Senin, 30 April 2012

Kader Prematur Tanpa Peran

Oleh Muhammad Aras Prabowo?



Radikalisme dan terorisme adalah sebuah permasalahan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, hal tersebut bisa mengancam kedaulatan negara. Apa lagi radikalisme yang telah berkamuflase menjadi kelompok terorisme. Betul, bahwa tidak semua radikalisme adalah terorisme, namun awal dari terorisme adalah radikalisme.?

Kader Prematur Tanpa Peran (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader Prematur Tanpa Peran (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader Prematur Tanpa Peran

Seperti yang diketahui bahwa aksi terorisme adalah perilaku melanggar undang-undang, oleh sebab itu terorisme adalah kelompok terlarang di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Beberapa tahun terakhir kelompok yang merasa dirinya paling benar ini kadang mengusik ketentraman masyarakat Indonesia. Aksi terornya menimbulkan kepanikan, bahkan tidak jarang menimbulkan korban jiwa.

Aksinya yang brutal membuat terorisme manjadi kejahatan luar biasa yang harus diperangi oleh setiap elemen di dalam masyarakat. Peran aktif masyarakat akan mempersempit perkembangan kelompok tersebut. Keikutsertaan masyarakat dalam menghambat kelompok terorisme akan banyak membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan radikal-terorisme di setiap wilayah.

Berdasarkan data dari riset terhadap 110 pelaku tindak pidana terorisme Research on Motivation and Root Causes of Terorism yang dilaksanakan oleh The Indonesian Research Team tahun 2012; Kementerian Luar Negeri, INSEP, dan Densus 88 menunjukkan profil pelaku aksi terorisme menurut usia sebagai berikut : di bawah 21 tahun 11,8%, 21 sampai dengan 30 tahun 47,3%, 31 sampai dengan 40 tahun 29,1% dan 40 tahu ke atas 11,8%. Data tersebut menunjukkan bahwa usia 21 sampai dengan 30 tahun yang mendominasi pelaku aksi terorisme. Berdasarkan usianya, pelaku ini banyak dari kalangan pemuda dan usia produktif dan sebagian dari mereka pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Disinyalir bahwa perguruan tinggi tidak lupuk dari virus radikalisme, termasuk organisasi yang akhir-akhir ini masih hangat dan menjadi pembicaraan atas pembubarannya dikarenakan menentang Pancasila serta ingin mengganti sistem pemerintahan menjadi khilafah.

Melihat fenomena tersebut, pemerintah lewat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) begitu massif menggalang peran dan pelibatan masyarakat dalam pencegahan radikal-terorisme. Salah satu program BNPT adalah pelibatan mahasiswa dalam menghambat perkembangan radikalisme dan terorisme di perguruan tinggi. Program ini diharapkan dapat memberikan kesadaran dan pengetahuan mahasiswa mengenai radikalisme dan terorisme. Pada akhirnya peran aktif mahasiswa di dalam kampus sangat dibutuhkan untuk menghambat dan mempersempit perkembangan kelompok tersebut.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Mahasiwa sebagai kelompok intelektual kampus dengan jiwa nasionalisme bisa membantu peran pemerintah dalam melakukan pencegahan radikalisme di perguruan tinggi. Selain sikap nasionalisme, sikap toleransi menjadi salah satu sikap yang harus terus dijaga dan dihidupkan dalam setiap diskusi-diskusi dalam kampus. Beberapa organisasi kemahasiswan dalam kampus juga diharapkan perannya dalam malakukan pencegahan dan menghambat paham radikal dan intoleransi di dalam kampus.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah salah satu organisasi kemahasiwaan yang sangat diharapkan untuk mengemban peran tersebut. ? Mencegah radikalisme, terorisme dan kelompok-kelompok ekstrim yang berniat menggantikan Pancasila sebagai dasar negara adalah asas dan tertuang dalam tujuan PMII yaitu komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, dalam asas PMII sangat jelas bahwa PMII berasaskan Pancasila. Oleh karenanya, PMII harus menjadi garda terdepan di perguruan tinggi dalam menghambat perkembangan radikalisme dan terorisme.

PMII harus menguatkan Ahlussunnah wal Jamaah sebagai ideologi untuk mengemban peran tersebut. ? Tawassuth atau sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Tawazun atau seimbang dalam segala hal, terrnasuk dalam penggunaan dalil aqli (dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits). Itidal atau tegak lurus. Tasamuh atau toleransi, yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pemahaman kader PMII mengenai konsep Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) menjadi sangat penting, sebab ini dilakukan demi merajut ukhuwah kelompok Ahlussunnah, memantapkan dan meluruskan pemahaman, memadamkan fitnah, serta membentengi diri dari akidah di luar Ahlussunnah wal Jama’ah, termasuk dari kelompok radikalisme dan terorisme.

Kederisasi tanpa penguatan ideologi yang matang, PMII hanya akan menciptakan kader prematur tanpa peran. Bukan tidak mungkin, jika kader PMII juga terjangkit virus radikalisme dan terorisme. Saat ini bukan hanya kuantitas yang dibutuhkan dalam setiap kaderisasi PMII, tetapi kualitas adalah hal yang harus di kedepankan. Apa lagi PMII telah terkontaminasi dengan politik praktis, maka peran tersebut akan menjadi mustahil untuk diembannya. Mereka hanya sibuk mengurusi politisi dan pemenangan partai dan calon kepala daerah.

Fenomena tersebut diharapkan dapat menyadarkan PMII untuk kembali ke kampus dan mengemban perannya dalam membumikan aswaja, tidak memberikan ruang bagi paham radikal di kampus. Masjid kampus harus diambil alih dan diisi dengan paham moderat yang telah lama dikembangkan dan diajarkan oleh para ulama di Nahdatul Ulama (NU). Tabayyun kepada para ulama NU setempat di seluruh wilayah harus ditingkatkan oleh PMII, bukan justru menghadap kepada para politikus yang meracuni dengan pemikiran politik praktis.

Penulis adalah kader PMII Makassar (PMII RE UMI Makassar)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Meme Islam Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 25 April 2012

Tingkatkan SDM, Banyuwangi Dorong Digitalisasi Pesantren

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Upaya pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Kabupaten Banyuwangi terus dipacu. Selain di bidang pelayanan publik, kesehatan, dan pariwisata, TIK juga digunakan untuk mengembangkan sumberdaya manusia (SDM) di pesantren.?

Tingkatkan SDM, Banyuwangi Dorong Digitalisasi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Tingkatkan SDM, Banyuwangi Dorong Digitalisasi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Tingkatkan SDM, Banyuwangi Dorong Digitalisasi Pesantren

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, bersama salah satu BUMN telekomunikasi, pihaknya telah dan akan terus mendorong digitalisasi pesantren. Saat ini, di sejumlah pesantren di Banyuwangi telah dipasang sarana TIK yang memadai, seperti titik wi-fi. Pelajaran teknologi informasi juga dimasukkan melalui pelatihan-pelatihan, termasuk melatih santri membuat bisnis berbasis online.

"Yang sedang disiapkan adalah digitalisasi kitab-kitab seperti Ihya Ulumuddin karya Imam Ghozali. Jadi kitab-kitab yang tebal itu cukup bisa dibaca di gadget. Biar belajarnya juga lebih enak dan bisa di mana saja. Kami ingin SDM santri bisa unggul dan mengikuti perkembangan teknologi. Jadi jangan lagi santri dianggap gagap teknologi," ujar Anas dalam sebuah dialog di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kitab yang didigitalisasi adalah kitab yang mengajarkan ajaran Islam yang ramah, toleran, damai, dan mencerahkan.?

Selain pesantren, Anas menambahkan, Pemkab Banyuwangi telah memasang sekitar 1.400 titik wifi akses internet nirkabel di berbagai ruang publik, seperti taman, tempat ibadah, rumah sakit, puskesmas, sekolah, perpustakaan daerah, dan tempat publik lain.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Meski kami berada di ujung timur Jawa, tapi literasi digital tidak kalah. Sepanjang awal tahun ini, rata-rata pengakses wi-fi di Banyuwangi mencapai sekitar 170.000 per bulan, meningkat 75 persen dibanding tahun lalu yang rata-rata 97.000 pengakses per bulan," kata Anas.

Menurut Anas, saat ini infrastruktur TIK sudah menjadi kebutuhan, bukan lagi sekadar gaya. Apalagi, pemerintah pusat telah memutuskan ada moratorium rekrutmen PNS, padahal di sisi lain jumlah PNS yang pensiun tiap tahun semakin besar. "Di Banyuwangi, tiap tahun sekitar 800 PNS pensiun. Nah, ini harus diimbangi dengan pelayanan berbasis TI agar tidak kewalahan dalam melayani masyarakat," kata dia.

Bagi Banyuwangi, lanjut mantan anggota DPR itu, infrastruktur tidak hanya jalan, jembatan, pelabuhan, jalur kereta api, dan bandara; tapi juga infrastruktur teknologi informasi.

Anas mencontohkan aplikasi TIK dalam layanan di Banyuwangi. Di bidang ekonomi, penerapan SMS Gateway dan instrumen TI lainnya memberi stimulus bagi dunia usaha. Investasi pun meningkat. Perizinan usaha naik dari 363 pada 2012 menjadi 5.490 pada 2013 alias naik 1.412 persen.

"Itu yang membuat realisasi investasi kami naik lebih dari 170 persen dari Rp 1,19 triliun pada 2012 menjadi Rp 3,24 triliun pada 2013," jelasnya.

Selain itu, ada penerapan Indipreneur klinik UMKM secara online dan komunitas pemuda wirausaha baru untuk meningkatkan dunia usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Adapun di bidang wisata, promosi dilakukan dengan pembuatan sistem operasi berbasis Android. "Dana promosi wisata kami sangat minim, karena itu kami optimalkan internet. Ada android, kita juga pakai social media. Hasilnya tingkat kunjungan wisatawan naik 100 persen untuk turis asing, dan ada kenaikan sekitar 35 persen untuk turis lokal," kata alumnus "Transformation Leadership Program" di Harvard Kennedy School of Government, AS, tersebut.

Dengan instrumen TI pula, Banyuwangi mendorong transparansi APBD di mana BPK bisa melakukan audit keuangan daerah secara real time. Akses APBD juga dibuka ke publik, sehingga terjadi kontrol yang efektif. Karena itu pula, laporan keuangan Banyuwangi mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) murni dari BPK dua tahun berturut-turut, padahal dulu laporan tersebut pernah mendapat opini disclaimer.

Kemudian di bidang layanan kesehatan, ada one call service untuk ambulans yang mengintegrasikan 150 unit ambulans dari 45 puskesmas dan seluruh rumah sakit yang ada. Ada pula aplikasi E-hospital yang mengintegrasikan 85 lembaga pelayanan kesehatan (puskesmas, klinik, rumah sakit) di Banyuwangi. Selain itu, Banyuwangi memiliki sistem yang disebut Si Jempol Sehat Si Jempol Wangi (Sistem Informasi Jaringan Elektronik Mendukung Pelayanan Optimal Kesehatan Banyuwangi).?

Di bidang pendidikan, ada Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan (Siap) Online yang membuat penerimaan siswa baru lebih transparan dan mendidik siswa secara lebih interaktif. Jalur pemantauan prestasi siswa juga bisa diakses oleh orang tua melalui instrumen TI.

Di bidang birokrasi, berkat TI, terjadi akselerasi kinerja. Proses surat-menyurat menjadi lebih cepat, hanya 1-2 jam. "Penyelesaian masalah-masalah di masyarakat kami tuntaskan secara borderless, tanpa harus rapat-rapat secara fisik. Efektif dan efisien," kata Anas. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Pesantren Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 18 April 2012

Pengurus Baru PMII Cirebon Bertekad Majukan Organisasi

Cirebon, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Cirebon menggelar pelantikan pengurus masa khidmat 2017-2018 dengan mengusung tema Menumbuhkan Kesadaran Kolektif untuk PMII Cirebon yang Progresif  di At Taqwa Center, Ahad (19/11). 

Ketua Umum PC PMII Cirebon Muhammad Zaki Mubarok mengatakan PMII Cirebon akan berusaha semaksimal mungkin menjalankan tugas sebagai pengurus cabang secara profesional.

Pengurus Baru PMII Cirebon Bertekad  Majukan Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengurus Baru PMII Cirebon Bertekad Majukan Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengurus Baru PMII Cirebon Bertekad Majukan Organisasi

"Selalu menjaga nama baik PMII dan terus menerus melakukan kaderisasi di PMII,” kata Zaki.

 

Ia juga berharap dalam kepengurusan kali ini, pihaknya bisa membawa PMII menjadi lebih baik lagi.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pelantikan berlangsung dengan khidmat, dipimpin langsung oleh Pengurus Besar (PB) PMII yang dalam hal ini diwakilkan Ahmad Romzi, salah satu Pengurus Besar PMII di Bidang Hubungan Internasional. 

"Selamat kepada semua pengurus yang dilantik, semoga sahabat dan sahabati bisa mengemban amanah ini dengan baik dan jujur,” kata Romzi.

   

Ia berharap ke depan, PMII lebih progres dan masif lagi.

Pelantikan dihadiri Rektor IAIN Cirebon, H Sumanta, Direktur Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon Jamali, Ketua IKA PMII Cirebon H. Suteja Ibnu Pakar, DPRD Jawa Barat Hj. Imas Masitoh, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Cirebon H. Ilman Nafi’a, PCNU Kabupaten Cirebon, PCNU Kota Cirebon, banom NU se-Cirebon, serta  ratusan alumni PMII.





(Nurjannah/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Sejarah, Lomba Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Minggu, 01 April 2012

Pramuka Maarif NU Keputran Borong 5 Piala di STKIP Muhammadiyah

Pringsewu, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Madrasah Aliyah Maarif NU Keputran Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu, Lampung kembali menorehkan prestasi. Kali ini keberhasilan disumbangkan oleh kontingen Gudep 091-092 Madrasah tersebut setelah berhasil mengharumkan nama Madrasah dibidang kepramukaan melalui lomba yang mereka ikuti, Ahad (19/3).

Pramuka Maarif NU Keputran Borong 5 Piala di STKIP Muhammadiyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pramuka Maarif NU Keputran Borong 5 Piala di STKIP Muhammadiyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pramuka Maarif NU Keputran Borong 5 Piala di STKIP Muhammadiyah

Pada ajang Lomba level Provinsi Lampung yang digelar di Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Pringsewu, MA Maarif NU Keputran mampu menggondol 5 piala pada 5 lomba yang dipertandingkan. Lomba pramuka ini diperuntukkan untuk Pramuka penegak se-Kwarda Lampung yang diikuti oleh Siswa SLTA dan MA se-Provinsi Lampung.

Tangkai lomba yang diperlombakan meliputi Lomba Ketangkasan Baris Berbaris, Miniatur Pionering, Stand Up Comedy, Musabaqah Tilawatil Quran dan Joged Komando.

"Alhamdulillah, MA Maarif Keputran Menyabet 5 Penghargaan dalam Gelar Kreativitas Panca Lomba Pramuka Tingkat Penegak se-Kwarda Lampung di STKIP Muhammadiyah Pringsewu 2017," ujar Pendamping Lomba yang juga Pembina OSIS Madrasah tersebut, Zulian Tri Muhardi sesaat setelah pengumuman dan pembagian hadiah.

Lima trofi piala yang sekaligus menambah koleksi prestasi MA Maarif NU Keputran tersebut disumbangkan dari raihan Juara 1 Miniatur Pionering Putra, Juara 2 Miniatur Pionering Putri, Juara 2 Stand Up Comedy, Juara 3 Musabaqah Tilawatil Quran dan Juara 5 Lomba Joged Komando.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Zulian berharap Prestasi tersebut dapat menambah semangat siswa dan siswi untuk belajar, berkarya , bekerja keras dan disertai rasa tanggung jawab.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Zulian menambahkan bahwa prestasi yang diraih ini merupakan hasil kerja keras para anggota pramuka MA Maarif NU Keputran yang dengan maksimal ? menunjukkan kemampuan terbaik. Latihan intensif dan Soliditas Kontingen juga menjadi salah satu faktor diraihnya prestasi membanggakan ini.

Ucapan selamatpun mengalir dari Keluarga Besar MA Maarif NU teutama dari para dewan Guru. "Alhamdulilah, luar biasa untuk Pembina Pak Zulian khususnya, untuk anak luar biasa sekali, kerja keras dan pengorbanan terbayar sudah, sekali lagi selamat God Job," kata salah seorang Guru Wawan Krisdiyanto. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Olahraga, AlaNu, Santri Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw