Sabtu, 17 Mei 2014

Hasil Riset: Lembaga Zakat Swasta Lebih Kreatif dan Inovatif

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di masyarakat kini sangat gencar dilakukan di Indonesia. Hal ini juga didukung dengan keberadaan UU 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat. Untuk mengelola ZIS, pemerintah membentuk Baznas sedangkan nonpemerintah dapat membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Hasil penelitian yang dilakukan Badan Litbang Kementerian Agama yang dilakukan di delapan daerah di Indonesia menyebutkan bahwa Bazis yang dikelola oleh pemerintah daerah masih melakukan cara-cara yang konvensional. Hal ini berbeda dengan LAZ yang pengumpulan dana ZIS-nya sudah banyak melakukan inovasi produk yang sangat kompetitif dan terus membangun trust dari masyarakat.

Pola-pola penggalian dana yang dilakukan oleh Baznas tingkat propinsi atau kabupaten/kota adalah dengan membuat Perda/Instruksi (gubernur, bupati/walikota) dalam pengumpulan ZIS dari SKPD dan BUMD. Akibatnya, dana yang terkumpul masih jauh di bawah potensi yang seharusnya.?

Hasil Riset: Lembaga Zakat Swasta Lebih Kreatif dan Inovatif (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasil Riset: Lembaga Zakat Swasta Lebih Kreatif dan Inovatif (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasil Riset: Lembaga Zakat Swasta Lebih Kreatif dan Inovatif

Penelitian ini menemukan, salah satu masalah pengelolaan Baznas di tingkat propinsi dan kabupaten/kota yang masih konvensional adalah karena pimpinan Baznas yang diangkat selama ini ditunjuk dari para pansiunan birokrat. Karena itu, dalam rekomendasinya, Balitbang Kemenag menyatakan agar pengangkatan pimpinan Baznas harus diisi oleh orang-orang yang kompeten.?

Permasalahan lain terkait dengan dunia filantropi Islam ini adalah belum adanya SOP bagi Baznas untuk memberikan rekomendasi bagi Baznas baik tingkat provinsi, kabupaten/kota, maupun LAZ (nasional, provinsi, kabupaten/kota). Hal tersebut menghambat upaya penegakan regulasi bagi terbentuknya BAZ maupun LAZ di daerah.?

Eksistensi LAZ saat ini juga banyak yang belum sesuai dengan UU dan Peraturan Pemerintah (PP). Lembaga Amil Zakat lebih banyak dibentuk dalam skup yang lebih terbatas, seperti LAZ dalam perusahanaan, dinas sosial, atau Ormas Islam.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Database juga menjadi persoalan yang sangat penting, baik menyangkut muzaki maupun mustahik. Hal ini berguna untuk mengsinergikan kerjasama antar lembaga pengelola zakat yang hasilnya dapat mengoptimalkan penghimpunan dana ZIS. Karena itu, Balitbang Kemenag juga merekomendasikan untuk pembentukan database yang baik.

Lembaga Amil Zakat non-pemerintah cenderung lebih dipercaya masyarakat karena dalam mengimplementasi penyaluran zakat lebih transparan dan akuntabel. Sedangkan dalam program penggalangan dana mereka sudah menggunakan pola kreatif dan inofatif, semisal membuat zakat pengembangan ekonomi mandiri, pendidikan, maupun layanan kesehatan dan sosial.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus 2015 ini meliputi delapan daerah dengan menggunakan kriteria bahwa di lokasi tersebut terdapat 3 lembaga zakat (Baznas atau LAZ). Delapan lokasi tersebut adalah Pekanbaru, Palembang, DKI Jakarta, Bandung, DI Yogyakarta, Surakarta, Surabaya dan Banjarmasin. (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Khutbah, Aswaja Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 15 Mei 2014

Perempuan Harus Berpolitik

Jombang, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Banyak yang memandang sebelah mata kiprah perempuan di dunia politik. Padahal banyak hal yang bisa dilakukan perempuan saat terlibat di politik praktis.

Penegasan ini disampaikan Mahfudhoh Ali Ubaid kepada Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw (10/4). Ditemui di kediamannya, dalem kesepuhan Pondok  

Perempuan Harus Berpolitik (Sumber Gambar : Nu Online)
Perempuan Harus Berpolitik (Sumber Gambar : Nu Online)

Perempuan Harus Berpolitik

Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, mantan Ketua Umum PP Fatayat NU dua periode ini menolak keras pendapat yang mengatakan bahwa dunia politik adalah kotor.

"Itu hanya pandangan orang yang tidak mengerti  politik yang sebenarnya," katanya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Baginya, banyak keputusan politik yang mengharuskan perempuan terlibat secara aktif di dalamnya. 

"Lahirnya  kebijakan yang mengatur tentang ibu hamil, perhatian kepada para janda, Posyandu, gizi anak dan sejenisnya adalah upaya serius yang dilakukan para perempuan di dunia politik," katanya.

Tanpa kehadiran  perempuan di ranah politik, akan sangat sulit dapat melahirkan kebijakan yang memihak  perempuan. 

"Karena itu saya menolak dengan keras pandangan yang menganggap perempuan tidak perlu tampil di dunia politik," lanjutnya.

Lahirnya aturan yang mensyaratkan kuota perempuan harus mencapai 30 persen, hendaknya dapat dioptimalkan untuk peran politik tersebut. Sehingga Ibu Mahfudhoh, sapaan kersehariannya sangat prihatin terhadap ketidak mampuan partai politik yang tidak mampu mencapai angka tersebut untuk komposisi calon wakil rakyatnya. 

"Bagaimana mungkin angka seperti itu tidak bisa dipenuhi oleh partai politik?" sergahnya. "Ini adalah kegagalan dalam proses seleksi dan kaderisasi terhadap kiprah perempuan," lanjutnya.

Ia berharap, kejadian ini tidak terulang pada pesta demokrasi mendatang. "Berikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berkiprah di segala sektor, termasuk politik," harapnya. 

Namun demikian ia berharap peran politik yang telah terbuka lebar itu dapat dioptimalkan untuk mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada perempuan. 

"Tapi jangan sampai melupakan tugas utama sebagai ibu rumah tangga," pungkasnya.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Fragmen, Humor Islam Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 05 Mei 2014

Lakpesdam NU Didorong Terus Berdayakan Nahdliyyin dari Bawah

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Memberikan sambutan dalam acara serah terima jabatan PP Lakpesdam NU, Sabtu (10/10) di kantor Lakpesdam, Jl Haji Ramli, Tebet, Jaksel, H Yahya Ma’shum yang menjabat ketua pada periode lalu mendorong Lakpesdam NU agar terus memberdayakan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) warga NU mulai dari bawah.

Yahya menerangkan, program Peduli yang dilaksanakan Lakpesdam NU cukup berhasil dalam meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan warga NU di daerah-daerah terpinggirkan. 

Lakpesdam NU Didorong Terus Berdayakan Nahdliyyin dari Bawah (Sumber Gambar : Nu Online)
Lakpesdam NU Didorong Terus Berdayakan Nahdliyyin dari Bawah (Sumber Gambar : Nu Online)

Lakpesdam NU Didorong Terus Berdayakan Nahdliyyin dari Bawah

Selain itu, katanya, Program Pengembangan Wawasan Keulamaan serta program kader penggerak NU juga mampu mewujudkan semangat dan motivasi bagi Nahdliyin di daerah-daerah untuk menciptakan pemberdayaan dan pengembangan di tengah masyarakat.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Selain teguh menjaga Khittah NU 1926 yang menjadi cita-cita para pendiri Lakpesdam, saya juga berharap kepada pengurus baru agar melanjutkan program-program yang mampu mewujudkan keadilan dan kesejahteraan warga NU di pelosok daerah. Mereka menunggu kita,” tegasnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Yahya, juga mendorong Lakpesdam untuk membentuk Asosiasi Peneliti sebagai sumber daya untuk menguatkan kelembagaan melalui kajian-kajian strategis terkait NU dan bangsa. Program ini bisa menjadi Resource Mobilitation sebagai modal penguatan gerakan pengembangan SDM NU. 

Sementara itu, Ketua baru PP Lakpesdam, Dr H Rumadi berharap, bisa melanjutkan program-program Lakpesdam dengan baik. Hal ini, kata Rumadi, sesuai dengan program pengembangan SDM NU sebagaimana tercantum di dalam hasil keputusan Muktamar Ke-33 NU.

“Saya bersyukur mewarisi lembaga yang sudah tertata dengan baik secara keorganisasian dari berbagai aspek sehingga sehingga saya dan para pengurus baru tinggal menajamkan program-program yang ada,” ujarnya.

Rumadi memandang, bahwa Lakpesdam mempunyai tanggung jawab dalam penyebaran dan pengembangan Aswaja NU, meningkatkan kualitas SDM di NU, meningkatkan rasa keadilan dan kesejahteraan, serta penguatan kelembagaan.

Acara serah terima ini dihadiri oleh Wakil Ketua PBNU, Drs KH Slamet Effendy Yusuf, Wakil Sekjen PBNU, H Imam Pituduh, Dr H Marzuki Wahid, Dr Ahmad Suaedy, Ala’i Nadjib, MA, Dr Khamami Zada, Dr Dadi Darmadi, dan jajaran pengurus PP Lakpesdam lainnya. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Kyai Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw