Sabtu, 24 Desember 2011

Digenang Banjir Semeter, Pesantren Yatim Ini Butuh Makanan

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. ?Pondok Pesantren Darul Fikri yang dimukimi santri yatim dan dhuafa secara cuma-cuma alias gratis tergenang banjir sejak Sabtu (18/1) sampai saat ini, Rabu (22/01). Kondisi pesantren? di Desa Bongas Pentil, Kecamatan Bongas, Indramayu, Jawa Barat, hingga saat ini sangat memprihantinkan.

Digenang Banjir Semeter, Pesantren Yatim Ini Butuh Makanan (Sumber Gambar : Nu Online)
Digenang Banjir Semeter, Pesantren Yatim Ini Butuh Makanan (Sumber Gambar : Nu Online)

Digenang Banjir Semeter, Pesantren Yatim Ini Butuh Makanan

Banjir yang menggenangi gedung pesantren mencapai lebih dari satu meter. “Banjir sampai setinggi dada orang dewasa," kata pengasuh pesantren Darul Fikri saat diwawancarai di Masjid Nurul iman 1 No 1 Tanah Koja Rt/Rw (009/02) Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (22/1).

Menurut Kiai Zuhri, sebanyak 113 santri dan 12 pengurus bertahan di pesantren karena tidak ada tempat pengungsian. “Mereka terpaksa bertahan di pondok. Ada yang di mushola dan di asrama lantai dua," tambah KH Zuhri.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selama banjir, kata dia, selain tak ada tempat mengungsi, para santri belum dapat bantuan jenis apapun, "Kini mereka kekurangan stok makan dan air bersih," ujar pengasuh pesantren yang juga Kabtib PWNU DKI Jakarta.

Ia mengaku cemas dan prihatin atas kondisi ini. Karena itu, pengasuh berharap simpati dan bantuan. "Sebisanya kami, pihak pengasuh pondok sudah berupaya, namun tidak maksimal sehingga kami sangat mengarapkan bantuan,” katanya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Bila ada yang berkenan membantu, harap dia, bisa menghubungi pembina dan pengasuh Pondok KH Zuhri Yaqub di 081314774169 atau Ustad Dumyati Asmudi 085200900400. (Junaidi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Hikmah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 21 Desember 2011

Dubes RI untuk Arab Saudi: Haji Tahun Ini Istimewa

Jeddah, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Duta Besar RI untuk Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan bahwa pemerintah Kerajaan Saudi menilai bahwa penyelenggaraan haji tahun ini berjalan sukses.

“Informasi yang saya terima dari rilis kerajaan Arab Saudi mengatakan, bahwa ibadah haji tahun ini istimewa sebagaimana tahun kemarin,” terang Agus Maftuh usai melepas keberangkatan jemaah kloter satu Embarkasi Solo (SOC 01) di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Rabu (6/9).

Dubes RI untuk Arab Saudi: Haji Tahun Ini Istimewa (Sumber Gambar : Nu Online)
Dubes RI untuk Arab Saudi: Haji Tahun Ini Istimewa (Sumber Gambar : Nu Online)

Dubes RI untuk Arab Saudi: Haji Tahun Ini Istimewa

“Mereka menyebutnya dengan at-tanahum al-amtsal, sebuah harmoni yang sangat cantik dari semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji tahun ini,” sambungnya.

Menurut Agus Maftuh, banyak pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji. Selain masing-masing penitia penyelenggara negara pengirim jemaah haji, dari pihak Saudi ada Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Kementerian Haji dan Umrah, termasuk juga GIP atau BIN nya Saudi yang melakukan asessment security atau kajian tentang keamanan haji tahun ini.

“Penyelenggaraan haji tahun ini sangat sukses meski jumlahnya jauh lebih banyak. Ada tambahan 52ribu. Awalnya saya agak pesimis dengan begitu drastis nya peningkatan kuota ini,” aku Agus Maftuh.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Meski demikian, Agus Maftuh mengakui masih ada sejumlah catatan perbaikan, antara lain di Mina, terkait tenda dan antrian panjang toilet.  Akan hal ini, Agus mengatakan pihaknya akan  melakukan diplomasi haji dengan ad-Diwan al-Malaky atau Royal Code. “Kita akan minta perbaikan perbaikan ke depannya,” tegasnya.

Ditanya soal  alternatif solusi yang akan ditawarkan, Agus menjawab tegas perlunya membangun bangunan bertingkat di Mina. “Atau kita minta ke Saudi bahwa Indonesia akan terlibat dengan WIKA atau WASKITA nya untuk bangun toilet di situ (Mina). Ini terobosan yang harus kita lakukan,” jelasnya. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Kita sudah dapat titik yang ada di Mina Jadid. Bangunan toilet di situ akan kita tingkat dua atau tiga sehingga kenyamanan jemaah haji akan terasa di situ karena kami sering mendapat keluhan bahwa musibah terbesar jemaah haji itu ketika antri di toilet,” sambungnya.

Kondisi di Mina saat ini juga yang membuat  Agus Maftuh memilih bersikap rasional soal kemungkinan adanya penambahan kuota. Meski demikian, pihaknya akan terus mengupayakan. Menurutnya, ada dua cara yang akan dilakukan.

“Pertama, akan kita mintakan langsung kepada kerajaan. Skema kedua kita nego dengan negara anggota OKI untuk mengambil kuota yang tidak terpakai terutama di negara-negara Afrika. Dengan cara ini kita akan bisa menambah lagi kuota Indonesia,” tandasnya.

Kuota jemaah haji Indonesia tahun ini kembali normal menjadi 211.000. Kuota tahun ini bahkan bertambah sebanyak 10ribu atas lobby Presiden Joko Widodo sehingga totalnya menjadi 221.000. Kuota tahun ini lebih banyak 52.200 jika dibanding empat tahun terakhir yang hanya 168.800 seiring adanya pemotongan kuota sebesar 20 persen. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sunnah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 13 Desember 2011

Masuki Tahun Ke-3, Peringatan Hari Santri di Pacitan akan Digelar Lebih Meriah

Pacitan, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober yang tahun ini memasuki tahun ke-3 sepertinya akan digelar lebih meriah lagi. Di Pacitan, sejumlah kegiatan tengah dipersiapkan, yaitu Kirab Resolusi Jihad, lomba-lomba, upacara hari santri, hingga pameran kreatifitas santri.

Peringatan Hari Santri yang tahun  ini mengangkat tema Santri Mandiri, NKRI Hebat diharapkan dapat lebih menggelorakan kebesaran nama santri di tengah masyarakat. Peringatan HSN harus diperingati dengan gegap gempita.

Masuki Tahun Ke-3, Peringatan Hari Santri di Pacitan akan Digelar Lebih Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Masuki Tahun Ke-3, Peringatan Hari Santri di Pacitan akan Digelar Lebih Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Masuki Tahun Ke-3, Peringatan Hari Santri di Pacitan akan Digelar Lebih Meriah

"Karena 22 Oktober adalah hari raya kita. Hari rayanya para santri. Maka harus kita peringati lebih meriah lagi," tutur Koordinator Nasional Gerakan Ayo Mondok KH Luqman Harits Dimyathi dalam rapat persiapan menyambut HSN yang digelar di Pesantren Al-Fattah Kikil, Pacitan, Ahad (24/9) pagi.

Santri, menurutnya, memiliki arti yang sangat luas. Setiap orang yang ikut mengurusi Nahdlatul Ulama, itu disebut Santri. "Santri itu ya tidak hanya yang mondok di pesantren saja, lebih spesifik lagi santri itu yang ikut ngopini (mengurusi) Nahdlatul Ulama, ya itulah santri," ungkap pengasuh pesantren Tremas Itu.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Terkait kegiatan, Ketua Hari Santri Pacitan Gus Muadz Harits Dimyathi menyatakan konsep kegiatan HSN sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan tahun lalu." Tapi tahun ini, peringatan hari Santri akan kita gelar semeriah mungkin dengan melibatkan seluruh santri, pesantren, dan warga NU," ungkapnya.

Dikatakannya, bila tahun lalu seluruh kegiatan hanya dipusatkan di satu tempat, alun-alun Pacitan. Tetapi untuk tahun ini gaung kegiatan Hari Santri akan semakin besar dengan digelarnya beberapa kegiatan di setiap kecamatan.

"Untuk tahun ini ada penambahan kegiatan, sebagai gong dari kegiatan hari santri di Pacitan. Nanti ada juga lomba-lomba yang diikuti oleh seluruh santri madin se-Pacitan, pagelaran seni Wayang Beber, dan diskusi Budaya," jelasnya.

Sementara itu, pengasuh Pesantren Al-Fattah Kikil KH Burhanudin HB mengaku bangga melihat semangat para santri yang akan mengayahi beberapa kegiatan ini. "Saya senang melihat yang muda sudah mulai peduli terhadap apa yang sudah ada di pesantren masing-masing," tuturnya.

Kiai Burhan berpesan, agar pondok selalu mengikuti dan berpacu dengan perubahan zaman. "Pondok pesantren jangan sampai ketinggalan sepur (kereta). Sebab saat ini pondok sudah jadi pilihan, bukan lagi alternatif," katanya.

Sejumlah kegiatan hari Santri Nasional di Pacitan rencananya akan dihelat mulai tanggal 19 Oktober. Panitia pun mulai melakukan sosialisasi kegiatan kepada Pondok pesantren, madrasah diniyah, dan warga NU Pacitan. (Zaenal Faizin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw RMI NU, Ubudiyah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Minggu, 11 Desember 2011

Sekjen PBNU Sebut Tiga Tantangan Besar Fatayat NU

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Sekretaris Jenderal Nahdlatul Ulama, H Helmy Faisal Zaini menjelaskan bahwa hasil Muktamar NU ke-33 di Jombang merekomendasikan tiga keputusan penting. Pertama, NU akan setia mengawal Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).?

“Kemudian yang kedua adalah memantapkan faham Ahlussunnah wal Jama’ah,” jelas Helmy saat memberikan sambutan pada acara tasyakuran Harlah ke-66 Fatayat NU, di Gedung Teater Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (21/4) sore.

Sekjen PBNU Sebut Tiga Tantangan Besar Fatayat NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekjen PBNU Sebut Tiga Tantangan Besar Fatayat NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekjen PBNU Sebut Tiga Tantangan Besar Fatayat NU

Selanjutnya, kata Helmy, meningkatkan kualitas hidup warga. Menurutnya, ada tiga level yang harus dilakukan untuk menciptakan kualitas hidup warga agar lebih baik. “Yang pertama adalah level pendidikan, yang kedua adalah kesehatan, dan yang ketiga adalah ekonomi,” paparnya.

“Tiga level ini menurut saya menjadi pekerjaan rumah Fatayat NU untuk bersama-sama melakukan upaya-upaya peningkatan apa yang disebut sebagai fungsi-fungsi pelayanan kepada warga,” lanjutnya.

Merujuk kepada PISA (Program for International Student Assessment), Helmy menjelaskan bahwa tingkat pendidikan Indonesia berada di nomor 63 dari 65 negara yang disurvei.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Dengan tiga indikator. Pertama adalah kemampuan sains, kedua adalah kemampuan matematika, dan ketiga adalah minat baca," ? ungkapnya.

Untuk itu, ia meminta Fatayar NU ikut andil dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Ia juga mengaku akan siap mendukung setiap program-program yang akan dilaksanakan oleh Fatayat NU.

“Saya menyambut gembira kegiatan-kegiatan Fatayat dengan mengambil tema dan topik yang penting,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Fatayat NU, Anggia Emarini mengajak para kader agar bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat.

“Saya mengajak sahabat-sahabat mulai hari ini menjadi lebih baik, menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain,” kata Anggia.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Anggia berharap apa yang menjadi program kerja Fatayat NU bisa terlaksana dengan baik dan lancar. (Muchlishon Rochmat/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw AlaNu, Fragmen Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 12 November 2011

Inilah Layanan Pendidikan Agama di Sekolah Labschool Jakarta

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat melakukan penelitian layanan pendidikan agama kepada siswa dari berbagai agama di sekolah. Penelitian salah satunya dilakukan di Sekolah Labschool Jakarta di Jalan Pemuda Komplek Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rawamangun Jakarta Timur.

Penelitian yang dilakukan tahun 2016 tersebut menemukan layanan pendidikan agama di Labschool Jakarta sudah diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu:

Inilah Layanan Pendidikan Agama di Sekolah Labschool Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Layanan Pendidikan Agama di Sekolah Labschool Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Layanan Pendidikan Agama di Sekolah Labschool Jakarta

Pertama, setiap siswa memperoleh pelajaran bidang studi agama sesuai dengan agama yang dianutnya, dan diajarkan oleh guru-guru yang seagama dengan keyakinan dan agama para siswa. Dengan kata lain bahwa pelajaran bidang stdui agama tidak diajarkan oleh guru yang berbeda agamanya dengan agama yang dianut siswa.

Dengan demikian hak asasi siswa untuk memperoleh ajaran agama dan melaksanakan ajaran agama sesuai dengan keyakinan yang dianut oleh siswa telah difasilitasi dan diselenggarakan dengan semestinya. Hal tersebut sesuai dengan amanah undang-undang sistem pendidikan nasional.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kedua, waktu pelaksanaan pelajaran bidang studi agama telah diatur dengan cermat dengan memperhatikan jumlah penganut agama. Siswa yang beragama mayoritas, diperlakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Begitu pula untuk siswa yang jumlah penganutnya sedikit difasilitasi dengan melibatkan atau bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang ada di internal agama bersangkutan, misalnya dengan penyelenggara kebaktian atau sekolah minggu, bagi siswa non agama Islam. 

Ketiga, Ketersedian guru agama bidang studi agama Islam, disesuaikan dengan rombongan belajar untuk setiap kelasnya, dan diangkat melalui rekruitmen yang dilakukan oleh bidang pengembang Yayasan Pembina UNJ. Jumlah guru PAI kurang memadai karena jumlah siswa ± 800 dengan jumlah guru hanya 2 orang.

Kenyataan ini mesti jadi perhatian pihak komite sekolah (POMG) bersama sekolah penyelenggara  agar kekurangan guru dimaksud tidak berkelanjutan mengingat pentingya pelajaran bidang studi agama, baik ditinjau dari perspektif kebutuhan asasi siswa maupun dari segi kepentingan akademis. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Keempat, fasilitas untuk keperluan pembelajaran agama disediakan oleh sekolah atau sekolah melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga agama yang ada. Berkenaan dengan pelaksanaan belajar bidang studi agama Budha dan Khonghucu, pada tahun ini (2015) tidak diselenggarakan karena siswanya yang beragama tersebut tidak ada.

Apabila terdapat siswa yang beragama Budha dan Khonghucu, untuk pelaksanaan proses pembelajaran kedua bidang studi ini, biasanya bekerjasama dengan pihak sekolah minggu dari masing-masing agama tersebut, karena pihak sekolah susah mendapatkan guru agama tersebut.

Kelima, pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan agama. Labschool telah mendapat kunjungan secara teratur dan intensif dari petugas (pengawas) pendidikan agama terhadap semua program pendidikan agama yang dilakukan oleh guru (Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha). 

Persoalannya adalah ketersediaan tenaga pengawas yang harus melakukan pengawas jumlahnya masih terbatas, khususnya untuk agama-agama tertentu. Tenaga pengawas untuk agama Hindu, Budha dan Khonghucu hanya tersedia 1 (satu) orang pengawas yang ditugaskan sebagai pengawas pendidikan di tingkat sekolah dasar. Pelaksanaan pengawasan pendidikan agama Hindu, Budhda dan Khonghuchu,  pada tingkat SMP dan SMA di Labschool, tidak dilakukan.

Hal ini harus menjadi perhatian semua pihak dan pemangku kepentingan, baik sekolah sebagai pelaksana pendidikan, maupun pemerintah, dalam hal ini Kemenag, Dinas pendidikan atau Sudin Diknas setempat, serta pihak lembaga agama terkait, seperti Parisada Hindu Dharam (untuk Hindu), Walubi untuk Budha, dan Matakin untuk Khonghuchu, dalam menyediakan pengawas untuk mengatasi persoalan ini.

Berkaitan dengan kekurangan atau ketidaktersediaan pengawas, semestinya jangan sampai pihak pemerintah (Kemenag atau Dinas pendidikan/Dinas Pendidikan), membiarkan hal ini berlarut, karena akan menyebabkan pelaksanaan proses pendidikan agama tidak berjalan dengan baik. (Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Budaya, Makam Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 25 Oktober 2011

Mural Ramadhan ala Pemuda Pecinta Lingkungan

Majalengka, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengisi bulan Ramadhan. Para pemuda Desa Mirat, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memilih membuat mural di sela-sela waktu puasa mereka.

Mereka yang tergabung dalam komunitas Pemuda Pecinta Lingkungan (Pepeling) ini membentangkan gambar pada sejumlah dinding yang berisi ajakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Kegiatan bertajuk “Graffiti, Lingkungan dan Sampah” tersebut berlangsung 7 hari dan akan berakhir Senin (7/7) nanti.

Mural Ramadhan ala Pemuda Pecinta Lingkungan (Sumber Gambar : Nu Online)
Mural Ramadhan ala Pemuda Pecinta Lingkungan (Sumber Gambar : Nu Online)

Mural Ramadhan ala Pemuda Pecinta Lingkungan

Ajakan agar tidak membuang sampah sembarangan merupakan kelanjutan dari aksi peduli lingkungan komunitas Pepiling yang sudah enam bulan ini membuat dan mengelola bank sampah. Lewat bank sampah ini, masyarakat setempat bisa lebih bijak untuk tidak memindahkan sampah-sampah mereka ke sungai atau sejumlah lokasi bukan semestinya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Aktivitas yang kita lakukan merupakan dorongan teman yang akan mencoba menggagas pengelolaan sampah organik dan nonorganik untuk didaur ulang menjadi sesuatu yang berguna. Bahkan rencana besar kita insyaallah mau membuat bio gas dari limbah organik tersebut,” kata Irwan, Ketua Pemuda Pecinta Lingkungan.

Kepala Desa Mirat Mamat memberikan apresiasi penuh kepada para pengurus Pepeling. Ia berharap para pemuda ini tetap menjalankan aktivitas menurut rencana yang sudah dirumuskan. Mamat mengatakan, Pemerintah Desa akan membantu semampunya terkait pembiayaan. (Aris Prayuda/Mahbib)

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Olahraga Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 17 Oktober 2011

KH Chalwani: Shalat Tanpa Wiridan Seperti Kapal Tanpa Muatan

Pringsewu, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw



Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo KH Ahmad Chalwani mengatakan, shalat tidak dibarengi dengan bacaan wirid setelahnya, maka shalat yang dilakukan tidak memiliki kualitas yang baik.

Ia menyampaikan hal itu pada peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Miftahul Huda Ambarawa, Kabupaten Pringsewu,  Lampung pada Ahad Malam (9/4). 

KH Chalwani: Shalat Tanpa Wiridan Seperti Kapal Tanpa Muatan (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Chalwani: Shalat Tanpa Wiridan Seperti Kapal Tanpa Muatan (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Chalwani: Shalat Tanpa Wiridan Seperti Kapal Tanpa Muatan

"Shalat tanpa wiridan itu seperti kapal tanpa muatan. Selalu goyang dan tidak tenang terkena ombak," katanya mengutip perkataan salah seorang ulama kharismatik Jawa Tengah KH Dalhar Watu Congol. 

Lebih lanjut Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah ini mengatakan bahwa amaliyah yang mengiringi shalat seperti wiridan dan puji-pujian merupakan bentuk kearifan dakwah para ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia. "Inilah para ulama Aswaja yang dapat mengemas dakwah dengan baik melalui pendekatan sosial dan budaya," jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, ada beberapa kelompok yang tidak suka dengan Aswaja dan berusaha untuk menghilangkan amaliyah-amaliyah ibadah seperti ini. "Orang yang tidak suka Aswaja dengan berbagai cara berusaha menghancurkan amaliyah-amaliyahnya," ujarnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Menurut dia, cara lain yang dilakukan kelompok ini untuk menjauhkan umat Islam dari amaliyah Aswaja adalah dengan mengubah dan menghilangkan tulisan berbagai kitab bermazhab Imam syafii yang merupakan mazhab paling banyak diikuti umat Islam Indonesia.

Berbagai macam kitab saat ini, lanjutnya, dapat dengan mudah ditemukan dan didownload dari internet. Oleh karenanya ia mengingatkan untuk meneliti lagi kitab-kitab yang didownload dari internet.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Fenomena seperti ini, imbaunya, harus sudah menjadi perhatian penting bagi masyarakat khususnya warga NU terlebih dalam memberikan pendidikan keaswajaan bagi putra dan putri generasi penerus. Sehingga Pondok Pesantren berperan penting dalam mempertahankan amaliyah nahdliyyah sekaligus sebagai kawah candra dimuka pendidikan agama pagi para ulama masa depan. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Hikmah, Doa Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Jumat, 14 Oktober 2011

Cegah Terorisme, Islam Nusantara Jadi Alternatif Mata Pelajaran

Jombang, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Peterongan Jombang Jawa Timur mengusulkan Islam Nusantara menjadi mata pelajaran dan mata kuliah di tiang jenjang pendidikan. Usul ini menjadi alternatif bagi upaya pencegahan dini terorisme.

Cegah Terorisme, Islam Nusantara Jadi Alternatif Mata Pelajaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Cegah Terorisme, Islam Nusantara Jadi Alternatif Mata Pelajaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Cegah Terorisme, Islam Nusantara Jadi Alternatif Mata Pelajaran

Tindakan preventif harus lebih diutamakan, tegas Presiden BEM UNIPDU, Luthfi Riadi saat pelantikan Dewan Perwakilan Mahasiswa dan BEM UNIPDU yang berbarengan dengan sarasehan kepemimpinan Rasulullah SAW, di plaza UNIPDU, Senin (20/1).

Menurut Luthfi, sejumlah aksi kejahatan destruktif semacam itu menjadi semakin gamblang bahwa ada salah pemahaman dalam persepsi sebagian warga terhadap penyebaran Islam di Tanah Air.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Karenanya, penerapan materi Islam khas Indonesia sangat mendesak secara lebih dini kepada kalangan terpelajar. “Bentuknya bisa dalam materi pelajaran kepada para pelajar atau mata kuliah Islam Nusantara di tingkat kampus,” terangnya.

Sementara rektor UNIPDU KH Ahmad Zahro yang menghadiri pelantikan itu juga mengingatkan para pengurus meneladani konsep STAF Nabi Muhammad SAW. “Maksudnya adalah siddiq, tabligh, amanah dan fathonah,” kata Kiai Ahmad Zahro yang juga imam besar masjid Al-Akbar Surabaya. (Syaifullah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Quote Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 03 Agustus 2011

Mahasiswa STAINU Silaturahim dengan Dubes RI di Maroko

Rabat, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Sebanyak 15 Mahasiswa Kelas Internasioanal STAINU yang sedang belajar di Universitas Ibn Tofail Kenitra Maroko, Sabtu (9/2) mengadakan kunjungan silaturahim di kediaman Duta Besar RI untuk kerajaan Maroko H Tosari Widjadja di Rabat.

Mahasiswa STAINU Silaturahim dengan Dubes RI di Maroko (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa STAINU Silaturahim dengan Dubes RI di Maroko (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa STAINU Silaturahim dengan Dubes RI di Maroko

Kunjungan yang didampingi mahasiswa reguler tersebut selain dalam rangka silaturahmi juga sekaligus membesuk Duta Besar yang belum lama menjalani operasi di RS setempat.

Dalam kunjungannya, Hafidzul Umam selaku kordinator mahasiswa mengharapkan agar Duta Besar senantiasa memberikan arahan dan bimbingan baik secara personal maupun prosedural terhadap mahasiswa STAINU yang berada di Maroko. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dalam kesempatan tersebut Duta Besar berpesan agar Mahasiswa STAINU yang berada di Maroko selalu semangat dalam belajar serta mampu menuangkan ide dan pikirannya baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

“Orang dapat terkenal itu ada 2 cara. Pertama dengan menulis dan mampu berbicara dan bisa di terima oleh orang lain,” paparnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Nizar Presto

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Makam, Jadwal Kajian, Pesantren Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 01 Agustus 2011

Hj Iis Pimpin Muslimat NU Subang Ke Depan

Subang, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Konferensi cabang Muslimat NU Subang mengamanahkan Hj Iis Mamah Salamah sebagai pemimpin mereka untuk lima tahun ke depan. Mayoritas pengurus anak cabang Muslimat NU di Subang menaruh kepercayaan kepadanya untuk memandu gerakan perempuan Aswaja NU di Subang.

"Ini merupakan amanah yang harus ditanggung bersama. Namun, ketika kita diamanahkan mengemban tanggung jawab ini, tak ada kata ‘tak siap’," ujar Hj Iis saat ditemui usai pelaksanakaan konferensi di Gedung PCNU Subang, Kamis (23/4).

Hj Iis Pimpin Muslimat NU Subang Ke Depan (Sumber Gambar : Nu Online)
Hj Iis Pimpin Muslimat NU Subang Ke Depan (Sumber Gambar : Nu Online)

Hj Iis Pimpin Muslimat NU Subang Ke Depan

Dalam menjalankan tanggung jawab, pihaknya bertekad menjalankan organisasi sesuai dengan visi misi sesuai dengan Ad/ART Muslimat NU yang merupakan organisasi sayap NU di kalangan ibu-ibu. Ia berjanji akan mengutamakan kegiatan yang berbasis pengabdian diri kepada masyarakat.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Yang jelas, Muslimat NU ke depan akan semakin dicintai dan dikenal oleh masyarakat. Karena, dengan berbagai persoalan yang ada khususnya di Subang, Muslimat NU akan hadir memberikan pengabdiannya melalui kegiatan yang bermanfaat," katanya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Hal yang lebih penting, kata Hj Iis, seiring dengan program yang dilakukan organisasi induknya, Nahdlatul Ulama, Muslimat NU akan mengedepankan dan mempertahankan nilai-nilai kebangsaan sesuai ajaran Islam Aswaja.

"Karena NU hadir di tengah-tengah kehidupan bangsa yang majemuk ini. Begitupun Muslimat NU, kami siap mengawal cita-cita perjuangan Bangsa Indonesia. Karena bagi kami, Pancasila harga mati," kata Hj Iis yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PAC Muslimat NU Pabuaran tersebut.

Sementara, Ketua Muslimat NU Jawa Barat Hj Ella Giri Komala yang memimpin sidang konferensi mengapresiasi pemilihan pimpinan Muslimat NU secara demokratis.

"Pergantian kepengurusan Muslimat NU Subang ini harus bisa melanjutkan program kepengurusan sebelumnya, di samping harus memiliki program yang lebih baik dari sebelumnya," kata Hj Ella. (Ade/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Kiai, Meme Islam, Tokoh Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 13 Juni 2011

NU Care LAZISNU Turut Santuni Yatim di SD Harapan Ibu

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw



Kesepuluh anak yang tengah mengantre itu segera bergerak begitu panitia menyilakan pemegang kartu bernomor 1-10 memasuki ruangan. Di dalam ruangan yang rupanya telah disulap menyerupai swalayan, kesepuluh anak itu mengambil satu pak alat tulis, roti dan biskuit, beras, dan pakaian. Khusus untuk pakaian, mereka bisa memilih sesuai ukuran, jenis kelamin, dan warna kesukaan. Selesai mengambil benda-benda itu mereka diarahkan keluar melalui pintu khusus. Di pintu keluar, mereka menerima uang tunai. Binar bahagia terlihat dari wajah mereka.

NU Care LAZISNU Turut Santuni Yatim di SD Harapan Ibu (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Care LAZISNU Turut Santuni Yatim di SD Harapan Ibu (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Care LAZISNU Turut Santuni Yatim di SD Harapan Ibu

Suasana itulah yang belangsung di SD Harapan Ibu, Jalan H Banan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (30/3). Kesepuluh siswa itu ada bersama 550 siswa penerima santunan anak yatim dan dluafa.

SD Harapan Ibu menjadikan pemberian santunan kepada anak yatim dan dluafa sebagai agenda tahunan. Acara santunan dapat atas kerjasama pihak sekolah dan donator lainnya.

“Sekolah kami menghimpun infak siswa seminggu sekali. Untuk kegiatan ini kami menganggarkan sekitar 20 juta dari infak tersebut,” kata Kepala SD Harapan Ibu, Baharudin.

Dalam kegiatan tersebut, NU Care LAZISNU juga turut berpartisipasi dengan memberikan sumbangan berupa beras sebanyak 500 kilogram. Direktur NU Care LAZISNU, Samsul Huda mengungkapkan keterlibatan NU Care merupakan bagian program NU Care menjelang Ramadlan dalam bentuk kepedulian kepada yatim piatu dan dluafa.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Kebetulan SD Harapan Ibu melakukan kegiatan santunan ini, sehingga dapat bersinergi dengan NU Care. Ini juga sebagai sosialisasi NU Care kepada masyarakat Jakarta Selatan dan sekitarnya,” ujar Samsul.

Samsul menambahkan dalam waktu ke depan ia berharap ada sinergi yang berlekanjutan antara NU Care dan SD Harapan Ibu. Pengumpulan dan penyaluran donasi dikelola SD Harapan Ibu. Adapun NU Care berfungsi memayungi pengumpulan dan penyaluran donasi tersebut sebagai bagian LAZNAS.

Lurah Pondok Pinang Hendi Novriandi yang turut hadir, mengungkapkan pemberian santunan sebagai bentuk saling mengasihi kepada warga di lingkungan sekitar. Ia memandang hal itu sebagai hal positif.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Saya berharap siswa-siswa yang hadir di sini untuk menciptakan inovasi dan prestasi yang akan menjadi bekal di masa depan,” pesannya. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Nasional Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Jumat, 27 Mei 2011

Dari Sulawesi Barat untuk Gus Dur

Jujur saya ingin mengatakan bahwa menulis tentang Gus Dur sebenarnya belum layak karena ketakutan jika nantinya jauh dari kesempurnaan pemikirannya. Penulis tak bisa menggambarkan seperti para penulis biografi Gus Dur lainnya.

Tetapi penulis, sebagai kader kultur NU yang berada di barat Sulawesi pada haul Gus Dur yang ke-4 ini ingin memberikan gambaran singkat dan sederhana tentang sumbangsih ide dan pemikiran Gus Dur bagi Sulawesi Barat.

Dari Sulawesi Barat untuk Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Dari Sulawesi Barat untuk Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Dari Sulawesi Barat untuk Gus Dur

? ? ?

Sosok Gus Dur merupakan idola yang sebenarnya ingin penulis temui ketika Muktamar ke-32 di Makassar tahun 2010 silam. Tetapi karena kehendak Tuhan yang lain, Gus Dur terlebih dahulu dipanggil Allah sebelum penulis sempat mencium tangan, bahkan melihat langsung dan menemui beliau.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Walaupun Gus Dur telah tiada, tetapi ide dan gagasan-gagasan Gus Dur tetap melekat dalam sanubari penulis. Salah satu ide dan gagasan briliannya adalah konsep pluralisme dan gagasan tentang kemanusiaan yang senantiasa diterjemahkan dalam beberapa tulisan dan tingkah laku politik di masa lalu.

Provinsi Sulawesi Barat yang lahir pada tahun 2004 merupakan wilayah yang terdiri dari 6 kabupaten yang bisa dikatakan memiliki penduduk yang multi-suku (Mandar, Bugis, Pattae, Jawa, Mamuju, Sasak/Bali) dan agama (Islam, Kristen Khatolik/Protestan, Hindu).

Penduduk yang multietnis dan agama di provinsi ini menunjukkan kemajemukan masyarakat yang ada, sehingga paham pluralisme dan multikulturalisme yang telah diperjuangkan Gus Dur juga menjadi kewajiban (fardhu ain) bagi masyarakat Sulbar sendiri, terutama Nahdlatul Ulama Provinsi Sulbar yang menjadi katalistor ide dan perjuangan ideologi Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah dan Islam inklusif (terbuka).

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sebagaimana yang kita kenal begitu banyak ide dan gagasan Gus Dur baik terkait demokrasi, pembelaan hak minoritas dan Hak Asasi Manusia, pribumisasi Islam dan Islam inkulsif, perdamaian dan pluralisme serta beberapa lagi yang tidak sempat penulis sebutkan.

Terkait gagasan pluralisme, secara nasional sesungguhnya ide Gus Dur ini bukan hanya sekadar ide yang diteriakkan semata dalam rangka menghargai perbedaan sebagai sebuah sunnatullah dalam kehidupan bangsa, tetapi juga diterjemahkan dalam bentuk sikap dan kebijakan.

Sebagai contoh diakuinya agama Konghucu ketika ia presiden, dimana kebijakan Gus Dur memberi kesadaran tersendiri bagi kita tentang penghargaan terhadap umat beragama minoritas di Indonesia. Bahwa kekuasaan mayoritas haruslah melindungi yang minoritas. Karena agama tidak dilihat hanya dalam dalam dimensi akidah dan syariat semata semata, tetapi dimensi kemanusiaan yang harus mampu diterjemah sebagai nilai yang menghargai sisi lain dari kemanusiaan penganut agama itu sendiri.

Sehingga penganut agama seharusnya tidak menjebak diri dalam ranah ekskusif yang mementingkan kelompoknya sendiri. Agama seharusnya bersifat inklusif yang mampu membuka dirinya dan menghargai agama lain yang biasa dikenal juga universalitas agama dalam rangka memperjuangkan nilai kemanusiaan dan kebangsaan di tengah masyarakat yang majemuk di Indonesia secara umum, dan di Sulawesi Barat secara khusus. Sehingga tidak ada lagi kekerasan terhadap agama lain, atau mengatasnamakan agama demi kepentingan kelompok. Faham eksklusif terhadap agama inilah yang kadang digunakan sebagai alat politik (kekuasaan) mengatasnamakan agama dan membuat kita tidak berlaku adil terhadap agama lain.

Pluralisme Gus Dur sesungguhnya pesan bagi kita semua agar senantiasa melakukan dialog antar-umat beragama dan melakukan kerjasama dalam menyelesaikan persoalan kehidupan masyarakat dan berbangsa. Kita semua dituntut agar senantiasa mencari persamaan-persamaan dan kebaikan-kebaikan yang tertanam dalam nilai-masing-masing agama, bukan justru mencari perbedaan dan justifikasi kebenaran pada tingkat akidah belaka, tetapi melupakan kerjasama dalam hal muamalat, yaitu memperbaiki nasib bersama dalam mencapai kesejahteraan lahir dan batin.

Merefleksikan kesadaran di atas, Sulawesi Barat yang memiliki mayoritas penganut agama Islam dan juga bisa dikatakan memiliki beberapa ulama besar yang pernah dilahirkan seperti KH. Muhammad Tohir (Imam Lapeo) dan KH. Muhammad Sholeh, Prof. KH. Sahabuddin, KH. Ilham Shaleh, KH. Muhammad Syibli Sahabuddin dan beberapa ulama lainnya yang tidak sempat disebutkan namanya. Mereka senantiasa konsisten menyebarkan faham Islam rahmatan lil alamin.

Mereka, menurur penulis dapat menjadi inspirasi bagi kader NU dan penulis sendiri serta organisasi-organisasi semisal Nahdlatul Ulama Sulawesi Barat dan PMII Sulawesi Barat untuk terus memperjuangkan dan mendakwahkan ajaran islam inkusif (moderat) dan perhargaan terhadap agama lain dalam dimensi dan nilai-nilai kemanusiaan (pluralisme) sebagaimana yang diajarkan Gus Dur dan ulama Sulawesi Barat saat ini.

Di sisi lain perbedaan adalah bukan wacana baru yang mengemuka dalam frame pemikiran masyarakat di Sulawesi Barat (terkhusus lagi di Polewali) saat ini, apalagi perbedaan agama. Dulu hingga saat sekarang ini, dikenal istilah dalam bahasa Mandar “Malilu sipakainga, manus sioronni.“

Istilah ini merupakan ajaran filosofi yang ditelorkan para leluhur di tanah Mandar dalam bentuk “pappasang” (peringatan) memberikan sinyal bahwa dalam kehidupan bermasyarakat diupayakan senantiasa saling mengingatkan antara satu dengan yang lain tanpa memandang asal usul, suku, agama, dan ras sepanjang hal tersebut mengarah ke arah yang sifatnya positif.

Selain itu, “manus sioronni” adalah menjelaskan hakikat kehidupan agar senantiasa saling tolong menolong antar sesama manusia.

Potensi kerjasama juga bisa dikaitkan dengan modal sosial masyarakat lokal di Sulawesi Barat secara yang umumnya masih banyak dihuni oleh orang Mandar. Di dalam ajaran para leluhur di Mandar dikenal konsep “siwaliparri”. Siwaliparri (bahasa Mandar) berarti, sikalulu atau sirondorondoi yang kurang lebih berarti saling membantu atau bergotong royong.

Merefleksikan pemikiran Gus Dur dan terkait filosofi dan ajaran masyarakat Sulbar saat ini pentinglah untuk selalu diingat dan diimplementasikan. Hal itu karena kegelisahan penulis dari beberapa fakta dimasa lalu di provinsi ini telah terjadi konflik inter dan antaragama mulai dari konflik interumat Jemaat Gereja Toraja Mamasa dan Jemaat gereja Masehi Injil Indo (MII) di Wonomulyo Polewali Mandar tahun 2010 hingga Konflik Aralle Tabulahan Mambi (ATM) di Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat tahun 2003 silam.

Artinya, jika perbedaan tidak dikelola secara baik benih konflik bernuansa agama kemungkinan akan bisa mencuat kembali.

Bukan hanya itu, saat ini juga telah mulai terlihat dan menyebarnya beberapa lembaga pendidikan yang beraliran Islam “radikal” di beberapa kabupaten di jazirah Mandar ini. Masuknya ideologi dan aliran Islam eksklusif tersebut nantinya menyebabkan tumbuhnya doktrin radikalisme agama dan merubah pola pikir masyarakat Sulawesi Barat yang jika ditelisik dari sejarah masa lalu telah memahami agama secara inkulsif dan menghargai agama lain agar dapat hidup harmonis dalam perbedaan.

Hal tersebut terjadi dikarenakan penyebaran islam sejak dulu dilakukan oleh ulama di Sulawesi Barat berdimensi sufi dan moderat juga menghargai nilai dan kebudayaan lokal.

Sehingga ketika doktrin agama radikal yang tidak mentolerir agama lain dan menghargai perbedaan serta kebudayaan lokal, dibiarkan tumbuh dan berkembang di daerah yang majemuk ini, dengan sendirinya akan menciptakan benih konflik dan disharmonisasi antar umat beragama dan merusak tatanan kearifan lokal (local wisdom) dalam aspek budaya dan agama yang saling menghargai tadi.

Sehingga sekali lagi bahwa Haul ke-4 Wafatnya KH. Abudrrahman Wahid (Gus Dur) menjadi momentum bagi kita semua terkhusus bagi warga Nahdliyin di Sulawesi Barat untuk mencegah menyebarnya ajaran Islam eksklusif dan radikal di Sulawesi Barat. Juga berusaha terus menggerakkan dan memperjuangkan pemikiran serta gagasan pluralisme dalam rangka menyebarkan nilai kemanusiaan dan Islam yang rahmatan lil alamin di tengah perbedaan yang nantinya dapat mengantarkan kehidupan yang harmonis dan berkeadilaan di atas perbedaan yang telah diberikan oleh Tuhan di Tanah Mandar Sulawesi Barat.

Selamat jalan Gus Dur, selamat guru bangsa Indonesia. Walaupun engkau telah tiada tetapi engkau selalu hidup dalam benak dan sanubari terdalam kami. Do’a kami dari Sulawesi Barat senantiasa menyertaimu Gus. Amin... (Munawir Arifin)

MUNAWIR ARIFIN adalah Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonseia (PMII) Provinsi Sulawesi Barat. Penulis bisa ditemui di munawirarif86@gmail.com.

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Halaqoh, Sunnah, Kiai Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 16 April 2011

PBNU Dukung Penghentian Kurikulum 2013

Mataram, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menghentikan Kurikulum 2013 karena dinilai sangat memberatkan peserta didik.

"Saya sendiri saja mengaku bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 sangat kacau dan memberatkan anak didik. Untuk itu, saya sangat setuju kalau itu dihentikan," tegas Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj di Mataram, Sabtu.

PBNU Dukung Penghentian Kurikulum 2013 (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Dukung Penghentian Kurikulum 2013 (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Dukung Penghentian Kurikulum 2013

Said Aqil berharap pemerintah segera melakukan perbaikan, demi kebaikan dunia pendidikan Indonesia.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di seluruh Indonesia untuk disempurnakan.

"Proses penyempurnaan Kurikulum 2013 tidak berhenti, akan diperbaiki dan dikembangkan, serta dilaksanakan di sekolah-sekolah percontohan yang selama ini telah menggunakan Kurikulum 2013 selama tiga semester terakhir," kata Anies Baswedan di Jakarta, kemarin. (antara/mukafi niam)

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Pondok Pesantren, Tokoh Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 26 Februari 2011

"Ngider", Tradisi Lebaran di Wonogiri

Wonogiri, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Ada sebuah tradisi khas yang dilakukan masyarakat Wonogiri setiap datangnya Lebaran. Tradisi lama yang telah turun-temurun dijaga hingga kini. Sebuah tradisi bernama Ngider.

Ngider hampir sama dengan Halal Bihalal. Yakni bersilaturahmi sembari saling meminta dan memberi maaf. Cuma bedanya Ngider dilakukan dengan disertai memberikan bingkisan.

Ngider, Tradisi Lebaran di Wonogiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Ngider, Tradisi Lebaran di Wonogiri (Sumber Gambar : Nu Online)

"Ngider", Tradisi Lebaran di Wonogiri

“Bingkisan biasanya berupa makanan kecil, kadang-kadang jajanan pasar seperti jadah ketan, tape singkong atau wajik klethik,” tutur Kasmi (56) warga Gemawang, Ngadirojo, Ahad.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sementara di Giriwoyo acara Ngider diikuti makan bersama. Seorang warga akan mengunjungi tetangganya seraya membawa bingkisan. Setelah ngobrol dan bersenda-gurau bingkisan tersebut dimakan bersama-sama.

“Itu nikmatnya berlebaran, kita bisa makan bersama-sama tetangga, supaya tidak lekas kenyang, bingkisan yang dibawa bukan berisi makanan besar seperti nasi dan lauk-pauk, tapi makanan kecil seperti snack, kue kering, maupun buah-buahan,” terang salah satu penduduk Giriwoyo, Supriyanti (42).

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pengamat Budaya Wonogiri, Porras Eriyanto menilai tradisi Ngider terlahir dari budaya masyarakat desa yang kental akan sifat kegotongroyongannya. Sayang tradisi ini mulai luntur di lingkungan kota.

Redaktur   : Mukafi Niam

kontributor: Ajie Najmuddin

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ubudiyah, Lomba, Amalan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 29 Januari 2011

Muslimat NU Terjunkan Ratusan Laskar Antinarkoba di Sorong

Sorong, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Sorong mendeklarasikan Laskar Antinarkoba di Hotel Aquarius Malawele Distrik Aimas Kabupaten Sorong, Sabtu (16/4). Muslimat NU Sorong mengajak anggotanya membantu pemerintah dalam memutus mata rantai peredaran narkoba yang dimulai dari keluarga masing-masing.

Deklarasi yang berbarengan dengan peringatan Harlah Ke-70 Muslimat NU ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sorong, Anggota DPRD, NU beserta banom, tokoh agama, tokoh masyarakat setempat.

Muslimat NU Terjunkan Ratusan Laskar Antinarkoba di Sorong (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Terjunkan Ratusan Laskar Antinarkoba di Sorong (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Terjunkan Ratusan Laskar Antinarkoba di Sorong

Deklarasi ini dipandu Ketua Muslimat NU Sorong Hj Sudjiati yang diikuti para hadirin. Naskah deklarasi ini ditandatangani oleh pemerintah daerah, anggota DPRD, kepolisian, alim ulama, NU beserta banom, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.

“Kami bertekad bersatu melawan narkoba, mendorong para ibu memastikan keluarganya bebas dari narkoba, memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba, mendukung hukuman berat bagi pengedar narkoba, dan merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba,” kata Hj Sudjiati.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rais Syuriyah NU Sorong? KH Ahmad Sutedjo menyayangkan Indonesia sebagai salah satu produsen sekaligus konsumen besar narkoba.

“Sangat memprihatinkan bagi kita semua. Bagaimana bandar narkoba, pengedar narkoba serta konsumen narkoba sendiri kini semakin marak. Mereka harus diperingatkan akan dampak negatif dari narkoba, kalau perlu hukuman berat harus diterapkan agar mereka jera,” kata Kiai Sutedjo.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ia berharap Muslimat NU, kaum ibu-ibu dapat menjadi pelopor dalam menjaga keluarga dari narkoba baik kepada suami, anak-anak, maupun saudara kerabat agar tidak terjerumus dalam dunia narkoba.

Wakil Bupati Sorong Suko Harjono berharap pihak Muslimat NU bergandengan-tangan bersama masyarakat untuk memberantas narkoba dari lingkungan keluarga, menyelamatkan generasi penerus bangsa ini.

“Semoga deklarasi ini merupakan langkah nyata, melalui kaum ibu-ibu Muslimat sebagai agen pengamanan dalam keluarga. Keluarga sebagai rekonstruksi kecil membangun, membimbing, serta mendidik generasi penerus demi keberlangsungan masa depan yang lebih cerah,” kata Suko Harjono. (Zaenal Arifin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Hadits, Sholawat, Pemurnian Aqidah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 27 Januari 2011

RMINU Mantapkan Program Kerja 2015-2016

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pengurus Pusat Rabithah Maahad Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) atau asosiasi pesantren NU kembali membahas program kerja yang telah dirumuskan dalam rapat kerja (raker) pada 3-4 Desember 2015.

RMINU Mantapkan Program Kerja 2015-2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
RMINU Mantapkan Program Kerja 2015-2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

RMINU Mantapkan Program Kerja 2015-2016

Hal ini sebagai langkah pemantapan dan penjabaran atas sejumlah butir program yang belum sempat dibahas secara detail dan teknis pada forum raker.

Pembahasan kali ini berlangsung di Gedung PBNU, Lantai 5, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (14/1). Forum dihadiri para pengurus harian RMINU dan pengurus dari seluruh divisi.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

RMINU periode ini membagi kepengurusan dalam lima divisi, antara lain Divisi Advokasi Kelembagaan, Divisi Taqwimul Ulama, Divisi Kemandirian Pesantren, Divisi Media dan Data, serta Divisi Jaringan dan Kerja Sama. Kelima departemen ini menjadi motor bagi seluruh program kerja yang telah dirancang.

"Divisi-divisi ini bukan pemisahan tapi pemilahan. Semua bekerja dalam satu tujuan untuk kemaslahatan pesantren sebagai sasaran program RMINU," kata Sekretaris PP RMINU.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Di antara program kerja yang sedang berjalan adalah pendirian Pusat Grosir Pesantren (PGP) Nusantara yang dibidangi Divisi Kemandirian Pesantren. Program ini memfasilitasi pesantren untuk mendapatkan barang dengan harga langsung dari produsen. Dengan memperpendek rantai distrubusi barang, pesantren diharapkan menjadi pemain pasar, setidaknya sebagai distributor.

Program-program lain yang sudah dirumuskan di antaranya mendirikan asosiasi mahad ali, pengawalan revisi UU Sisdiknas, pengembangan kurikulum Aswaja, pengumpulan database pesantren, optimalisasi media, penerbitan buku, lokakarya, pelatihan-pelatihan, dan lain-lain.

Ketua PP RMINU KH Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, program kerja RMINU banyak yang beririsan dengan program kerja lembaga-lembaga lain di lingkungan PBNU. "Karena itu, saya kira kita perlu membangun budaya sinergitas khususnya dengan internal PBNU sendiri," tuturnya. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Kajian Sunnah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw