Ngider hampir sama dengan Halal Bihalal. Yakni bersilaturahmi sembari saling meminta dan memberi maaf. Cuma bedanya Ngider dilakukan dengan disertai memberikan bingkisan.
Ngider, Tradisi Lebaran di Wonogiri (Sumber Gambar : Nu Online) |
"Ngider", Tradisi Lebaran di Wonogiri
“Bingkisan biasanya berupa makanan kecil, kadang-kadang jajanan pasar seperti jadah ketan, tape singkong atau wajik klethik,” tutur Kasmi (56) warga Gemawang, Ngadirojo, Ahad.Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
Sementara di Giriwoyo acara Ngider diikuti makan bersama. Seorang warga akan mengunjungi tetangganya seraya membawa bingkisan. Setelah ngobrol dan bersenda-gurau bingkisan tersebut dimakan bersama-sama.“Itu nikmatnya berlebaran, kita bisa makan bersama-sama tetangga, supaya tidak lekas kenyang, bingkisan yang dibawa bukan berisi makanan besar seperti nasi dan lauk-pauk, tapi makanan kecil seperti snack, kue kering, maupun buah-buahan,” terang salah satu penduduk Giriwoyo, Supriyanti (42).
Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
Pengamat Budaya Wonogiri, Porras Eriyanto menilai tradisi Ngider terlahir dari budaya masyarakat desa yang kental akan sifat kegotongroyongannya. Sayang tradisi ini mulai luntur di lingkungan kota.Redaktur : Mukafi Niam
kontributor: Ajie Najmuddin
Dari Nu Online: nu.or.id
Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ubudiyah, Lomba, Amalan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar