Rabu, 26 November 2008

Staimafa Pati Dorong Pemberdayaan Desa

Pati, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Sekolah Tinggi Agama Islam Mathaliul Falah (Staimafa) Pati, Jawa Tengah, mendorong tranformasi dan pemberdayaan desa dengan menggelar “Lingkar Studi Desa dan Agraria" di kampus setempat, Senin (20/4).

Staimafa Pati Dorong Pemberdayaan Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Staimafa Pati Dorong Pemberdayaan Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Staimafa Pati Dorong Pemberdayaan Desa

Ketua Staimafa KH Abdul Ghoffar Rozien mengatakan, sudah saatnya kampus terlibat aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Pihaknya menginginkan pemberdayaan desa sebgai salah satu amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, dapat diterapkan.

"Saat ini, program-program Kementrian Desa banyak diarahkan untuk meningkatkan SDM dan kesejahteran masyarakat. Ke depan, Staimafa akan fokus pada program-program yang secara signifikan berdampak positif terhadap peningkatan sumber daya masyarakat, dengan resiko konflik yang minimal," terangnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Nara sumber pada agenda ini, Sri Naharin (Kajur PMI Staimafa dan Peneliti kajian Desa) menuturkan, banyak program-program dari Kementrian Desa yang sebenarnya bagus, akan tetapi perlu penyesuaian di lingkup kebijakan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Program dari Kementrian Desa ini menjadi program penting, untuk membantu mendorong transformasi masyarakat desa. Akan tetapi, masih ada beberapa yang belum jelas aplikasinya semisal program BUMDes, pendamping desa, dan isu-isu lainnya," papar Naharin.

Ke depan, Staimafa akan terfokus pada empat hal strategis, untuk kerja sama dengan pelbagai instansi dalam pemberdayaan desa. Pertama, membantu penyempurnaan konsep BUMDes. Kedua, kerja sama pemberdayaan mahasiswa untuk KKN di beberapa daerah. Ketiga, kerja sama tenaga ahli pendamping desa. Dan keempat, penyusunan konsep dan aplikasi teknologi Informasi untuk masyarakat desa. (Munawir Azis/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Pesantren, Habib Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 09 Juli 2008

STKQ Al-Hikam Gelar Pelatihan Jurnalistik

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran, STKQ Al-Hikam Depok telah menggelar pelatihan dasar jurnalistik, Ahad (17/2) siang. Pelatihan diadakan di ruang multimedia kompleks STKQ Al-Hikam, Beji, Kukusan, Depok.



STKQ Al-Hikam Gelar Pelatihan Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)
STKQ Al-Hikam Gelar Pelatihan Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)

STKQ Al-Hikam Gelar Pelatihan Jurnalistik

Demikian dikatakan oleh Zakki Muttaqien, mahasantri STKQ Al-Hikam Depok kepada Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw per telepon, Rabu (20/2) siang. Pelatihan penulisan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan menulis mahasantri Al-Hikam. Tetapi, pelatihan itu juga terbuka untuk umum, kata Zakki. 

Sedikitnya 20 orang mengikuti pelatihan jurnalistik itu. Sementara panitia pelatihan menghadirkan sejumlah narasumber antara lain redaktur Koran Jakarta Laras Panduhati, pengurus PC PMII Depok Akbar Priyono, staf perpustakaan pusat UI Vika Amalia Rahman, dan puslitbang pesantren Al-Hikam Ustadz Shofiyuddin.

Mereka dilatih menulis aneka bentuk tulisan mulai dari berita, kolom, cerpen, novel, dan jenis lainnya.

Pelatihan dasar jurnalistik ini diadakan oleh STKQ Al-Hikam untuk kedua kalinya. Sementara pelatihan kedua ini, mengambil tempat yang sama dengan pelatihan sebelumnya. Pelatihan terselenggara atas kerjasama BEM Al-Hikam dan badan puslitbang STKQ Al-Hikam.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Acara ini merupakan kegiatan lanjutan dari pelatihan sebelumnya. Kami berharap acara ini dapat dipublikasikan lebih luas lagi agar ke depan nanti pesertanya bisa lebih banyak,” ujar ketua panitia penyelenggara Yahya kepada Zakki.

Kegiatan pelatihan penulisan berakhir dengan kunjungan bersama ke perpustakaan UI. Peserta pelatihan yang didampingi narasumber, mencoba menggali sumber-sumber penulisan dari literatur yang tersedia di perpustakaan, tutup Zakki.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Doa, Sejarah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 05 Juni 2008

RMINU-GP Ansor Jombang Bentuk Kelompok Budidaya Lele NU Biomaxi

Jombang, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Berbagai kegiatan untuk semarakkan konferensi cabang (Konfercab) PCNU Jombang terus dilakukan oleh panitia penyelenggara. Salah satunya adalah lokakarya peningkatan hasil pertanian dan peternakan yang berlangsung di pesantren kreatif Fathul Ulum Desa Gardu Laut Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang, Ahad (12/3/2017) lalu.

RMINU-GP Ansor Jombang Bentuk Kelompok Budidaya Lele NU Biomaxi (Sumber Gambar : Nu Online)
RMINU-GP Ansor Jombang Bentuk Kelompok Budidaya Lele NU Biomaxi (Sumber Gambar : Nu Online)

RMINU-GP Ansor Jombang Bentuk Kelompok Budidaya Lele NU Biomaxi

Habibul Amin Sekretaris RMI-NU mengungkapkan, kegiatan itu akan terus berlanjut hingga membentuk kelompok-kelompok dari 250 peserta yang ikut saat acara digelar. Kelompok ini untuk lebih menfokuskan potensi yang dimiliki oleh masing-masing peserta.

?

"Kita tindak lanjuti dengan pembentukan kelompok budidaya lele NU biomaxi dan pertanaian organik barbasis maxigraw," ujarnya kepada Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw, Kamis (16/3/2017).

Pengasuh pondok pesantren kreatif Fathul Ulum ini menjelaskan, budidaya ikan lele organik biomaxi yang saat itu menjadi salah satu pembahasan utama selama ini banyak diminati masyarakat, selain itu sejumlah warung makan khususnya di Jombang juga minat belinya terus meningkat.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kondisi demikian menurut pria yang kerab disapa Gus Amin itu, membawa keberkahan tersendiri bagi para peternak. Apalagi budidaya ikan lele organik biomaxi ini sangat ekonomis. Misalnya irit tempat juga air.

"Air untuk budidaya ikan lele biomaxi tidak usah diganti sampai panen dan airnya bisa dibuat pupuk pertanian," ujarnya.

Disamping itu, lanjutnya, peternak tidak harus memberi pakan yang banyak. "Tiga ribu lele sampai panen cukup lima sak atau sekitar 150 kilogram dengan hasil panen rata-rata 2,5 kuintal dan gurih rasanya," tambah pria berkaca mata itu.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sementara itu secara terpisah, Ketua PC GP Ansor Jombang, H Zulfikar Damam Ikhwanto menambahkan pelatihan budidaya lele biomaxi ini merupakan suatu upaya membuka peluang usaha yang bisa dilakukan oleh siapapun dan kalangan apapun, seperti santri, anak-anak muda bahkan orang tua juga bisa menjalankannya.

"Karena memang simpel atau praktis, biayanya juga irit, tidak butuh modal besar dan tempatnya juga tidak butuh besar," jelasnya.

Setidaknya, menurut pria yang biasa disapa Gus Antok ini, dalam jangka panjangnya dapat menjadi solusi untuk memberikan lahan pekerjaan yang praktis pula, mengingat segala kebutuhan ternak ikan lele organik biomaxi ini sangat mudah.

"Usaha ini juga akan memberikan solusi persoalan pengangguran pada anak-anak muda, syukur-syukur mereka menjadi pengusaha budidaya lele dan bisa berjejejaring," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Amalan, Nahdlatul Ulama Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Jumat, 02 Mei 2008

Enam Nasihat Gus Mus untuk Pengguna Media Sosial

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Melalui akun Facebook pribadi, Ahad (27/11), KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) menyampaikan sejumlah pengalaman rutinnya saban Jumat. Diceritakan pula tentang tamu-tamu muda yang datang ke kediamannya Jumat kemarin untuk meminta maaf atas tulisan mereka di Twiter dan Facebook yang bernada kasar dan merendahkan Gus Mus. Dalam status yang diberi judul “Jum’at dan Silaturahmi”, Mustasyar PBNU ini juga tak lupa memberikan pesan-pesan positif kepada para pengguna media sosial. Berikut kutipan selengkapnya:



Enam Nasihat Gus Mus untuk Pengguna Media Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
Enam Nasihat Gus Mus untuk Pengguna Media Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

Enam Nasihat Gus Mus untuk Pengguna Media Sosial



:: JUMAT DAN SILATURAHMI ::



Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Hari Jumat ~yang digelari sebagai Sayyidul Ayyãm, "Pemimpinnya hari-hari"~ memang bagiku sendiri merupakan hari istimewa. Aku berusaha merayakan hari istimewa ini dengan berbagai kegiatan positif seperti yang diamalkan dan diajarkan kiai-kiaiku. Minimal harus lain dari hari-hari yang lain. Misalnya dalam 6 hari yang lain, kesibukanku lebih merupakan kesibukan duniawi saja, aku berusaha semampuku mengisi Jumatku dengan kesibukan yang lebih ukhrawi, bernilai akhirat.



Untuk itu, kegiatan rutinku ~bila tidak sedang bepergian~ dimulai dari hari Kamis malam. Lalu pagi harinya, bersilaurahmi melalui ponsel, menyapa dan mendoakan anak-anak; saudara-saudara; keponakan-keponakan; kawan-kawan; dan beberapa kenalan. Kemudian bersilaturahmi dengan saudara-saudaraku warga kampung di seputar Rembang. Bersalaman dengan bapak-bapak dan anak-anak yang ikut ibu-ibu mereka bertadarus Al-Quran melalui pembacaan Tafsir Al-Ibriznya Kiai Bisri Mustofa, rahimahuLlãh. Setelah itu menerima tamu-tamu yang kebanyakan dari luar daerah. Lalu setelah salat Jumat di mesjid Jami ~kalau tidak terlalu capek atau ngantuk~ biasanya dilanjutkan menemui tamu-tamu lagi, bila ada, kadang-kadang hingga malam hari.



Jumat kemarin ~25 November 2016~ agak lebih istimewa, karena di antara tamu-tamu yang datang bersilaturahmi dari berbagai daerah, terdapat tamu-tamu muda dari Tegal, Probolinggo, dan Jakarta yang mempunyai tujuan sama. Di samping bersilaturahmi, ingin meminta maaf. Mereka inilah yang beberapa hari sebelumnya, menulis kasar kepadaku di Twitter dan Facebook. Dan sudah aku maafkan via twit di Twitter dan status di Facebook.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kulihat anak-anak muda yang rata-rata berusia 25 tahunan ini, seperti umumnya pemuda santri. Polos, santun, dan sopan. Sedikit pun tidak ada kesan berandalan, sangar, atau kasar seperti yang mereka tampakkan di twit dan status mereka.

Ketika aku tanya apakah mereka benci kepadaku, karena ucapan atau perilakku yang melukai hati atau menyinggung mereka, mereka bilang tidak. Apakah ada kawan mereka yang pernah kusakiti, dan mereka solider ikut mengecamku, mereka menjawab tidak. Apakah mereka menganggap aku pendukung tokoh politik tertentu yang berlawanan dengan tokoh mereka, mereka menjawab tidak. Ketika kemudian mereka aku tanya, apakah mereka marah karena membaca pendapatku tentang salat Jumat di Jalanan? Mereka malah seperti kebingungan. Pandu Wijaya malah dengan sangat lesu mengatakan, "Mohon maaf, saat itu saya lagi jenuh dengan pekerjaan."



Aku pun semakin bertanya-tanya tentang kesaktian sosmed ini. Bagaimana ia bisa mengubah anak-anak yang santun seperti mereka ini menjadi orang-orang yang tega memperburuk citra diri mereka sendiri di sosmed. Melihat penampilan mereka di dunia Nyata, aku yakin mereka bukan orang-orang yang tidak tahu adab dan adat.



Dugaanku mereka hanya salah pergaulan di dunia Maya yang memang bagaikan hutan belantara yang ~di samping terdapat manusia-manusia berbudi~ penuh dengan makhluk-makhluk palsu yang tidak bertanggungjawab.



Kepada mereka ini dan semisal mereka ~bukan yang sengaja menjadikan sosmed sebagai sarana menebar kebencian dan kekacauan~ kalau boleh, aku menasihatkan agar (1) menata kembali niat kita dalam menggunakan dan memanfaatkan Sosmed; (2) berhati-hati dan waspada beraktifitas di Dunia Maya yang ~kita tahu~ penuh tipuan; (3) jangan mudah tergiur dengan tampilan-tampilan menarik, biasakan tabayun dan meniliti rekam-jejak; (4) jangan tergesa-gesa membaca dan membagikan bacaan; (5) usahakan sekali-kali KopDar, agar bisa melihat Manusia dalam penampilan nyatanya (dalam hal ini, contohlah misalnya perkawanan Maya dan Nyata dari misalnya komunitas Adib Machrus, Pakdhe Tegoeh, Timur Suprabana, Zen Mehbob, Triwibowo Budi Santoso, Zaenal Maarif, dan mereka yang tidak hanya bersapaan di sosmed tapi juga bersilaturahmi di dunia nyata. Mereka guyub, penuh kasihsayang); (6) ingat sabda Rasulullah SAW "Innamal amãlu binniyãt... alhadits" dan "Min husni Islamil mar-i tarkuhu mã lã yani".



Semoga Allah membimbing kita baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

(Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Anti Hoax, Lomba Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 06 Maret 2008

LTNNU Lampung Terbitkan “NU Mengawal Perubahan Zaman”

Bandar Lampung, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung merilis buku berjudul “NU Mengawal Perubahan Zaman”. Buku setebal 147 halaman tersebut memuat tulisan dan analisis kritis para tokoh dan cendekiawan NU Lampung tentang kiprah NU.

LTNNU Lampung Terbitkan “NU Mengawal Perubahan Zaman” (Sumber Gambar : Nu Online)
LTNNU Lampung Terbitkan “NU Mengawal Perubahan Zaman” (Sumber Gambar : Nu Online)

LTNNU Lampung Terbitkan “NU Mengawal Perubahan Zaman”

Mereka yang memberikan sumbangsih pikiran dan pendapat dalam buku ini diantaranya, Moh Mukri (Rektor IAIN Raden Intan Lampung), Rudi (Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung), Khairuddin Tahmid (Wakil Dekan Syariah IAIN Raden Intan), Aom Karamoni (Dosen FISIP Universitas Lampung), Fatikhatul Khoriyah (Ketua Bawaslu Lampung), dan Khalida (Ketua Fatayat NU Lampung, yang juga anggota Komisi Informasi Lampung).

Buku itu diterbitkan oleh Lajnah Talif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU), yaitu lembaga yang berada di bawah PWNU Lampung, yang bertugas mengembangkan penulisan, penerjemahan dan penerbitan kitab atau buku serta media informasi. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ketua LTNNU Lampung, Fadilasari mengatakan, tujuan penulisan buku ini setidaknya ada dua, yaitu mendokumentasikan pokok-pokok pemikiran tokoh NU dalam satu naskah buku dan membumikan budaya publikasi buku di kalangan kaum nahdliyin, khususnya NU Lampung.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Mudah-mudahan buku ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi warga NU, khususnya kader muda untuk terlibat dalam budaya literasi, mampu menuangkan gagasan dan ide secara sistematis dalam bentuk tulisan yang dibaca orang banyak. Sebab, karya tulis adalah salah satu cara menyampaikan syiar Islam yang amat efektif,” kata Fadilasari, editor buku ini.

Sementara itu, Staf LTNNU Lampung, Rudi Santoso, yang didaulat sebagai kepala pemasaran buku ini mengatakan, meski belum sepekan terbit, ratusan buku sudah terjual. Banyak sekali yang berminat memiliki buku ini. Bukan hanya para pengurus NU, tapi juga para akademisi, aktivis NGO, partai politik, mahasiswa, jurnalis, dan masyarakat umum. “Bahkan  sejumlah pesantren di Pulau Jawa juga sudah banyak yang memesan buku ini agar segera dikirim,” kata Rudi.

Dalam kata pengantar di buku ini,  Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj mengumpamakan kehadiran buku ini seperti oase di padang pasir di tengah minimnya publikasi ilmiah berupa buku bagi masyarakat NU.

“Buku ini bukan bermaksud memberikan penafsiran tunggal atas segala permasalahan bangsa dan negara secara umum dan secara khusus warga NU. Setidaknya, buku ini membuka pandangan lain yang berasal dari sudut pandang yang berbeda tentang permasalahan bangsa dan NU berdasarkan latar belakang penulisnya masing-masing,” katanya.

Terpisah, Ketua PWNU Lampung KH RM Soleh Bajuri mengatakan, lahirnya buku ini merupakan sebuah ikhtiar mencari jawaban dan menghidupkan kembali spirit serta keteladanan para ulama Lampung.

“Melalui buku ini besar harapan dapat menginspirasi dan mengingatkan kembali sumbangsih tokoh NU Lampung terhadap perjalanan Indonesia. Oleh karena itu, buku ini baik untuk mengetahui rekam jejak pemikiran tokoh NU Lampung dalam mencermati dan mengawal perubahan zaman,” tandasnya. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ulama, Pemurnian Aqidah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 08 Januari 2008

Hukum Aqiqah dengan Sapi

Assalamu ’alaikum wr. wb.

Redaksi Bahtsul Masail Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw yang kami hormati. Sebelumnya mohon maaf apabila pertanyaan kami tidak berkenan di hati. Kami hendak menanyakan hal yang terkait dengan aqiqah. Kebiasaan yang berlaku aqiqah itu dengan kambing sebagaimana yang kami ketahui selama ini.

Hukum Aqiqah dengan Sapi (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Aqiqah dengan Sapi (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Aqiqah dengan Sapi

Yang ingin kami tanyakan bolehkah aqiqah dengan sapi? Yang kedua, jika boleh apakah satu sapi bisa untuk aqiqah tujuh anak? Bolehkah menyembelih sapi dengan niat aqiqah sebagian orang dan niat qurban sebagian lainnya. Atas penjelasannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu ’alaikum wr. wb. (Ahmad Fajri/Pemalang)

Jawaban

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Assalamu ’alaikum wr. wb.

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah SWT. aqiqah memang masalah yang tak akan lekang oleh waktu. Ia selalu berkait-kelindan dengan kelahiran anak. Sepanjang masih ada kelahiran seorang anak manusia, selama itu pula aqiqah akan tetap melekat dan tak terpisahkan.

Ajaran tentang aqiqah sudah sangat terang-benderang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Dalam salah satu sabdanya beliau mengatakan, bahwa seorang bayi itu tergadakan dengan aqiqahnya, pada hari ketujuh disembelih hewan dicukur rambutnya dan diberi nama.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Seorang bayi itu tergadaikan dengan aqiqahnya, pada hari ketujuh disembelih hewan, dicukur rambutnya, dan diberi nama,” (HR Tirmidzi).

Pesan penting yang ingin dikatakan dalam hadits tersebut adalah anjuran untuk mempublikasikan kebahagian, kenikmatan, dan nasab. Dengan demikian aqiqah adalah salah satu bentuk taqarrub kepada Allah dan manifestasi rasa syukur kepada-Nya atas karunia yang telah dilimpahkan.

Sudah jamak diketahui bahwa aqiqah jika bayi yang lahir adalah laki-laki adalah disunahkan dengan menyembelih dua ekor kambing. Sedang apabila perempuan disunahkan dengan menyembelih seekor kambing. Tentunya dengan ketentuan-ketentuan yang telah diatur dalam masalah ini.

Sampai di titik ini sebenarnya tidak ada persoalan serius. Namun persoalan kemudian muncul jika pihak yang mempunyai anak ingin mengganti aqiqah berupa kambing dengan hewan lain, sapi misalnya. Di sini kemudian muncul pertanyaan, bagaimana hukumnya aqiqah dengan sapi? Lantas, apakah sapi bisa dibuat aqiqah untuk tujuh orang bayi?

Untuk menjawab hal ini ada baiknya kita tengok keterangan dalam kitab Kifayatul Akhyar. Dalam kitab ini dikatakan bahwa menurut pendapat yang paling sahih (al-ashshah) aqiqah dengan unta gemuk (al-badanah) atau sapi lebih utama dibanding aqiqah dengan kambing (al-ghanam). Namun pendapat lain menyatakan, yang paling utama adalah aqiqah dengan kambing sesuai bunyi hadits yang ada (li zhahiris sunah).

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Menurut pendapat yang paling sahih, aqiqah dengan unta gemuk (al-badanah) atau sapi lebih utama dibanding aqiqah dengan kambing. Namun dalam pendapat lain dikatakan bahwa aqiqah dengan kambing lebih utama, yang saya maksudkan adalah dengan dua ekor kambing untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan, karena sesuai dengan bunyi sunah,” (Lihat Taqiyuddin Al-Hushni, Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar, Beirut, Darl Fikr, halaman 535).

Jika kita cermati penjelasan dalam kitab Kifayatul Akhyar itu, dengan jelas mengandaikan kebolehan beraqiqah dengan unta atau sapi. Bahkan dengan sangat gamblang dikatakan di situ, bahwa pendapat yang lebih sahih adalah yang menyatakan bahwa beraqiqah dengan unta atau sapi lebih utama dibanding dengan kambing.

Selanjutnya menanggapi pertanyaan kedua mengenai soal sapi yang dijadikan aqiqah untuk tujuh anak, apakah boleh? Dalam konteks ini diperbolehkan, bahkan jika ada beberapa pihak dengan niat yang berbeda sekalipun.

Misalnya ada tujuh orang yang patungan membeli sapi, dari ketujuh orang tersebut yang tiga berniat untuk aqiqah, sedang yang lainnya berniat untuk berkurban, atau hanya sekedar mengambil dagingnya untuk dimakan ramai-ramai atau mayoran.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Jika seseorang menyembelih sapi atau unta yang gemuk untuk tujuh anak atau adanya keterlibatan (isytirak) sekelompok? orang dalam hal sapi atau unta tersebut maka boleh, baik semua maupun sebagian dari mereka berniat untuk aqiqah sementara sebagian yang lain berniat untuk mengambil dagingnya untuk pesta (makan besar/mayoran),” (Lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz VIII, halaman 409).

Bagi orang tua yang anaknya belum diaqiqahi dan sudah memiliki rezeki yang lapang, sebaiknya segera diaqiqahi.

Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu ’alaikum wr. wb.


(Mahbub Ma’afi Ramdlan)Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Habib, Kiai Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw