Senin, 20 Juli 2015

Pelajar NU Rekrut Kader di Bantar Gebang dan Mustikajaya

Bekasi, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw - Pengurus harian Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Bantar Gebang dan IPNU-IPPNU Mustikajaya menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bantar Gebang Bekasi, Sabtu-Ahad (22-23/7). Agenda ini diselenggarakan untuk memperkokoh NKRI.

Ketua IPNU Kota Bekasi Adi Prastyo mengatakan, kaderisasi di tubuh IPNU adalah hal yang krusial sebab banyak generasi muda terutama anak-anak sekolah mulai disusupi paham radikal. Menurut riset Wahid Foundation, 37% siswa setuju terhadap konsep khilafah yang diusung HTI dan 33% lebih condong pada aksi terorisme yang dilakukan Bahrun Naim cs.

Pelajar NU Rekrut Kader di Bantar Gebang dan Mustikajaya (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Rekrut Kader di Bantar Gebang dan Mustikajaya (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Rekrut Kader di Bantar Gebang dan Mustikajaya

Sebab itu, kata Adi, pihaknya heran terhadap pihak-pihak yang merasa kekhawatiran terhadap merebaknya paham radikal dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan. "Di situlah pentingnya kehadiran kita (IPNU-IPPNU) untuk membentengi generasi muda dari virus wahabisme dan menanamkan nilai kebangsaan serta paham Islam yang moderat," ujarnya.

Ketua PCNU Kota Bekasi KH Zamakhsyari Abdul Majid menambahkan, Indonesia didirikan oleh banyak golongan, agama, dan suku. Salah satunya adalah umat Islam, yang di dalamnya ada para tokoh-ulama NU. Jadi, NU sangat berkepentingan menjaga keutuhan NKRI melebihi kepentingan sesaat yang pragmatis.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Komitmen itu, sebagaimana sering didengungkan, adalah harga mati. Ia berpesan kepada peserta Makesta agar memiliki bingkai pemikiran yang sesuai dengan Ahlussunnah wal Jamaah yang moderat, seimbang, toleran, dan adil.

Pihak PAC IPNU-IPPNU Bantar Gebang dan Mustikajaya berharap setelah Makesta akan menyelenggarakan Lakmud.

Sesuai dengan rapat kerja cabang 1 IPNU Kota Bekasi, setiap kepengurusan PAC harus menyelenggarakan makesta sekali dalam satu periode sebagai langkah regenerasi. (Robiatul Adawiyah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Bahtsul Masail, Pendidikan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Rabu, 08 Juli 2015

KH Syamsudin Sulaiman, Pelopor NU di Kabupaten Subang

Subang, NU Subang. Salah seorang tokoh pendiri NU di Subang, Jawa Barat adalah KH Syamsudin Sulaiman, ulama asal Malangbong, Garut ini awalnya dikejar-kejar oleh DI/TII hingga akhirnya pada tahun 1950-an tinggal dan menetap sampai mendirikan Pesantren Al-Huda di Dusun Pungangan, Desa Rancabango, Patokbeusi, Subang, Jawa Barat.

KH Syamsudin Sulaiman, Pelopor NU di Kabupaten Subang (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Syamsudin Sulaiman, Pelopor NU di Kabupaten Subang (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Syamsudin Sulaiman, Pelopor NU di Kabupaten Subang

"Saya sangat kagum sekali dengan Mama Sepuh (Mama Syamsudin), beliau sangat tawadlu, waktu datang kesini, beliau tidak menunjukkan ke-kiai-annya, tapi lama kelamaan ketahuan juga bahwa beliau adalah seorang ulama" ungkap salah seorang santri Mama Syamsudin yang bernama Khoerudin, di kediamannya, di Pungangan, Subang, Kamis (21/5) lalu.

Kakek kelahiran 1937 ini mengungkapkan, Mama Syamsudin mulanya mendirikan sekolah agama, ketika itu Khoerun sudah berusia belasan tahun dan ditempatkan di kelas 4, untuk kelas 4 waktu belajarnya siang diisi oleh Mama Syamsudin, sementara kelas 1-3 belajar di pagi hari dan salah seorang gurunya adalah Khoerudin.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Waktu itu saya masih belajar jadi masuk IPNU, pertama sekali ada IPNU saya ikut, saya juga kan mengajar kelas 1 jadi masuk Pergunu juga, saya juga saat itu sudah pemuda jadi masuk pemuda Ansor juga," jelasnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kekaguman Khoerun pada Mama Syamsudin bertambah pada masa Pemilu 1955, saat itu para ulama di sekitar Pungangan memilih Masyumi namun Mama Syamsudin tetap teguh dengan NU dan berhasil mengubah pilihan politik ulama-ulama tersebut menjadi NU.

"Waktu itu kyai dari Rancabango, Sukamandi, Pabuaran, Purwadadi bergantian menyerang Mama Sepuh mungkin maksudnya agar Mama Sepuh ikut Masyumi, kehebatan Mama Sepuh terlihat karena harusnya Mama Sepuh ikut Masyumi ini justru malah ulama-ulama itu yang jadi NU, jadi pusatnya NU dulu itu ya disini dibawa oleh Mama Sepuh," paparnya sambil menyebut nama-nama ulama yang tadinya Masyumi tersebut.

Khoerudin menyebutkan, secara organisasi, saat itu NU pungangan masih menginduk ke Kecamatan Pabuaran dan pengurus cabangnya adalah Purwakarta. (Aiz Luthfi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Aswaja Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw