Kamis, 27 Juli 2017

GP Ansor Lakukan Rekontekstualisasi Islam Nusantara

Dalam rangka apa GP Ansor ke Amerika Serikat?

Melanjutkan gagasan “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia” yang diangkat sebagai tema Muktamar NU Agustus 2015 di Jombang dan Deklarasi Nahdlatul Ulama di ISOMIL Mei 2016 serta Deklarasi GP Ansor di Global Unity Forum yang dihelat sehari pasca ISOMIL, maka pada 21-22 Mei 2017 GP Ansor mengadakan Halaqah Internasional di Pondok Pesantren Tambakberas Jombang. Halaqah yang menghadirkan ulama dan pembicara dari dalam dan luar negeri serta diikuti oleh 300 kiai/nyai muda ini menghasilkan Deklarasi Ansor tentang Islam untuk kemanusiaan (Humanitarian Islam, Al-Islam lil Insaniyyah).

Deklarasi Humanitarian Islam yang terdiri dari 112 poin ini berisi pandangan GP Ansor tentang akar masalah kemelut di dunia Islam dan problem dunia yang terkait dengan isu Islam dan pihak-pihak (aktor negara dan nonnegara) yang terlibat. Deklarasi ini juga memuat solusi atas masalah tersebut serta peta jalan solusi atas masalah-masalah tersebut. Prinsipnya adalah pentingnya rekontekstualisasi ajaran Islam dalam penyelesaian masalah-masalah terkait Islam dewasa ini sebagaimana teladan sejarah yang diwariskan para wali dan pengalaman rekontekstualisasi Islam (Nusantara) dalam realitas Indonesia modern.

Pada 26-29 Juni 2017, KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam Syuriyah PBNU yang juga Emissary GP Ansor untuk Dunia Islam, dan Adung Abdul Rochman, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor, berada di Washington DC dalam rangka mempromosikan Humanitarian Islam ke berbagai pihak strategis; pengambil kebijakan AS, tokoh-tokoh negarawan AS, lembaga think thank, lembaga interfaith, Dubes Afghanistan dan seterusnya. Ikut mendampingi dalam agenda tersebut Charles Holland Taylor yang juga Emissary GP Ansor untuk PBB, AS dan Eropa. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

GP Ansor Lakukan Rekontekstualisasi Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Lakukan Rekontekstualisasi Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Lakukan Rekontekstualisasi Islam Nusantara

Bagaimana tanggapan mereka? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Merespon dengan sangat positif. Mereka bahkan mengusulkan kita membuka kantor di Washington DC untuk menguatkan promosi Humanitarian Islam ini ke pengambil kebijakan dan kelompok strategis di AS dan diterimanya inspirasi gagasan dari Indonesia ini ke seluruh dunia. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Mendapatkan respon semacam itu, apakah GP Ansor akan membuka kantor di sana? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

GP Ansor akan buka Kantor Pusat Humanitarian Islam di Jakarta dan kantor di Washington. Akan diputuskan dalam Rapat Harian PP GP Ansor dalam waktu dekat. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Apa pentingnya kunjungan itu dengan tujuan AS? Maksudnya kenapa AS yang dipilih, tidak negara-negara lain? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?



Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Iya, nanti akan kita ke negara-negara lainnya. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?





Humanitarian Islam itu bagaimana sebenarnya? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Humanitarian Islam bisa dimaknai sebagai gerakan global yang didedikasikan untuk kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan, perdamaian dunia dan harmoni peradaban yang terinspirasi oleh Islam rahmatan lil-alamin, yang dimanifestasikan dengan merekontekstualisasi ajaran Islam sesuai dengan realitas kekinian. Humanitarian Islam tidak akan berusaha menjadi ideologi supremasis yang akan menaklukkan siapapun, juga tidak datang untuk menghancurkan, dan oleh karenanya mencegah penyalahgunaan agama untuk mempromosikan kebencian, supremasi dan kekerasan sektarian.

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Makam, Cerita, Ubudiyah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 25 Juli 2017

IPNU dan Fatayat Jangan Mudah Terbawa Arus

Brebes, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Sebagai organisasi kemasyarakatan, Ikatan Pelajar NU dan Fatayat NU jangan mudah terbawa arus. Apalagi, arus yang dialirkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi. Karena bila sampai terbawa arus, maka tujuan awal organisasi bisa berbelok dan salah arah.

Himbauan tersebut disampaikan Ketua Pengurus Cabang NU Brebes H Athoillah SE saat menerima audiensi Pengurus IPNU-IPPNU dan Fatayat NU di Gedung NU Jalan Yos Sudarso Komplek Islamic Center Ahad (27/6).

IPNU dan Fatayat Jangan Mudah Terbawa Arus (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU dan Fatayat Jangan Mudah Terbawa Arus (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU dan Fatayat Jangan Mudah Terbawa Arus

“Banyak orang yang mengaku reformis, nyatanya cuma bikin repot yang ujung-ujungnya hanya jadi pengemis,” terang Athoillah.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Reformis sejati, lanjutnya, adalah manusia-manusia pembangunan yang dengan gigih memperjuangkan kemaslahatan umat tanpa pamrih. Tidak membuat kerusakan dan keonaran. Organisasi IPNU-IPPNU maupun Fatayat bisa menjadi reformis dengan cara mengelola organisasi secara professional.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Mengelola organisasi dengan bekal kemampuan ilmu, kompetensi, teknologi dan etika serta moral adalah jiwa reformis sejati,” tandasnya.

Dia menyarankan, pemimpin organisasi jangan hanya mampu berorasi di depan masa tapi tidak mempunyai masa depan. “Pandainya hanya berteriak-teriak, menggugat tapi tidak memiliki visi dan misi yang jelas,” kritiknya.

Menurut Ketua PC IPNU Brebes Ahmad Munsip, Audiensi Pengurus IPNU-IPPNU berkaitan dengan akan diselenggarakannya Konferensi Cabang IPNU-IPPNU. Konfercab itu sendiri akan digelar pada 2-4 Juli mendatang di Pondok Pesantren Darunajat Bumiayu Brebes. Segala persiapan mencapai 75 %. Untuk itu dirinya mohon doa restu pada Pimpinan Cabang NU.

Sementara Ketua PC Fatayat NU Brebes Hj Farah Evi beraudiensi dengan Ketua PCNU terkait akan mengikuti Kongres Fatayat NU di Pondok Gede Jakarta. PC Fatayat Brebes akan mengirimkan 3 peserta. Sedangkan Pengurus dan Ketua PAC seluruh Kab. Brebes juga akan diberangkatkan sebagai penggembira. “Kami akan memberangkatkan 60 orang pada Kongres tersebut,” ungkapnya.

Selain itu, Evi juga memaparkan program unggulan yang bakal dilakukannya. Antara lain program Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Life Skill, Kesetaraan Gender dan Youth Centre. “Mohon doa restu atas keikutsertaan kami ke Kongres dan program kerja yang kerjakan tersebut,” pintanya kepada Athoillah yang didampingi Katib Kiai Nur Iman, Sekretaris PCNU Ali Nurdin, dan jajaran Tanfidziyah lainnya, Rosyidin.

Kepada Ketua Fatayat, Athoillah berpesan, agar PC Fatayat Brebes bisa mengusulkan program yang mampu menyentuh dan terakses sampai level terbawah. “Coba usulkan agar program-program Fatayat bisa langsung menyentuh masyarakat,” sarannya.

Kang Atho, demikian sapaan akrabnya, menyambut baik langkah-langkah dan program-program yang digelontorkan PC Fatayat NU. Karena program-program tadi membutuhkan kerja sama dengan pihak luar, maka perlu diintensifkan komunikasi. “Komunikasi dengan pihak luar yang diajak kerja sama maupun dengan PC NU sebagai orang tua sangat perlu, demi keberhasilan program,” tandasnya. (was)Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Berita, Kajian, IMNU Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 24 Juli 2017

Dari Ulama Kharismatik Ini, Seperdua Penduduk Sulsel Berdarah NU

Nahdlatul Ulama (NU) sebagai jam’iyah sekaligus gerakan diniyah islamiyah dan ijtim?’iyah (keagamaan dan sosial kemasyarakatan), telah ada jauh sebelum negara ini merdeka. Bahkan dari segi ajarannya, benih-benih kelahiran NU muncul bersamaan dengan didakwahkan Islam oleh Nabi SAW, para sahabat tabiin yang dengan sendirinya terbentuk komunitas Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) 

Ajaran Aswaja masuk ke wilayah Nusantara sejak abad 7 M, dan berkembang abad ke 13 melalui dakwah para Walisongo. Termasuk Islam di Sulawesi Selatan pada abad itu didakwahkan oleh ulama Aswaja, Sayyid Jamaluddin al-Akbar di Tosora, wilayah Bugis Wajo, dan Tiga Datuk Aswaja di Wilayah Makassar pada abad 16.

Pada tahun 1930, KH Ahmad Bone bersama Andi Mappanyukki dan ulama sejawatnya, pertama kali membentuk organisasi Rabitatul Ulama (RU). Organisasi ini sejalan dengan paham NU. Kemudian atas prakarasa kedua ulama tersebut bersama KH Muhammad Ramli, KH Sayyid Jamaluddin Assegaf Puang Ramma, KH Saifuddin, Mansyur Daeng Limpo dan beberapa ulama selainnya, menjadikan RU sebagai Nahdlatul Ulama pada tanggal 8 April 1950, atas restu KH Wahid Hasyim yang saat itu sebagai Ketua PBNU. 

Dari Ulama Kharismatik Ini, Seperdua Penduduk Sulsel Berdarah NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Dari Ulama Kharismatik Ini, Seperdua Penduduk Sulsel Berdarah NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Dari Ulama Kharismatik Ini, Seperdua Penduduk Sulsel Berdarah NU



Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw



KH Ahmad Bone (wafat 12 pebruari 1972 dalam usia 102 tahun), terpilih sebagai Ketua NU pertama di Sulawesi Selatan. Beliau pada masanya memusatkan pengajian Aswaja dan merekrut jamaah NU di daerah Bugis bersama Andi Mappayukki. KH Muhammad Ramli bersama Andi Jemma memusatkan dakwah Aswaja di daerah Luwu. Puang Ramma sebagai wakil Ketua NU di zaman itu, memusatkan dakwah di Kabupaten Gowa dan Makassar.

Puang Ramma sejak tahun 1961 sebagai Qadhi Gowa, yang sebelumnya yakni 1956-1959 bersama K Muh Ramli mewakili NU sebagai Dewan Konstituante di Bandung. Saat menjalankan tugasnya sebagai anggota dewan, KH Muh Ramli wafat pada 3 Februari 1958 di Bandung, dan dimakamkan di Pemakaman Arab, Bontoala, Makassar. Sepeninggal ulama NU ini, Puang Ramma tetap di dewan dan menjalankan tugas sampai akhir periode, selanjutnya Puang Ramma mewakili NU di DPRD Sulawesi Selatan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sejak Muktamar NU ke-27 Situbondo, yang menetapkan bahwa NU kembali ke khittah 1926, Puang Ramma, tidak lagi menjadi anggota dewan, namun tetap berkonsentrasi pada pengkhidmatan NU, sampai akhirnya Puang Ramma dipercaya menjadi Wakil Ketua NU Sulsel tahun 1977-1982, selanjutnya menjabat mustasyar PWNU Sulawesi Selatan sampai akhir hayatnya.

Memasuki tahun 1982, AGH Sanusi Baco sebagai Rais Syuriah NU Sulawesi Selatan, lebih aktif mengembangkan sayap NU di daerah ini, di dampingi Ketua Tanfizdiyah, KH Abddurrahman B (1982-1987), KH Abd Rahman K (1987-2002), H Harifuddin Cawidu (2002-2005), KH Zein Irwanto (2006-2013) dan Prof. Dr. H.Iskandar Idy (2013-sekarang).

Struktur kepengurusan NU di Sulawesi Selatan, pada awal terbentuknya sampai sekarang mencerminkan konfigurasi sosial masyarakat Bugis-Makasar, dengan empat pilarnya, yakni to panrita (ulama), to sugi (pengusaha), to acca (cendekiawan), to warani (kaum bangsawan dan anak muda). Keempat pilar ini dihimpun dalam jajaran pengurus dan karena kekuataan massa yang dimilikinya. 

Database PCNU yang tersebar di Sulawesi Selatan dalam struktur kepengurusan mulai dari Mustasyar, Syuriyah, A’wan dan Tanfidziyah rata-rata 50 orang dikali 24 Kabupaten/Kota sebanyak 1.200, ditambah perangkat banom, dan lembaga sampai ke tingkat Kecamatan (MWC) dan desa/kelurahan (Ranting) yang aktif berkisar 3.600 orang diakumulasi dengan jamaah Nahdliyyin di akar rumput dua kali lipat, yakni 7.200 orang kali 24 kabupaten/Kota sebanyak 288.000. Ini belum termasuk pengurus di tingkat wilayah PWNU Sulawesi Selatan lengkap dengan perangkatnya sebanyak 552, sehingga secara totalitas tercatat 288.552 orang.

Database perguruan tinggi NU di bawah naungan Yayasan Al-Gazali, civitas UIM dan mahasiswanya 12.015.  STAI al-Gazali Watampone, 414. STAI Al-Gazali Soppeng, 331. STAI Al-Gazali Barru, 299. STAI Al-Gazali Bulukumba, 382, semuanya berjumlah 13.441.  Jumlah sekolah/madrasah/pesantren Maarif NU di Sulawesi Selatan dengan jumlah 102 unit, lengkap dengan data guru dan peserta didik mencapai angka 899.000. Ini belum dihitung jumlah alumninya dan termasuk alumni Perguruan Tinggi NU 13.441 dengan taksiran rendah dua kali lipat, mencapai 1.824.882.

Database GP Ansor tahun 2016 mencapai angka 1.600-an termasuk anggota Banser. Data tersebut jika digabungkan dengan jumlah pemuda NU yang beraktivitas di IPNU/IPNNU, Fatayat, PMII, LSM GMNU dan NGO NU tercatat 1.115.788.

Dengan demikian, kisaran jumlah jamaah Nahdliyin di Sulawesi Selatan saat ini, berada pada angka 3.339.222, atau hampir mencapai seperdua dari jumlah penduduk Sulawesi Selatan.

Mahmud Suyuti, Sekretaris LP Ma’arif Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw PonPes Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Minggu, 23 Juli 2017

Agus Sunyoto: PMII Berdiri atas Permintaan Bung Karno kepada NU

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Salah satu konteks yang melatarbelakangi berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah karena pada tahun 1950-an terjadi gejolak politik dan tarik menarik paham atau ideologi yang begitu kentara. Paham atau ideologi tersebut terpersonifikasi dalam sebuah partai politik dan underbow organisasi mahasiswanya.

Demikian disampaikan oleh sejarawan Islam Nusantara, Agus Sunyoto di hadapan puluhan mahasiswa Pascasarjana STAINU Jakarta kelas Ciganjur, di Jakarta, Jumat (31/10).

Agus Sunyoto: PMII Berdiri atas Permintaan Bung Karno kepada NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Agus Sunyoto: PMII Berdiri atas Permintaan Bung Karno kepada NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Agus Sunyoto: PMII Berdiri atas Permintaan Bung Karno kepada NU

"Ketika PSI (Partai Sosialis Indonesia) dan Masyumi dibubarkan oleh Bung Karno, Bung Karno meminta kepada NU untuk mendirikan oganisasi mahasiswa Islam yang Indonesia maka berdirilah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia," ungkap Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) itu.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Agus menambahkan, Bung Karno sangat mengapresiasi dan mendukung PMII. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya Bung Karno dalam Kongres Pertama PMII. Di hadapan peserta Kongres, Bung Karno menyampaikan pidatonya yang berapi-api.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Berikut adalah kutipan Pidato Bung Karno dalam kongres pertama PMII yang ditunjukan Agus Sunyoto dalam bentuk audio.

"Saudara-saudara dan sahabat sekalian, di kongres pertama kali Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, saya menyataken bahwa NKRI adalah harga mati, kalimat dari Sabang sampai Merauke di dalamnya terdapat semangat jiwa yang bersatu padu dalam Sangsaka Merah Putih. Saudara-saudara, saya berdiri di sini bukan mengatasnamaken Presiden, saya berdiri di sini bukan sebagai Mandataris MPR, akan tetapi saya berdiri disini sebagai penyambung lidah rakyat, Hidup Rakyat! Hidup PMII!" (Aiz Luthfi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Kiai Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Bupati Usul 3 Kiai Pahlawan Asal Jombang Masuk Kurikulum Nasional

Jombang, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Hingga kini, Jombang setidaknya telah memiliki tiga nama yang telah mendapat gelar pahlawan nasional. Yakni KH M Hasyim Asyari, KH Abdul Wahab Chasbullah serta KH Abdul Wahid Hasyim. Namun sayang, tidak semua disebut dalam buku sejarah di sekolah.

"Sudah seharusnya, para pahlawan nasional asal Jombang ini masuk dalam kurikulum sekolah sebagai bagian dari pelajaran sejarah," kata Nyono Suharli Wihandoko, pada kegiatan ziarah ke makam KH Abdul Wahab Chasbullah, Kamis (10/11). Karenanya, Bupati Jombang tersebut akan mengajak kalangan DPRD untuk membahas hal ini, lanjutnya.?

Bupati Usul 3 Kiai Pahlawan Asal Jombang Masuk Kurikulum Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Usul 3 Kiai Pahlawan Asal Jombang Masuk Kurikulum Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Usul 3 Kiai Pahlawan Asal Jombang Masuk Kurikulum Nasional

Ikhtiar tersebut akan dilakukan karena kalau berhasil dimasukkan pada kurikulum, nantinya menjadi teladan bagi pelajar dan generasi bangsa. "Tidak hanya untuk kurikulum muatan lokal, kita akan mengusulkan ke pusat nantinya, sehingga sejarah perjuangan ulama bisa diketahui generasi bangsa," tandas Nyono, sapaan akrabnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Jombang didampingi Wakil Bupati Nyai Hj Mundjidah Wahab, Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto serta Dandim 0814, Letkol Arh Fathurrahman. Kegiatan sebagai rangkaian hari pahlawan.

Sebelumnya, bupati, wabup dan jajaran Forum Pimpinan Kepala Daerah atau Forpimda Jombang melakukan tabur bunga di taman makam pahlawan, jalan Kusuma Bangsa, termasuk ? berdoa di makam bupati pertama RA Soero Adiningrat.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Tabur bunga dilakukan usai pelaksanaan upacara peringatan hari pahlawan yang digelar di Alun-alun Kabupaten Jombang. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Quote, Nusantara Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 19 Juli 2017

Semangat Kemerdekaan, IPNU Padangpariaman Adakan Rakercab dan Makesta

Padangpariaman, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Padangpariaman berkomitmen dan konsisten untuk melanjutkan perintah ulama, tuanku dan kiyai dalam ? mencetak kader NU ke depan. Karena IPNU merupakan ? garda terdepan dari NU.

Ketua Pimpinan Cabang IPNU Padangpariaman Fauzan Ahmad mengungkapkan hal itu pada penutupan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) I dan Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) IPNU Padangpariaman di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Istiqamah, Sungai Abang, Lubuk Alung, Senin (17/8) malam.

Semangat Kemerdekaan, IPNU Padangpariaman Adakan Rakercab dan Makesta (Sumber Gambar : Nu Online)
Semangat Kemerdekaan, IPNU Padangpariaman Adakan Rakercab dan Makesta (Sumber Gambar : Nu Online)

Semangat Kemerdekaan, IPNU Padangpariaman Adakan Rakercab dan Makesta

"NU adalah organisasi yang sangat membutuhkan SDM. Munculnya ? kekuatan liberalisme dan radikalisme, sedangkan IPNU ? akan tetap pad komitmen berahlussunnah wal jamaah yang tawasuth, tasammuh, tawazun dan i tidal. ? Dengan Makesta dan hasil Rakercab ? yang ? dapat menjadi perjuangan IPNU Padangpariaman ke depan," kata Fauzan, alumni Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, VI Lingkung ? ini.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dikatakan, momen HUT Kemerdekaan RI ke-70, tepatnya 17 Agustus ini sengaja kita lakukan ? untuk memperingati jasa para pahlawan dan ulama-ulama yang membela tanah air dengan semangat jihadnya. "Nilai-nilai perjuangan kemerdekaan ini yang perlu kita tanamkan pada kader IPNU agar memiliki rasa loyalitas untuk berjuang bersama organisasi," kata Fauzan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sementara itu, kata Fauzan, ? dalam menjawab tantangan masa depan berbasis Islam nusantara, IPNU harus tetap istiqamah menjalankan tugas ? kaderisasi dan menata potensi kader. Untuk itu pentingnya Makesta bagi seluruh pengurus IPNU Padangpariaman dan ? pelajar lainnya.

Ketua PCNU Padangpariaman Drs H Masrichan yang menutup Rakercab dan Makesta sangat mengapresiasi cara ini. IPNU Padangpariaman adalah organisasi yang aktif menjalankan acara benilai positif. ? "Kita dari NU ? sangat mendukung kegiatan ini. Karena IPNU ? anak kandung NU, maka ? NU siap kerjasama dengan IPNU ? yang berbasis tingkat pelajar ini," kata Masrican.

Rakercab I dan MAKESTA ? dengan tema ‘Dengan semangat kemerdekaan, kita tumbuhkan loyalitas kader untuk kejayaan IPNU’. Kegiatan ? dibuka Pembina IPNU Padangpariaman Rahmat Tuanku Sulaimn yang sekaligus menjadi pemateri. Juga tampil Ketua MUI Padangpariaman Dr Zainal Tuanku Mudo, sekaligus mantan Ketua PW IPNU Sumbar. (Armaidi Tanjung/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Budaya, Ulama, Pendidikan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Madrasah Aliyah Ini Terapkan Koperasi Sistem Syariah

Pringsewu,Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Saat ini Koperasi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pringsewu Lampung yang bernama Koperasi Al-Barakah telah menerapkan sistem keuangan syariyah dalam transaksi keuangan dengan para anggotanya.

Ditemui disela sela kesibukannya, Bendahara Koperasi Al Barakah Erman Siswadi mengatakan bahwa sistem ini diterapkan berdasarkan kesepakatan Rapat Anggota yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Madrasah Aliyah Ini Terapkan Koperasi Sistem Syariah (Sumber Gambar : Nu Online)
Madrasah Aliyah Ini Terapkan Koperasi Sistem Syariah (Sumber Gambar : Nu Online)

Madrasah Aliyah Ini Terapkan Koperasi Sistem Syariah

"Hal ini juga merupakan hasil evaluasi komprehensif selama berjalannya koperasi yang tahun ini berganti nama menjadi Al Barokah dan telah berdiri selama 24 tahun ini," jelas Erman yang juga guru matematika MAN 1 Pringsewu.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dalam prakteknya jelas Erman, para anggota yang akan meminjam dana dapat direalisasikan berdasarkan jumlah simpanan pokok dan wajib yang telah disetorkannya ke koperasi.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Jika para anggota ingin meminjam lebih dari dana simpanannya maka diarahkan untuk pembelian barang secara tidak tunai," jelasnya.

Jika memang pinjaman tersebut bukan diperuntukkan untuk barang, lanjutnya, maka diikrarkan sebagai modal kerja yang selanjutnya akann menggunakan sistem bagi hasil.

"Koperasi Al Barakah juga memberikan kesempatan kepada para anggota yang berniat membeli barang melalui koperasi. Nanti kita bantu dana pembeliannya," terangnya didampingi Sekretaris Koperasi Muhammad Irzan.

Sistem seperti ini diterapkan dengan harapan seluruh aktivitas keuangan yang dijalankan akan sesuai dan berdasarkan hukum hukum Islam yang pada akhirnya nanti keberkahan rezeki akan senantiasa didapat oleh seluruh anggota. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Cerita, Hikmah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sekelumit Tentang Dakwah NU di Belanda

Kairo, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda berdiri tidak dalam sekejap. Pada mulanya, kaum Nahdliyin di Belanda masih menyembunyikan identitasnya dan hanya bisa dideteksi dari kesamaan aktivitasnya.

Dari jumlah 16 ribu jiwa WNI yang ada di Belanda, ternyata dideteksi cukup banyak yang merupakan warga nahdliyin. Barulah di tahun 2005 lalu didirikan KNB (Keluarga NU Belanda) yang ternyata mendapat respon luar biasa dari WNI muslim di sana. Dari situ, KNB lantas bermetamorfosa menjadi PCINU Belanda dan diresmikan oleh KH Ahmad Mustafa Bisri atau Gus Mus.

Sekelumit Tentang Dakwah NU di Belanda (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekelumit Tentang Dakwah NU di Belanda (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekelumit Tentang Dakwah NU di Belanda

Demikian diceritakn Rais Syuriah PCINU Belanda KH Nur Hasyim Subadi dalam kunjungannya ke sekretariat PCINU Mesir Gamik, Nasr City, Kairo, Mesir, Rabu petang (25/02) waktu setempat.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dalam peresmian PCINU Belanda digelar pula workhshop seputar "Globalisasi Islam dan Islam di Nusantara". Tanggapan masyarakat internasional ternyata sangat antusias. Menurut Kiai Nur Hasyim, masyarakat Eropa pun menilai NU bisa menjadi solusi atas banyak munculnya aliran Islam ekstrimis dewasa ini.

Ia menambahkan, faktor agresivitas dari kaum ekstremis yang berupaya menjadi corong Islam termasuk pemantik lain keharusan berdirinya PCINU Belanda. “Sebab, NU-lah yang termasuk tepat menjadi wakil Indonesia dalam mengabarkan Islam bagi dunia mana pun,” ujar alumnus Universitas al-Azhar fakultas Syariah itu.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Mustasyar PCINU Belanda KH Ahmad Naf’an Sulchan yang datang bersama Kiai Nur Hasyim juga mengisahkan proses dakwah di Belanda yang menggunakan pedekatan persuasif dan kultural. Kondisi cara berpakaian dan kultur Belanda yang berbeda dengan Indonesia berusaha disiasati dengan cerdik.

Hingga akhirnya, lanjutnya, para anggota jamaah yang awalnya berpakaian mini, lama-lama memanjangkan pakaian roknya. Belakangan, para anggota komunitas pengajian cikal bakal PPMI (Persatuan Pemuda Muslim Indonesia) Belanda itu kini rata-rata telah berhijab dan berpakaian lebih sesuai dengan syariat Islam.

Dalam kesempatn tersebut, salah satu dewan penasihat PCINU yang telah bermukim di Belanda selama 40 tahun ini berpesan agar para aktivis muda PCINU Mesir memantapkan langkah dan jangan pernah ragu berjuang demi NU.

“Jangan hanya giat mendirikan komunitas baru, lantas eksis sesaat lalu mati begitu saja. Tetapi organisasi NU yang sudah ada dan dalam perjalanan sejarahnya terbukti tepat untuk mendakwahkan Islam harus selalu dijaga,” tandas kiai asal Jepara itu.

Ia juga mengingatkan para kader muda NU rajin menuliskan hal-hal terkait syariat Islam, dengan bahasa yang paling mudah dicerna oleh masyarakat dunia mana pun, bila perlu diterjemahkan ke bahasa-bahasa di luar bahasa Indonesia.

Kehadiran Nur Hasyim dan Ahmad Naf’an Sulchan disambut PCINU Mesir dengan acara sarasehan bertajuk “Meneropong Perkembangan Islam di Eropa bersama Rais Syuriah dan Mustasyar PCINU Belanda.” Acara diikuti sekitar 70 aktivis PCINU Mesir yang bermukim di sekitar sekretariat.

Dua tokoh NU Belanda mengaku sangat bahagia bisa silaturahim dengan Nahdliyin di Mesir. Selain mengulas sekilas sejarah NU Belanda, kedunya juga menjelaskan pengalaman dan penngetahuan mereka tentang potret Islam di Eropa. (Muhakam Zein/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Berita Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Jumat, 14 Juli 2017

Rahasia Huruf “Dlad" di Lambang NU Menurut KH Ma’ruf Amin

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Lambang Nahdlatul Ulama terdiri dari susunan gambar bola dunia yang dilingkari tali tersimpul, dikitari oleh sembilan bintang, dengan tulisan Nahdlatul Ulama dalam huruf Arab yang melintang dari sebelah kanan bola dunia ke sebelah kiri.

(Baca: Inilah Perubahan Logo NU Hasil Muktamar Ke-33)

Rahasia Huruf “Dlad di Lambang NU Menurut KH Ma’ruf Amin (Sumber Gambar : Nu Online)
Rahasia Huruf “Dlad di Lambang NU Menurut KH Ma’ruf Amin (Sumber Gambar : Nu Online)

Rahasia Huruf “Dlad" di Lambang NU Menurut KH Ma’ruf Amin

Logo ciptaan KH Ridlwan Abdullah berdasarkan hasil istikharah ini dibuat dengan mempertimbangkan makna-makna di kandungnya. Di mata Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, ada yang unik dari gambar susunan huruf di lambang NU. Huruf dlad (?) yang ditulis memanjang melintasi bola dunia adalah isyarat bahwa NU harus memberi warna pada dunia global.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Huruf ini juga unik. Rasulullah pernah bersabda ‘anâ afshahu man nathaqa bidl-dlâd’ (aku adalah orang yang paling fasih mengucapkan huruf dlad),” katanya di hadapan ribuan warga yang memadati Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (21/10) malam, dalam acara pembacaan shalawat Nariyah pada peringatan Hari Santri Nasional.

Menurutnya, Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah yang ditampilkan di Nusantara menjadi contoh ideal bagi umat Islam di berbagai penjuru dunia, karena mengusung semangat moderasi, toleransi, dan juga cinta.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Nahdlatul Ulama tidak ingin Islam tawassuthiyah (moderat) hanya berkembang di Indonesia tapi juga bisa meluas di dunia internasional,” tuturnya.

Ia juga menegaskan bahwa NU sejak dulu memegang prinsip al-muhâfadhah ‘alal qadîmis shâlih wal akhdzu bil jadîdil ashlah (melestarikan tradisi lama yang baik dan mengadopsi hal-hal baru yang lebih baik). Namun, katanya, dua hal ini tidak cukup. “Harus ditambah lagi, al-ishlâh mâ huwal ashlah (membangun perbaikan untuk menjadi lebih baik,” imbuhnya.

Usaha perbaikan atau pembenahan ini, katanya, juga mesti berlangsung terus menerus, tidak berhenti pada satu momen saja. “Sehingga yang pas adalah ‘al-ishlâh mâ huwal ashlah tsummal ashlah wal ashlah. Lebih baik lagi, lebih baik lagi,” paparnya.

Tampak hadir dalam kesempatan ini Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Mustasyar PWNU DKI Jakarta KH Maulana Kamal Yusuf, pejabat daerah setempat, dan segenap pengurus syuriyah dan tanfidziyah PWNU DKI Jakarta.

Acara pembacaan shalawat Nariyah tersebut menjadi bagian dari agenda Pembacaan 1 Miliar Shalawat yang digelar secara serentak di Indonesia. Selain di Jakarta, pembacaan shalawat Nariyah juga dipusatkan di Lamongan, Lirboyo, Pasuruan, Situbondo, Lampung Tengah, Balikpapan, dan Samarinda. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Amalan, Quote Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ketua PWNU Jateng Jelaskan Tantangan Organisasi Jelang Satu Abad

Pekalongan, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Abu Hapsin mengatakan, secara jama’ah NU sudah cukup kuat, meskipun tidak sedikit kekurangan di segala lini di semua tingkatakan kepengurusan. Hal itu menjadi tugas bersama untuk melakukan pembenahan agar Jam’iyah NU semakin kuat.

Ketua PWNU Jateng Jelaskan Tantangan Organisasi Jelang Satu Abad (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua PWNU Jateng Jelaskan Tantangan Organisasi Jelang Satu Abad (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua PWNU Jateng Jelaskan Tantangan Organisasi Jelang Satu Abad

Di era kebangkitan kedua menjelang satu abad Nahdlatul Ulama (NU), tantangan demi tantangan semakin berat dan upaya dari berbagai pihak untuk melakukan pelemahan telah nyata kita rasakan. Maka melalui konfercab NU Kota Pekalongan saya berpesan agar visi memperkuat jam’iyah dapat dilaksanakan.

Hal tersebut diutarakan Abu Hapsin di hadapan ratusan peserta Konferensi Cabang (Konfercab) ke-17 NU Kota Pekalongan yang digelar di Gedung Aswaja, Ahad (29/10). 

Dikatakan, kita ingin pada kebangkitan kedua NU ini, seluruh elemen lembaga dan badan otonom satu langkah untuk menata gerakan ekonomi, kesehatan, pengkaderan, dakwah hingga pendidikan dapat dirasakan kehadiran oleh warga. 

Pasalnya, jika pada era kebangkitan pertama yakni di awal berdirinya NU tahun 1926, NU telah berdiri di garda terdepan dalam membela negara, sehingga NU dapat berjalan seiring dengan pemerintah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“NU bisa berjalan seiring dengan pemerintah, karena memposisikan sebagai organisasi penyeimbang untuk keutuhan NKRI, hal ini berbeda dengan negara negara Timur Tengah yang meski memiliki banyak ulama yang berkualitas, akan tetapi tidak diorganisir dengan baik seperti NU, maka dengan mudahnya diporakporandakan,” ujar Abu Hapsin yang juga Disen UIN Walisongo Semarang.

Konfercab yang dihadiri oleh 4 MWC dan 47 Ranting NU akan membahas beberapa masalah dalam bidang keagamaan (masail diniyah), program kerja, organisasi dan rekomendasi akan berlangsung sampai malam hari dengan agenda terakhir pemilihan Rais dan Ketua PCNU Kota Pekalongan untuk masa khidmah 2017-2022.

Beberapa nama yang muncul untuk menjadi Rais Syuriyah antara lain KH Zaenuri Zainal Mustofa, KH Abdul Fatah Yasran, KH Zakaria Ansor dan KH Romadlon Abdul Jalil. Sedangkan untuk Ketua Tanfidziyah juga muncul beberapa nama antara lain KH Romadlon Abdul Jali, H Salahudin, H Tubagus Surur dan H Muhtarom. (Abdul Muiz/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Tokoh Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 13 Juli 2017

Lesbumi Sidoarjo Gali Potensi Seniman Muda NU

Sidoarjo, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Upaya menggali potensi seniman-seniman muda NU di kalangan pelajar, Pengurus Cabang Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) NU Sidoarjo menggelar tur keliling budaya di kompleks Yayasan Pendidikan Maarif Hasyim Asyari, Kecamatan Sukodono. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu (25/11) pagi hingga malam.

Ketua Lesbumi Sidoarjo Ainul Yaqin mengatakan, agar dapat mempertahankan dan melestarikan budaya Indonesia, Lesbumi NU Sidoarjo sengaja mengadakan road show budaya tersebut. Program itu merupakan kerja sama dengan Dewan Kesenian Sidoarjo (Dakesda).

Lesbumi Sidoarjo Gali Potensi Seniman Muda NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Lesbumi Sidoarjo Gali Potensi Seniman Muda NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Lesbumi Sidoarjo Gali Potensi Seniman Muda NU

"Ini program kerja sama kita yang pertama dengan Dakesda. Tetapi akan ada kegiatan-kegiatan setelah  ini," kata Yaqin.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ia menambahkan, dikarenakan Dakesda menjadi bagian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, maka road show budaya itu juga diperuntukkan bagi pelajar.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Road show tersebut berisi workshop puisi dan teater yang dilaksanakan Sabtu pagi. Kemudian panggung kreasi seni dilaksanakan malam hari. Usai mengikuti workshop, para peserta membuat karya untuk ditampilkan di panggung kreasi seni.

Ketua Dakesda Ali Aspandi mengatakan, kegiatan itu menjadi bagian dari Dakesda karena pihaknya merasa bahwa NU konsisten dalam menjaga budaya dan kearifan lokal Nusantara. Tak hanya itu, NU juga memosisikan budaya menjadi bagian dari dakwah.

"NU selalu konsisten menjaga budaya lokal dan menempatkan budaya sebagai media dakwah," ujarnya.

Ada sekitar 100 peserta dalam workshop itu yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa. Sedangkan malamnya diisi berbagai pertunjukan di antaranya musik modern dan tradisional, drama kolosal dan lain sebagainya. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw News, Kiai Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Lakpesdam NU Tampung Gugatan Empat Pilar

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pengurus Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) menampung gugatan pemikiran dan aplikasi terhadap proyek Empat Pilar yang belakangan disosialisasikan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI).

Gugatan berasal dari sejumlah kalangan. Mereka antara lain kelompok akademisi, peneliti, dan elemen masyarakat.

Lakpesdam NU Tampung Gugatan Empat Pilar (Sumber Gambar : Nu Online)
Lakpesdam NU Tampung Gugatan Empat Pilar (Sumber Gambar : Nu Online)

Lakpesdam NU Tampung Gugatan Empat Pilar

Staf Peneliti Pusat Studi Pancasila UGM Kailani menilai penyejajaran Pancasila dalam empat pilar merupakan sebuah kekeliruan. Karena, masing-masing unsur yang dianggap sebagai empat pilar memiliki entitas yang sama sekali berbeda.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Bagaimana bisa Pancasila sebagai ‘filosofische groundslag’ dasar filsafat hanya menjadi sekadar pilar?” kata Kailani.

Sementara Staf Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menggugat proyek empat pilar tidak berbanding lurus dengan perilaku pejabat publik yang kerap menyalahgunakan wewenang.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Pancasila hanya menjadi filsafat karena ia bersifat apliaktif. Karenanya, bagaimanapun pejaba publik harus memberikan contoh teladan yang bersifat Pancasilais,” kata Siti Zuhro.

Sedangkan Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Saifuddin merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). “’Pilar’ dalam KBBI mengandung sejumlah makna. Selain bermakna tiang penguat, ‘pilar’ juga mengandung makna pokok, dasar, atau induk.”

Forum publik yang diadakan Lakpesdam NU berlangsung di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lantai delapan, jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Jumat (2/8) sore.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw News, Bahtsul Masail, Hikmah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 12 Juli 2017

GP Ansor Gelorakan Sumenep Waspadai Terorisme

Sumenep, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menggelorakan "Sumenep Waspada". Hal itu menyusul indikasi kian merebaknya paham radikalisme dan gerakan terorisme yang mengancam ketenangan bangsa Indonesia.

"Karena itu, Kamis (21/1) besok pukul 08.00 WIB, sahabat-sahabat ketua dan sekretaris Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-Sumenep akan mengadakan kampanye simpatik di depan Masjid Jamik," terang Ketua PC GP Ansor Sumenep M Muhri Zaen, Rabu (20/1).?

GP Ansor Gelorakan Sumenep Waspadai Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Gelorakan Sumenep Waspadai Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Gelorakan Sumenep Waspadai Terorisme

Menurut alumnus Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep tersebut, tema yang diusung ialah Sumenep Waspada. Yaitu, waspada terhadap terorisme, radikalisme agama, dan aliran Sesat dengan membagikan stiker kepada para pengendara sepeda motor, mobil, dan pejalan kaki.

"Indonesia kini mengalami ancaman besar berupa radikalisme agama dan terorisme. Ini sudah menjadi persoalan akut yang mesti kita lawan melalui aksi penyadaran kepada khalayak," terang M Muhri.

Dalam konteks lokal, tambah mantan Ketua Umum PC PMII Sumenep tersebut, di Kabupaten Sumenep kini terdapat gerakan aliran atau paham keagamaan yang mengancam keutuhan bangsa.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Memang Indonesia menjadi incaran paham radikalisme, karena tergolong berpenduduk muslim terbesar di dunia. Begitu halnya di Sumenep. Penyikapan terhadap aliran atau paham yang nyeleneh menjadi fokus gerakan kami," paparnya. (Hairul Anam/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sejarah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 10 Juli 2017

GP Ansor Bolmut Prakarsai Pembentukan Aliansi Pemuda Lintas Agama

Bolmut, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) menggelar Seminar Deklarasi Kerukunan Antar Umat Beragama. di Balai Desa Biontong Kecamatan Bolangitang Timur.

Ketua GP Ansor Bolmut Donal Lamunte menjelaskan, seminar ini bertujuan untuk memupuk nilai toleransi beragama di kalangan pemuda Bolmut dan ekspektasi ke depan Bolmut menjadi contoh kerukunan umat beragama di Provinsi Sulawesi Utara.

GP Ansor Bolmut Prakarsai Pembentukan Aliansi Pemuda Lintas Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Bolmut Prakarsai Pembentukan Aliansi Pemuda Lintas Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Bolmut Prakarsai Pembentukan Aliansi Pemuda Lintas Agama

Kegiatan seminar penanaman nilai-nilai toleransi yang berlangsung Sabtu (1/9) ini dirangkaikan dengan Deklarasi Pembentukan Aliansi Pemuda Lintas Agama sebagai embrio penjaga kerukunan umat beragama di Bolmut.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Deklarasi diikuti kurang lebih 100 peserta, termasuk perwakilan pemuda-pemuda gereja, pemuda kecamatan Bolangitang Timur dan kader GP Ansor.

Ahmad Modeong mewakili Kemeterian Agama setempat mengatakan, kerukunan antarumat beragama sudah final dan tidak bisa diganggu gugat. Ia menambahkan, pihak kementerian lewat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) telah melakukan upaya-upaya pemeliharaan kerukunan di Bolmut lewat dialog-dialog yang dilakukan oleh GP Ansor.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dalam kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Camat Boltim Warsito Sanggilalung ini, juga hadir Pdt Deky Polii sebagai Wakil Ketua BAMAG Bolmut dan Ketua PCNU Bolmut Supriadi Goma.

Supriadi berpendapat, agama diturunkan untuk memberikan pemahaman bahwa perdamaian tidak bisa dibeli dengan apa pun. Agama harus dipahami bukan hanya dari ritual-ritual keagamaan tapi dari aspek sejarah dan budaya sehingga tidak terjebak terhadap radikalisme. (Taufik Paputungan/Mahbib)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Jadwal Kajian, Kiai Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Minggu, 09 Juli 2017

KB Seharusnya Dilakukan Laki-laki, Bukan Perempuan

Oleh Muhammad Ishom

Program Keluarga Berencana (KB) tidak hanya cocok untuk mengatur jarak kelahiran anak bagi pasangan suami istri (pasutri) yang sudah dikaruniai anak, tetapi juga efektif untuk mencegah kehamilan bagi pasangan baru yang karena alasan tertentu menunda punya anak. Setidaknya inilah pengalaman saya dalam berumah tangga bersama istri saya sejak kami menikah pada tahun 1991, atau tepatnya sejak 26 tahun lalu. 

Waktu itu di bulan September 1991 kami sepakat menikah secara resmi di depan naib dan dihadiri banyak tamu. Tetapi sebelum akad pernikahan berlangsung, saya telah menyepakati permintaan istri saya untuk tidak segera punya anak dan menunggu hingga kuliah selesai. Alasannya adalah saat itu ia baru berumur 19 tahun dan duduk di semester 2 di bangku kuliah. Ia tidak ingin kuliahnya terhenti hanya karena sudah berstatus menjadi seorang ibu.

KB Seharusnya Dilakukan Laki-laki, Bukan Perempuan (Sumber Gambar : Nu Online)
KB Seharusnya Dilakukan Laki-laki, Bukan Perempuan (Sumber Gambar : Nu Online)

KB Seharusnya Dilakukan Laki-laki, Bukan Perempuan

Keputusan saya memenuhi permintaan istri saya untuk punya anak setelah kuliah selesai didorong oleh kesadaran saya bahwa jangan sampai gara-gara menikah di usia muda, istri saya kehilangan kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan tingginya. Bukankah seorang istri akan bertindak sebagai ibu sekaligus pendidik pertama bagi anak-anak dalam keluarga? Artinya niat baik seorang istri untuk menyelesaikan pendidikan tinggi harus diapresiasi dan didukung penuh oleh suami. 

Pernikahan Muda

Usia 19 tahun menikah bagi perempuan memang tergolong muda. Dan inilah yang disebut pernikahan muda yang oleh Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) pada tahun 2017 di Cirebon direkomendasikan agar batas minimal usia pernikahan bagi perempuan adalah 18 tahun dari semula 16 tahun sebagaimana ketetapan dalam UU No 1 tahun 1974, Tentang Perkawinan. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Banyak pihak skeptis dengan masa depan pernikahan muda karena banyak fakta menunjukkan, antara lain, pernikahan di usia ini rawan perceraian karena masing-masing pihak dari pasutri belum cukup matang terutama secara mental untuk berumah tangga. Tetapi dalam pandangan saya, pernikahan muda bagi perempuan itu baik, terutama dari sudut pandang sosial dan agama, asal dalam konteks sekarang usia minimal adalah 18 tahun sebagaimana rekomendasi KUPI di atas. Hal yang mungkin kurang baik dari perkawinan muda adalah punya anak dini karena hal ini bisa sangat merepotkan perempuan. 

Dalam kasus perkawinan saya dengan istri, usia saya waktu itu sudah 28 tahun. Dari segi usia, saya sudah siap punya anak dan saya sudah bekerja jauh sebelum saya lulus kuliah. Tapi tidak demikian bagi istri saya. Oleh karena itu kesanggupan saya untuk tidak membuatnya punya anak hingga kuliah selesai membawa konsekuensi untuk melakukan program KB guna mencegah kehamilan pada istri saya. 

KB Laki-laki

Usaha mencegah kehamilan pada istri saya tidak bisa kami hindarkan. Memang, seseorang tidak harus segera punya anak setelah menikah. Menurut saya, memiliki anak akan lebih maslahah bagi semua pihak ketika suami istri telah siap baik secara material maupun spiritual. Tetapi soal menikahnya sendiri bisa lebih awal demi menjaga farji (alat kelamin) dan pandangan mata bagi laki-laki maupun perempuan. Kedua hal ini sangat ditekankan di dalam Al-Qur’an. (Q.S. An-Nuur: 30-31 dan Al-Mu’minuun: 1-5). 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Hal yang kami lakukan untuk menunda punya anak adalah dengan ber-KB. Tetapi sejak awal pernikahan kami, saya menolak KB perempuan. Bagi saya, KB seharusnya dilakukan oleh laki-laki. Alasannya adalah yang memiliki sperma itu mereka. Sperma inilah yang menjadikan perempuan hamil. Jika yang menghamili itu laki-laki, kenapa mesti perempuan yang diobok-obok dengan dipasangi spiral, atau dengan disuntik. Atau pula dengan disuruh menelan pil KB setiap hari. Bukankah ini pengkambing hitaman? Bukankah ini ketidak adilan? Bukankan ini hanya menambah beban perempuan? 

KB perempuan memang tidak bisa masuk di akal saya. KB seharusnya dilakukan oleh laki-laki sebagaimana sebelum berkembang majunya teknologi. Teknologi ternyata bias gender juga karena ia lebih banyak dikendalaikan oleh laki-laki. Di zaman Rasulullah SAW, KB telah dipraktikkan para sahabat dengan metode ‘azl (coitus interruptus), yang dalam bahasa Indonesia disebut “senggama terputus”. Metode ini tidak dilarang oleh Rasulullah SAW. Dan saya mengikuti cara ini sejak saya menikah hingga sekarang ini di tahun 2018.

Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah SWT kami dikaruniai anak pertama pada tahun 1997 ketika istri saya sudah menyelesaikan studinya. Saat itu usianya genap 25 tahun – usia yang sangat ideal untuk melahirkan pertama kali dalam pandangan ilmu kedokteran kontemporer. Di saat wisuda, istri saya menunjukkan rasa syukur dan kebahagiaan tersendiri yang mendalam karena mendapatkan tiga kebahagiaan sekaligus.

Ketiga kebahagiaan itu adalah pertama, bahagia karena telah mendapatkan ijab sah dengan memiliki seorang suami. Kedua, bahagia karena telah mendapatkan momongan - seorang bayi laki-laki. Ketiga, bahagia karena telah mendapatkan ijazah yang memungkinkannya menjadi seorang guru profesional di kemudian hari. Kini kami telah dikaruniai 2 anak laki-laki yang cakep-cakep dan insya Allah saleh-saleh. Semoga, amin!

 

Penulis adalah dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Humor Islam, Kyai, PonPes Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 08 Juli 2017

Jangan Hardik Anak, Tapi Rangkullah dengan Kasih Sayang

Tegal, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Anak-anak lebih banyak mengambil pelajaran dari pikiran, sikap dan perilaku orangtua daripada kata-katanya. Untuk itu, saat tumbuh kembang anak jangan terus menerus dihardik, tetapi dididik dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.

Demikian disampaikan Psikologi Kabupaten Brebes Rachmawati saat menyampaikan materi Seminar Parenting Skill PC Muslimat NU Kab Tegal dalam rangka Harlah ke-71 Muslimat NU, di Gedung PC Muslimat NU setempat, Sabtu (8/4).

Rachmawati menuturkan, kalau anak kita ingin menjadi santun, tentunya kita berbicara santun dengan orang lain. “Biasakan orang tua berbicara dan bersikap santun dengan lain karena dalam tahapan tumbuh kembang anak ada proses imitasi atau meniru,” paparnya.?

Jangan Hardik Anak, Tapi Rangkullah dengan Kasih Sayang (Sumber Gambar : Nu Online)
Jangan Hardik Anak, Tapi Rangkullah dengan Kasih Sayang (Sumber Gambar : Nu Online)

Jangan Hardik Anak, Tapi Rangkullah dengan Kasih Sayang

Contoh kecil, lanjutnya, ucapkan terima kasih pada polisi yang telah menyeberangkan jalan. Berterima kasih kepada anak kita yang mau antre, meletakan handuk, membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan, merapikan meja belajarnya dan hal hal positif lainnya dengan ditanggapi secara positif. “Menjadi tanggung jawab orang tua untuk mengenalkan rasa hormat dan menghargai orang lain pada hal-hal yang sederhana sekalipun,” tandasnya.

Pun ketika anak kita sudah ‘terlanjur’ terperosok ke jurang kemaksiatan seperti terjerembab ke narkoba dan pornografi? Sikap kita, janganlah ikut-ikutan menghardik tapi rangkulah dan kasih sayangilah dengan sepenuh hati. Orang tua harus ridlo dengan memaafkan dan berdialog, merangkulnya dan melupakan kesalahannya. Orang tua memiliki waktu seumur hidupnya untuk bekerja, namun anak-anak hanya memiliki masa kecil sekali saja.?

Ketua Panitia Harlah ke-71 Muslimat NU Kabupaten Tegal Dra Hj Nur Khasanah menjelaskan, digelarnya seminar Parenting Skill karena keluarga merupakan tempat utama bagi tumbuh kembang anak. Orang tua sangat menentukan baik buruk serta utuh tidaknya kepribadian anak-anak. “Orang tua pasti akan dimintai pertanggunganjawaban tentang anak-anaknya di hadapan Allah SWT, kelak. Maka Muslimat memandang penting diselenggarakannya seminar ini,” ujarnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selain seminar, Harlah juga diisi dengan kegiatan sosialisasi HIV/Aids dan Pemulasaran ODHA, Pelatihan dan Lomba menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Muslimat NU, Himney Muslimat NU dan Subhanul Wathon. Juga lomba mewarnai logo NU oleh anak-anak PAUD, Pembayaran tanah 200 meter persegi seharga Rp 400 juta. Resepsi Harlah sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Tokita Srikandi, pada 29 Maret lalu.

Untuk lomba menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Muslimat NU, Himney Muslimat NU dan Subhanul Wathon juara 1 sampai harapan 3 berurut: PAC Bumijawa, Bojong, Dukuhwaru, Balapulang, Talang dan Jejeg.

Seminar diikuti lebih kurang tiga ratus peserta yang berasal dari guru guru PAUD, TK Muslimat NU, TPQ Muslimat NU dan Pengurus PAC dan PC Muslimat NU Kabupaten Tegal. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Hikmah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Jumat, 07 Juli 2017

Tulang Rusuk Nabi Adam Itu

Oleh M. Abul Fadlol AF

--Cerita tentang penciptaan Adam dan Hawa yang diproduksi oleh Tuhan dalam al-Qur’an berfungsi sebagai pemutus lingkaran tasalsul. Berangkat dari pertanyaan, siapakah yang lebih dahulu tercipta, apakah Adam atau Hawa?

Secara ilmiah, pertanyaan ini sulit dijawab. Sama halnya ketika ditanya, mana yang lebih dahulu, antara telur dan ayam. Tuhan kemudian memutus rantai ini dengan menjelaskan bahwa proses penciptaan awal dilakukan secara vegetatif dengan Adam sebagai titik awalnya.

Tulang Rusuk Nabi Adam Itu (Sumber Gambar : Nu Online)
Tulang Rusuk Nabi Adam Itu (Sumber Gambar : Nu Online)

Tulang Rusuk Nabi Adam Itu

Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam, seperti halnya perkembangbiakan pohon singkong dengan bagian tubuh singkong itu sendiri. Baru kemudian, setelah hawa tercipta dari proses vegetatif, hukum ilmiah perkembangbiakan generatif berlaku (QS. Al-Nisa’ : 1).

Jika cerita dalam al-Qur’an mengandung sebuah pesan. Apa pesan Tuhan kepada manusia tentang metode penciptaan ganda ini?

Seringkali, cerita penciptaan vegetatif Adam dan Hawa ini dijadikan landasan untuk membangun sistem peradaban patriarkhi. Yaitu peradaban yang memposisikan laki-laki jauh lebih unggul dari perempuan. Alasannya, karena Adam tercipta lebih dahulu. Namun, ini adalah alasan yang cukup lucu.

Pada dasarnya, hukum patriarkhi hanya berlaku atas penciptaan secara vegetatif. Dalam hal ini, patriarkhi hanya berlaku atas Adam dan Hawa. Karena dalam sejarah teologi, hanya kedua manusia itulah yang mengalami perkembangbiakan secara vegetatif. Namun, jika kita lahir dari proses generatif, maka hukum patriarkhi itu tidak berlaku. Karena secera generatif, terdapat sinergitas proses penciptaan yang tidak terpisahkan antara sel sperma laki-laki dan ovum perempuan. Jika peradaban patriarkhi dilandaskan atas cerita penciptaan Adam dan Hawa, maka sungguh, peradaban itu mendeklarasikan dirinya seperti pohon singkong. Mereka yang lebih mengunggulkan laki-laki atas perempuan, sama halnya mengklaim dirinya lahir dari batang singkong, bukan rahim perempuan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Terdapat hikmah yang bijaksana terkait penciptaan vegatatif Adam dan Hawa. Kenapa Tuhan menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam? Jawabannya : Jika Hawa tercipta dari tulang kaki, maka ia akan menjadi budak yang diinjak-injak. Jika tercipta dari tulang tangan, maka ia adalah buruh yang selalu disuruh. Jika tercipta dari tulang pundak, ia adalah kuli yang memikul beban kaum adami. Namun ia tercipta dari tulang rusuk, yang melindungi jantung dan paru-paru. Ia menjaga nafas dan perasaan sang laki-laki.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Oleh sebab itu, kecenderungan laki-laki adalah mencintai perempuan. Karena perempuan membawa keteduhan atas laki-laki oleh sebab tulang rusuk yang telah dititipkan. Maka wajar, jika pengendali lelaki adalah perempuan.

Bahkan, dalam hadits Nabi, salah satu cobaan terberat laki-laki adalah perempuan dan bukan sebaliknya. Jika dikaitkan dengan jodoh, maka sejatinya jodoh adalah kesesuaian “rusuk”. Mungkin Tuhan telah mematahkan tulang rusuk laki-laki saat ia lahir. Dan menanamkan rusuknya kepada seorang perempuan yang baru lahir pula. Suatu saat, mereka akan dipertemukan. Ya, jodoh adalah proses pencarian tulang rusuk. Laki-laki yang mencari rusuknya dan perempuan yang mencari pemilik asalnya. Dan benarlah kata sebuah lirik lagu, “Jika memang dirimulah tulang rusukku, kau akan kembali pada diri ini” – Gieshel.

Datangnya Islam ke jazirah Arab, salah satunya untuk mengemban misi penyelamatan harkat dan martabat perenpuan. Metode yang digunakan adalah bertahab. Dari yang dianggap barang dagangan dan hewan, menjadi “barang” perhiasan. Dari yang tidak mendapatkan apa-apa, sehingga mendapatkan warisan.

Sampai puncaknya, deklarasi nabi dengan menyebut redaksi ummi sebanyak tiga kali. Jika nabi pernah berkata : Innal-ulama’a waratsatul-anbiya’ (Sesungguhnya ulama’ adalah pewaris para nabi), maka setiap dari kita berpotensi menjadi seorang ulama’, dengan meneruskan misi-misi nabi itu. Salah satu misi tersebut adalah menjaga dan meningkatkan harkat dan martabat perempuan dalam sendi peradaban. Bukan malah membenamkannya. Dengan kata lain, indikator ketaatan kita terhadap al-Qur’an dan nabi, dipandang dari sejauh mana kita mampu menghargai perempuan sama seperti kita menghargai diri sendiri.

Tuhan tidak menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling menguasai, melainkan saling melengkapi. Cukuplah sejarah patriarkhi Arab menjadi simbol peradaban yang buruk. Al-Qur’an telah mengajarkan kesetaraan hak, kewajiban dan derajat diantara keduanya. Menindas perempuan berarti menindas khittah al-Qur’an. Apalagi jika penindasan itu dilandasi dengan ayat-ayat al-Qur’an itu sendiri. Haafidzuu, saling menjagalah kalian. Dalam kaidah sharaf bermakna li al-Musyarakah baina al-Syakhshain (saling menjaga diantara dua orang). Saling menjaga hak, kewajiban serta derajat yang sama. Tugas memahami dan mengerti adalah tugas bersama. Hapuskan patriarkhi, peradaban singkongistik. Maha suci Tuhan yang menciptakan dua adalah satu dan satu adalah dua.

 “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan adalah saudara” – H.R Aisyah R.A.

 

M. Abul Fadlol AF, Ketua Umum di Himpunan Alumni Pondok Pesatren al-Sa’adah (Himasa) Jatirogo, Tuban, Mahasiswa Tafsir-Hadits UIN Walisongo Semarang

 

 

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ubudiyah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 05 Juli 2017

Gus Mus Serukan Kampanye Sportif dan Beradab

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Menjelang Pemilihan Presiden Indonesia, khususnya dunia maya, gencar kampanye tak sehat, bahkan saling menyerang dan menjatuhkan. Menanggapi hal itu, Pejabat Rais ‘Aam PBNU KH A Mustofa Bisri menyerukan supaya tim kampanye melakukan cara-cara yang elegan, sportif, dan beradab. ?

Gus Mus Serukan Kampanye Sportif dan Beradab (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus Serukan Kampanye Sportif dan Beradab (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus Serukan Kampanye Sportif dan Beradab

“Aku membayangkan andai ada poros lain yang mengkampanyekan 2 pasangan yang sedang bersaing saat ini, dengan cara yang elegan, sportif, dan beradab,” katanya melalui akun Facebook, Jumat (23/5).

Kiai asal Rembang tersebut menambahkan, dengan latar belakang spanduk bergambar 2 pasangan pesaing, Jurkam mengingatkan bahwa tujuan kedua pihak yang bersaing ini sama. Untuk Indonesia dan Bangsa Indonesia. Jadi mereka kedua pasangan itu bersaing sebagai saudara. Bukan sebagai musuh.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Masyarakat disilakan memilih salah satunya dengan merdeka dan santai tanpa bersitegang dan saling menyerang. Apalagi sampai harus bermusuhan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Di ujung statusnya, ia mengatakan, mudah-mudahan Allah - yang berkuasa mengangkat siapa saja yang Ia kehendaki - memilihkan yang terbaik untuk kita dan negeri kita. Amin.

Sementara di akun Twitter, bertitel TWEET JUMAT, kiai yang akrab disapa Gus Mus ini mengatakan, “Gunakanlah kekuatanmu untuk melakukan amal2 baik dan gunakan kelemahanmu untuk meninggalkan perbuatan2 buruk.” (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Cerita, Ubudiyah, Kiai Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 04 Juli 2017

NU Subang Songsong Pendirian STEINU

Subang, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Salah satu program kerja dan target Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang, Jawa Barat, periode 2013-2018 adalah mempunyai perguruan tinggi berlabel NU.

"Kita ingin PCNU periode sekarang mempunyai tirkah (warisan) , sebagai wujud kenang-kenangan kita untuk pengurus selanjutnya," ungkap Ketua PCNU Kabupaten Subang KH Musyfiq Amrullah di Kantor PCNU Subang, Rabu (26/3).

NU Subang Songsong Pendirian STEINU (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Subang Songsong Pendirian STEINU (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Subang Songsong Pendirian STEINU

Sebelumnya, PCNU Subang sudah mempersiapkan pembentukan STAINU Subang, namun hal itu terkendala oleh regulasi mengenai perguruan tinggi.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Kita sudah menyiapkan pembentukan STAINU, tapi enggak bisa, sudah ditutup, bisanya itu STIT, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, jadi kita bikin STEINU (Sekolah Tinggi Ekonomi Islam NU), ditambah sekarang perbankan syariah lagi banyak diminati, bank-bank konvensional ada syariahnya semua," tuturnya

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pengasuh Pesantren Attawazun ini menambahkan bahwa dalam proses pembentukan STIENU Subang ini dibantu oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat.

"Pengurus Wilayah yang bantu pembentukannya, bukan hanya Subang saja, yang dibantu sama Wilayah itu? ada empat, Subang, Sukabumi, Kabupaten sama Kota dan Kabupaten Pangandaran, kita menyiapkan Statuta, dosen, harus ada Doktor, dari PW ada Doktor yang siap," ujar Musyfiq.

Ditambahkan, proses pembentukan STIENU Subang ini sudah ditangani oleh Amir Syarifudin, Ketua Lembaga Pendidikan Marif Kabupaten Subang. "Harapan kita, Juni tahun ini sudah bisa membuka perkuliahan, kalau tidak bisa, target kita tahun 2016 harus sudah buka," pungkasnya. (Aiz Luthfi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Berita, Quote, AlaNu Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw