Senin, 14 Desember 2015

Banser Indonesia Dirikan 604 Posko Mudik Lebaran Secara Mandiri

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw?

Tidak kurang 604 Posko Mudik Lebaran pada tahun 2017 ini didirikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Indonesia. Ratusan posko mudik lebaran ini didirikan secara sukarela dan mandiri oleh kader Inti Gerakan Pemuda Ansor, dan tersebar mulai dari Jakarta hingga Papua.

?

Banser Indonesia Dirikan 604 Posko Mudik Lebaran Secara Mandiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Indonesia Dirikan 604 Posko Mudik Lebaran Secara Mandiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Indonesia Dirikan 604 Posko Mudik Lebaran Secara Mandiri

Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser H Alfa Isnaeini, Selasa (20/6) di Jakarta mengatakan posko mudik lebaran yang didirikan Banser pada tahun 2017 ini jauh lebih banyak disbanding tahun 2016 lalu.?

“Pada tahun ini, total posko mudik yang didirikan Banser tidak kurang dari 604 posko. Ini meningkat tajam dari tahun sebelumnya yang hanya terdapat 201 posko mudik lebaran,”bebernya kepada Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. ?

Dikatakan Alfa, ratusan posko Banser ini tersebar di sejumlah provinsi, mulai dari ibu kota Jakarta hingga Papua. Menariknya, seluruh posko tersebut didirikan mandiri, menampik tudingan tendensius sejumlah pihak, Banser bergerak karena sebungkus rokok dan nasi bungkus.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Ini tanda jelas dan tegas, bahwa Banser sebagai kader inti Gerakan Pemuda Ansor selalu mengambil peran positif dan bermanfaat bagi agama, masyarakat dan bangsa,’imbuhnya.

Mantan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur ini mengapresiasi semangat atau ghirah dalam gerakan (harakah) Banser di sejumlah provinsi di Indonesia dalam mendarmabaktikan diri dalam kegiatan kemanusiaan itu.

? “Terimakasih kepada seluruh kader yang terus bergerak menunjukkan Banser sebagai organisasi yang maslahat untuk umat untuk bangsa," tandas Alfa Isnaini mengatakan.

Alfa membeberkan, beberapa posko mudik lebaran yang didirikan Banser diantaranya berada di Sumatera sebanyak 50 posko, dan dari jumlah tersebut, 50 persen berada di Provinsi Lampung. Kemudian di DKI Jakarta sendiri, ? Banser mendirikan sebanyak 6 posko mudik lebaran.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Di Propinsi Banten, ? terdapat 10 posko mudik lebaran kemudian Jawa Barat 83 posko. Lalu di Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing ada 201 posko, dan di Yogyakarta terdapat 12 posko.

Posko Mudik lebaran juga didirkan Banser di Pulau Dewata. Di Bali initidak kurang sebanyak 41 posko mudik lebaran didirikan Banser. Selanjutnya di Nusa Tenggara Timur atau NTT, Nusa Tenggara Barat atau NTB, Papua, Kalimantan dan Sulawesi.

"Dari jumlah tersebut yang menjadi skala prioritas sebanyak 250 titik, tersebar di Lampung sejumlah 22, lalu Banten dan DKI Jakarta masing-masing 6 posko. Lantas Jawa Barat 35 posko, ? Jawa Tengah 110 posko, ? Jawa Timur ? 59 posko dan DIY 12 posko," bebernya.

Skala prioritas itu, lanjutnya ? didasarkan pada intensitas kunjungan pada tahun 2016, prediksi ? jumlah pemudik dan tingkat masalah dihadapi. Setiap posko mudik yang didirkan Banser dikatakan Dansatkornas Banser ini mengungkapkan menyediakan informasi seputar kondisi lalu lintas, jalur alternatif, tempat peristirahatan, tempat Shalat, hingga fasilitas WiFi di sejumlah posko di Jawa Tengah.

“Dari ratusan posko mudik lebaran itu, ribuan kader inti Gerakan Pemuda Ansor akan membantu mengurai kemacetan sudah pasti terjadi dan menekan angka kecelakaan, “ pungkas Alfa Isnaeini.(Gatot Arifianto / Muslim Abdurrahman)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Halaqoh, Kiai, Kajian Sunnah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 10 Desember 2015

Instansi Pendidikan Keliru Ambil Ukuran Moralitas Pelajar

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Dengan memeriksa keperawanan calon siswi, instansi pendidikan telah keliru mengambil ukuran moral kalangan gadis. Karena, ketidakperawan seseorang tidak lantas menjadi bukti cacat moral individu yang bersangkutan.

Perihal ini dikatakan Katib Aam PBNU KH Malik Madani saat ditemui Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw di kantor PBNU jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Rabu (21/8) malam.

Instansi Pendidikan Keliru Ambil Ukuran Moralitas Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)
Instansi Pendidikan Keliru Ambil Ukuran Moralitas Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)

Instansi Pendidikan Keliru Ambil Ukuran Moralitas Pelajar

“Pasalnya rusaknya keperawanan disebabkan tidak hanya karena hubungan seksual. Ulama melalui kitab-kitab fikih sudah menjelaskan aneka sebab hilangnya keperawanan perempuan,” terang KH Malik Madani.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

KH Malik Madani menyebut sebab lain ketidakperawanan seseorang seperti faktor kecelakaan dalam arti yang sebenarnya. Dalam kitab fikih disebutkan ketidakperawanan bisa saja terjadi karena watsbatin, lompat.

Lompat di sini dapat diartikan sebagai kecelakaan. Ia juga bisa bermakna kegiatan olahraga yang sangat ekstrim. Semuanya itu bisa menjadi penyebab, tegas KH Malik.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ukuran itu merupakan sebuah kesimpulan yang terburu-buru, sambung KH Malik Madani. Karena, remaja baik-baik bisa dinilai cacat moral hanya karena pernah mengalami kecelakaan atau memiliki hobi olahraga ekstrim yang menyebabkan ketidakperawanannya.

Kecuali itu, hubungan seksual juga tidak lantas menjadi bukti kenakalan yang bersangkutan. Hubungan itu bisa saja dilakukan di bawah paksaan dan ancaman pihak lain. Kalau kebijakan itu berlaku, ia mengalami dua kerugian sekaligus yaitu kehilangan keperawanan dan kesempatan melanjutkan pendidikan, tutup KH Malik Madani.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Daerah, Bahtsul Masail, Habib Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 07 Desember 2015

Fungsi Dosen PAI di PTU Diambil Alih Organisasi Kemahasiswaan

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Sebuah keironisan terjadi terkait Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU). Peran dan fungsi pendidikan agama lebih banyak dilakukan oleh organisasi-organisasi kemahasiswaan dan organisasi kemasyarakatan dibanding dosen PAI itu sendiri.?

Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama (Puslitbang Penda) Balitbang dan Diklat Kemenag RI tahun 2015. Sedangkan pihak PTU sendiri tidak bisa mengontrol setiap kegiatan keagamaan yang dilakukan mereka sehingga penanaman ideologinya pun tak bisa dikendalikan.

Fungsi Dosen PAI di PTU Diambil Alih Organisasi Kemahasiswaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Fungsi Dosen PAI di PTU Diambil Alih Organisasi Kemahasiswaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Fungsi Dosen PAI di PTU Diambil Alih Organisasi Kemahasiswaan

Sedangkan fakta di lapangan yang terjadi selama ini, paham-paham Islam transnasional justru banyak berkembang di PTU. Alasan inilah yang harus menjadi perhatian penuh dosen PAI di PTU agar pemahaman agama tidak bergeser dari semangat kebangsaan Indonesia yang plural.

Kenyataan bahwa pendidikan agama di PTU lebih banyak dilakukan oleh organisasi kemahasiswaan memberikan kesan, peran dan tanggung jawab dosen PAI telah diambil alih oleh organisasi-organisasi tersebut.

Dalam penelitian, meskipun diakui bahwa pendidikan agama masih selaras dengan wawasan kebangsaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun, pendidikan agama yang masih sesuai dengan semangat kebangsaan tersebut hanya berlangsung seper sekian menit ketimbang kegiatan dan aktivitas pendidikan agama di luar perkuliahaan.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Penelitian itu mengungkapkan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang mereka lakukan bersifat transnasional. Seperti yang telah kita mafhumi bersama, ideologi Islam transnasional bertujuan merongrong dasar negara Pancasila. Padahal Pancasila terbukti mampu menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk ini.

Penelitian tersebut juga menyatakan, sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik baik kuantitas maupun kualitasnya dan juga dari segi sarana dan prasarana pendidikan agama Islam masih belum maksimal.?

Selain dari segi kuantitas dan kualitas SDM, keberadaan dosen agama masih sangat terbatas. Belum satupun dosen PAI (sasaran penelitian) yang telah mencapai posisi akademik tertinggi yaitu guru besar atau profesor. (Fathoni)

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Doa, Amalan, Kyai Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw