tersebut. Menurutnya, jarang anak muda yang mempunyai kepedulian terhadap bela bangsa dan negara.

Pangdam berjanji akan memberikan pelatihan bela negara dan bangsa kepada kader IPNU se-DKI Jakarta sebagai bentuk aplikasi dari kepedulian dalam membela dan mempertahankan NKRI pada bulan Maret yang akan datang. (Mohammad Khoiron/Abdullah Alawi)

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Pendidikan, Internasional Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Mendikbud: Kurikulum 2013 Tekankan Moralitas

Sidoarjo, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Mendikbud M Nuh tidak merasa heran dengan banyaknya kritik dan keberatan atas akan diberlakukannya kurikulum 2013. Justru ia menjamin bahwa kebijakan tersebut akan jauh lebih baik bagi masa depan pendidikan di tanah air.

"Semangat dari kurikulum terbaru ini sebenarnya ingin menekankan kembali pentingnya moralitas dalam proses belajar mengajar," katanya kepada sejumah kiai dan ulama di arena Konferensi Wilayah NU Jawa Timur di Pesantren Bumi Shalawat, Lebo Sidoarjo (2/6).?

Mendikbud: Kurikulum 2013 Tekankan Moralitas (Sumber Gambar : Nu Online)
Mendikbud: Kurikulum 2013 Tekankan Moralitas (Sumber Gambar : Nu Online)

Mendikbud: Kurikulum 2013 Tekankan Moralitas

Dengan sejumlah kritik dan perlawanan dari banyak kalangan, Pak Nuh tidak terlalu ambil pusing.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Termasuk penolakan dari politisi dari PPP dan PKS," katanya sembari tersenyum.

Bagi Pak Nuh, kelebihan Kurikulum 2013 diantaranya adalah digunakannya kembali materi budi pekerti sebagai mata pelajaran utama di seluruh lembaga pendidikan.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Kita prihatin, kecerdasan yang dimililki para kalangan cerdik cendekiawan ternyata tidak diimbangi dengan kesantunan," ungkapnya.

Dalam banyak kasus, mantan Rektor ITS Surabaya ini merasa miris dengan cara yang dilakukan sejumlah pihak yang tidak lagi menggunakan etika dan budi pekerti dalam menyampaikan keberatan dan usulan.?

"Asalkan dianggap baik dan layak disampaikan, maka segala cara dilakukan dengan tanpa mengindahkan moralitas dalam menyampaikan keberatan," sergahnya.?

Pada kesempatan tersebut, Pak Nuh juga menyampaikan sejumlah kesempatan yang diberikan kementerian yang dipimpinnya kepada para siswa kurang mampu untuk bisa merasakan pendidikan tinggi dengan biaya yang lebih terjangkau.?

"Program bidik misi yang telah lama digulirkan ternyata manfaatnya langsung dirasakan para mahasiswa dari keluarga kurang mampu," katanya.

Demikian pula dengan aturan diberlakukannya batas SPP minimal bagi sejumlah perguruan tinggi negeri kepada sejumlah mahasiswa.?

"Sehingga tidak sedikit mahasiswa yang bisa masuk perguruan tinggi negeri di fakultas favorit namun tetap terjangkau dari sisi pembiayaan," lanjutnya.

Karena itu, ia berharap agar ikhtiar ini bisa berkelanjutan meskipun manfaatnya baru dapat dirasakan pada sepuluh hingga lima belas tahun mendatang. ? ?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Syaifullah ?

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Daerah, Sejarah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 21 Agustus 2017

Dari Ranting ke Ranting, Kawal Pemuda Lewat Rijalul Ansor

Probolinggo, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Untuk lebih menggemakan kegiatan dzikir di kalangan pemuda, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menghidupkan kembali majelis dzikir melalui kegiatan shalawat Rijalul Ansor dari ranting ke ranting. Tidak hanya pengurus, kegiatan yang dipusatkan di masjid dan musholla di masing-masing ranting ini juga melibatkan pemuda setempat.

Dari Ranting ke Ranting, Kawal Pemuda Lewat Rijalul Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
Dari Ranting ke Ranting, Kawal Pemuda Lewat Rijalul Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

Dari Ranting ke Ranting, Kawal Pemuda Lewat Rijalul Ansor

Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua PC GP Ansor Kecamatan Gending Muslimin Syaba, Rabu (11/6) malam. Menurutnya, rijalul Ansor ini sangat penting dilakukan untuk membentengi para pemuda dari hal-hal yang negatif di tengah perkembangan zaman yang cukup pesat. “Kami memang mewajibkan para pengurus ranting untuk menggalakkan kegiatan Rijalul Ansor di lingkungannya masing-masing,” ungkapnya.

Menurut Syaba, Rijalul Ansor tersebut diawali dengan istighotsah bersama-sama dan pembacaan shalawat burdah. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga terkadang diisi dengan kajian Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah) yang dipimpin oleh para pengurus PC GP Ansor Kota Kraksaan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

”Program rijalul Ansor ini merupakan gagasan dari PP GP Ansor agar para pengurusnya bisa menggemakan kembali shalawat dan dzikir bersama. Yang jelas, kami dari anak cabang secara rutin turun langsung ke tiap-tiap ranting secara bergantian,” jelasnya.

Dikatakan Syaba, kegiatan ini digelar sebagai upaya untuk mengamalkan dan membentengi para kadernya Aswaja serta lebih dekat dengan masjid dan musholla. “Ini merupakan salah satu prasyarat keabsahan kepengurusan di masing-masing tingkatan jika ingin diakui dan memiliki hak suara dalam konferensi Ansor,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ahlussunnah, Olahraga, Nahdlatul Ulama Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sanad Kitab Tafsir Jalalain KH Hasyim Asyari

Syaikh Mahfud Termas Pacitan, adalah salah satu ulama Indonesia Abad ke-18 yang dikenal dan masyhur namanya di dunia Islam timur tengah. Ia dikenal sebagai “sanad terakhir (the last link) Al-Bukhari”. Ia juga merupakan guru dari Hadlratus Syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari dan merupakan guru yang turut mempengaruhi pola pikir dan tradisi KH Hasyim. Salah satunya adalah tradisi sanad yang dibawa oleh KH Hasyim Asyari dari Kiai Mahfud Termas ini.

Tradisi tersebut (yakni tradisi mengaji Hadits dan sanad) langsung saja menarik perhatian para ulama Nusantara waktu itu. Banyak para ulama dan santrinya yang mengaji pada KH Hasyim Asyari. Termasuk gurunya sendiri di waktu sebelumnya yakni KH Kholil Bangkalan.

Sanad Kitab Tafsir Jalalain KH Hasyim Asyari (Sumber Gambar : Nu Online)
Sanad Kitab Tafsir Jalalain KH Hasyim Asyari (Sumber Gambar : Nu Online)

Sanad Kitab Tafsir Jalalain KH Hasyim Asyari

Berikut ini sanad Kitab Tafsir Jalalain (2 bagian), melalui jalur Syaikh Mahfud Termas sampai kepada penulis tafsir, yakni Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin As-Shuyuthi.

1. KH Hasyim Asy’ari.

2. Dari Syaikh Mahfud Termas.?

3. Dari Syaikh Muhammad Abu Bakar Syatha Al-Makki.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

4. Dari Sayyid Ahmad Zaini Dahlan

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

5. Dari Syaikh Utsman bin Hasan Ad-Dimyathi

6. Dari Syaikh Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi

7. Dari As-Syams Muhammad bin Salim Al-Hifni

8. Dari Syaikh Muhammad nin Muhammad Al-Badiri

9. Dari Syaikh Abi Dliya’ Ali bin Ali As-Syibramalisi

10. Dari Syakh Ali Al-Halabi

11. Dari Syaikh Ali Az-Zayyady

12. Dari Syaikh Yusuf Al-Armayuni

13. Dari Syaikh Jalaluddin As-Shuyuthi (penulis tafisr Bagian pertama)

14. Dari Dari Syaikh Jalaluddin Al-Mahalli (penulis tafsir bagian ke-2)

Sumber:

Kitab Kifayatul Mustafid li Ma Ala minal Asanid, Karya Syaikh Mahfud Termas.

(Ahmad Nur Kholis)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Khutbah, Kajian, Hikmah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 19 Agustus 2017

Belajar Kearifan Budaya dari Orang Paham

Tanpa pemahaman sejarah, jiwa generasi muda akan kosong. Mereka akan menjadi orang-orang pintar yang menjual bangsa dan negaranya. Orang-orang yang korupsi itu, kan, orang pintar (Kompas/9/12/12).

Pernyataan ini membuat saya gelih, miris dan berpikiran aneh. Membuat saya ingat kata orang paham bahwa “orang paham” dan “orang pintar” berbeda.

Belajar Kearifan Budaya dari Orang Paham (Sumber Gambar : Nu Online)
Belajar Kearifan Budaya dari Orang Paham (Sumber Gambar : Nu Online)

Belajar Kearifan Budaya dari Orang Paham

Kalau boleh mengartikan dengan sederhana bahwa orang paham adalah orang yang mampu memahami antara dunia material dan dunia non-material sehingga ketika bekerja lebih banyak ikhlasnya (tampa pamrih) daripada kepentingannya, misalnya orang-orang yang paham sejarah dan orang yang paham budaya lokal yang sampai saat ini masih dipertahankan di daerah-daerah tertentu. Orang pintar adalah orang yang sudah banyak menghisap ilmu pengetahuan, akan tetapi ilmu pengetahuan tersebut tidak memberikan perubahan apa-apa dalam diri orang pintar, misalnya orang korupsi.

Menurut filolog dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarat, Oman Faturrahman bahwa tradisi intelektual Islam Indonesia sudah mapan sebagai produsen Ilmu pengetahuan sejak abad ke-17, bukan sekedar konsumen atas karya-karya intelektual Islam dari Timur Tengah. Ini menandakan bahwa kita memiliki kesadaran sejarah atau dengan kata lain kita memiliki kesadaran belajar dari orang paham, sejarah sudah banyak menyimpan data-data pemahaman tentang kehidupan, misalnya manuskrip di Aceh (baca: Aceh) yang menyimpan banyak ragam mulai dari bidang keilmuan yang menggambarkan tradisi intelektual Islam, hingga gambaran kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti info gempa, gerhana matahari, dan obat-obatan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Di Solo misalnya ada gerakan untuk menyelamatkan budaya bangsa yaitu Yayasan Sastra Lestari yang dirintis oleh Supardjo sejak 1996 (baca:Solo). Dengan menerjemahkan dan melakukan digitalisasi naskah kuno. Anehnya gerakan murni kerja tanpa pamrih dan murni kepentingan bersama dalam menyelamatkan budaya bangsa. Dimana negara kita? Karena menurut para filolog manuskrip adalah kekayaan intelektual bangsa yang harus diselamatkan. ?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Jadi jelas, bahwa Indonesia mengandung banyak nilai-nilai filosofi kehidupan. Inilah kekayaan Indonesia, mulai dari budaya, adat, sejarah, tradisi intelektual, manuskrip-manuskrip, hanya saja kita sekarang tidak memiliki tradisi untuk belajar memahami tradisi intelektual yang bercorak “Indonesia” itu. kita lebih suka merayakan budaya Barat, daripada budaya kita sendiri. Yang menjadi pertanyaan kemudian dimanakah nilai-nilai itu “terkubur”. Untuk menjawab hal itu, kita lihat Indonesia hari ini dan pemuda hari ini. Indonesia yang jauh dari nilai-nilai kearifan lokal. Lantas bagaimana menjadi Indonesia?

Salah satu dari sekian banyak jalan untuk menjadi Indonesia adalah dengan kembali pada apa yang di sebut “Diri” oleh Muhammad Iqbal. Diri di sini adalah Indonesia itu sendiri, yang banyak menyimpan mental sejarah yang mampu menjadikan Indonesia yang mandiri dalam segala bidang, terutama keilmuan, dan filsafatnya.? ?

Akhirnya banyak mahasiswa yang mendirikan Komunitas untuk berjuang sendiri, tanpa bantuan pemerintah, karena perihatin terhadap terabaian sejarah. Sejarah menjadi menara gading yang hampa di mata koruptor, tapi sejarah sebuah formula kehidupan bagi orang-orang yang paham akan bangsa dan negara.

Orang paham, mereka mengerti apa makna gotong royong, keramahan, kesopanan, dan musyawarah, yang kini nilai-nilai itu tidak di kenal kembali. Orang-orang tidak mau lagi untuk menoleh ke masa lalu, padahal masa lalu menjadi cermin kita untuk belajar, dan memahami. Kita kehilangan basis epistemologi yang disebenarnya di dalam manuskrip itu telah ada. Akhirnya benar apa yang ditulis oleh Putu Setia bahwa orang cerdas (paham) dan jujur tersisih, orang dengki dan pembohong menjadi pemimpin.? ?

Epistemologi Islam ?

Epistemologi Islam menjadi penting untuk dikaji lebih jauh sebagai sebuah alternatif terhadap sistem epistemologi Barat yang begitu mendominasi wacana epistemologi kontemporer, tak terkecuali di Indonesia. Menurut Mulyadi Kartanegara epistemologi dan filsafat ilmu, kalau memang mau dibedakan, ditulis oleh sarjana Indonesia bercorak Barat, hanya satu atau dua karya epistemologi Islam yang dapat ditemukan di Nusantara ini.

Ini akibat terputusnya generasi muda, ada yang hilang dari sejarah kita. mengapa kita terlalu mengikuti Barat, akhirnya nilai ke “diri”an kita sebagai Indonesia hilang. Walau pun Barat tidak harus dikesampingkan, akan tetapi kata Mulyadi Kartanegara (2003) ketika prestasi ilmiah yang begitu gemilang dari sains modern seharusnya tidak menghalangi kita untuk melihat sisi negatifnya, misalnya dalam bentuk dampak dan implikasi sekulernya terhadap sistem kepercayaan agama kita.

Oleh karena itu, sikap kita untuk selalu kritis dan hati-hati terhadap sains modern yang kini banyak mempengaruhi pemikiran kita, sehingga kita menjauh dari budaya bangsa sendiri. Namun, saya yakin, kalau kita belajar dan bersikap kritis tidak akan lahir pandangan yang sepihak (parsial) dalam melihat dan memahami manuskrip-manuskrip. Tanpa perbandingan antara budaya Indonesia dengan budaya Barat, sikap kritis tersebut sulit dicapai karena kita tidak bisa membedakan dengan yang lain, seperti tidak mungkinnya kita mengenal dengan baik “wanita” tanpa dibandingkan dengan laki-laki.

Oleh karena itu, sikap kritis dan waspada harus tetap menyertai sikap apresiatif terhadap sains modern. Agar bangunan filosofis dalam Islam tidak runtuh, sebab perkembangan pemikiran yang berkembang di Dunia Islam, harus kritis terhadap pemikiran ilmiah dan filosofis Barat, yang menurut Mulyadi Kartanegara telah terlalu berpihak pada sekularisme dan materialisme.

Dengan kembali pada jati diri bangsa dan negara, memahami kekayaan budaya Indonesia sebagai kekayaan intelektual, kekayaan mental, budaya yang ada dalam tubuh bangsa dan negara Indonesia akan menjadi basis yang memukau dalam mencapai cita-cita Pancasila.? ? ?

MATRONI MUSERANG, peneliti di Lembaga Kajian Budaya, Agama dan Filsafat (LiSafa) Pasca-sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Khutbah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

PBNU Gelar Tasyakuran Harlah ke-88, Jum’at Malam

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar tasyakuran peringatan hari lahir atau Harlah ke-88 NU pada Jum’at (31/1) malam di aula utama kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. Sejumlah keluarga pendiri dan tokoh NU dijadwalkan hadir.

PBNU Gelar Tasyakuran Harlah ke-88, Jum’at Malam (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Gelar Tasyakuran Harlah ke-88, Jum’at Malam (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Gelar Tasyakuran Harlah ke-88, Jum’at Malam

Selain pembacaan tahlil dan doa bersama untuk para kiai NU, tasyakuran harlah kali ini akan diisi dengan penyampaian testimoni oleh perwakilan keluarga tokoh NU, antara lain, keluarga KH Hasyim As’ary, KH Wahab Chasbullah, dan keluarga KH Idham Chalid.

Sekretaris Panitia Peringatan Harlah ke-88 NU, H Mustholihin Majid mengatakan, panitia juga mengundang para keluarga tokoh NU yang lain untuk hadir dalam acara tasyakuran kali ini, antara lain, keluarga KH Ma’shum Lasem, KH Zainul Arifin, KH Saifuddin Zuhri, KH Djamaluddin Malik, H. Mahbub Djunaidi, Asrul sani, dan keluarga Usmar Ismail.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sejumlah tokoh, pejabat, dan politisi dari lingkungan NU juga akan hadir, antara lain, Jusuf Kalla, Hamzah Haz, Chalid Mawardi, Muhaimin Iskandar, Helmi Faishal Zaini, Lukman Hakim Saifuddin, dan Marzuki Ali.

Tema Harlah kali ini adalah “Setia Menjaga NKRI”. Menurut Mustholihin, tema ini dipilih oleh PBNU untuk menegaskan sikap NU terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama yang dipicu oleh berkembangnya paham liberalisme di bidang ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Bagi NU, NKRI adalah harga mati. Jangan sampai ada wilayah NKRI yang lepas seperti Timor Timur dulu. Ini adalah semacam warning dari NU,” kata Mustholihin yang juga Ketua Pengurus Pusat Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU). (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sunnah, Ubudiyah, Sholawat Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 16 Agustus 2017

Pagar Nusa Siap Gelar Kongres

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Ikatan Pencak Silat (IPS) Nahdlatul Ulama atau Pagar Nusa akan menggelar Kongres II bertema Meneguhkan Solidaritas dan Kepatriotan untuk Kewibawaan Bangsa yang Bermartabat, pada 9-12 Juli di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur.

Menurut Sekretaris Umum Pagar Nusa M. Fathurrohman, agenda-agenda yang akan digelar di antaranya atraksi seni bela diri silat dari PW Pagar Nusa Jawa Barat dan Jawa Timur. 

Pagar Nusa Siap Gelar Kongres (Sumber Gambar : Nu Online)
Pagar Nusa Siap Gelar Kongres (Sumber Gambar : Nu Online)

Pagar Nusa Siap Gelar Kongres

“Kemudian ceramah umum Menteri Pertahanan Republik Indonesia dengan tema Mempertegas Komitmen Kebangsaan; Partisipasi Pendekar Pagar Nusa dalam Rangka Menjaga Kewibawaan Bangsa Indonesia yang Bermartabat,” tuturnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Lalu, sambung Fathurrohman, peserta kongres membahas masa depan pencak silat dengan tajuk Pencak Silat; Warisan Leluhur yang Hampir Punah? dengan narasumber Menteri Pariwisata RI, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Ketua Umum PB IPSI dan Ketua Umum Pagar Nusa.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Selanjutnya, membahas dunia pengobatan yang akan menyandingkan Permadi dari pengobatan alternatif dan Kementerian Kesehatan RI dari sudut pandang pengobatan modern,” tambahnya.

Agenda selanjutnya adalah rapat-rapat komisi. Tapi sebelum itu, PBNU akan memberikan pengarahan mengenai Pagar Nusa; Partisipasi Kebangsaan dan ke-NU-an.

“Di antara tujuan Kongres II Pagar Nusa ini adalah memperkokoh ukhuwah dan sinergisitas anggota dan pendekar Pagar Nusa se-Indonesia, membentuk dan menetapkan kepengurusan Pagar Nusa 2012-2017,” pungkasnya. 

 

Redaktur : Syaifullah Amin

Penulis     : Abdullah Alawi 

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Hikmah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 14 Agustus 2017

PCINU Sudan Sukses Gelar Konfercab Ke-14

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Selepas Subuh anggota PCINU Sudan tampak sibuk melakukan persiapan terakhir untuk menyelenggarakan Konfercab ke-14 di aula Jam’iyyah Al-Qur’an Al-Karim, Sudan. Berebda dari sebelumnya, mereka juga mengadakan sidang pembahasan AD/ART dan sidang komisi.

Forum yang digelar pada Sabtu (18/4) akhirnya mengamanahkan Sidik Ismanto sebagai Rais Syuriyah dan Muhammad Lukman Fahmi sebagai Ketua PCINU Sudan.

PCINU Sudan Sukses Gelar Konfercab Ke-14 (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Sudan Sukses Gelar Konfercab Ke-14 (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Sudan Sukses Gelar Konfercab Ke-14

Acara yang dibuka pada 10:00 waktu Sudan ini dihadiri oleh para Mustasyar PCINU Sudan, perwakilan KBRI Sudan, dan Eritrea, warga negara Indonesia di Sudan, dan seluruh anggota PCINU Sudan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pada acara yang menampilkan pertunjukan grup sholawat Jam’iyyah Syifa’ul Qulub (JSQ) dan lantunan lagu Indonesia Raya ini, Ketua panitia pelaksana Konferensi PCINU Sudan Muhammad Satar Amrulloh menyampaikan bahwa Konfercab kali ini sangat istimewa karena berbarengan dengan peringatan Konferensi Asia Afrika ke 60 di Bandung.

“Sebuah peristiwa besar bersejarah yang digagas Presiden pertama RI Ir Soekarno untuk mengajak bangsa-bangsa Asia-Afrika menjadi bangsa yang berdaulat dan mandiri,” kata Satar.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Salah seorang Musytasyar PCINU Sudan Umar Syekh Idris Hadroh mengatakan bahwa hubungan Indonesia dan Sudan sudah terjalin selama enam puluh tahun.

“Karena itu, organisasi NU ini haruslah benar-benar selalu menjaga hubungannya dengan penduduk setempat terutama dengan para masyayikh di Sudan,” harap Umar. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Halaqoh, Kajian Sunnah, Amalan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Minggu, 13 Agustus 2017

Mesantren untuk Berpancasila

Oleh Agusdina Tauficqqurrohman Jalal



Pancasila yang menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia, tentunya harus benar-benar ditanamkan dan dibumisasikan di setiap elemen Rakyat Indonesia. Walaupun terkadang rakyatpun yang akan menjadi korban ketidakpahaman akan pentingnya berpancasila. Berpancasila memang tidak segampang dengan menyebutan lima unsur dalam Pancasila, namun harus mengerti dengan kajian yang sangat dalam untuk memberikan kemerdekaan yang sejati.

Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri Indonesia tidak segampang membaca Pancasila di setiap hari dalam kegiatan upacara. Akan tetapi esensinya untuk menanamkan jati diri masyarakat Indonesia, bahwa Indonesia sejatinya adalah kaum berpahaman Pancasila.

Mesantren untuk Berpancasila (Sumber Gambar : Nu Online)
Mesantren untuk Berpancasila (Sumber Gambar : Nu Online)

Mesantren untuk Berpancasila

Kalau disentuh lebih dalam, Pancasila tidak lepas dari hasil karya kaum santri, yang setiap harinya harus hidup dengan kepahaman Islam ala Indonesia. Sebab, kaum santri mempunyai andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tentunya, kaum santri harus menjadi tameng Pancasila demi terwujudnya Indonesia yang lebih damai.

Kaum santri yang disebutkan di sini adalah kaum santri yang jiwa dan raganya hanya milik Indonesia. Dengan berpakaian sederhana dan ala kadarnya dengan menjunjung tinggi akhlaqul karimah. Akhlak yang menjadi nilau utama yang ditanamkan oleh santri itu hakikatnya untuk Pancasila. Kiai di pesantren memberikan pelajaran penting akan nilai-nilai Pancasila.

Tidak ada sejarahnya santri membangkang akan nilai-nilai Pancasila. Justru santri yang selama ini memang menjaga sepenuhnya nilai-nilai Pancasila. Dari semua elemen yang ada di pesantren, dimulai dari kiai, ibu nyai, dan santri, semuanya menjunjung tinggi kepancasilaan. Tidak ada satupun dari mereka yang menistakan nilai-nilai Pancasila.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sekarang kita coba lihat dari bagaimana kiai dan santri bersikap untuk Indonesia. Mereka tidak segampang bersikap ketika Indonesia mengalami masalah. Selalu melakukan istikharah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Indonesia.

Bahkan yang lebih penting adalah santri merupakan pancasilais sejati. Sebab, hidup matinya hanya untuk mempertahankan Indonesia dari serangan manapun. Seorang pancasilais sejati tentunya harus benar-benar berindonesia, tidak ada judulnya seorang pancasialis merongrong terhadap NKRI.

Santri Pancasilais

Santri yang setiap harinya mengenakan sarung ala kadarnya dengan menjunjung tinggi akhlak dan ketawadhuan harus benar-benar menjadi tameng Indonesia dari serangan manapun. Sebab, Santri adalah istilah pelajar yang memang hanya ada di Indonesia, negara lain tidak punya istilah tersebut. Untuk itu Indonesia harus bangga dengan keberadaan santri di Indonesia.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Santri Pancasilas tidak harus berkoar-koar dan tidak harus berorasi di mana-mana untuk mewujudkan Indonesia berpancasila. Kuncinya yaitu dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam berkehidupan bermasyarakat. Sebab, ketika santri turun jalan dan ikut berkoar-koar, akhirnya yang akan terjadi santri adalah direndahkan di mata masyarakat. Walaupun tujuannya untuk mendakwahkan Pancasila.

Sekarang akhirnya banyak permasalahan dikalangan umat Islam yang hidup di Indonesia yang tidak berpancasila. Hidupnya di Indonesia tetapi keyakinannya tidak berpancasila. Dimulai dari organisasi masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, itu mencerminkan bahwa nilai-nilai Pancasila belum tumbuh menjadi jati dirinya masyarakat Indonesia.

Apalagi tidak sedikit kaum remaja yang mulai ikut-ikutan dalam mendirikan negara khilafah. Yang arah dan tujuanya sangat kurang jelas dan itu hakikatnya merusak pola pikir remaja Islam. Remaja Islam tidak harus membaca buku Islam yang penulisnya saja tidak jelas, apakah dia pernah ngaji atau tidak. Khususnya mengaji di pesantren. Tidak sepeti santri yang tiap hari membaca kitab salaf yang mushonifnya pun sangat jelas dan tidak dipertanyakan lagi keilmuannya.

Kalau sudah remaja dan kaum muda tidak benar-benar menanamkan nilai-nilai Pancasila. Akhirnya yang terjadi sekarang ini, Pemerintah harus siap-siap untuk mencegah kaum anti-Pancasila yang mungkin pemerintah sudah mengetahuinya. Pencegahan tersebut tujuanya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sekali lagi santri yang selalu menuruti perintah sang kiai, harus benar-benar untuk Indonesia. Serta tujuan akhirnya membantu Indonesia untuk menanamkan nilai-nilai kepancasilaan. Dari semua yang di pelajari di pesantren, santri harus ingat sejarah. Kaum santri ikut andil dalam pembentukan Republik Indonesia, apalagi dalam perumusan Pancasila dan UUD 1945 ada seorang kiai yang sangat alim kelimuanya ikut merumuskan Pancasila. Itu artinya, santri harus bangkit dan keluar dari gua petapaannya untuk mendukung dan menanamkan empat pilar kebangsaan. Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang–Undang Dasar dan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang sering disingkat PBNU. Wallahu a’lam !

Penulis adalah mahasiswa Sejarah UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon.

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sunnah, Humor Islam Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ribuan Jama’ah Lepas Kepergian Kiai Syifa

Cirebon, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw 

Lima ribuan jama’ah yang terdiri dari santri, alumni, tokoh-tokoh pesantren di Cirebon, dan masyarakat umum mengantar pemakaman KH Abdullah Syifa Akyas, sebelumnya, shalat  jenazah dilaksanakan di Masjid Agung Pesantren Buntet, Cirebon, pada pukul 10.00 Wib. Selasa (23/4).

Semenjak Shubuh para jama’ah sudah mulai tampak berkumpul di kediaman mendiang kiai yang terkenal keikhlasan dan ketawadluannya tersebut. Pelaksanaan shalat jenazah yang dilaksanakan secara pergelombang belum berhenti sejak Senin kemarin. Sekitar jam 09.30 Wib amarhum diberangkatkan menuju Masjid Agung Buntet Pesantren untuk dilakukan prosesi pelepasan jenazah.

Ribuan Jama’ah Lepas Kepergian Kiai Syifa (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Jama’ah Lepas Kepergian Kiai Syifa (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Jama’ah Lepas Kepergian Kiai Syifa

Dalam sambutan dan isyhad atas nama keluarga, KH. Adib Rofiudin Izza mengungkapkan tentang pentingnya meneladani sikap keikhlasan dan ketawadluan almarhum.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Kiai Syifa merupakan sosok yang tak kenal lelah untuk ngeladeni (melayani. Red) masyarakat, tidak hanya di sekitar pondok pesantren, tapi masyarakat secara luas”.

Dalam prosesi selanjutnya, dzikrul haddad dibacakan langsung oleh salah satu putra almarhum, yaitu Ust. Muhadisturrifai. Hal ini merupakan bentuk refleksi atas kiprah perhatian kiai Syifa terhadap masyarakat secara luas. Pada masa hidupnya, al-marhum selalu memposisikan diri untuk membawakan dzikrul haddad pada undangan-undangan prosesi pelepasan jenazah.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pukul 10.00 Wib jenazah diberangkatkan menuju pemakaman umum Gajah Ngambung. Ia dikebumikan di komplek para kiai pendiri dan pengasuh pesantren Buntet, Cirebon. Kemudian prosesi ditutup dengan pembacaan talqin dan doa oleh KH Amirudin Abkari.

Sebelumnya, KH Abdullah Syifa Akyas wafat pada hari Senin, 22 April 2013, pukul 08.00 Wib. Kiai Syifa merupakan salah satu pengasuh pesantren Buntet Cirebon, dan kembali ke rahmatullah pada usia 71 tahun. 

Simbol Keikhlasan 

Masyarakat Cirebon, khususnya keluarga besar Pondok Pesantren Buntet merasakan duka yang sangat dalam selepeninggal KH. Abdullah Syifa Akyas, Kiai yang sangat terkenal dengan keikhlasannya untuk mengayomi masyarakat, dan sikap ketawadluannya dalam menjalani kesehariannya ini tentu akan meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat secara luas. 

Hal tersebut seperti apa yang diungkapkan oleh KH. Adib Rofiudin Izza, Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren saat dimintai pendapat tentang kepergian kiai Syifa. Selasa (23/4)

“Yang paling menonjol dalam diri Kiai Syifa adalah sifat keikhlasan dan ketawadluannya, Keikhlasan untuk mengayomi masyarakat, dan ketawadluan dalam bersikap, dan kesan ini yang akan membekas di hati masyarakat, oleh karena itu, generasi muda harus meneladani kedua sikap agung tersebut,” tambah kiai yang juga rais syuriyah PBNU ini.

Lebih lanjut Kiai Adib memaparkan secara rinci tentang jasa-jasa almarhum semasa hidupnya, menurutnya, belum ada kiai yang mampu menjaga energi secara total seperti apa yang dilakukan oleh kiai Syifa dalam mengayomi masyarakat. Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu pengasuh pondok pesantren Buntet Cirebon, KH Amirudin Abkari.

“Dalam memenuhi undangan masyarakat, kiai Syifa tak memandang status sosial masyarakat, bahkan, beliau akan mendahulukan masyarakat di luar pondok pesantren Buntet, karena menurutnya, masyarakat Buntet sudah terdapat banyak kiai yang bisa menggantikannya,” papar Kiai Amir.

Kiai Amir menambahkan dan berharap, semoga para santri, alumni, dan masyarakat secara luas mampu meneladani sikap keikhlasan Kiai Syifa.

“Semoga muncul sejuta Kiai Syifa lagi selepas kepergiannya,” tutup Kiai Amir.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Sobih Adnan

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Anti Hoax, AlaSantri, Kajian Sunnah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 10 Agustus 2017

Hasyim Sayangkan Demo Anti Syiah

Pasuruan, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Demonstrasi anti Syiah yang dilakukan oleh sekelompok pemuda yang menamakan diri Himpunan Angkatan Muda Ahlussunnah (Hamas) di Bangil, Pasuruan, Jumat (20/4) kemarin langsung mendapat reaksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Jumat malam, Ketua PBNU Hasyim Muzadi pun langsung berkunjung ke Pasuruan.

Malam itu, Hasyim menggelar pertemuan mendadak dengan sejumlah tokoh dan ulama se-Kabupaten/Kota Pasuruan. Turut dalam pertemuan yang berlangsung di rumah Wakil Bupati Muzammil Syafi’i itu, 20 ulama dari NU kabupaten dan Bangil, serta 10 ulama dari NU kota dan MUI.

Wabup Muzammil membenarkan terjadinya pertemuan mendadak dengan Hasyim itu. Menurutnya, pertemuan itu sengaja digelar untuk membahas masalah aksi unjuk rasa beberapa jam sebelumnya.

Hasyim Sayangkan Demo Anti Syiah (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim Sayangkan Demo Anti Syiah (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim Sayangkan Demo Anti Syiah

Tidak banyak yang disampaikan Hasyim dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu. Hanya, kepada para ulama yang hadir, Hasyim banyak mengupas tentang historisitas beberapa kelompok Islam. “Mulai dari Khowarij, hingga Syi’ah yang sekarang ini,” kata Muzammil menjelaskan isi pertemuan itu.

Namun begitu, dalam pertemuan yang berlangsung singkat itu, Hasyim juga sempat menyatakan kecewaannya atas aksi yang berlangsung beberapa jam sebelumnya. “Beliau menyesalkan soal aksi itu. Mestinya, itu tidak perlu terjadi,” jelas Muzammil.

Menurut Hasyim, aksi itu dinilai tidak sesuai dengan iklim demokrasi seperti sekarang ini. Apalagi, itu dilakukan di tengah upaya PB NU untuk merintis perdamaian antara kedua kelompok (Sunni-Syiah) itu.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Karena itu, Hasyim juga sempat menyinggung keputusan pemerintah RI yang meratifikasi resolusi PBB atas dijatuhkannya sanksi terhadap Iran. “Itu sama saja dengan menghambat upaya kita untuk mendamaikan dua kelompok yang bertikai itu,” terang Wabup menirukan pernyataan Hasyim.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dalam kesempatan itu, Hasyim juga meminta kepada seluruh Jamiyah NU untuk bisa berfikir rasional dan realistis. Kalau toh ada hal-hal yang dianggap berbeda, hendaknya itu diselesaikan dengan duduk bersama. “Perbedaan itu kan tidak bisa diselesaikan dengan pertengkaran,” kata Hasyim dalam pertemuan itu.

Yang terpenting, bagi Hasyim adalah bagaimana NU membentengi dirinya dari faham-faham yang itu dinilai tidak benar. “Sebab, tidak mungkin kita memadukan dua aqidah yang saling berbeda,” jelas Hasyim.

Karena itu, kalaupun dimungkinkan duduk bersama, maka konteksnya bukan lagi untuk memadukan aqidah, melainkan agar semua pihak bisa saling menghargai setiap perbedaan itu. Apalagi, itu terkait ajaran aqidah. “Yang terpenting, bagaimana menjaga daerah ini tetap kondusif,” tandas Wabup Muzammil.(gpa/bin)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw News Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ada Masalah, Jangan Salahkan Pemerintah atau Si Fulan, Tapi Tunjuk Diri Kita

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - KH Khoirul Hidayah mengajak segenap hadirin Haul ke-12 KHM Syafi‘i Hadzami untuk meneladani akhlak Muallim KHM Syafi‘i Hadzami. Menurutnya, nama almarhum terkenal sampai ke Hadramaut karena akhlaknya. Sebagai guru agama, almarhum tidak pernah menyalahkan siapa saja kalau ada masalah.

Demikian disampaikan KH Khoirul Hidayah dalam Haul ke-12 KHM Syafi‘i Hadzami, Jalan KHM Syafi‘i Hadzami, Kebayoran Lama Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (30/12) malam.

Ada Masalah, Jangan Salahkan Pemerintah atau Si Fulan, Tapi Tunjuk Diri Kita (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Masalah, Jangan Salahkan Pemerintah atau Si Fulan, Tapi Tunjuk Diri Kita (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Masalah, Jangan Salahkan Pemerintah atau Si Fulan, Tapi Tunjuk Diri Kita

“Guru kita (almarhum KHM Syafi‘i Hadzami) mutaaddib seperti kata guru kami Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki. Almarhum terkenal di Hadramaut bukan karena keluasan ilmunya semata, bukan karena penguasaan fikihnya, tetapi karena akhlaknya,” kata KH Khoirul Hidayah.

Ia mengajak para hadirin untuk memperbaiki diri. Adab, menurutnya, mesti didahulukan daripada ilmu. Adab kepada Allah ini yang dipelihara oleh muallim.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Sedekat apa kita dengan guru kita? Kalau kita dekat dengan guru kita, kita harus tobat. Kalau kita cinta guru kita, tinggal semua maksiat. Jangan tunjuk salah pemerintah, jangan tunjuk fulan si fulan. Tunjuk diri kita sendiri yang ghaflah dan qaswatul qulub,” kata KH Khoirul Hidayah di hadapan sedikitnya seratus lebih jamaah haul.

Menurutnya, Indonesia belakangan ini dirundung sejumlah persoalan serius. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang semakin jauh dari adab kepada Allah dan adab kepada manusia.

“Berapa lama kita ghaflah (lalai)? 12 tahun. Almarhum guru kita sudah 12 tahun dimakamkan,” katanya.

Muallim itu orang yang menganggap ngaji atau menuntut ilmu sebagai fenomena. Muallim adalah orang yang merasakan nikmat belajar dan mengajar. Ia orang yang mewakafkan dirinya untuk Allah, Rasulullah, dan umat, tutup KH Khoirul Hidayah. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Jadwal Kajian Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Perayaan HAORNAS 2017, Momentum Mengembalikan Kejayaan Prestasi Olahraga Nasional

Magelang, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Perjuangan bangsa Indonesia menghadirkan kembali kejayaannya di bidang olahraga masih harus melalui jalan panjang dan penuh tantangan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi pada puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional, di Alun-Alun Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (9/9).

Perayaan HAORNAS 2017, Momentum Mengembalikan Kejayaan Prestasi Olahraga Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Perayaan HAORNAS 2017, Momentum Mengembalikan Kejayaan Prestasi Olahraga Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Perayaan HAORNAS 2017, Momentum Mengembalikan Kejayaan Prestasi Olahraga Nasional

Namun menurutnya justru dengan momentum peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) 2017 yang mengangkat tema “Olahraga Menyatukan Kita’’ akan menjadi langkah strategis mewujudkan tantangan itu dengan sinergi dan kerjasama dari semua pihak.

“Momentum Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) adalah momen sangat penting dimana kita memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi, pengorbanan serta perjuangan seluruh pihak yang berkontribusi dalam membangun kemajuan olahraga dari tingkat daerah hingga pusat, mulai dari atlet, pelatih, manajer, pemilik klub, pimpinan cabang olahraga, para pembuat kebijakan, kampus-kampus dan sekolah olahraga, media dan juga masyarakat yang mencintai olahraga,” ujar Menpora.

Menpora mengatakan dengan semangat olahraga yang mempersatukan ini, banyak kegiatan-kegiatan keolahragaan diarahkan untuk menumbuhkan kembali semangat cinta tanah air, dan penyatuan kembali semangat kebangsaan dan solidaritas di antara sesama warga masyarakat.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Tidak hanya tentang persatuan, olahraga juga mengajarkan kita banyak hal tentang makna kejujuran, sportivitas, keadilan dan juga kebanggaan kita sebagai sebuah bangsa. Ketika semua bersatu dan berjuang untuk olahraga, maka serentak kita akan berkata inilah Indonesia, Indonesia Raya…!!! maka disitulah kebanggaan kita hadir dari olahraga,” tegas Menpora lagi.

Menurutnya, semangat perayaan Hari Olahraga Nasional kali ini sedikit berbeda dari biasanya, karena dilakukan kurang lebih satu tahun jelang perhelatan olahraga paling bergengsi di Asia dimana Indonesia menjadi tuan rumahnya.

“Asian Games dan Asian Paragames 2018 harus menjadi momentum kebangkitan kembali kejayaan olahraga Indonesia. Keduanya harus meninggalkan warisan berharga bagi bangsa Indonesia, yakni meninggalkan infrastruktur olahraga yang lebih baik, lebih maju dan lebih modern, dan hal lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah mewariskan masyarakat Indonesia yang gemar berolahraga.” jelas Imam.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa masyarakat yang gemar dan mencintai olahraga adalah dasar dari lahirnya prestasi olahraga, “Kita ingin membidik prestasi dari tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan olahraga, Prestasi adalah sebuah proses panjang melahirkan dan menemukan atlet-atlet elit dari ribuan bahkan jutaan anak-anak Indonesia yang turun ke lapangan olahraga, yang berlari dan terus berlari, bergerak terus berolahraga, menempa dirinya dengan disiplin dan latihan keras untuk menjadi juara,’’ jelas Cak Imam, sapaan akrabnya di kalangan anak-anak muda dan para atlet.

Gerakan #Ayo Olahraga Untuk Hadirkan Prestasi Olahraga

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Di Tahun 2017, Kementerian Pemuda dan Olahraga telah mencanangkan Gerakan Ayo Olahraga. Gerakan Ayo Olahraga ini sudah berjalan sejak awal bulan Mei lalu dengan menggulirkan 3 program unggulan utama yaitu: Gowes Pesona Nusantara, Gala Desa dan Liga Sepakbola Pelajar (U-12, U-14, U-16 dan Liga Mahasiswa).

Kegiatan Gowes Pesona Nusantara telah melintasi 81 titik Kabupaten/Kota dari 90 Kabupaten/Kota, sementara itu Gala Desa telah berjalan dengan melibatkan 816 desa, 136 kabupaten/kota di 34 Provinsi. Untuk Liga Sepakbola Pelajar di berbagai level dan jenjang usia telah melibatkan ribuan pelajar dari seluruh Indonesia.

Semangat dari ratusan ribu masyarakat yang telah tersentuh oleh program ini diharapkan dapat terus meningkatkan kegemaran masyarakat berolahraga. 

Secara khusus Program Gowes Pesona Nusantara diarahkan untuk melahirkan sebuah konsensus bersama dari seluruh daerah di Indonesia untuk melahirkan Hari Bersepeda Nasional. Sementara pada kegiatan lainnya yakni Gala Desa dan Liga Sepakbola Pelajar bertujuan untuk menjadikan kedua ajang tersebut sebagai wadah pencarian bibit-bibit olahragawan handal dan penuh potensi dari seluruh pelosok nusantara.

Gerakan Ayo Olahraga ini sejatinya juga bisa dikatakan menjadi tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang  bertujuan melibatkan seluruh komponen bangsa untuk hidup sehat dengan berolahraga, hidup aktif dan produktif dengan berolahraga secara rutin dan teratur apapun jenis olahraganya. (Red: Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Makam, Halaqoh, Kiai Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 08 Agustus 2017

Cara Unik Belajar Kiai Mahrus Ali Lirboyo

Menyimak sejarah kehidupan seorang tokoh besar itu sepertinya tiada habisnya, selalu mengalirkan inspirasi baru dan pelajaran penuh makna. Apalagi yang dibicarakan adalah tokoh ulama atau kiai besar. Satu di antara sekian banyak tokoh ulama di Indonesia itu adalah al-maghfurlah KH Mahrus Ali (wafat 1985), pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo generasi kedua, menantu dari KH Abdul Karim pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

Artikel singkat ini hanya bermaksud menyajikan sepenggal fragmen kecil dari sekian banyaknya fragmen kehidupan KH Mahrus Ali yang meninggalkan begitu banyak keteladanan bagi generasi setelahnya. Oleh karena itu sesuai judul di atas, di sini sekadar hendak membabarkan bagaimana strategi atau metode belajar Kiai Mahrus Ali berdasarkan penuturan beberapa saksi sejarah yang masih menjumpai (menangi) beliau.

Salah satu murid dekat beliau, yaitu KH Mustofa Bisri (Gus Mus) bercerita bahwa Kiai Mahrus Ali ketika belajar di pondok menggunakan sistem nazar. Misalnya, membuat komitmen pada diri sendiri, seperti, "saya tidak akan keluar kamar sebelum hafal Alfiah, saya tidak akan pakai baju, sebelum menguasai materi bab ini, dan begitu seterusnya".? ?

Almaghfurlah KH A Idris Marzuki saat diwawancarai tim penulis buku Pesantren Lirboyo, Sejarah, Peristiwa, Fenomena dan Legenda, tahun 2010, menguatkan pernyataan yang disampaikan Gus Mus di atas. Beliau menuturkan bahwa Kiai Mahrus Ali itu sangat kuat dalam memaksa dan menahan diri supaya bisa mempeng (sangat tekun belajar). Kiai Mahrus mereka-reka sendiri, menciptakan pula metode sendiri dalam belajar. Saat masih nyantri, Mbah Kiai Mahrus membangun sebuah kamar yang didesain supaya jika beliau sudah memasukinya akan kesulitan keluar dari ruangan itu. Hal tersebut ia lakukan agar benar-benar dapat fokus muthalaah dan belajar. Jadi model beliau menguasai suatu disiplin ilmu di antaranya seperti itu. Semua keinginan hawa nafsunya ditahan sedemikian rupa.

Cara Unik Belajar Kiai Mahrus Ali Lirboyo (Sumber Gambar : Nu Online)
Cara Unik Belajar Kiai Mahrus Ali Lirboyo (Sumber Gambar : Nu Online)

Cara Unik Belajar Kiai Mahrus Ali Lirboyo

Selain itu, KH. Yasin Asmuni, pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Tullab Petuk Semen Kediri, juga memiliki kenangan khusus saat ia dahulu ikut ngaji dengan Mbah Kiai Mahrus. Kiai Mahrus ketika mengaji, kata Kiai Yasin, ? seperti halnya seorang syaarih (komentator kitab). Tidak jarang beliau mengatakan, wahadza dhaifun, wa hadza mutamadun (pendapat ini argumentasinya lemahdan pendapat yang ini kokoh argumentasinya). Bahkan kala itu beliau kerap curiga dengan redaksi yang ada dan mengatakan laalla showab begini.

Di lain sisi, tambah KH. Yasin Asmuni, setiap beliau menyebut nama mushannif (pengarang kitab), pasti doa rahimakumullah selalu beliau lantunkan. Itu menandakan betapa penghormatan Kiai Mahrus Ali pada seorang guru begitu besar.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selanjutnya, Kiai Mahrus Ali dikenal juga sebagai kiai yang suka ikut ngaji pasaran di Bulan Ramadahan ke berbagai pondok pesantren. Bahkan budaya ikut ngaji pasaran ini tetap beliau jalankan meskipun sudah menjadi kiai kharismatik dan mempunyai anak.

Sementara itu, menurut KH Anwar Mansur, menantu Kiai Mahrus, keteladanan Mbah Kiai Mahrus yang perlu kita ikuti adalah kemempengannya (kesungguhannya) dan proporsionalitas serta konsistensi beliau dalam mengatur dan menggunakan waktu. Aktivitas keseharian beliau dijadwal secara teratur. Mulai waktu untuk istirahat, untuk shalat tahajud, waktu muthalaah (mengkaji ulang pelajaran), sampai waktu khusus yang dialokasikan untuk mengulang pelajaran sehabis shalat Subuh. Bagi Mbah Mahrus,waktu merupakan sesuatu yang tidak ternilai harganya, sehingga beliau seproporsional mungkin dalam mengatur waktu. Jadi ada waktu-waktu khusus yang beliau alokasikan seperti waktu untuk menghapal jam berapa, waktu nderes jam berapa, serta waktu istirahtpun beliau perhatikan.

Demikian selintas dari sebagian metode dan karakter KH Mahrus Ali ketika belajar dan mengaji. Salah satu nasihat bijak masyayiikh (guru-guru sepuh) menyatakan, "melihat seorang tokoh besar itu jangan cuma ketika ia telah menjadi tokoh besar (nihayah) saja, tetapi lihat pula bagaimana mereka saat menjalani proses panjang (bidayah) sebelum mereka sukses dan berhasil menjadi seorang tokoh." Spirit maqalah itu pula yang kami tuju dari tulisan pendek sederhana ini.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

?

Oleh M. Haromain, alumnus MHM Lirboyo 2010, dan anggota tim penulis buku “Pesantren Lirboyo, Sejarah, Peristiwa, Fenomena dan Legenda, terbit 2010 pada peringatan satu abad PP. Lirboyo. Data dalam tulisan ini diambil dari buku tersebut.

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Hikmah, Syariah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 07 Agustus 2017

Pesantren Mochammad Shodiq Pertahankan Model Pendidikan Pendahulu

Probolinggo, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Pembelajaran dan penanaman akhlak sangatlah penting. Terlebih moral anak-anak zaman sekarang mulai tidak terkontrol. Hal ini menjadi fokus generasi kedua Pesantren Mochamad Shodiq di Desa Brani Kulon Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Setiap hari santri di pesantren tersebut disibukkan dengan pelajaran agama dan kitab.

Pengasuh Pesantren Mochamad Shodiq Habib Qodir bin Muhammad Shodiq mengatakan, pesantren ini berdiri tahun 1983 silam oleh Habib Mochammad Shodiq yang tidak lain adalah ayahnya sendiri. “Saya merupakan generasi kedua,” katanya, Jum’at (17/6).

Pesantren Mochammad Shodiq Pertahankan Model Pendidikan Pendahulu (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Mochammad Shodiq Pertahankan Model Pendidikan Pendahulu (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Mochammad Shodiq Pertahankan Model Pendidikan Pendahulu

Menurutnya, posisi sebagai pengasuh ia dapatkan atas kepercayaan sang ayah. Ia mendapatkan kepercayaan itu setelah menempa ilmu agamanya bertahun-tahun. Di antaranya di Darul Hadis Al-Faqiyah selama tujuh tahun.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dipercaya menjadi penerus, Habib Qodir mempertahankan metode pendidikan sang ayah. Karenanya, saat ini pesantren tersebut tetap fokus pada pendidikan agama. “Diniyah wajib, jika tidak ingin sekolah diniyah, maka jangan mondok di sini,” tegasnya.

Selain itu, upaya yang dilakukan Habib Qodir terutama pada pesantrennya ialah fokus pada ajaran agama dan kitab. Dalam jenjang yang pendidikannya ialah Tamhidi, Ibtidaiyah Diniyah, Tsanawiyah Diniyah serta Aliyah Diniyah. Jenjang ini ditempuh selama 6 tahun. “Adapun yang diajarkan mulai kitab kuning, kitab klasik sampai pada kitab Bukhori Muslim serta tafsir Al-Qur’an dan Fiqih,” terangnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Setiap hari, seluruh santri sudah ditetapkan jadwalnya. Dimulai pukul 07.00-11.00 yakni pelajaran agama. Selanjutnya pukul 13.00-16.00 pembelajaran umum. Setelah itu, santri istirahat dan bersih-bersih. Malam hari, setelah salat Maghrib berjamaah, pembelajaran kitab besar yang diajari oleh 5 ulama yang ahli agama diniyah. Pembelajaranya fokus pada kitab dan hadis.

“Hal ini dilakukan guna untuk menciptakan santri yang? berintelektual keagamaan,” tuturnya.

Habib Qodir yang menaruh perhatian pada perkembangan anak-anak zaman sekarang mengaku miris. Karenanya, pengawasan harus ditingkatkan. Jika si anak tinggal dengan orang tuanya, maka tanggung jawab ada di orang tua. Kalau mondok, tentu saja kewenangan pengasuh. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Makam, Amalan, Berita Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Minggu, 06 Agustus 2017

Fatwa NU Wajibkan Masyarakat Tolak Eksploitasi Alam Indonesia

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Forum bahtsul masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan fatwa wajib bagi masyarakat untuk melakukan gerakan amar ma’ruf dan nahi munkar atas aktivitas eksploitasi sumber daya alam Indonesia. Para kiai mengajak masyarakat berjihad menolak perusakan alam akibat eksploitasi baik oleh perusahaan negara maupun korporasi swasta.

Fatwa NU Wajibkan Masyarakat Tolak Eksploitasi Alam Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatwa NU Wajibkan Masyarakat Tolak Eksploitasi Alam Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatwa NU Wajibkan Masyarakat Tolak Eksploitasi Alam Indonesia

Fatwa ini diputuskan para kiai dalam sidang bahtsul masail PBNU di pesantren Al-Manar Azhari, Limo, Depok, Sabtu-Ahad (9-10/5).

Fatwa NU ini mencoba menjawab pertanyaan bagaimana seharusnya sikap masyarakat yang melihat perusakan alam akibat penambangan. Para kiai setelah membahas dari pelbagai sisi menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh bersikap diam. Warga diharuskan secara syar’i melakukan gerakan advokasi atas hak kelestarian alam.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Sikap yang dilakukan oleh masyarakat adalah wajib amar ma’ruf nahi munkar sesuai kemampuannya,” kata Rais Syuriyah PBNU KH A Ishomuddin membacakan putusan sidang komisi bahtsul masail diniyah waqi’iyah.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Menurut para kiai, eksploitasi oleh BUMN maupun korporasi lebih mempertimbangkan aspek profit tanpa melihat kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Mereka prihatin melihat banyak kubangan raksasa di bekas penambangan yang diterlantarkan begitu saja akibat aktivitas eksploitasi yang mengejar keuntungan.

Belum lagi kasus lumpur yang mengusir secara paksa warga sejumlah kecamatan di Sidoarjo untuk keluar dari tempat kelahiran dan kediaman mereka. Sementara manusia sendiri tidak bisa memperbaiki alam yang sudah rusak.

Pelaku eksploitasi tidak lagi memikirkan kerusakan alam, rusaknya tatanan musim, pancaroba berkepanjangan, pencemaran air dan udara, musnahnya segala biota, flora, dan fauna yang hidup nyaman di alam Indonesia.

Para kiai tidak bisa menerima cara berpikir pelaku eksploitasi yang menganggap kerusakan alam itu sebagai konsekuensi yang wajar-wajar saja dari sebuah pertumbuhan ekonomi.

Legal ataupun tidak legal, masyarakat wajib melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Pasalnya, aktivitas legal yang dijalankan oleh BUMN ataupun korporasi bukan berarti tidak memiliki dampak kerusakan alam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Nasional Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sakinah Mawaddah Warahmah dalam Berbangsa Menurut Rais Aam PBNU

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin mengingatkan bahwa di tengah ancaman radikal terorisme serta perpecahan antar elemen bangsa perlu untuk membangun prinsip saling mencintai dan menyayangi (mawaddah warahmah) bukan hanya dalam rumah tangga saja, tetapi sebenarnya juga dalam sesama muslim.

“Sesama umat Islam itu di dalam ber-mawaddah dan ber-rahmah itu seperti tubuh yang satu, kalau salah satu tubuh sakit, semuatubuhnya sakit. Sakit satu sakit semua. Oleh karena itu, sesama bangsa sebaiknya begitu,” tuturnya saat pembukaan Workshop Pencegahan Propaganda Radikal Teroris di Dunia Maya bersama Media OKP dan Ormas, Rabu (22/3) malam.

Sakinah Mawaddah Warahmah dalam Berbangsa Menurut Rais Aam PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Sakinah Mawaddah Warahmah dalam Berbangsa Menurut Rais Aam PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Sakinah Mawaddah Warahmah dalam Berbangsa Menurut Rais Aam PBNU

Kiai Ma’ruf, begitu ia disapa, mengutip semacam maqalah, “Matsalul indunisiyyina fi tawaddihim, watarakhumihim kal jasadil wahid. Sesama bangsa Indonesia, di dalam saling ber-mawaddah dan ber-rahmah, seperti tubuh yang satu.”

“Kita ini seperti satu tubuh, kalau salah satu anggota bangsa ini sakit maka seluruh bangsa itu harus menjadi sakit, bahkan juga seluruh globalseharusnya juga membangun mawaddah warahmah, kalau ada salah satu bangsa yang sakit, seluruh bangsa mestinya juga sakit,” sambung cicit Syekh Nawawi al-Bantani itu dalam acara yang diikuti oleh sekitar 200 pegiat media.

Kiai Ma’ruf yang juga Ketua Umum MUI Pusat itu menegaskan apabila prinsip mawaddah warahmah tersebut dibangun baik dalam keluarga, masyarakat, sesama umat Islam, sesama bangsa, dan di dalam pergaulan global, maka akan terciptalah sakinah.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Sakinah itu harmonis, tenang, tentram, baik keluarga, bangsa, pergaulan internasional,” tegas Kiai Ma’ruf.

Ia juga berharap kepada masyarakat untuk tidak saling membenci dan tidak saling memusuhi di tengah gejolak perbedaan madzhab, politik, bahkan agama.?

“Mari kita jaga negara ini, kita kuatkan persatuan, kita kuatkan NKRI, NKRI adalah harga mati bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya. (M. Zidni Nafi’/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sejarah, Sholawat Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Jumat, 04 Agustus 2017

Pasca Pilgub, Warga NU Jatim Diharap Jaga Soliditas

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf meminta warga NU Jatim menjaga soliditasnya pasca berlangsungnya pemilihan gubernur, Kamis (30/8). Sejumlah kader NU bersaing dalam pilgub tersebut.

Ia berharap perbedaan pilihan dimaknai secara dewasa, dan setelah proses pemilihan tersebut selesai, semuanya kembali kepada aktifitas sehari-hari secara produktif.

Pasca Pilgub, Warga NU Jatim Diharap Jaga Soliditas (Sumber Gambar : Nu Online)
Pasca Pilgub, Warga NU Jatim Diharap Jaga Soliditas (Sumber Gambar : Nu Online)

Pasca Pilgub, Warga NU Jatim Diharap Jaga Soliditas

“Mari kita tunggu proses akhirnya yang sedang berlangsung. Selanjutnya, kita kembali pada aktifitas sebelumnya, yang bekerja kembali pada pekerjaannya, yang menjadi pengurus NU harus tetap menjaga amanahnya,“ katanya, Jum’at. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ia berharap agar semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian akhir penghitungan suara ini menjunjung tinggi politik keadaban. Jangan sampai gaya-gaya politik Machiavelis yang berlangsung sebelum pilgub digunakan.

“Semuanya harus menjunjungi tinggi politik yang berkeadaban. Dan jika ada masalah selesaikan melalui jalur hukum di MK,“ tandasnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Berdasarkan hasil sejumlah quick count pasangan Karwo-Syaifullah (Karsa) menang, tetapi pasangan Khofifah-Herman (Berkah) yang diusung PKB juga mengklaim menang berdasarkan perhitungan riil dari saksi-saksi yang diturunkan di lapangan. 

Penulis: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Nusantara, RMI NU, Lomba Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

IPNU-IPPNU Banyuwangi Dampingi Manajemen Organisasi Tingkat Ranting

Banyuwangi, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Ketua Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PAC IPNU) dan Ketua PAC Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PAC IPPNU) Banyuwangi menghadiri undangan kader IPNU-IPPNU ranting Singotrunan. Keduanya memberikan pembekalan tata kelola organisasi sesuai dengan aturan.

Pertemuan pengurus ini berlangsung di Mushola Mbah Mas Sulaiman, Singotrunan, Banyuwangi, Banyuwangi, Ahad (4/12) malam. Tampak hadir perwakilan pengurus IPNU dan IPPNU ranting Singotrunan dan Ketua PAC IPNU-IPPNU Banyuwangi.

IPNU-IPPNU Banyuwangi Dampingi Manajemen Organisasi Tingkat Ranting (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Banyuwangi Dampingi Manajemen Organisasi Tingkat Ranting (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Banyuwangi Dampingi Manajemen Organisasi Tingkat Ranting

Ketua PAC IPPNU Banyuwangi Fitriyah menegaskan, pengurus dalam menjalankan roda organisasi harus didasari dengan aturan-aturan organisasi yang telah ditetapkan.

"Untuk efisiensi gerakan organisasi, kita dibekali oleh buku aturan secara lengkap mulai pedoman kaderisasi, pedoman organisasi dan administrasi, pedoman dasar rumah tangga, dan buku pedoman pelengkap lainnya. Untuk itu semua harus ditaati dalam menjalankan roda organisasi," kata Fitriyah pelajar asal Sutri.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ia menambahkan, organisasi kita khususnya Nahdlatul Ulama detil sekali dalam menetapkan aturan-aturan untuk menjalankan kinerja dan tata kelola organisasi secara formal.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Di pengujung, Fitriyah mengatakan, karenanya mumpung kita masih sebagai kader-kader muda NU jangan sia-siakan proses belajar segala hal termasuk aturan-aturan organisasi.

Di antara antusias kader-kader Singotrunan yang masih baru mengikuti kegiatan Makesta Ketua PAC IPNU Banyuwangi M Sholeh Kurniawan menegaskan, sebelum kita melakukan perubahan dalam skala besar baiknya kita mulai dengan langkah yang kecil.

"Dalam proses belajar, berjuang, dan bertaqwa di IPNU yang notabene adalah salah satu organisasi yang menjadi banom NU harus kita maksimalkan. Meski ini termasuk kesempatan langkah kecil kita berproses di tingkat ranting, maka harus dimaksimalkan. Karena kesempatan ini tidak akan datang dua kali," tegas Sholeh.

Di hadapan kader-kadernya Sholeh juga menyampaikan secara global pengetahuan tentang administrasi surat-menyurat, PDPRT, dan buku pedoman kaderisasi. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Olahraga, Sejarah, Nusantara Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 03 Agustus 2017

Halal Bihalal, Pengurus NU Dawe dan Banom Jaga Kekompakan

Kudus, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pengurus MWCNU Dawe kabupaten Kudus menyegarkan kembali kekompakan dengan banomnya melalui Halal Bihalal di Gedung NU setempat, Jumat (22/8). Ratusan pengurus NU, Muslimat, GP Ansor, Fatayat, IPNU dan IPPNU dalam kesempatan ini menyimak taushiyah keorganisasian yang disampaikan Ketua PCNU Kudus H Abdul Hadi.

Halal Bihalal, Pengurus NU Dawe dan Banom Jaga Kekompakan (Sumber Gambar : Nu Online)
Halal Bihalal, Pengurus NU Dawe dan Banom Jaga Kekompakan (Sumber Gambar : Nu Online)

Halal Bihalal, Pengurus NU Dawe dan Banom Jaga Kekompakan

H Abdul Hadi mengingatkan perlunya pengurus NU yang memiliki waktu luang dan loyalitas tinggi dalam menjalankan roda organisasi NU. "Menjadi pengurus, harus kober merawat dan loyal serta mampu menjalin komunikasi dengan jajaran NU lainnya," terang Hadi.

Hadi mengajak pengurus memperkuat konsolidasi secara bersama NU dan badan otonom serta memperkuat pengaderan. "Program konsolidasi dan pengkaderan harus menjadi prioritas utama demi perjuangan NU di masa mendatang," ujarnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kita ingin meningkatkan koordinasi NU dengan banomnya, kata Ketua MWCNU Dawe H Abdul Manaf. Pertemuan akbar semacam ini harus terus dilaksanakan dalam rangka merealisiasikan program kerja yang efektif dan efesien.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"MWCNU Dawe akan mendorong kelancaran program kerja yang bertujuan sama agar kekompakan tetap terjaga," katanya dalam sambutan.

Di hadapan pengurus NU, H Abdul Manaf menekankan pentingnya kedisplinan berorganisasi. Kedisplinan merupakan cermin kebesaran NU sebagai organisasi. "Kebiasaan tidak baik pengurus kita hanya berkomentar miring saat NU tidak bergerak. Tetapi saat ada kegiatan, ia tidak hadir atau duduk di belakang," ujar H Manaf. (Qomarul Adib/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Nusantara Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw