Dengan referensi Tafsir Jalalain dan beberapa referensi kitab lainnya, ustadz penghafal Al-Qur’an ini memberikan penjelasan tentang asbabun nuzul atau sebab diturunkannya surat yang didalamnya menceritakan orang yang suka memprovokasi dan menghalangi perjuangan Nabi Muhammad dalam mensyiarkan Islam di Kota Makkah.
Jihad Pagi NU Pringsewu Bahas Abu Lahab Sang Provokator (Sumber Gambar : Nu Online) |
Jihad Pagi NU Pringsewu Bahas Abu Lahab Sang Provokator
Menurutnya, dalam Surat al-Lahab ini dikisahkan bagaimana paman Nabi sendiri yang bernama Abu Lahab menentang ajaran Islam yang dibawa keponakannya. Abu Lahab atau bernama asli Abdul Uzza bin Abdul Mutholib tak sendirian, istrinya pun yang bernama Ummu Jamilah juga memprovokasi kaum Quraisy untuk menentang syiar Islam tersebut.Abah Sujadi, begitu ia piasa disapa, mengatakan bahwa dalam setiap perjuangan akan selalu ada saja orang yang menghalangi, memprovokasi, dan mengajak orang lain untuk menyerang perjuangan yang sedang dilakukan. "Maka itu ada istilah musuh dalam selimut seperti perjuangan Nabi yang ditentang oleh pamannya sendiri, yaitu Abu Lahab," katanya.
Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
Namun, Abah Sujadi yang merupakan alumni Pesantren Quran Kalibeber Jawa Tengah ini menyampaikan bahwa optimisme harus terus ditanamkan dalam hati untuk terus melakukan perjuangan. "Allah melindungi orang-orang yang benar-benar berjuang di jalan-Nya," tegasnya.Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
Menurutnya, setiap perjuangan menegakkan agama Islam pasti melalui medan yang penuh tantangan. Adalah sunnatullah sesuatu diciptakan oleh Allah berlawan-lawanan. Ada pahala ada siksa, ada yang setuju ada yang menyerang dan merongrong, dan seterusnya."Namun siapa saja yang menentang risalah Allah, mereka tidak akan berhasil dan akan rusak segala sesuatu yang diusahakannya di dunia," katanya.
Jamaah tampak antusias mengikuti kajian tafsir ini. Salah satunya adalah Mustangin yang berasal dari Kecamatan Banyumas. Menurutnya Kajian Tafsir yang diasuh oleh H. Sujadi sangat penting sekali untuk lebih memahami ayat Al-Qur’an sehingga tidak seenaknya sendiri menafsirkannya.
"Zaman sekarang banyak sekali orang yang menafsirkan sendiri melalui Al-Qur’an terjemahan dengan modal keilmuan yang minim. Padahal menafsirkan Al-Qur’an membutuhkan kemampuan berbagai disiplin keilmuan," katanya.
Menurutnya H. Sujadi merupakan sosok yang memiliki kemampuan tersebut. Selain hafidz Al-Qur’an dan alumni pesantren Al-Qur’an, silsilah keilmuannya juga jelas. "Pringsewu bangga memiliki ulama seperti beliau yang Istiqomah dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat dan umat," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Mahbib)
Dari Nu Online: nu.or.id
Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Syariah, PonPes Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar