Senin, 28 Maret 2016

Kemensos Serahkan Kasus Cak Budi ke Aparat Kepolisian

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Setelah memanggil Cak Budi dan meminta klarifikasi, Kamis (4/5) Kementerian Sosial selanjutnya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk melakukan langkah lebih lanjut.?

"Ini untuk memberi kepastian hukum atas penyelenggaraan pengumpulan dana masyarakat baik bagi penyelenggara maupun perlindungan kepada donatur," ungkap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Jumat (5/5).?

Kemensos Serahkan Kasus Cak Budi ke Aparat Kepolisian (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemensos Serahkan Kasus Cak Budi ke Aparat Kepolisian (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemensos Serahkan Kasus Cak Budi ke Aparat Kepolisian

Diungkapkan Khofifah, pihak kepolisian lah yang memiliki kewenangan melakukan pemeriksaan serta audit terhadap aliran dan pengeluaran dana dari rekening Cak Budi hasil donasi masyarakat.?

"Yang bersangkutan (Cak Budi-red) memang telah mengklarifikasi, mengakui perbuatannya, dan meminta maaf. Namun, proses selanjutnya adalah menjadi domain kepolisian," tuturnya.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Langkah ini penting, kata Khofifah, guna menelusuri dan memastikan agar tidak ada lagi satu rupiah pun donasi masyarakat yang disalahgunakan.?

Dorong revisi UU No 9 Tahun 1961

Kemensos, lanjutnya, telah menegaskan bahwa apa yang dilakukan Cak Budi bertengangan dengan UU Nomor 9 Tahun 1961 yang mengatur tentang pengumpulan uang atau barang. Dalam undang-undang tersebut tidak diperkenankan individu/pribadi/perseorangan mengumpulkan dana masyarakat baik berupa uang atau barang.?

"Yang boleh hanya organisasi dan perkumpulan sosial yang disesuaikan cakupan donatur yang ditargetkan misalnya level kabupaten/kota, provinsi, atau nasional dan harus dapat izin. Undang-Undang itu memang sudah lama karena diterbitkan tahun 1961, tapi masih berlaku dan belum dicabut," tuturnya.?

Khofifah menerangkan, dalam regulasi yang ada, pelanggaran terhadap UU No 9 Tahun 1961 diganjar pidana kurungan maksimal tiga bulan dan denda sebesar Rp10.000. Saat ini, lanjut dia, Kementerian Sosial sedang melakukan uji publik terhadap draft revisi Undang-Undang tersebut.?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Adapun draft revisi tersebut telah disiapkan sejak 2014 dan mulai tahun 2016 melibatkan berbagai tim Non-Government antara lain Oxfam, YLKI, Forum Filantropi, dan lain sebagainya. Sementara dari Pemerintah turut terlibat Badan Nasional Penanggulangan Bencana.?

"Prosesnya sudah berjalan dan mulai uji publik sebelum difinalkan kementerian Hukum dan HAM dan ahirnya dimasukan ke DPR. Harapannya bisa mendapatkan prioritas Program Legislasi Nasional (Prolegnas)," imbuhnya tahun ini.

"UU Nomor 9 Tahun 1961 ini beberapa pasalnya sudah tidak relevan, utamanya terkait hak donatur, peran serta masyarakat untuk mengawasi, sanksi pidana dan denda bagi yang melanggar dan lain- lain. Selain itu, juga belum mengantisipasi revolusi digital saat ini, termasuk efektivitas sosial media dalam menghimpun dana sosial dari masyarakat," tambahnya.?

Revisi Undang-Undang tersebut mengatur antara lain, jangka waktu pengumpulan, hak dan kewajiban penyelenggara, hak donatur, sanksi dan lembaga pengawasan independen.?

Khofifah mengatakan, apa yang dilakukan Cak Budi tentu sangat merugikan para donatur. Mengingat, para donatur yang menyumbangkan uangnya memasrahkan uang tersebut untuk diberikan kepada fakir miskin namun disalahgunakan.?

"Menurut pengakuan Cak Budi, Toyota Fortunernya telah dijual dan seluruh uang donasi telah di serahkan kepada lembaga sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT). Total Rp1,7 miliar," tuturnya.?

Selanjutnya, kepada masyarakat Khofifah berpesan untuk lebih teliti dan hati-hati saat akan mendonasikan uang miliknya guna keperluan zakat, infak, atau sedekah. Sebaiknya, lanjut dia, masyarakat memercayakan donasinya kepada organisasi, badan atau lembaga donasi yang resmi dan ber izin serta telah terbukti kredibilitasnya.

"Kasus ini jadi pembelajaran, jauh lebih baik dan aman uang tersebut disalurkan melalui badan amal yang memang kredibilitasnya tidak diragukan lagi. Insyaallah amanah dan pasti disalurkan ke mereka yang berhak," tuturnya. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Kyai, Nusantara Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 08 Maret 2016

Dari Ziarah, Tahlilan, Nobar hingga Upacara Bendera

Kudus, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Rasa syukur masyarakat Kudus dalam merayakan hari Ulang tahun ke 71? kemerdekaan Republik Indonesia ditunjukkan dengan ragam kegiatan di sejumlah tempat. Dari pantauan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw pada Senin malam 17 Agustus, masyarakat Kudus di setiap desa melaksanakan kegiatan tirakatan, tahlilan, ziarah hingga menonton film perjuangan.

?

Di desa Padurenan Gebog Kudus Jateng misalnya, puluhan aktivis GP Ansor mengadakan ziarah ke makam Raden Muhammad Syarief, penyebar ajaran Islam di Kudus utara. Mereka membaca Raatibul Hadad, tahlil dan berdoa bersama (istighosah) di makam R.Muhammad Syarif yang terletak dipemakaman umum desa Padurenan.

?

Dari Ziarah, Tahlilan, Nobar hingga Upacara Bendera (Sumber Gambar : Nu Online)
Dari Ziarah, Tahlilan, Nobar hingga Upacara Bendera (Sumber Gambar : Nu Online)

Dari Ziarah, Tahlilan, Nobar hingga Upacara Bendera

Di Colo Dawe Kudus, aktivis Ansor bersama masyarakat sekitar mengadakan tasyakuran membaca tahlilan di lanjutkan menonton film "Sang Kiai". Kegiata serupa terlihat di Pondok Tarbiyatul Banat Kalilopo Klumpit Gebog Kudus, para santri menonton film Soekarno setelahi melaksanakan doa bersama.

?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa pagi harinya (17/8) mulai pukul 07.00 WIB, seluruh madrasah sekolah di bawah naungan Maarif NU Kudus mengadakan upacara pengibaran bendera merah putih di halaman sekolah masing-masing. Disamping pengibaran merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Yalal Wathan juga menggema pada upacara tersebut.

?

Seperti yang dinyanyikan siswa siswi MINU Alhuda Padurenan, usai upacara, mereka berjalan mengelilingi kampung sambil membawa bendera merah putih dan menyanyikan lagu Ya Ahlal Wathan karya KH Wahab Hasbullah.

?

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ketua Pimpinan Ranting GP Ansor Padurenan Isbah Kholili mengatakan ragam kegiatan peringatan HUT ke 71 RI? ini merupakan bentuk rasa syukur atas? kemerdekaan yang telah diraih pada 71 tahun yang lalu. Tasyakuran kemerdekaan dimaksudkan juga untuk menghormati dan mendoakan para leluhur dan para pejuang yang telah berjasa berjuang merebut kemerdekaan bangsa dari penjajah.

?

"Karenanya, Ansor Padurenan secara khusus berdoa dan ngalap barkah berziarah? makam pejuang Islam. Kami mendoakan semoga Indonesia terjaga dari marabahaya dan menjadi negara yang gemah ripah loh jinawi, baldatun toyyibatun warabbun ghofuur," ujarnya kepada Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw.

?

Isbah memandang perayaan ini juga untuk merenungi makna kemerdekaan semestinya yakni terbebas dari segala penjajah di semua sektor kehidupan bangsa. Kita memang sudah merdeka dari penjajah, namun kita patut mewaspadai jajahan lain pada bidang? ekonomi, pendidikan, kesehatan, politik, budaya dan konflik agama." katanya.

?

Isbah menegaskan Indonesia dikatakan merdeka yang sebenarnya jika ekonomi maju, pendidikan berkualitas, kesehatan terjamin, politik sehat, budaya terjaga dan negara aman dari konflik agama.(Qomarul Adib/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Lomba Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 07 Maret 2016

Cabang IPNU Se-Jabar Siapkan Calon Ketum Jelang Kongres XVIII

Bandung, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Para perwakilan Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdalatul Ulama (IPNU) Se- Jawa Barat menggelar Rapat Pimpinan Wilayah di gedung dakwah PWNU Jawa Barat, Jalan Terusan Galunggung, Bandung. Rapat tersebut membahas suksesi penyelenggaraan Kongres IPNU XVIII yang akan berlangsung 4-8 Desember 2015 di Asrama Haji Donohudan Boyolali Jawa Tengah.

Forum menyepakati perihal realisasi program kerja kepengurusan PP IPNU 2012-2015 dan memutuskan seluruh PC IPNU se-Jawa Barat siap menerima laporan pertanggungjawaban (LPJ) PP IPNU 2012-2015 yang dipimpin Khairul Anam Harisah. Rapat yang dilaksanakan hingga Ahad (8/11) tersebut juga merekomendasikan Asep Irfan Mujahid untuk maju sebagai Ketua Umum PP IPNU 2015-2018.

Cabang IPNU Se-Jabar Siapkan Calon Ketum Jelang Kongres XVIII (Sumber Gambar : Nu Online)
Cabang IPNU Se-Jabar Siapkan Calon Ketum Jelang Kongres XVIII (Sumber Gambar : Nu Online)

Cabang IPNU Se-Jabar Siapkan Calon Ketum Jelang Kongres XVIII

Opik Taufikul Haq, Wakil Ketua IPNU Jawa Barat, yang memimpin rapat pimpinan itu mengatakan, sosok Asep Irfan Mujahid lebih cocok untuk memipin di pusat karena ia mempunyai pengalaman organisasi yang kuat dari tingkat komisariat hingga pusat, bahkan ia sudah dipercaya untuk memimpin pesantren ayahnya di Ciamis.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Saatnya Jawa Barat memimpin IPNU untuk tiga tahun ke depan dan Asep Irfan Mujahid sangat yakin akan bisa memimpin PP IPNU dengan mengedepankan kaderisasi," kata mantan Ketua IPNU Kabupaten Tasikmalaya ini.

Sementara Ketua Tanfidziyah PWNU Jabar Eman Suryaman mengatakan dukungannya dan merestui kader IPNU Jawa Barat untuk maju sebagai Ketua Umum PP IPNU 2015-2018 di perhelatan Kongres IPNU XVIII di Boyolali.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Kader-kader IPNU Jawa barat sudah waktunya memimpin IPNU tingkatan karena kader yang berkualitas dan terbaik harus muncul dari Jawa Barat," tegasnya.

Tampak hadir dalam kesempatna ini Acep K. Hidayat Susanto mantan ketua PW IPNU Jawa Barat 2011-2014 dan Opik Sopiyudin wakil sekretaris PP IPNU. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Internasional Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 05 Maret 2016

Para Santri, Jadilah Penerus Gus Dur!

Jombang, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

KH Ahmad Hasan, Pengasuh Pondok Pesantren As Saidiyah 2 Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur berharap para santri mencontoh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari sisi gagasan dan juga budaya tulis menulisnya.

KH Ahmad Hasan menyampaikan hal itu saat menerima sowan sejumlah santri di kediamannya, Jumat siang (06/5/2016). Mereka dari komunitas santri melek literasi yang dinaungi Pusat Studi Pesantren seusai melakukan tindak lanjut kepenulisan di aula Madrasah Aliyah Idadiyah (MAI) Bahrul Ulum Tambakberas yang tak jauh dari rumahnya.

Para Santri, Jadilah Penerus Gus Dur! (Sumber Gambar : Nu Online)
Para Santri, Jadilah Penerus Gus Dur! (Sumber Gambar : Nu Online)

Para Santri, Jadilah Penerus Gus Dur!

Semangat santri tampak terlihat saat sedang bertukar ilmu keagamaan dengan kiai yang mempunyai banyak santri tersebut. KH Ahmad Hasan menceritakan perihal Gus Dur, mantan Presiden Republik Indonesia ke-4. Menurutnya, Gus Dur adalah santri yang gemar menulis.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Tidak hanya gemar menulis, Gus Dur juga penulis yang kritis yang memuat khazanah keilmuan yang luas dan bersastra tinggi dalam setiap tulisannya," terangnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Lebih lanjut ia bercerita bahwa dirinya di masa mudanya sering membaca tulisan dari Gus Dur tentang santri, pesantren, kebangsaan serta tentang produk pemikiran kritis lainnya. "Waktu saya masih muda dulu, saya sering membaca tulisan beliau yang banyak dimuat di Tempo," ujarnya.

Oleh sebab itu, kata dia, para santri sangat penting memberdayakan dunia tulis menulis. Jika dulu yang banyak menulis ialah warga Muhammadiyah, maka sekarang warga NU pun harus mulai menulis khususnya para santri sebagai generasi emasnya. "Jadi, jadilah penerus Gus Dur," terangnya kepada seluruh santri yang hadir. (Syamsul Arifin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Budaya Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 02 Maret 2016

Kang Said: Gus Dur Warisi Karakter Mbah Hasyim

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Soal kebangsaan, karakter KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mirip dengan sang kakek, Hadratusyekh Muhammad Hasyim Asy’ari. Gus Dur sungguh telah mewarisi karakter nasionalis dari pendiri Nahdlatul Ulama ini.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada acara haul keenam Gus Dur yang dihelat di gedung PBNU, Rabu (30/12) malam. “Ketika Mbah Hasyim tinggal di Mekkah dan berdoa di Multazam, beliau meminta kepada Allah agar diberi kemampuan untuk merebut kemerdekaan dari penjajah,” ujar Kiai Said.

Kang Said: Gus Dur Warisi Karakter Mbah Hasyim (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Gus Dur Warisi Karakter Mbah Hasyim (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Gus Dur Warisi Karakter Mbah Hasyim

Menurut doktor jebolan Universitas Ummul Quro Mekkah ini, seorang wartawan? Mekkah, Dr Thoriq Shihab, pernah menulis bahwa Hadratussyekh Hasyim Asy’ari merupakan nasionalis sejati. Ketokohan Mbah Hasyim sangat diapresiasi ketika tinggal lama di Arab Saudi.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Bagi Kiai Said, Gus Dur mewarisi semangat berjuang dari kakeknya. Tidak mementingkan diri sendiri merupakan ciri khas seorang nasionalis sejati. “Maka tidak heran ketika Mbah Hasyim ditanya hukumnya membela Tanah Air, bukan Islam lho, beliau menjawab bahwa membela Tanah Air hukumnya fadlu ‘ain,” tutur kiai asal Cirebon ini.

Barangsiapa yang mati membela Tanah Air, ia mati syahid. Sebaliknya, yang membantu penjajah maka halal darahnya. “Ini fatwa penting Mbah Hasyim yang dijadikan rujukan Bung Karno, Bung Hatta, dan Panglima Besar Jenderal Sudirman,” tandas Kiai Said.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Menurut Kiai Said, Gus Dur merupakan seorang yang visioner. Siapapun mesti bercermin kepada Gus Dur. Meski demikian, siapapun yang bercermin kepada Gus Dur terlihat kecil sekali.

“Jika seorang ulama bercermin kepada Gus Dur, kecil sekali keulamaannya. Seorang pemimpin jika bercermin kepada kepemimpinan Gus Dur, kecil. Seorang filsuf kalau bercermin kepada intelektualitas Gus Dur, kecil. Bahkan, seorang pendemo sekalipun kalau bercermin kepada semangat Gus Dur, kecil. Gus Dur berdemo dalam kondisi masih diinfus,” tandas Kiai Said. (Musthofa Asrori/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Cerita Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw