Senin, 30 April 2007

Bupati Tasikmalaya: Kami Sangat Membutuhkan NU

Tasikmalaya, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum berharap NU memberikan masukan ide kepada pemerintah untuk kemajuan kabupaten setempat. Hal itu ia sampaikan saat menyampaikan kata sambutan pada Konferensi Cabang Ke-16 Nahdlatul Ulama Kabupaten Tasikmalaya di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Menurut Uu, NU sebagai organisasi masyarakat terbesar di Indonesia telah menunjukkan kiprahnya dalam puluhan tahun lamanya. Jasanya pun dirasakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Tasikmalaya.

Bupati Tasikmalaya: Kami Sangat Membutuhkan NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Tasikmalaya: Kami Sangat Membutuhkan NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Tasikmalaya: Kami Sangat Membutuhkan NU

"Ide-ide dan gagasan dari NU sangat kami tunggu demi tercapainya tujuan roda pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya. Selaku kepala pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya kami sangat membutuhkan NU,” jelasnya, Kamis (29/12).

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Konfercab ke-16 NU Kabupaten Tasikmalaya membahas mengenai program kerja, masalah-masalah keagamaan, laporan pertanggungjawaban, dan pemiihan pemimpin baru. Konfercab kali ini mengusung tema “Menjaga Tradisi dan Memperkokoh Aqidah Aswaja di Tengah Tantangan Global”.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Uu berharap pemimpin terpilih dapat memberikan masukan yang manfaat, maslahat dan realistis. "Sinergitas antara pemerintah dan NU harus terus terjalin karena kami butuh dengan NU,” pungkasnya. (Husni Mubarok/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Bahtsul Masail, Sholawat, Pondok Pesantren Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Jumat, 27 April 2007

Kisah Petani dan Pamong Desa

Sekira tahun 1980, pemerintah orde baru menggembor-gemborkan keberhasilan swasembada pangan. Namun di balik hal tersebut terdapat beragam peristiwa yang menunjukkan tidak keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat, khususnya para petani.

Salah satu kisahnya seperti yang pernah dipaparkan oleh KH Muhammad Yahya, salah satu tokoh sepuh Desa Japurabakti Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Ia menceritakan tentang sebuah kebijakan pemerintah pusat yang diinstruksikan secara terstruktur hingga ke wilayah desa.

Kisah Petani dan Pamong Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Petani dan Pamong Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Petani dan Pamong Desa

“Masa itu, pemerintah pusat menginstruksikan agar para petani yang sawahnya berada di sekitaran pabrik gula wajib merelakan tanah atau sawahnya untuk ditanami tebu,” katanya.

Kebetulan saja, Desa Japurabakti terletak di wilayah yang dekat dengan Pabrik Gula Sindanglaut, peninggalan Belanda yang masih beroperasi hingga kini. Kiai Muhammad melanjutkan, dengan dalih untuk memenuhi pasokan gula negara, pemerintah pusat cenderung bersikap memaksa para petani padi untuk beralih menanam tebu.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Suatu hari, Kiai Muhammad menceritakan sebuah dialog antara pamong desa dan salah seorang petani bersikukuh untuk tetap menanami sawahnya dengan tanaman padi, padahal hampir semua sawah yang terletak di sekitarnya sudah menjulang pohon-pohon tebu yang siap pangkas.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Hei, Hasan! Kalau sampai besok kamu tidak juga menanami sawahmu dengan tebu, maka kamu tidak boleh bersawah di sini!,” ketus pamong desa.

“Loh, kenapa?, ini kan sawah saya sendiri?,” jawab Hasan, petani Japura.

“Ya ini memang sawahmu, tapi wilayahnya masuk ke pemerintahan desa, makanya, kalau tidak mau nurut, silakan keruk ? tanah dari sawahmu ini, terus pindahkan kemana pun kau suka, asal jangan di desa ini.”

“Oh, begitu, Bapak Pamong yang terhormat, begini, jika sawah ini tanahnya saya keruk, kan pasti berubah jadi kolam? Nah, kolam itu tetap milik saya dong?,” timpal Hasan sembari tersenyum.

Mendengar jawaban Hasan, menurut Kiai Muhammad, sang pamong desa rupanya perlu menyiapkan argumen yang lebih jitu lagi, hingga akhirnya dia berbalik badan tanpa pamit undur diri. (Sobih Adnan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Aswaja Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw