Senin, 14 Desember 2015

Banser Indonesia Dirikan 604 Posko Mudik Lebaran Secara Mandiri

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw?

Tidak kurang 604 Posko Mudik Lebaran pada tahun 2017 ini didirikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Indonesia. Ratusan posko mudik lebaran ini didirikan secara sukarela dan mandiri oleh kader Inti Gerakan Pemuda Ansor, dan tersebar mulai dari Jakarta hingga Papua.

?

Banser Indonesia Dirikan 604 Posko Mudik Lebaran Secara Mandiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Indonesia Dirikan 604 Posko Mudik Lebaran Secara Mandiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Indonesia Dirikan 604 Posko Mudik Lebaran Secara Mandiri

Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser H Alfa Isnaeini, Selasa (20/6) di Jakarta mengatakan posko mudik lebaran yang didirikan Banser pada tahun 2017 ini jauh lebih banyak disbanding tahun 2016 lalu.?

“Pada tahun ini, total posko mudik yang didirikan Banser tidak kurang dari 604 posko. Ini meningkat tajam dari tahun sebelumnya yang hanya terdapat 201 posko mudik lebaran,”bebernya kepada Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. ?

Dikatakan Alfa, ratusan posko Banser ini tersebar di sejumlah provinsi, mulai dari ibu kota Jakarta hingga Papua. Menariknya, seluruh posko tersebut didirikan mandiri, menampik tudingan tendensius sejumlah pihak, Banser bergerak karena sebungkus rokok dan nasi bungkus.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Ini tanda jelas dan tegas, bahwa Banser sebagai kader inti Gerakan Pemuda Ansor selalu mengambil peran positif dan bermanfaat bagi agama, masyarakat dan bangsa,’imbuhnya.

Mantan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur ini mengapresiasi semangat atau ghirah dalam gerakan (harakah) Banser di sejumlah provinsi di Indonesia dalam mendarmabaktikan diri dalam kegiatan kemanusiaan itu.

? “Terimakasih kepada seluruh kader yang terus bergerak menunjukkan Banser sebagai organisasi yang maslahat untuk umat untuk bangsa," tandas Alfa Isnaini mengatakan.

Alfa membeberkan, beberapa posko mudik lebaran yang didirikan Banser diantaranya berada di Sumatera sebanyak 50 posko, dan dari jumlah tersebut, 50 persen berada di Provinsi Lampung. Kemudian di DKI Jakarta sendiri, ? Banser mendirikan sebanyak 6 posko mudik lebaran.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Di Propinsi Banten, ? terdapat 10 posko mudik lebaran kemudian Jawa Barat 83 posko. Lalu di Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing ada 201 posko, dan di Yogyakarta terdapat 12 posko.

Posko Mudik lebaran juga didirkan Banser di Pulau Dewata. Di Bali initidak kurang sebanyak 41 posko mudik lebaran didirikan Banser. Selanjutnya di Nusa Tenggara Timur atau NTT, Nusa Tenggara Barat atau NTB, Papua, Kalimantan dan Sulawesi.

"Dari jumlah tersebut yang menjadi skala prioritas sebanyak 250 titik, tersebar di Lampung sejumlah 22, lalu Banten dan DKI Jakarta masing-masing 6 posko. Lantas Jawa Barat 35 posko, ? Jawa Tengah 110 posko, ? Jawa Timur ? 59 posko dan DIY 12 posko," bebernya.

Skala prioritas itu, lanjutnya ? didasarkan pada intensitas kunjungan pada tahun 2016, prediksi ? jumlah pemudik dan tingkat masalah dihadapi. Setiap posko mudik yang didirkan Banser dikatakan Dansatkornas Banser ini mengungkapkan menyediakan informasi seputar kondisi lalu lintas, jalur alternatif, tempat peristirahatan, tempat Shalat, hingga fasilitas WiFi di sejumlah posko di Jawa Tengah.

“Dari ratusan posko mudik lebaran itu, ribuan kader inti Gerakan Pemuda Ansor akan membantu mengurai kemacetan sudah pasti terjadi dan menekan angka kecelakaan, “ pungkas Alfa Isnaeini.(Gatot Arifianto / Muslim Abdurrahman)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Halaqoh, Kiai, Kajian Sunnah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 10 Desember 2015

Instansi Pendidikan Keliru Ambil Ukuran Moralitas Pelajar

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Dengan memeriksa keperawanan calon siswi, instansi pendidikan telah keliru mengambil ukuran moral kalangan gadis. Karena, ketidakperawan seseorang tidak lantas menjadi bukti cacat moral individu yang bersangkutan.

Perihal ini dikatakan Katib Aam PBNU KH Malik Madani saat ditemui Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw di kantor PBNU jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Rabu (21/8) malam.

Instansi Pendidikan Keliru Ambil Ukuran Moralitas Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)
Instansi Pendidikan Keliru Ambil Ukuran Moralitas Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)

Instansi Pendidikan Keliru Ambil Ukuran Moralitas Pelajar

“Pasalnya rusaknya keperawanan disebabkan tidak hanya karena hubungan seksual. Ulama melalui kitab-kitab fikih sudah menjelaskan aneka sebab hilangnya keperawanan perempuan,” terang KH Malik Madani.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

KH Malik Madani menyebut sebab lain ketidakperawanan seseorang seperti faktor kecelakaan dalam arti yang sebenarnya. Dalam kitab fikih disebutkan ketidakperawanan bisa saja terjadi karena watsbatin, lompat.

Lompat di sini dapat diartikan sebagai kecelakaan. Ia juga bisa bermakna kegiatan olahraga yang sangat ekstrim. Semuanya itu bisa menjadi penyebab, tegas KH Malik.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ukuran itu merupakan sebuah kesimpulan yang terburu-buru, sambung KH Malik Madani. Karena, remaja baik-baik bisa dinilai cacat moral hanya karena pernah mengalami kecelakaan atau memiliki hobi olahraga ekstrim yang menyebabkan ketidakperawanannya.

Kecuali itu, hubungan seksual juga tidak lantas menjadi bukti kenakalan yang bersangkutan. Hubungan itu bisa saja dilakukan di bawah paksaan dan ancaman pihak lain. Kalau kebijakan itu berlaku, ia mengalami dua kerugian sekaligus yaitu kehilangan keperawanan dan kesempatan melanjutkan pendidikan, tutup KH Malik Madani.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Daerah, Bahtsul Masail, Habib Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 07 Desember 2015

Fungsi Dosen PAI di PTU Diambil Alih Organisasi Kemahasiswaan

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Sebuah keironisan terjadi terkait Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU). Peran dan fungsi pendidikan agama lebih banyak dilakukan oleh organisasi-organisasi kemahasiswaan dan organisasi kemasyarakatan dibanding dosen PAI itu sendiri.?

Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama (Puslitbang Penda) Balitbang dan Diklat Kemenag RI tahun 2015. Sedangkan pihak PTU sendiri tidak bisa mengontrol setiap kegiatan keagamaan yang dilakukan mereka sehingga penanaman ideologinya pun tak bisa dikendalikan.

Fungsi Dosen PAI di PTU Diambil Alih Organisasi Kemahasiswaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Fungsi Dosen PAI di PTU Diambil Alih Organisasi Kemahasiswaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Fungsi Dosen PAI di PTU Diambil Alih Organisasi Kemahasiswaan

Sedangkan fakta di lapangan yang terjadi selama ini, paham-paham Islam transnasional justru banyak berkembang di PTU. Alasan inilah yang harus menjadi perhatian penuh dosen PAI di PTU agar pemahaman agama tidak bergeser dari semangat kebangsaan Indonesia yang plural.

Kenyataan bahwa pendidikan agama di PTU lebih banyak dilakukan oleh organisasi kemahasiswaan memberikan kesan, peran dan tanggung jawab dosen PAI telah diambil alih oleh organisasi-organisasi tersebut.

Dalam penelitian, meskipun diakui bahwa pendidikan agama masih selaras dengan wawasan kebangsaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun, pendidikan agama yang masih sesuai dengan semangat kebangsaan tersebut hanya berlangsung seper sekian menit ketimbang kegiatan dan aktivitas pendidikan agama di luar perkuliahaan.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Penelitian itu mengungkapkan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang mereka lakukan bersifat transnasional. Seperti yang telah kita mafhumi bersama, ideologi Islam transnasional bertujuan merongrong dasar negara Pancasila. Padahal Pancasila terbukti mampu menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk ini.

Penelitian tersebut juga menyatakan, sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik baik kuantitas maupun kualitasnya dan juga dari segi sarana dan prasarana pendidikan agama Islam masih belum maksimal.?

Selain dari segi kuantitas dan kualitas SDM, keberadaan dosen agama masih sangat terbatas. Belum satupun dosen PAI (sasaran penelitian) yang telah mencapai posisi akademik tertinggi yaitu guru besar atau profesor. (Fathoni)

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Doa, Amalan, Kyai Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 14 November 2015

Menjadi Santri di Era Millennial

Oleh Faried Wijdan

Tinta emas sejarah mencatat kaum santri selalu tampil memberi sumbangsih dan mencurahkan darma baktinya bagi eksistensi negara dan Bangsa, baik pada periode prakolonial, zaman kolonial, era kemerdekaan, Orde Baru, dan reformasi. Banyak penelitian dan buku sejarah ‘merekam’ semua ini. Dan menjadi sebuah fakta sejarah bahwa santri senantiasa memberikan sumbangan maha penting dan berharga bagi masyarakat bangsa, bukan hanya dalam pembentukan karakter positif nan luhur bagi individu-individu anak bangsa, melainkan juga bagi utuhnya sistem Negara Bangsa dengan seluruh pilarnya.

Menjadi Santri di Era Millennial (Sumber Gambar : Nu Online)
Menjadi Santri di Era Millennial (Sumber Gambar : Nu Online)

Menjadi Santri di Era Millennial

Santri sebagai out put pesantren terbukti tidak hanya mempunyai intelektualitas yang tinggi, tapi juga sosok yang memiliki kecerdasan spiritual di atas rata-rata. Santri hidup dan digembleng tentang arti solidaritas, tenggang rasa, dan kebersamaan, memperoleh piwulang integral dari soal moral sampai keterampilan hidup (life skill). Santri diajari soal keduniaan sampai keakhiratan. Inilah karakter pendidikan pesantren yang komunal, integral, dan futuristik.

Kekecualian Santri

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pertama, penjelajah intelektual yang kritis. Karena keahlian dan penguasaan ilmu alat (nahwu) dan bahasa santri terbiasa membaca sendiri khazanah kitab-kitab klasik maupun modern. Santri adalah sosok pembelajar mandiri, otodidak, dan ‘luas ilmu dan referensinya’. Santri terbiasa berdiskusi, berdebat ilmiah, membaca secara mendalam, meresume, dan mengulang-ulang pelajaran (takrar). Semua aktivitas tersebut men-drill santri untuk berani mengemukakan pemikiran, membangun argumentasi dan mempertahankan, melatih santri berpikir kritis dan analisis, melecut santri untuk menulis, dan menguatkan daya ingatnya.

Kedua, moderat dan toleran. Dalam melihat, memahami, lalu menghukumi sesuatu, santri memiliki kesadaran diri bahwa sesungguhnya setiap orang tidak memiliki hak mengatakan yang paling benar. Santri tidak mudah menyalahkan orang lain dan mengafirkan sesama. Sikap toleran santri berupa akhlak terpuji dalam pergaulan, saling menghargai antara sesama manusia. Sikap moderat dan toleran berjalan berkelindan dengan laku lampah santri sehari-hari. Artinya, jika ada santri ekstrim dan tidak toleran, ia telah mengabaikan ajaran substantif dari nilai-nilai dasar pesantren. Pribadi santri diasosiasikan sebagai sosok yang mempunyai kepribadian saleh (baik ritual maupun sosial), berawawasan inklusif, toleran, humanis, kritis dan berorientasi pada komitmen kemanusiaan, keadilan dan kesetaraan (al-musawah).

Ketiga, mencintai Tanah Air. Cinta tanah air bagian dari iman. Santri harus setia pada NKRI, mengamalkan Pancasila dan UUD 1945. Jika ada santri yang menyerukan penggantian dasar dan bentuk negara, dipastikan ia adalah santri abal-abal. Di dalam tubuh santri mengalir darah nasionalisme.

Keempat, mandiri, sederhana, ikhlas, asketis, rendah hati, dan selalu istikamah menjaga marwah diri. Kemandirian adalah merupakan elemen esensial dari moralitas yang dimiliki kaum santri. Kemandirian adalah sebuah kekuatan internal individu yang diperoleh melalui proses individuasi, yaitu proses realisasi kedirian dan proses menuju kesempurnaan ketika di pesantren. Selepas dari pesantren, setiap santri mampu berpikir alternatif dan memikirkan cara hidup, pandai memanfaatkan kesempatan dan peluang, senantiasa optimis dan melihat peluang, menyesuaikan diri dalam segala peran. Santri jebolan pesantren biasanya memeliliki kemandirian aman (secure autonomy), sebuah kekuatan untuk menumbuhkan cinta kasih pada dunia, kehidupan, dan orang lain, sadar akan tanggung jawab bersama, dan tumbuh rasa percaya diri terhadap kehidupan. Kekuatan ini digunakan untuk mencintai kehidupan dan membantu orang lain. Berapa banyak kita mendengar success stories para alumni pesantren. Meraka bisa berdarma dan berkarier di semua matra kehidupan, dari guru ngaji, politisi, seniman, entrepreuneur, aktifis, sampai praktisi IT dengan bisnis rintisannya (start up).

Kelima, visioner. Santri dididik untuk berpandangan jauh ke depan tentang bagaimana membangun masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam universal, seperti keadilan, kesejahteraan, kemajuan, kearifan, kesetaraan, kebahagiaan, dan kerjasama dalam membangun kebaikan dan meminimalisir hal-hal negatif. Santri harus siap kembali ke masyarakat, berproses ditengah-tengah masyarakat, membimbing dan mengajarkan agama, membangun perekonomian rakyat kecil, mengembangkan kualitas pendidikan, memberikan keteladan moral dan dedikasi, serta aktif melakukan kaderisasi demi menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Seseorang tidak memperoleh predikat ‘muslim yang baik’ karena ia tidak pernah memikirkan masa depan Islam. Sedangkan santri yang kurang sempurna dalam menjalankan ajaran agama dianggap sebagai ‘muslim yang baik’, karena ia memikirkan masa depan Islam. Sebagai mahluk sosial dalam komunitas berbangsa, santri dituntut memberikan manfaat kepada orang lain dalam kerangka ibadah sosial. Sebagai pembangun bumi (imaratul ardhi), santri harus mampu mengelola, mengembangkan, dan melestarikan sumber daya alam. Santri harus menjadi pelopor gerakan hijau (go green) dan mengejawantahkan fikih lingkungan (fiqh biah) yang mereka pelajari.

Pendek kata, di pesantren, santri dididik soal: karakter (character), rasa ingin tahu (curiosity), kreativitas (creativity), ilmu dakwah/komunikasi (communication), berpikir kritis (critical thinking), bekerjasama (collaboration), tanggung jawab kultural dan sosial (cultural and social responsibility), penyesuian diri (adaptibility), melek media dan digital (digital and media literacy), penyelesain masalah dan membuat keputusan (decision making and problem solving), sehingga melahirkan pribadi-pribadi beretika luhur (strong ethic), terpercaya dan bertanggung jawab (dependability and responsibility), berakhlak mulia (possesing a positive attitude), lentur (adaptibility), jujur dan berintegritas (honesty and integrity), memiliki motivasi untuk tumbuh dan belajar (motivated to grow and learn), tangguh dan percaya diri (strong self and confidence).

Santri di Zaman Millennial

Kapital sosial santri sungguh luar biasa yang senantiasa menyatukan diri secara integral bersama masyarakat, memiliki basis dan jejaring sosial yang sungguh dahsyat. Potensi yang dimiliki oleh santri selama ini dinilai masih belum tereksplorasi dan termanfaatkan dengan baik dalam membangun bangsa, padahal santri merupakan individu-individu pilihan masyarakat yang diharapkan mampu berbuat sesuatu demi kebangsaan dan kesejahteraan umat.

Santri harus terus mengembangkan diri untuk meneruskan estafet perjuangan para pendahulunya. Perlu dipikirkan bagaimana menciptakan santri agar memiliki kemampuan diferensial dan distinctive dalam menghadapi perkembangan perubahan mondial (global) dan dapat berkiprah dalam wilayah-wilayah sosial, ekonomi, politik maupun pemerintahan. Santri bukan hanya menguasai kitab-kitab kuning saja tapi juga mampu survive dan memberikan warna tersendiri dalam berbagai sektor kehidupan. Santri meski mempunyai bidang "keahlian dunia", di bidang kedokteran, kimia, IT dan desain komunikasi visual, astronomi, nuklir, dan lain-lain sehingga mandiri, tak tergantung ‘angin politik’ dan ‘tidak tegoda’ untuk sibuk ‘menyusun proposal’.

Di era millenial, santri fardhu ain melakukan jihad-jihad kekinian di zaman kacau (mess age) ini. Santri harus menjadi generasi langgas yang moderat dan toleran di dunia maya. Santri harus aktif dan berani mentransfer, mengampanyekan sekaligus mensosialisasikan doktrin Islam yang toleran dan anti kekerasan di dunia maya. Santri adalah garda terdepan yang mendakwahkan Islam yang teduh, bukan rusuh. Santri harus menjadi ‘promotor’ persatuan, perdamaian, dan ketertiban. Bukan malah menjadi ‘buzzer’ kemunkaran, permusuhan, fitnah dan ujaran kebencian.

Santri itu harus serbaguna, serbabisa, multitalenta. Santi tidak boleh kudet (kurang update). Santri harus berpikir konstruktif, reflektif, aktif, efektif, kreatif, inovatif. Santri harus terus menjadi pelaku sejarah, bukan beban sejarah. Santri harus menjadi paku bumi sebagaimana amanat Alm. KH Abdul Aziz Mansur. Santri harus mampu mengambil peran sebagai lokomotif perubahan sosial demi kemaslahatan umat, bukan sekadar pendorong. Selamat merayakan Hari Santri Nasional!

Penulis adalah alumni UIN Syarif Hidayatullah JakartaDari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Berita, Nahdlatul Ulama Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 14 Oktober 2015

Ansor NTB Siapkan Sejumlah Kegiatan Pra-Konferwil

Mataram, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah mempersiapkan beberapa agenda menjelang diselenggarakannya Konfrensi Wilayah (Konferwil) VIII di Pulau Lombok, 10-20 April mendatang.

“Konfrensi kali ini dikemas dengan beberapa agenda penting yang menyakut tentang keberadaan organisasi dan mamfaat bagi masyarkat umum,” kata ketua panitia, Ismul Basar, usai rapat panitia, Jumat (13/3), di Mataram.

Ansor NTB Siapkan Sejumlah Kegiatan Pra-Konferwil (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor NTB Siapkan Sejumlah Kegiatan Pra-Konferwil (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor NTB Siapkan Sejumlah Kegiatan Pra-Konferwil

Agenda-agenda tersebut antara lain “Gerakan Pesantren Hijau” dan “Pengobatan Gratis” yang akan dipusatkan di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok timur.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selain itu, kaderisasi juga sedang digencarkan, di antaranya Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) yang akan berpusat di Kabupaten Lombok Utara dan Pelatihan Kepemimpinan Lanjut (PKL) di Pondok Pesantren Abhariah Jerneng Kabupaten Lombok Barat.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

PW GP Ansor NTB menjadwalkan pula acara diskusi publik bertajuk “Talk Show Teologi Islam dan Peluralisme”. Konferwil VIII GP Ansor NTB rencananya berlangsung di Kota Mataram, ibu kota NTB. (Hadi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Doa, Internasional Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 13 Oktober 2015

LSN 2016 Masuki Putaran Final 32 Besar Nasional

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Liga Santri Nusantara yang melibatkan sekitar 1.024 pesantren seluruh nusantara ini, akan memasuki seri 32 besar nasional atau putaran final yang rencana akan dilaksanakan pada 21-30 Oktober 2016 di Yogyakarta.

LSN 2016 Masuki Putaran Final 32 Besar Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
LSN 2016 Masuki Putaran Final 32 Besar Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

LSN 2016 Masuki Putaran Final 32 Besar Nasional

Seperti yang disampaikan Mukafi Makki Direktur Pelaksana LSN, 32 pesantren yang juara ? mewakili ? masing-masing regional akan bertanding di seri 32 nasional yang dibagi menjadi 8 grup, per grup terdiri dari 4 tim, dengan sistem semi kompetisi.

Sedangkan juara grup dan runner up akan melaju ke babak 16 besar dengan sistem gugur, hingga nanti masuk pada babak final yang akan berlangsung di Stadion Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta.

Perhelatan seri nasional ini akan dilaksanakan di enam lapangan anatara lain; Stadion Maguwoharjo, Tridadi, Sultan Agung, Baturetno, Dwi Windu, dan dua lapangan AURI Yogyakarta.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Mukafi menambahkan, penutupan LSN akan dilakukan setelah final yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj. "Insyaallah Liga Nusantara akan ditutup langsung oleh Presiden Joko Widodo,” ucapnya.

Menurut KH Abdul Ghaffar Rozin Ketua Pelaksana LSN yang sekaligus Ketua RMI Pusat, semangat besar yang mendorong lahirnya Liga Santri Nusantara, diharapkan mampu mengangkat prestasi santri pada bidang olahraga.

"Dengan potensi pesantren yang berjumlah 27 ribu seluruh Indonesia dan 3,6 juta santri, jika digali pasti akan ditemukan ribuan santri yang memiliki potensi dalam bidang olahraga,” ungkapnya.

Begitupun yang diungkapkan oleh Menpora Imam Nahrawi bahwa LSN merupakan salah satu bukti kehadiran negara atau pemerintah pada setiap komponen masyarakat, serta memastikan bahwa setiap anak bangsa begitupun santri melihat dan menjadikan olaharaga sebagai sesuatu yang penting dalam membentuk karakter, watak, dan mental anak bangsa.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Di samping itu menurut Menpora gelaran LSN seri nasional juga untuk menyambut Hari Santri Nasional yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober, yang merupakan peristiwa terjadinya Resolusi Jihad.

Bagi juara I LSN 2016 akan mendapat uang pembinaan sebesar Rp150 juta, juara II Rp100 juta, juara III Rp75 juta, dan Rp50 juta untuk juara IV. Di samping itu, tim fair play akan diberikan hadiah uang Rp30 juta, pemain terbaik Rp10 juta, dan Rp10 juta bagi top skor. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ahlussunnah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 22 September 2015

Kirun “Nggandul” Sarung Kiai

Jepara, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pelawak asal Madiun Syakirun alias Kirun mengungkapkan dirinya sering diundang oleh para kiai, habaib semisal Gus Mus, KH Maimoen Zubair. Bukan untuk melawak melainkan ceramah.

Kirun “Nggandul” Sarung Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)
Kirun “Nggandul” Sarung Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)

Kirun “Nggandul” Sarung Kiai

Karena undangan itu dari kiai, ia enggan menolaknya. Kata Kirun dalam pengajian dalam rangka peresmian musholla Nurul Huda, sunatan massal dan santunan yatim piatu desa Bandungrejo, kecamatan Kalinyamatan, Selasa (27/11). 

Menurut Kirun, profesi pelawak yang ia geluti selama ini adalah menjual mulut. Hal itu berbeda dengan pekerjaan yang lain. Ia menyontohkan, petani bekerja dengan cara menanam kemudian memanen, pedagang menjajakan dagangannya agak laku, PNS bekerja sesuai dengan skill masing-masing. “Lha aku kerjo mung adol cocot (kerjaan saya ini berjualan mulut),” ungkapnya dengan disambut tawa ribuan jamaah yang hadir. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Undangan-undangan dari para alim ulama sering ia hadiri. Kirun menyatakan kelak di hari kiamat semua manusia akan dihisab. “Mulo soko iku aku nggandul sarunge para kiai, para habaib (karena itu saya ikut sarung para kiai dan habaib),” tuturnya. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dengan nggandul, mengikuti jejak para kiai dan habaib tujuannya untuk mempererat silaturrahim, ngangsu kaweruh (belajar) dan meminta sangu (bekal) untuk akhirat.

Kumpul karo kiai, habaib bakale didudohake dalan kang becik. Yen ora gelem awor kiai neng kubur ketemu malaikat langsung digodho, dipentungi goro-goro cocotku (bergaul bersama kiai, habaib akan ditunjukkan jalan yang benar. Jika tidak mau bergaul dengan kiai saya akan disiksa malaikat gara-gara mulut saya),” imbuhnya disambut tawa hadirin. 

Karenanya, ia berpesan lewat nama 7 hari. Senin, ojo bosen karo unen-unen. Jangan sampai bosan dengan petuah, mauidloh hasanah dari para alim ulama. Seloso, neng selo-selo urip gunakno kanggo sedekah. Di sela-sela hidupmu gunakanlah untuk bersedekah. Rebo, kerepo sinau ben ora bodho, seringlah belajar agar tidak menjadi bodoh. Kemis, mingkem lamis. Dengan diam akan selamat. 

“Jum’at, jumbuh karo atimu. Sabtu, insafo karo barang seng metu. Bertaubatlah saat melakukan kekhilafan. Minggu, mituhu dan gugu dawuhe alim ulama. Taat kepada pitutur alim ulama,” pungkasnya. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Syaiful Mustaqim  

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Hadits Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kader Ansor "Tumplek Bleg" di Banyuwangi

Banyuwangi, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Belasan ribu warga nahdliyin di Banyuwangi, Jum’at (1/2) tadi malam tumplek bleg di lapangan Desa Maron Genteng, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Kehadiran ribuan orang itu dalam rangka menghadiri acara Rijalul Ansor  yang digelar PC GP Ansor Kabupaten Banyuwangi.

Kader Ansor Tumplek Bleg di Banyuwangi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader Ansor Tumplek Bleg di Banyuwangi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader Ansor "Tumplek Bleg" di Banyuwangi

Sejak sore hari hadirin  tampak berbondong-bondong di acara yang dikemas dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syech Abdul Qodir Al-Jailany RA itu. 

Malam itu hadir Syech KH Ahmad Muzaki Syah dan Hj Siti Halimah MZ, Pengasuh pesantren Al-Qodiri Jember yang selama ini dikenal memiliki pengaruh besar di wilayah Jember, Situbondo dan Banyuwangi.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selain itu hadir juga KH Masykur Ali, Ketua PCNU Banyuwangi, Kiai Muhdlor Atim BA, penasehat Ansor yang sekaligus Imam Masjid Besar Genteng Banyuwangi dan para habaib di Banywangi. Dari jajaran pengurus GP Ansor juga hadir Kepala Satkorwil Banser Jawa Timur, H Imam Kusnin Ahmad SH .

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Acara dimulai usai salat Isa’ dengan diawali dengan Rotibul Kubro  yang dipimpin oleh  KH Muhaimin. Setelah itu dilanjutkan Hadroh Rijalul untuk baca diba’ dan berjanji yang dilakukan 100 orang anggota.

Persis sekitar pukul 22.00 acara dilanjutkan mauidlotul hasanah oleh Ny Hj Siti Halimah dan Hadrotussyech KH Achmad Muzaki Syach yang banyak mengupas tentang keutamaan membaca shalawat dan manaqib Syech Abdul Qodir Al-Jailani.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Banyuwangi, H Sukron Makmun Hidayat, dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini digelar kali ketiganya  bagi kegiatan Majekus Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor. Setiap gelaran seperti ini selalu dihadiri ribuan jamaah. Namun kali ini yang paling meledak jumlah hadirinnya.

“Saya sangat bersyukur acara ini dihadiri ribuan umat. Kegiatan ini akan terus dilakukan setiap tiga bulan sekali,’’ ungkap Sukron yang juga adik kandung Bupati Banyuwangi, H Abdulloh Aswar Anas itu.

Menurut Sukron, Majlis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor ini adalah program nasional pimpinan pusat. “Alhamdulilah malam ini kami pimpinan cabang bisa melaksanakan kegiatan ini kesekian kalianya. Ini adalah tugas dan kewajiban organisasi yang harus kami laksanakan,” ungkapnya.

PC Ansor Banyuwangi  secara terus menerus berkomitmen membangun tradisi Ahlussunnah wal jamaah melalui forum-forum pengajian dan Majlis Dzikir seperti ini. “Ini adalah upaya Ansor Banyuwangi untuk membangun ukhuwah Ansoriyah, nahdliyah dan wathoniyah. Karena yang hadir disini tidak hanya anggota Ansor dan NU saja. Namun semua komponen ada untuk meningkatkan kewaspadaan nasional,’’ katanya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Imam Kusnin

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sejarah, Nusantara Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Minggu, 06 September 2015

Mengenal Tradisi Ulama yang Sesungguhnya

Oleh Nurhasanah Munir



Jika pada zaman dahulu khazanah Islam dipenuhi oleh beragam karya dari para sahabat, khalifah, dan para tabi’in, maka greget dan semangat belajar terus dikobarkan pada zaman khalifah Utsman bin Affan yang menginstruksikan pembukuan Al-Quran al-Karim, kemudian sayyiduna Ali ibn Abi Thalib karamallahu wajhah, yang mana beliau juga menuliskan karyanya sendiri berujudul Nahju al- Balaghah yang berisi prosa. Dilanjutkan kembali dengan menunjukkan kepada sahabatnya Abu Aswad Al-Duwali untuk menulis tentang ilmu turunan bahasa Arab seperti ilmu nahwu dan sharaf. Begitu juga dengan para sahabat-sahabat lain yang terbiasa menuliskan riwayat-riwayat hadits pada zaman itu. Sehingga karya-karya tersebut bisa sangat bermanfaat bagi dunia literasi Islam pada khususnya.?

Telah hadir di tengah-tengah masyarakat Islam tentang ilmu-ilmu dari berbagai macam bidang, seperti: ushul fiqih, fiqih, sastra, sains, filsafat, tasawuf, logika, kalam, matematika, seni dan lain-lain. Yang karya-karyanya masih banyak digunakan dakam kajian-kajian baik yang ilmiah maupun nonilmiah. Mereka lebih banyak berpikir dan menulis untuk mewujudkan suatu visi dan misi dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana. Mereka juga lebih memilih dan bertindak daripada berbicara, dengan begitu karya-karya yang mereka wariskan sangatlah berharga hingga tidak ternilai. Hal tersebut dibuktikan dengan kitab-kitab mereka yang banyak digunakan di seluruh penjuru dunia, baik muslim ataupun non-Muslim. Sebut saja Ibn Sina yang mewariskan karya di bidang kedokteran dengan judul kitabnya al-Syifa’, karya ini bahkan diakui oleh dunia. Imam al-Ghazali dengan kitab fenomenal berjudul Ihya’ Ulmuddin, kitab tersebut pun masih dipelajari di pesantren-pesantren dan majelis atau kampus Islam.?

Mengenal Tradisi Ulama yang Sesungguhnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Mengenal Tradisi Ulama yang Sesungguhnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Mengenal Tradisi Ulama yang Sesungguhnya

Sejalan dengan keduanya, adalah Jalaluddin Rumi yang menulis ribuan karya prosa terkumpul sebagai Matsnawi, sebuah literatur yang mengekspresikan pengalaman religiusnya sebagai seorang hamba yang mencintai syair, sehingga dalam setiap bait tulisannya terdapat perasaan rindu untuk menemukan Tuhan dalam pengembaraan yang panjang. Untuk itu pula, lebih dari 700 tahun sejak wafatnya, karya-karya Rumi masih menjadi karya populer di dunia Barat hingga kini. Hal ini disebabkan oleh pesan-pesannya yang bersifat universal untuk manusia yang hidup dalam keragaman dan perbedaan. Tidak mengherankan jika Rumi menjadi ikon sebagai sufi yang pluralis.

Dari masa ke masa, tradisi literasi semacam itu terus diwariskan dan menjadi sebuah ciri khas bagi dunia Islam. Meskipun tidak ada label sebagai ulama, tetap saja mereka adalah ulama yang mampu membuktikan tentang kapasitasnya sebagai seorang agamawan yang ilmuwan. Proses perenungan yang panjang terhadap keagungan Allah Swt dan seluruh ciptaan-Nya yang berserak di alam semesta ini menjadikan mereka ingin mengabarkan kepada kita semua sebagai kaum awam bahwa Allah menciptakan segala sesuatu untuk umat manusia dengan rahmat-Nya yang Maha Luas.

Namun pada kenyataannya di era keterbukaan informasi serta teknologi canggih, seakan intensitas untuk menghasilkan karya-karya pemikiran ulama semakin menurun, hal ini disertai pula dengan kemunculan para ustadz atau ustadzah yang tampil “memukau” di televisi Indonesia. Saya sesekali memperhatikan juga dan berdecak dalam hati, ternyata sosok ustadz atau ustadzah yang tampil di layar kaca mampu menarik perhatian sebagian besar masyarakat Muslim Indonesia, dan ditambah lagi mereka menjadi ikon fashion dalam waktu yang bersamaan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ada banyak alasan mengapa masyarakat Muslim Indonesia menyukai tipologi ustadz atau ustadzah yang mereka saksikan dari beberapa program televisi nasional maupun swasta, diantaranya: karena banyak guyon (Jawa: bercanda), tema yang mudah dan tidak kategori “berat”, ustadz atau ustadzah yang berpenampilan menarik, yang ustadz dengan kopiah atau peci dengan bentuk yang bervariasi ditambah dengan sorban sebagai pelengkap penampilan, yang ustadzah juga menggunakan dandanan yang berlebihan, seperti tata rias pada wajah berwarna mencolok, atau dengan pakaian dengan warna senada dari jilbab sampai aksesoris seperti jam tangan.?

Fenomena di atas merupakan sebuah realita sosial yang tidak bisa ditolak eksistensinya, secara alamiah akan terus berkembang sesuai dengan pasar, dalam hal ini disebut penonton atau pemirsa, sponsor dan juga pemilik modal. Selama masyarakat masih menyukai dan menjadikannya tontonan wajib atau selama rating program tersebut tetap tinggi, maka dipastikan akan selalu ada penampilan-penampilan dari ustadz atau ustadzah entertainment. Saya memahami semacam ada upaya komodifikasi dalam menyajikan tayangan-tayangan yang seperti demikian. Artinya sebuah tausiyah yang biasa dilakukan di majelis-majelis ta’lim yang bertempat di masjid kemudian mengalami metamorfosis karena mengikuti tren, namun lebih jauh yang terlihat jelas adalah yang disampaikan berupa tema-tema yang selalu berangkat dari persoalan hukum Islam atau fiqih. Dengan begitu, masyarakat hanya akan terbiasa dengan konteks halal dan haram saja, tidak lebih dari itu.?

Saya berharap agar masyarakat Muslim di Indonesia juga mendapat kesempatan untuk menggali nalar, logika, dan rasionya untuk bisa berpikir sistemati, kritis dan luas untuk merespon masalah-masalah yang terjadi dengan menggunakan beberapa teori dari berbagai disiplin ilmu, sehingga akan melatih daya pikir dan daya rasa untuk melihat masalah dari kacamata yang lebih bersifat komprehensif, tidak setengah-setengah, tidak ambigu, dan yang paling jelas tidak menyebabkan kesesatan berpikir dan berpendapat. Secara tradisi, saya pribadi lebih memilih belajar dalam bentuk sorogan atau klasikal, guru atau ustadz atau kiai serta murid-murid hadir bersama dalam suatu kelas, menggunakan sebuah atau beberapa kitab sebagai marja’ atau referensi atas sebuah topik yang sedang dibahas.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Lepas dari itu semua, saya mengingat memori kembali bahwa kaum alim ulama yang produktif menghasilkan karya, seperti Buya Hamka, beliau memiliki karya di bidang sastra hingga tafsir yang diberi nama Tafsir Al-Azhar, juga menuliskannya saat masih berada dalam penjara. Prof Quraisy Shihab juga sebagai seorang ahli tafsir memiliki karya bernama tafsir al-Misbah serta karya-karya buku lainnya. Dan juga para pengkaji Islam lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Mereka memiliki komitmen untuk mensyiarkan agama Allah, dan juga untuk mengabarkan berita gembira tentang khazanah Islam yang luas dan dalam.?

Baik karya klasik maupun modern selama masih relevan dengan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat, maka bisa menjadi referensi untuk menemukan solusi. Karya-karya keduanya menjadi masterpiece abad ke-21, yang mana hal tersebut dibilang masih cukup minim jika dibandingkan dengan kecanggihan teknologi yang dapat mempermudah terwujudnya sebuah karya. Lagi-lagi kita harus menyadari bahwa karya seorang yang alim bukan tentang teknologi canggih, tapi tentang ilham dan hidayah yang Allah berikan kepada siapapun yang Dia kehendaki, begitu juga sebuah karya tak lahir dengan proses singkat, melainkan dengan ujian dan tantangan.

Peran kedua alim dan ulama yang disebutkan di atas, justru tidak sebanding dengan peran (yang disebut) sebagai ulama masa kini. Kepandaian retorika memang penting dimiliki, namun akan lebih penting dan berguna lagi jika kepandaian tersebut disertai dengan kepandaian dan pemahaman yang luas tentang sumber ilmu pengetahuan yang lainnya. Saya belum melihat para ustadz serta ustadzah entertainment membahas sebuah kitab klasik atau modern dari macam-macam disiplin ilmu, seperti ilmu manthiq (logika), ilmu kalam (teologi), filsafat, ‘irfan, dan seterusnya. Kitab tersebut yang kemudian digunakan untuk menjawab isu-isu sosial, ekonomi, kemanusiaan atau tentang diskriminasi terhadap perempuan. Kebanyakan dari mereka hanya membahas yang sudah menjadi tema tahunan, dan disampaikan berulang kali, sehingga daya nalar dan kritis tidak tumbuh dengan baik untuk mewujudkan manusia yang berilmu dan berakhlak mulia secara lahir dan batin.?

Umpamanya, jika kita hanya belajar ilmu fiqih, maka pikiran kita dan tema diskusi yang kita senangi hanya berkutat pada diskursus dalam ilm fiqih saja. Akan terasa perbedaanya, jika kita senang belajar dari berbagai macam ilmu dan ulama. Kekakuan kita dalam berpikir akan meleleh dengan sendirinya, seiring dengan jumlah cahaya yang menerangi otak kita yang berasal dari berbagai macam sumber tadi. Kita dapat menelusuri dan membuat perbandingan tentang gaya para alim ulama dalam menorehkan ide, gagasan dan pemikirannya ke dalam tulisan-tulisan yang hidup.

Daya pikir dan nalar masyarakat Muslim Indonesia seringkali terkungkung dan terjebak pada satu dogma yang disampaikan oleh figur yang diidolakan. Dan yang terjadi adalah taklid buta, sedangkan hal ini adalah dalil adanya kemunduran dalam mencapai ridha Allah ta’ala dalam mencari ilmu. Kemudian, dengan mengikuti figur yang tidak memberikan banyak pilihan untuk memperkaya khazanah keilmuan dan upaya dialog interaktif dengan membahas aneka problematika adalah sebuah dilema yang dihadapi masyarakat muslim Indonesia khususnya karena disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: pertama, tidak memiliki akses informasi tentang ulama yang memiliki kualitas dan kapasitas keilmuan yang luas dan lengkap; kedua, menutup diri untuk menambah wawasan, karena merasa yang diperoleh sudah terlampau cukup untuk dipahami sampai akhir hayat. Begitulah ciri-ciri orang yang mengalami kejumudan berpikir dan belajar.

Fenomena kecenderungan dan kegandrungan terhadap ustadz atau ustadzah yang khusus tayang untuk kebutuhan hiburan seharusnya diteliti kembali secara bijaksana, dengan menanyakan nurani yang paling dalam, adakah kita sudah merasa cukup dengan belajar melalui figur-figur tersebut yang hanya mengandalkan media sosial untuk menyampaikan dakwah Islam, serta tidak menghidupkan kembali tradisi mempelajari dan mengkaji karya-karya alim ulama klasik dan modern untuk memperkaya pengetahuan yang lebih variatif dan luas. Oleh karena itu, membangun kesadaran akan kebutuhan untuk belajar dalam lingkungan umat Muslim amatlah penting diperhatikan, tidak merasa cepat puas dengan apa yang sudah diketahui akan memberikan kita banyak kesempatan untuk memperbaiki diri, dan belajar lebih luas lagi. Wallahu a’lam bishawwaab

Penulis adalah staf di Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra, Jakarta

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw PonPes, Kajian Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 20 Juli 2015

Pelajar NU Rekrut Kader di Bantar Gebang dan Mustikajaya

Bekasi, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Pengurus harian Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Bantar Gebang dan IPNU-IPPNU Mustikajaya menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bantar Gebang Bekasi, Sabtu-Ahad (22-23/7). Agenda ini diselenggarakan untuk memperkokoh NKRI.

Ketua IPNU Kota Bekasi Adi Prastyo mengatakan, kaderisasi di tubuh IPNU adalah hal yang krusial sebab banyak generasi muda terutama anak-anak sekolah mulai disusupi paham radikal. Menurut riset Wahid Foundation, 37% siswa setuju terhadap konsep khilafah yang diusung HTI dan 33% lebih condong pada aksi terorisme yang dilakukan Bahrun Naim cs.

Pelajar NU Rekrut Kader di Bantar Gebang dan Mustikajaya (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Rekrut Kader di Bantar Gebang dan Mustikajaya (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Rekrut Kader di Bantar Gebang dan Mustikajaya

Sebab itu, kata Adi, pihaknya heran terhadap pihak-pihak yang merasa kekhawatiran terhadap merebaknya paham radikal dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan. "Di situlah pentingnya kehadiran kita (IPNU-IPPNU) untuk membentengi generasi muda dari virus wahabisme dan menanamkan nilai kebangsaan serta paham Islam yang moderat," ujarnya.

Ketua PCNU Kota Bekasi KH Zamakhsyari Abdul Majid menambahkan, Indonesia didirikan oleh banyak golongan, agama, dan suku. Salah satunya adalah umat Islam, yang di dalamnya ada para tokoh-ulama NU. Jadi, NU sangat berkepentingan menjaga keutuhan NKRI melebihi kepentingan sesaat yang pragmatis.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Komitmen itu, sebagaimana sering didengungkan, adalah harga mati. Ia berpesan kepada peserta Makesta agar memiliki bingkai pemikiran yang sesuai dengan Ahlussunnah wal Jamaah yang moderat, seimbang, toleran, dan adil.

Pihak PAC IPNU-IPPNU Bantar Gebang dan Mustikajaya berharap setelah Makesta akan menyelenggarakan Lakmud.

Sesuai dengan rapat kerja cabang 1 IPNU Kota Bekasi, setiap kepengurusan PAC harus menyelenggarakan makesta sekali dalam satu periode sebagai langkah regenerasi. (Robiatul Adawiyah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Bahtsul Masail, Pendidikan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 08 Juli 2015

KH Syamsudin Sulaiman, Pelopor NU di Kabupaten Subang

Subang, NU Subang. Salah seorang tokoh pendiri NU di Subang, Jawa Barat adalah KH Syamsudin Sulaiman, ulama asal Malangbong, Garut ini awalnya dikejar-kejar oleh DI/TII hingga akhirnya pada tahun 1950-an tinggal dan menetap sampai mendirikan Pesantren Al-Huda di Dusun Pungangan, Desa Rancabango, Patokbeusi, Subang, Jawa Barat.

KH Syamsudin Sulaiman, Pelopor NU di Kabupaten Subang (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Syamsudin Sulaiman, Pelopor NU di Kabupaten Subang (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Syamsudin Sulaiman, Pelopor NU di Kabupaten Subang

"Saya sangat kagum sekali dengan Mama Sepuh (Mama Syamsudin), beliau sangat tawadlu, waktu datang kesini, beliau tidak menunjukkan ke-kiai-annya, tapi lama kelamaan ketahuan juga bahwa beliau adalah seorang ulama" ungkap salah seorang santri Mama Syamsudin yang bernama Khoerudin, di kediamannya, di Pungangan, Subang, Kamis (21/5) lalu.

Kakek kelahiran 1937 ini mengungkapkan, Mama Syamsudin mulanya mendirikan sekolah agama, ketika itu Khoerun sudah berusia belasan tahun dan ditempatkan di kelas 4, untuk kelas 4 waktu belajarnya siang diisi oleh Mama Syamsudin, sementara kelas 1-3 belajar di pagi hari dan salah seorang gurunya adalah Khoerudin.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Waktu itu saya masih belajar jadi masuk IPNU, pertama sekali ada IPNU saya ikut, saya juga kan mengajar kelas 1 jadi masuk Pergunu juga, saya juga saat itu sudah pemuda jadi masuk pemuda Ansor juga," jelasnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kekaguman Khoerun pada Mama Syamsudin bertambah pada masa Pemilu 1955, saat itu para ulama di sekitar Pungangan memilih Masyumi namun Mama Syamsudin tetap teguh dengan NU dan berhasil mengubah pilihan politik ulama-ulama tersebut menjadi NU.

"Waktu itu kyai dari Rancabango, Sukamandi, Pabuaran, Purwadadi bergantian menyerang Mama Sepuh mungkin maksudnya agar Mama Sepuh ikut Masyumi, kehebatan Mama Sepuh terlihat karena harusnya Mama Sepuh ikut Masyumi ini justru malah ulama-ulama itu yang jadi NU, jadi pusatnya NU dulu itu ya disini dibawa oleh Mama Sepuh," paparnya sambil menyebut nama-nama ulama yang tadinya Masyumi tersebut.

Khoerudin menyebutkan, secara organisasi, saat itu NU pungangan masih menginduk ke Kecamatan Pabuaran dan pengurus cabangnya adalah Purwakarta. (Aiz Luthfi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Aswaja Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 25 Juni 2015

Gus Dur: Hentikan Ekspor Pasir

Batam, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid  (Gus Dur) menyeru Pemerintah Indonesia selain menghentikan ekspor pasir juga granit, dan tidak perlu gentar terhadap Singapura.

Ekspor granit dan pasir laut dan darat telah merugikan Indonesia, sehingga harus dihentikan, kata pria kelahiran Jombang 4 Agustus 1940 itu, di Batam, Kamis.

"Tiga buah pulau kita hanyut tergenang air, terumbu karang rusak karena penyedotan pasir laut," kata pemegang penghargaan Dakwah Islam dari Pemerintah Mesir 1991. Departemen Perdagangan menghentikan ekspor pasir darat dengan Permendag No.02/M-DAG/PER/I/2007 sejak 6 Februari 2007.

Gus Dur: Hentikan Ekspor Pasir (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur: Hentikan Ekspor Pasir (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur: Hentikan Ekspor Pasir

Sekarang ini harga pasir di negeri singa itu melonjak 10 kali lipat dari tujuh dolar Singapura menjadi 70 dolar Singapura per kubik. Pemerintah Singapura pun melakukan beberapa pendekatan agar Indonesia mencabut permendag itu dan memperbolehkan ekspor pasir.

Gus Dur menyeru aparat tegas menindak dengan langsung menembak bila mendapati kapal yang menyedot pasir laut di perairan Indonesia. Diingatkannya, kapal-kapal Singapura memiliki kekuatan mengisap pasir hingga 5.000 meter kubik setiap jam. (ant/mad)

     

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw



Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Hikmah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 23 Juni 2015

Dilantik, IPNU-IPPNU Nalumsari Bertekad Perkuat Ideologi Aswaja

Jepara, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Desa Nalumsari, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (15/1) resmi dilantik oleh Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Jepara di Gedung MI Sabilul Huda Nalumsari Jepara.

Dilantik, IPNU-IPPNU Nalumsari Bertekad Perkuat Ideologi Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Dilantik, IPNU-IPPNU Nalumsari Bertekad Perkuat Ideologi Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Dilantik, IPNU-IPPNU Nalumsari Bertekad Perkuat Ideologi Aswaja

Acara yang dikemas dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut dimeriahkan oleh grup rebana al-Muhibbun yang merupakan grup baru bentukan IPNU-IPPNU Nalumsari, sekaligus peluncuran terbentuknya grup rebana tersebut.?

Dalam sambutannya, Ketua IPNU Nalumsari, Mushoffa Afifi kedepan bertekat untuk lebih memperkuat ideologi aswaja dikalangan pelajar NU.

"Sengaja kami mengangkat tema komitmen pelajar Islam dalam Aswaja, untuk lebih menguatkan Ideologi Aswaja pelajar NU Nalumsari," katanya dihadapan puluhan kader NU.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Lebih lanjut Sofa menguraikan, akhir-akhir ini banyak organisasi-organisasi yang radikal dan menyimpang dari ajaran Islam. "Maka dari itu perlunya penguatan ideologi Aswaja dikalangan pemuda NU," ujar santri Qudsiyyah Kudus ini.

Sementara itu, Wakil Ketua PC IPNU Jepara, Muhammad Shiddiq memberi apresiasi terhadap para pengurus IPNU-IPPNU Nalumsari yang sudah dilantik. "Atas nama cabang kami mengapresiasi kepengurusan IPNU-IPPNU Nalumsari yang selama ini selalu aktif di kecamatan Nalumsari dan juga di kabupaten Jepara," tegasnya.

Karena apa, tambahnya, IPNU-IPPNU Nalumsari selalu hidup dan aktif dari sejak berdiri sampai sekarang. "IPNU-IPPNU Nalumsari merupakan salah satu ranting terbaik di kecamatan nalumsari," terangnya.

Disamping itu, banyak kader-kadernya yang telah terbukti dari setiap tingkatan memiliki kiprah yang cukup berpengaruh. Siddiq juga memberi dorongan semangat kepada pengurus untuk ikhlas dalam menjalankan organisasi. "Menjalankan organisasi harus kita niatkan karena Allah, karena IPNU-IPPNU hanya sebagai wadah berorganisasi," ujar mantan ketua PAC IPNU Nalumsari ini. (Yusrul Wafa/Fathoni)

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Internasional Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 09 Juni 2015

Puasa Sunnah 9 Dzulhijjah

Puasa sunnah dalam Islam dapat dikategorikan menjadi empat, pertama puasa sunnah tahunan seperti puasa enam hari dibulan Syawal, puasa di hari Arafah dan puasa asyura (Hari kesepuluh) dibulan Muharram. Kedua, puasa sunnah bulanan seperti puasa Ayyamil Bhidh (Puasa tiga hari setiap bulannya, yaitu tanggal 13, 14 dan 15). Ketiga puasa sunnah mingguan seperti puasa hari Senin dan Kamis. Keempat, puasa sunnah harian seperti puasa Daud, yaitu sehari puasa dan sehari tidak.Sebagaimana layaknya puasa, puasa sunnah juga harus memenuhi syarat-syarat puasa, sebagaimana puasa wajib di bulan Ramadhan. Menahan diri dari makan dan minum dan nafsu dimulai sejak terbitnya fajar sampai dengan terbenamnya matahari.

Dalam bulan Dzulhijjah ada puasa sunnah yang sangat dianjurkan oleh syara karena banyak hadits yang menyebutkan keutamaannya, yaitu puasa Arafah. Puasa yang dilaksanakan pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah bagi kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji, karena sebagian ulama berpendapat bahwa puasa arafah hukumnya makruh bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah haji, dengan alasan bahwa dalam keadaan kondisi lemah seseorang bisa malas berdoa, padahal dihari tersebut adalah waktu yang mustajab bagi yang memohon kepada Allah, maka janganlah disia-siakan bagi jamaah yang melaksanakan ibadah haji.

Puasa Sunnah 9 Dzulhijjah (Sumber Gambar : Nu Online)
Puasa Sunnah 9 Dzulhijjah (Sumber Gambar : Nu Online)

Puasa Sunnah 9 Dzulhijjah

Dalam Kitab Al-Muhaddzb Imam As-syairazi terdapat keterangan mengenai hal ini,



? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Karena berdoa dihari arafah adalah waktu yang mustajabah, sedangkan puasa bisa membuat kondisi fisik lemah dan lemas, maka lebih utama bagi jamaah haji di Arafah tidak berpuasa.

Sedangkan untuk keutamaan puasa di hari arafah bagi kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji sangat besar, selain pahala ittibaus sunnah (Mengikuti sunah Rasulullah) ada keutamaan lain yang begitu istimewa, yaitu bisa melebur dosa-dosa yang telah lalu selama setahun penuh, dan setahun yang akan datang, sebagaimana keterangan hadits riwayat Abi Qatadah berikut ini,

? ? ? ? ? ? ? ?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Puasa dihari Arafah bisa melebur dosa-dosa yang telah lalu selama setahun penuh dan setahun yang akan datang

Imam Al-Mawardi dalam kitabnya Al-Hawi Al-Kabir memberi penjelasan tentang yang dimaksud dengan terleburnya dosa-dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang, karena hal ini ada dua kemungkinan, pertama seseorang yang menjalankan puasa hari arafah akan mendapatkan keutamaan terlebur dosanya yang lalu selama setahun penuh dan dosa setahun yang akan datang. Kedua adalah, Allah menjaga orang tersebut dari perbuatan buruk pada kedua tahun tersebut.

?: ? ? ? ? ? ? ?. ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Pertama, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu selama setahun dan pada tahun berikutnya. Kedua, Allah akan menjaganya dari perbuatan buruk pada kedua tahun tersebut.

(Pen. Fuad H. Basya/Red. Ulil H)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Doa, Quote, Pesantren Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 16 Mei 2015

Ini Profil Ketum IPNU Terpilih, Asep Irfan Mujahid

Boyolali, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Asep Irfan Muhajid terpilih sebagai Ketua Umum PP IPNU masa khidmat 2015-2018 setelah mendapat suara terbanyak dalam Kongres IPNU ? ke-XVIII di Donohudan, Boyolali, Rabu (8/12) dini hari.

Ini Profil Ketum IPNU Terpilih, Asep Irfan Mujahid (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Profil Ketum IPNU Terpilih, Asep Irfan Mujahid (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Profil Ketum IPNU Terpilih, Asep Irfan Mujahid

Sebelum mendapat mandat sebagai ketua pimpinan pusat, pemuda yang akrab disapa Asep ini mengemban amanah sebagai Ketua PW IPNU Jawa Barat.

Asep yang juga pernah menjadi Ketua PAC Jatinegara dan PC Ciamis, berijazah S-1, yang ia dapatkan setelah menempuh pendidikan di Tarbiyah STAI Miftahul Huda Al-Azhar Banjar Jawa Barat. Saat ini, dia tengah melanjutkan pendidikannya S-2 di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Usai terpilih dalam pidatonya di depan peserta penutupan kongres, pelajar kelahiran Ciamis pada 10 Juni 1988 itu mengajak semua kader untuk ikut membesarkan IPNU.

“Kejayaan NU di masa depan ada di tangan kita, mari kita bersama untuk mewujudkan itu. Kita jadikan dinamika kongres ini sebagai bagian dari pendewasaan,” kata dia.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pada proses pemilihan Ketua IPNU, Asep berhasil meraih suara terbanyak, mengungguli calon lainnya, Muhammad Said dari DKI Jakarta dan Abdul Rozak dari Jatim. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ahlussunnah, Tokoh Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 27 April 2015

KH Athoillah, Birokrat yang Teguh Ber-NU

Brebes, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Sosoknya begitu lembut meskipun tegas dalam pengambilan suatu keputusan. Termasuk ketika penulis berbincang di ruang Asisten Sekda bidang Pemerintahan Pemkab Brebes, Selasa (4/10). Dia tampak begitu santai dengan perbincangan yang lembut. Ketegasannya, dia tunjukan dengan menjawab secara sigap semua pertanyaan yang dilontarkan penulis.

KH Athoillah, Birokrat yang Teguh Ber-NU (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Athoillah, Birokrat yang Teguh Ber-NU (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Athoillah, Birokrat yang Teguh Ber-NU

Sosok Kiai Athoillah menjadi representasi tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Brebes. Karena terbukti, sumbangsihnya dalam merawat NU selama tiga periode menjadi Ketua Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Brebes cukup berhasil.

Kesederhanaan lelaki kelahiran Larangan, 19 Desember 1959 ini terlihat sejak kecil, seperti senang tidur di Masjid Dukuh Lamaran, Desa Sitanggal Larangan Brebes. Dengan tidur di masjid, katanya, tidak pernah ketinggalan sholat subuh. Juga ada berbagai perbincangan seputar dunia Islam yang kerap terlontar dari teman-teman kecilnya, sehingga terpatri semangatnya untuk membumikan Islam di daerahnya.?

Atho kecil, mengaku harus membanting tulang setelah ditinggal Sang Ayah KH Syatori Marlan pada usia 10 tahun. Namun dia tidak cengeng, terbukti dia membantu Sang Ibu Hj Fatimah terjun ke sawah ikut derep (panen padi), ketika kakek atau sedulurnya panen. Dari hasil derep tadi, uangnya ia tabung lalu dibelikan cempe (anak kambing) yang kemudian dia titipkan ke orang lain. “Hasilnya lumayan, bisa buat bayar uang sekolah,” kata Suami Henny Rosdiyati ini.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kang Atho, demikian panggilan akrabnya, menempuh pendidikan di MI Wihdatussyubban 01 lulus 1972, lalu MTs Assalafiyah Sitanggal lulus 1975, selanjutnya diikhtiarkan dengan mondok di Mayangan Cogoroto Jombang sembari menempuh pendidikan Madrasah Aliyah lulus 1979. Sarjana Manajemen, dia tempuh di STIE Cirebon dan Pascasarjana diselesaikannya di Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon.?

Perpaduan antara Pendidikan Umum dan Nyantri, menolong dirinya dalam aktivitasnya sebagai birokrat dan organisatoris yang ulung. Sehingga karier di bidang kepegawaian tergolong mulus meski harus berebut waktu dengan pengabdiannya dalam manjalankan pengabdian sebagai kader NU.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Saking padatnya waktu, Athoillah mengatakan kalau hari Minggu dia libur sebagai PNS. Tapi kalau hari Ahad, dia tetap berangkat untuk mengabdi dalam berbagai kegiatan ke-NU-an. “Kalau hari Minggu saya libur, tetapi kalau Ahad saya tetap berangkat mengabdi, ngurusin NU dan Nahdliyin,” ucapnya.?

Mengawali kariernya, Athoillah diangkat sebagai CPNS golongan II/a posisi juru penerang di Kecamatan Kersana pada 1 Maret 1980. Selang enam tahun, dia menduduki eselon Va per 24 Mei 1986 sebagai Kasubsi Monit dan Perpustakaan Kantor Deppen Kab Brebes.?

Dari birokrasi, dia meloncat sebagai anggota DPRD Kab Brebes Fraksi Golkar per 4 Juli 1997 hingga 1999. Pengabdian sebagai anggota Dewan hanya berlangsung 3 tahun karena pergantian kepemimpinan era reformasi. Begitupan dengan Depertemen Penerangan dibubarkan Gus Dur, menjadikan dia kembali ke birokrasi. Hebatnya, dia langsung memangku eselon IV sebagai Kasubag TU Kantor Sosial Kabupaten Brebes (2001).

Kariernya terus melangit dengan menjadi Plt Kabag Agama, sosial, kependudukan, tenaga kerja dan transmigrasi (sosduknakertrans) Setda Brebes (eselon III/a) lalu definitif jadi Kabag agama sosduknakertrans setda dan memangku Kabag Kesra Setda Brebes per 20 Januari 2009. Dari Kabag Kesra kariernya melejit sebagai Asisten Administrasi Umum Setda dan Kepala BKD Brebes dalam eselon IIa.

Saat menjadi Kepala BKD, dia merintis pembangunan Kantor BKD ke bekas SMK Pusponegoro 02. Dengan sarana dan prasarana kantor yang luas, menjadikan pelayanan kepada pegawai makin maksimal.?

Perhelatan pemilihan umum langsung, mengantarkan dia sebagai pendamping calon Bupati Brebes berpasangan dengan H Agung Widiyantoro SH MSi. Tetapi takdir berbicara lain karena kalah dalam kompetisi pesta demokrasi rakyat tersebut, walaupun dia harus mundur dari Kepala BKD Kabupaten Brebes.

“Satu sisi saya bangga, karena NU bisa menempatkan politik kebangsaanya, meskipun NU bukan partai politik tetapi kadernya mendapat kepercayaan sebagai calon wakil bupati,” tuturnya.?

Ayah dari Andi Azis Amin Amrulloh, Alfiana Auliatul Amri dan Ainul Amri Al Anshori ini mengaku, bahwa apapun yang diminta umat dan untuk kepentingan umat, dirinya tetap siap mengabdi. Pasalnya, dirinya tidak pernah mencari jabatan. Termasuk menjadi Calon Wakil Bupati.

“Secara pribadi, saya tidak berminat dipasangkan sebagai calon wakil bupati, tapi karena itu tuntutan umat maka bismillah saya lakoni sebagai calon wakil bupati saat itu,” ungkapnya.?

Konsekuensi nyalon Pilkada, dia mendapatkan ‘getah’ politik dengan tidak mendapatkan jabatan sesuai dengan eselonnya. Athoillah turun eselon dari IIa ke IIIa, dia ditempatkan sebagai Kepala Kantor Kesbangpol, lalu dipindah lagi sebagai Sekretaris Dinparbudpora. Selanjutnya, dia dipercaya sebagai Kepala Kantor Data Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Brebes per 16 Oktober 2015.?

Kegigihan Athoillah dalam meraih kesuksesan karier, dia tunjukan dengan mengikuti Lelang Jabatan untuk jabatan Eselon II di Setda Brebes. “Atas berkat rahmat Allah SWT, saya mendapatkan kepercayaan sebagai Asisten Sekda bidang Pemerintahan, per 30 September 2016,” tuturnya tanpa bermaksud membanggakan diri.

Sebagai Ketua NU tiga periode, Athoillah memiliki konsep yang jelas sehingga mengantarkan NU Brebes sebagai organisasi yang berpegang teguh pada Ahlussunah Wal jamaah dengan prinsip rahmatan lil alamin.?

Ikut NU, Athoillah tidak ujug-ujug tetapi dilakoni mlipir dari tingkatan yang paling rendah sebagai IPNU, Ansor, Lembaga NU, hingga akhirnya menapak mantap di NU. Kadang Atho juga mengatakan, kalau orang NU belum mantap benar berorganisasi di NU, dia katakan bintangnya kurang.

“Dia itu NU, tetapi bintangnya belum genap sembilan, masih delapan,” kata Atho yang kerap menggunakan istilah banyolan ketika mengisi ceramah.?

Mengenal NU, kata Atho, didapatnya dari Sang Ayah yang juga kyai kampung namun getol merawat tradisi NU. Dia makin matang ketika dikirim ke pondok pesantren Darul Ulum di Jombang dengan bergabung di Ikapdar. Jiwa organisasinya sudah melekat, ketika mondok, dalam satu kamar seharusnya diisi dengan 4 orang saja. Tetapi atas perintah kiainya, ditambahlah satu orang lagi yang notabene anak baru tersebut dari keluarga tidak mampu. Maka Atho berinisiatif agar anak tersebut bisa nembol di kamarnya dan tetap mendapatkan jatah makan dan lain-lain meskipun tidak ikut iuran.?

Dari pengalaman mondok, Atho memiliki motto hidup, berkarya lebih berharga daripada gaya. Prestasi lebih berarti dari pada gengsi yang sering dia omongkan ke teman-teman pondoknya.

Sepulang mondok, dia dipercaya menjadi sekretaris Lembaga Pendidikan Maarif PC NU Kabupaten Brebes (1988-1993), lalu didaulat sebagai Ketua LP Maarif NU 1993-1998.?

Saat menjadi Ketua LP Maarif, penggemar Pecel Lele mendapat pengalaman yang tidak terlupakan terutama saat mendirikan MTs Maarif NU 03 Plompong Sirampog. Karena dengan medan yang sulit, maka harus naik ojek dan jalan kaki naik gunung.

“Meski penuh rintangan, yang penting pendidikan NU di Brebes benar-benar maju,” kenangnya.?

Atas kegigihannya, Athoillah berhasil mendirikan 22 sekolah MI/SD, SMP/MTs hingga SLTA mencapai 22 sekolah Maarif NU dalam kurun waktu 1988-1998 se Kabupaten Brebes.

Sebagai Ketua PCNU, Athoillah pada periode 2003-2008 meletakan pondasi organisasi dengan melakukan konsolidasi dari tingkat Ranting hingga Cabang. Naik turun gunung, dia selusuri terus hingga berhasil membentuk Pengurus Ranting (PR) dan Pengurus Anak Ranting (PAR) di 17 Majelis Wakil Cabang (MWC).

“Semula PR yang berdiri ada 250 kemudian berkembang menjadi 352 PR, jumlah ini melebihi jumlah desa yang hanya 297 desa dan kelurahan se Kabupaten Brebes,” tuturnya.

Periode 2009-2014, mampu mendirikan gedung NU yang representatif sebagai pusat kegiatan ditingkat Cabang. “Dengan gedung yang representative kegiatan NU semakin berkembang dan punya kebanggaan sendiri bagi Nahdliyin,” terangnya.

Periode 2014-2019, Athoillah bertekad mendirikan perguruan tinggi NU. Dengan perguruan tinggi ini, diharapkan para kader NU tidak lagi tertinggal dalam dunia pendidikan dan juga bisa menyediakan perguruan tinggi tinggi yang unggul.

“Tanah untuk mendirikan Perguruan Tinggi sudah tersedia, tinggal umpul-umpul lainnya, termasuk menyiapkan SDM dan lain-lainnya,” kata Athoillah.

Sebagai Ketua NU, dia ingin Brebes menjadi lebih baik ditingkat pendidikan, ekonomi dan SDM sehingga mampu mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia pada level 10 besar. Pada muaranya, akan terwujud masyarakat yang sejahtera, agamis dan beraklakul karimah.?

Apa yang dilakoni Athoillah, menurutnya tidak terlepas dari peran istri dan anak-anaknya untuk mencapai sukses. Baginya, istrinya sangat mendukung positif asal untuk kepentingan umat. Maka ketika jarang ketemu dengan keluarga, istri tidak mempersoalkannya. “Prinsip kami, saling percaya dan menjaga kepercayaan itu,” tandasnya.

Itulah Athoillah, lebih dari separoh hidupnya diwakafkan untuk kepentingan organisasi, NU dan Umat. Semoga apa yang diikhtiarkan Athoillah menjadi iktibar generasi muda Brebes. Sebagai motto hidupnya, sebaik-baik orang yang bermanfaat untuk orang lain. (Wasdiun/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw IMNU, Olahraga, Humor Islam Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 22 April 2015

Ini Alasan Pak Jimmi Peluk Agama Islam

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Jimmi didampingi dua sahabatnya mendatangi Kantor Lembaga Takmir Masjid (LTM PBNU) di Lantai 4 Gedung PBNU, Selasa (31/10) pagi. Dengan mengenakan kemeja tangan panjang ia datang dengan suka rela untuk menyatakan keislamannya di depan pengurus harian PBNU.

Menurut pria setengah baya lebih ini, ia untuk sekian lamanya mengamati praktik keislaman dan mempelajari ajaran Islam. Pada agama Islam ini ia kemudian menemukan jawaban.

Ini Alasan Pak Jimmi Peluk Agama Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Alasan Pak Jimmi Peluk Agama Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Alasan Pak Jimmi Peluk Agama Islam

“Saya ingin memiliki pegangan hidup. Saya merasa cocok dengan Islam. Saya sudah mengamati sejak lama. Islam lebih cocok bagi saya dibanding agama saya sebelumnya,” kata Jimmi kepada Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya ingin sekali sejak lama tertarik pada NU karena NU menurutnya simpel dalam praktik agama, terutama praktik shalat. “Sebenarnya saya sudah lama tertarik dengan NU. Tetapi tidak ada yang bawa ke sini. Syukurlah ini dibawa pak Anto.”

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Jimmi mengatakan bahwa ia memeluk Islam tanpa paksaan dari pihak manapun. Ia menyatakan setuju kalau ikrar keislamannya dipublikasi di Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Saya tinggal di Setiabudi. Saya memeluk Islam karena kemauan saya sendiri,” kata Jimmi kepada Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw.

Ia dibimbing untuk membaca dua kalimat syahadat oleh Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) KH Mahbub Maafi. Ia tampak mantap dalam mengikuti bacaan dua kalimat shayadat sehingga para saksi segera menyatakan bahwa ikrarnya sah. Ia dianjurkan untuk mempelajari tatacara shalat dan mengerjakannya secara berjamaah di mushalla atau di masjid. Ia diberikan buku pedoman praktis shalat oleh pengurus harian LTM PBNU.

“Saya sebenarnya ingin nama baru, nama Islam.” (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sunnah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Minggu, 19 April 2015

Bupati Waykanan Minta Ansor Jaga Mutu Madu Budidaya

Waykanan, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Bupati Waykanan Bustami Zainudin mengapresiasi kegiatan ekonomi GP Ansor setempat yang mengembangkan budidaya madu. Bustami juga meminta kaum muda NU untuk mempertahankan kualitas madu hasil budidaya yang mulai laku dipasaran.

Bupati Waykanan Minta Ansor Jaga Mutu Madu Budidaya (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Waykanan Minta Ansor Jaga Mutu Madu Budidaya (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Waykanan Minta Ansor Jaga Mutu Madu Budidaya

"Bagus. Tapi yang penting menjaga kualitas. Jangan sampai mulai laku mulai dicampur. Mutu harus tetap dijaga," ujar Bustami yang juga Mustayar NU Waykanan di Blambangan Umpu, Jumat (26/12).

Sebelumnya di pesantren tahfizhul quran, Kamis (13/12), GP Ansor, Tim Penggerak PKK dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Way Kanan meluncurkan produk "Madu Way Kanan" ke pasaran.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Mengapresiasi positif kegiatan ekonomi pemuda NU setempat, Bustami didampingi Sekdakab Bustam Hadori berkenan berfoto bersama Ketua GP Ansor Gatot Arifianto dan Sekretaris Eko Wahyudi di depan produk kemasan dalam botol.

"Jika iman kami turun, mungkin kami bisa abaikan mutu madu tersebut. Tapi Insya Allah tidak demikian, kami banyak belajar dari pelaku pasar yang jatuh akibat mengabaikan mutu saat produknya sedang naik daun, mau untung besar tapi menurunkan mutu," kata Gatot.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Saat ini, demikian pemilik gelar adat Lampung Ratu Ulangan itu menambahkan, GP Ansor Waykanan memiliki pasokan madu sejumlah 2 kuintal yang didapat dari pencari madu dari sejumlah hutan di pulau Sumatera.

Gatot menegaskan, GP Ansor Waykanan berkomitmen untuk berkarya dan beramal. Karena itu, 2,5 persen hasil dari harga jual madu (Rp75.000/botol sirup atau 600 ml) akan disumbangkan atau menjadi hak milik anak yatim yang akan dititipkan melalui Panti Asuhan Mandiri Yayasan Shufah Blambangan Umpu. (Heri Amanudin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ulama Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 15 April 2015

LTNNU Jatim Selenggarakan Ngaji Optimalisasi Website

Surabaya, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Kesadaran para pimpinan pesantren dan santri untuk memanfaatkan dunia maya untuk media dakwah kian menggembirakan. Ribuan website pesantren dan madrasah serta laman yang yang menyediakan konten keislaman kian mudah ditemukan. Namun hanya sedikit yang bisa menjaga konsistensi. Kendala utama adalah soal biaya.

"Ini juga yang menjadi catatan kami atas kian berkembangnya website berbasis agama," kata Ketua PW Lembaga Talif wan Nasyr NU Jatim, Ahmad Najib AR, Kamis (23/6) malam. Sehingga dengan tampilnya para penulis santri yang di dunia maya, maka akan semakin memberikan alternatif bacaan dan kajian terkait Islam di tanah air, lanjutnya.

LTNNU Jatim Selenggarakan Ngaji Optimalisasi Website (Sumber Gambar : Nu Online)
LTNNU Jatim Selenggarakan Ngaji Optimalisasi Website (Sumber Gambar : Nu Online)

LTNNU Jatim Selenggarakan Ngaji Optimalisasi Website

Kian menjamurnya website agama tersebut ternyata tidak diimbangi dengan kemampuan untuk menjaga konsistensi. "Baik dari keajegan menjaga isi atau konten, maupun kemampuan dalam mengelola website secara baik," kata Gus Najib, sapaan akrabnya.

Karena itu, dengan menghadirkan narasumber Kiai Maruf Khozin dan Dodik Ariyanto, PW Lebaga Talif wan Nasyr NU Jatim mengajak para pegiat website dan sosial media untuk belajar mengoptimalkan peluang dan tantangan tersebut. Kegiatan ini bertemakan Tips dan Trik Mengelola Media Dakwah Online yang Populer dan Provitable.

"Bukan tidak mungkin, dengan mendengarkan dan berbagi pengalaman dari sejumlah praktisi dunia maya ini, maka pengetahuan kita terhadap internet semakin komprehensif," kata alumnus pascasarjana UIN Sunan Ampel ini.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kiai Maruf Khozin dikenal sebagai tokoh muda yang mampu berdakwah di media sosial dan memanfaatkan aplikasi untuk menjembatani kelas menengah kota yang ingin mendalami agama. "Sehingga umat semakin terpandu untuk memperoleh kajian keislaman yang dapat dipertanggungjawabkan," ungkapnya.

Pada acara yang akan berlangsung Jumat sore (24/6) di ruangan Salsabila PWNU Jatim tersebut, panitia juga menghadirkan Dodik Ariyanto.. "Mas Dodik diharapkan bisa berbicara banyak terkait optimalisasi website untuk mendapatkan income bagi kesejahteraan pengelola," ungkap salah seorang pengajar di Pondok Pesantren Bayt al-Hikmah Pasuruan ini.

Gus Najib tidak dapat memungkiri bahwa banyak website islami yang hidupnya kembang kempis lantaran tidak mampu menyejahterakan pengelola. "Hal ini berakibat pada updating konten yang tidak konsisten lantaran terkendala dengan pembiayaan," katanya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Diharapkan lewat kegiatan ini, para peserta menemukan ? formula bagi upaya mengoptimalkan keberadaan website dan media sosial untuk kegiatan dakwah. "Sekaligus memperoleh tambahan income bagi kesejahteraan pengelolanya," tandasnya.

Bagi peminat dapat bergabung usai Shalat Ashar di PWNU Jatim, jalan Masjid Al-Akbar Timur, Surabaya. Kegiatan juga sebagai launching website www.halaqoh.net yang dikelola PW LTN NU Jatim dan dipungkasi buka bersama. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Berita, RMI NU Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 21 Maret 2015

Apel Akbar Puncaki Harlah 91 NU di Pringsewu

Pringsewu,Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Nahdlatul Ulama akan genap berusia 91 dalam hitungan tahun masehi pada 31 Januari 2017. Peringatan Hari Lahir NU ke 91 di Kabupaten Pringsewu akan ditandai dengan apel Akbar Keluarga Besar NU Pringsewu yang akan digelar di halaman gedung NU Pringsewu, Selasa (31/1).

Apel Akbar Puncaki Harlah 91 NU di Pringsewu (Sumber Gambar : Nu Online)
Apel Akbar Puncaki Harlah 91 NU di Pringsewu (Sumber Gambar : Nu Online)

Apel Akbar Puncaki Harlah 91 NU di Pringsewu

Menurut Ketua Pelaksana Apel Akbar Ahmad Rifai, kegiatan tersebut akan diikuti seluruh Pengurus PCNU, MWCNU, banom, lembaga dan pelajar madrasah serta pondok pesantren di Kabupaten Pringsewu.

"Kita akan bersama-sama meneguhkan komitmen untuk terus meneruskan perjuangan para pendiri NU dengan terus berkhidmah dengan ikhlas di jam’iyyah NU," kata Ketua LP Maarif Kabupaten Pringsewu itu.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pada apel tersebut, juga akan dilakukan pelantikan kepengurusan pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama atau Pergunu oleh Pergunu Provinsi Lampung. "Alhamdulillah, Kepengurusan Pergunu Kabupaten Pringsewu untuk periode pertama sudah terbentuk dan besok siap dikukuhkan," tambahnya.

Untuk menyemarakkan apel tersebut, panitiaakan menggelar berbagai macam kegiatan. Di antaranya lomba dai dan daiyah tingkat Kabupaten Pringsewu dengan peserta pelajar, mahasiswa dan umum.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Kegiatan lomba dai dan daiyah akan dilaksanakan sehari sebelum apel yaitu pada Senin 30 Januari 2017 di gedung NU yang bertujuan mencari bibit unggul para dai yang akan meneruskan tongkat estafet dakwah NU di Kabupaten Pringsewu," jelasnya.

Selain itu, panitia juga akan menggelar pertemuan guru NU setelah apel. "Akan hadir pada halaqah yang dikemas dalam bentuk dialog tersebut dari PBNU yaitu KH Abdul Manan," terangnya.

Ia berharap dengan rangkaian kegiatan ini, syiar NU di Kabupaten Pringsewu akan lebih terasa dan jam’iyyah NU akan semakin solid dalam memberikan sumbangsih kiprahnya bagi Kabupaten dengan motto Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis ini. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Anti Hoax, RMI NU, Bahtsul Masail Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 19 Maret 2015

Pesantren Daarul Khair Selenggarakan Haflah Akhirussanah

Kotabumi, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw



Pondok Pesantren Daarul Khair Kotabumi Lampung Utara menyelenggarakan acara Haflah Akhirussanah XXVI dan Milad XXI (20/05) yang diadakan di komplek pesantren. Acara tersebut dihadiri oleh para alim ulama se-Kabupaten Lampung Utara, wali santri, dan masyarakat Lampung dan se-Sumbagsel.

Pesantren Daarul Khair Selenggarakan Haflah Akhirussanah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Daarul Khair Selenggarakan Haflah Akhirussanah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Daarul Khair Selenggarakan Haflah Akhirussanah

Pengajian akbar dihadiri oleh ribuan jamaah dari beberapa wilayah di Provinsi Lampung bahkan ada yang dari Sumatera Selatan dengan menghadirkan pembicara Ustadz H Syamsul Arifin Nababan.

Dalam sambutanya Ketua Yayasan Ponpes Daarul Khair KH Sanusi Marzuki menyampaikan. “Setelah 6-3 tahun mereka kami didik, kini mereka kita kembalikan kepada para wali murid guna keberlanjutan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Mudah-mudahan bekal yang sudah diberikan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mampu mencerminkan sebagai anak yang sholeh dan solehah.”

Dalam sambutan Pimpinan Ponpes Daarul Khair KH Andi Komarhadi menyampaikan bahwa almagfurlah Ayahanda KH Abdul Syukur Syah, mendirikan Daarul Khair ini adalah sebagai sarana agar seseorang mau untuk mondok (tinggal) di ponpes. ?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Daarul Khair itu berdiri tidak memandang karena ilmu umum atau ilmu agama, karena ilmu itu hanya satu yaitu ilmu yang mengajak taqarrub kepada Allah SWT. Sehingga akan lebih baik jika selain belajar ilmu agama juga dengan ilmu umum," ungkapnya.

Dan Pimpinan Ponpes Daarul Khair KH Andi Komarhadi pada kesempatan ini menyampaikan bahwa kegiatan pendidikan, pengajaran dan kepengasuhan berjalan dengan baik. Semua ini berkat kerjasama yang baik antara pengurus pesantren dan para santri serta dukungan dari orang tua santri.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Keberhasilan putra/i Bapak/Ibu belajar di Pesantren Daarul Khair bukan semata-mata hanya hasil kerja keras para guru melainkan adanya dukungan dari para wali santri agar putra/inya dapat belajar dengan baik dan mentaati segala aturan yang berlaku di Pesantren Daarul Khair.”

Acara akhirussanah tersebut dimeriahkan dengan penampilan seni persada, seni tari, seni hadrah, grup vokal serta pidato dalam bahasa Arab dan Inggris dari santri dan santriwati Daarul Khar. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Kyai, RMI NU Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 10 Maret 2015

Cetak Muharrik, PCNU Bandung Barat Diimbau Pasang Plang NU di Masjid-masjid

Bandung Barat, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bandung Barat menggelar Pelatihan Muharrik Masjid di Pesantren Riyadlul Huda, Ngamprah, Padalarang, Sabtu (13/8). Pendidikan ini dihadiri 80 orang dari pengurus lembaga, banom, dan MWCNU se-Kabupaten Bandung Barat.

Pemateri pendidikan ini adalah Sekertaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU H Sarmidi Husna dan Wakil Sekretaris Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU Ali Sobirin.

Cetak Muharrik, PCNU Bandung Barat Diimbau Pasang Plang NU di Masjid-masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Cetak Muharrik, PCNU Bandung Barat Diimbau Pasang Plang NU di Masjid-masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Cetak Muharrik, PCNU Bandung Barat Diimbau Pasang Plang NU di Masjid-masjid

"Kaderisasi ini bertujuan membentuk kader NU yang loyal untuk mengonsolidasikan kegiatan keagamaan ahlus sunah wal jamaah An-Nahdliyah di organisasi NU maupun di tengah masyarakat," kata Sarmidi.

Ia berharap pendidikan ini dapat menangkal gerakan yang berindikasi menyebarkan paham wahabi, radikal Islam, paham liberal, neokomunis dalam segala bentuk manifestasinya yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ali Sobirin menyarankan semua pengurus NU untuk memasang simbol-simbol ke-NU-an seperti plang, stiker, kalender, dan lain-lain di masjid-masjid NU. Hal itu, kata dia, bertujuan untuk menjaga masjid NU dari rongrongan paham luar NU.

Hadir dalam pendidikan muharrik ini Bupati Bandung Barat Drs H Abu Bakar, Kepala Kemenag Bandung Barat, pengurus harian PCNU Bandung Barat, dan seluruh pengurus lembaga banom MWCNU se-Kabupaten Bandung Barat. (JJ Nurdin/Alhafiz K)

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Olahraga, RMI NU Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 21 Februari 2015

Alumni Madrasah TBS Kudus Terbitkan Buku "Santri Membaca Zaman"

Kudus, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Untuk memberi kado Hari lahir ke-90 Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS), para alumni menerbitkan sebuah buku berjudul "Santri Membaca Zaman: Percikan Pemikiran Kaum Pesantren". Buku yang diluncurkan dalam acara Silatnas dan Ngaji Bareng Masyayikh TBS, Sabtu (23/7) ini berisi kumpulan artikel yang ditulis para alumni madrasah TBS dari berbagai angkatan.?

Menurut salah seorang editor H. Nur Said, buku setebal 312 halaman ini menjadi impian para alumni madrasah TBS untuk untuk diterbitkan guna menyambut hari lahir (harlah) ke-90 Madrasah TBS Balaitengahan Kudus, Jawa Tengah.?

Alumni Madrasah TBS Kudus Terbitkan Buku Santri Membaca Zaman (Sumber Gambar : Nu Online)
Alumni Madrasah TBS Kudus Terbitkan Buku Santri Membaca Zaman (Sumber Gambar : Nu Online)

Alumni Madrasah TBS Kudus Terbitkan Buku "Santri Membaca Zaman"

"Alhamdulillah, berkat karunia Allah dan kebersamaan kekompakan teman perguruan, para alumni mampu mewujudkan penerbitan buku ini," katanya.?

Said menjelaskan, artikel dalam buku ini merupakan refleksi para santri dalam membaca ayat-ayat Allah, baik ayat qauliyah maupun kauniyah sehingga melahirkan serpihan-serpihan ilmu sekaligus sebagai konstruksi ide yang bisa dijadikan alternatif acuan dalam mengembangkan pendidikan Islam di pesisir utara.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Buku ini sekaligus menegaskan bahwa para santri sudah sepatutnya sebagai penjaga gawang Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) untuk memagari Nusantara agar tetap berdaulat sebagai Islam yang tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), tawasuth (moderat/jalan tengah) dan Itidal (menegakkan keadilan)," ujar alumni TBS angkatan 1994 ini.?

Hadirnya buku ini diharapkan menjadi pemantik bagi munculnya karya-karya santri lainnya baik berupa buku, kitab atau temuan-temuan sain yang selama ini terpinggirkan. "Hal ini sekaligus sebagai uji nyali para santri dalam menyongsong 100 tahun madrasah TBS 10 tahun ke depan," ungkap Said yang juga ketua PC LTN NU Kudus.?

Dalam buku yang juga untuk menyemarakkan acara Silatnas dan Ngaji Bareng Masyayikh TBS ini, terdapat 25 artikel dari tulisan karya alumnus TBS yang memiliki latar belakang aktivitas berbeda. Di antara para penulisnya adalah Rosidi (pegiat media), A. Nafiul Haris (penulis), Khabibi Muhammad Luthfi (dosen), H.Izzul Mutho (Redaktur pelaksana Koran Indopos), Nur Khamin Hadziq (alumnus Al-Azhar Kairo,), Sofiyan Hadi (pengasuh pesantren Mawaddah Kudus), Muthohhar (Dosen UMK), dan lain sebagainya. (Qomarul Adib/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Bahtsul Masail, Warta, Daerah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw