Minggu, 21 Februari 2016

Puslitbang Kemenag Dorong Santri Kembangkan Riset Ilmiah

Tangerang Selatan, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang Diklat Kementerian Agama HM Hamdar Arraiyyah membuka secara resmi seminar hasil pengembangan Karya Tulis Ilmiah Santri (KTIS). Seminar digelar di Kampus Pusdiklat Administrasi Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (1/12) malam.

Kegiatan yang melibatkan sepuluh santri yang lolos nominasi KTIS dan perwakilan guru pesantren ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, 1-3 Desember 2015. Selain para guru, juga hadir para peneliti di lingkungan Puslitbang Penda dan 60 undangan dari berbagai instansi.

Puslitbang Kemenag Dorong Santri Kembangkan Riset Ilmiah (Sumber Gambar : Nu Online)
Puslitbang Kemenag Dorong Santri Kembangkan Riset Ilmiah (Sumber Gambar : Nu Online)

Puslitbang Kemenag Dorong Santri Kembangkan Riset Ilmiah

Di hadapan peserta seminar, Hamdar Arraiyyah menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para santri dan pembimbing yang aktif dan kolaboratif dalam riset tersebut. “Tanpa kerja sama yang baik antara kedua pihak tentu sulit sekali mengembangkan riset ini,” ujarnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Menurut Hamdar, penelitian itu merupakan gabungan antara teori dan praktik. Untuk menjadi peneliti yang baik, tentu harus rajin membaca buku, hasil penelitian, dan berbagai informasi terkait objek riset. “Setelah itu baru melakukan penelitian. Saya kira ini harus diperhatikan,” tegasnya.

Hamdar berharap, santri penulis ini pada perkembangan riset berikutnya bisa lebih mandiri. Oleh karenanya, seminar tersebut diharapkan mampu memberi satu pengalaman tak terlupakan bagi para santri. “Kami berharap pengalaman yang didapat dari kegiatan ini menjadi bekal riset di masa mendatang,” harapnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pria asal Sulawesi Selatan ini menceritakan, saat dirinya masih seusia para santri yang lolos KTIS, juga telah terlibat dalam penelitian. Saat itu, sekira tahun 1990-an sebagian peserta tergugah dan termotivasi untuk menjadi peneliti sungguhan. “Waktu itu, kami senang sekali bisa ketemu para profesor seperti Kuntowijoyo, Kuncoroningrat, dan yang lainnya,” ujar Hamdar bangga.

Masih kata Hamdar, di pesantren terdapat banyak nilai yang tumbuh di sana. Di tempat ini dikembangkan ilmu dan amal? secara bersamaan. “Jadi, menurut bahasa para kiai itu ilmu amaly dan amal ilmy. Ternyata di pesantren ada beberapa nilai yang patut diteladani,” paparnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, ada kategorisasi pesantren yang perlu diketahui selain untuk para santri saja juga bagi komunitas yang lain. “Nah, salah satu cara berbagi itu ya melalui tulisan. Jadi, supaya ada daya tariknya kita bisa menuliskan pengalaman yang menarik dengan logika bahasa yang runtut,” tandasnya.

Hamdar menilai bahwa kemandirian merupakan satu hal yang berkembang di pesantren. Para santri patut memperkenalkan nilai-nilai atau aktivitas selama mondok. “Ini sesuatu yang mahal sekali. Saya ingin sikap mandiri para santri ini diekspos agar diketahui banyak orang sekaligus menginspirasi mereka,” ujarnya.

Menurut Hamdar, dalam penelitian itu pelakunya bisa jadi dari luar. Kini santri sebagai orang dalam sendiri yang melakukan penelitian. Untuk itu, ia berpesan agar para santri penulis muda bisa menikmati aneka kritik dari para narasumber. “Makin banyak kritikan, artinya masukan tersebut justru akan menambah baik tulisan kita," pungkasnya. (Musthofa Asrori/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw News, PonPes Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 15 Februari 2016

Pesantren Lembaga Pencetak Ideologi Aswaja dan Anak Saleh

Demak, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Pendidikan pesantren menjadi perhatian Musytasar NU Demak KH M Nurul Huda. Menurut Huda, pesantren dan NU merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pemilik dan pendiri pesantren merupakan pelaku organisasi dan penjaga gawang ideologi ahlussunnah wal jamaah.

Pesantren Lembaga Pencetak Ideologi Aswaja dan Anak Saleh (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Lembaga Pencetak Ideologi Aswaja dan Anak Saleh (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Lembaga Pencetak Ideologi Aswaja dan Anak Saleh

Menurut Kiai Huda, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengandung tidak hanya melalui proses belajar mengajar layaknya sekolah formal namun mencakup kehidupan umat manusia baik secara pribadi dengan Tuhannya maupun dalam berbangsa dan bernegara yang baik. Namun, ia menyarankan pesantren yang berhaluan Aswaja ala NU.

“Pesantren yang kita kenal selama ini merupakan benteng dan basis ideologi NU. Mereka yang masuk kelompok garis keras termasuk ISIS karena tidak pernah masuk pesantren, dasar ilmu agamanya kosong,” kata Kiai Huda saat Halal Bihalal keluarga besar At-Taslim, alumni, dan santri pesantren At-Taslim di aula belakang pesantren, Sabtu (18/7).

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selain pencetak ideologi, kelestarian pesantren merupakan tanggung jawab alumni dan umat yang didalamnya bisa mencetak anak-anak saleh yang merupakan kader penerus perjuangan ulama yang diakibatkan oleh ilmu yang bermanfaat.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Saat mendampingi KH Machrus Ali di Arab Saudi, Kiai Huda pernah bertanya soal kriteria ilmu yang bermanfaat. Kiai Machrus menjawab dengan singkat dan padat bahwa ilmu yang bermanfaat adalah orang tua yang pernah ngaji di pesantren diteruskan dengan memondokkan anaknya di pesantren.

Di samping itu, pendidikan pesantren yang sanadnya sudah jelas sampai pada Nabi Muhammad SAW selama ini sudah berjalan ajarannya, tidak pernah menyimpang dari syariat termasuk juga tidak ada ajaran radikalisme di dalamnya.

“Selama ini yang kita pilih sudah jelas sanadnya. Makanya tidak ada ajaran kekerasan di dalam pesantren,” tambah cucu mbah Maksum Lasem tersebut.

Halal Bihalal yang berjalan rutin setiap tahunnya itu dihadiri selain keluarga juga dihadiri santri serta alumni termasuk Ketua MWCNU Demak Kota Kiai Yatin Ch. (A Shiddiq Sugiarto/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Daerah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw