"Ini kan memprihatinkan," kata Sekretaris PP LTMNU Ibnu Hazen saat memberi materi Diklat Muharrik Masjid se-Jawa Tengah di Villa Umah Nduwur, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (1/6).
PWNU Tak Punya Lembaga Tamir Masjid, Memprihatinkan (Sumber Gambar : Nu Online) |
PWNU Tak Punya Lembaga Tamir Masjid, Memprihatinkan
Menurut Ibnu, masjid tak semestinya dibiarkan terbengkalai dari kepengurusan NU, tak terkecuali di tingkat wilayah dan cabang. Masjid merupakan tempat strategis tak hanya untuk keperluan ibadah tapi juga sarana menjawab kebutuhan masyarakat sekitarnya.Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
Meski demikian, LTMNU terus mengingatkan dan mendorong pemberdayaan masjid dari kepengurusan yang ada yang jumlahnya masih mayoritas. LTMNU bersama Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU tengah berupaya merevitalisasi fungsi masjid melalui diklat muharrik (penggerak) masjid.Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
"Peran muharrik masjid adalah membantu pengurus masjid untuk memakmurkan kegiatan-kegiatan masjid berdasarkan potensi yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi," ujarnya.Ibnu menjelaskan, ada tiga tugas bagi muharrik terhadap masjid-masjid yang ia gerakkan, yaitu menjadi konsultan, membantu pengurus tamir menjalankan program, dan memberi arahan dan solusi atas permasalahan yang muncul.
Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A Ghani menargetkan, 10 masjid dapat ditangani oleh satu muharrik. Melalui muharrik, diharapkan masjid dapat menjalankan program-program konkret di bidang pelayanan kesehatan, ekonomi, pendidikan, dakwah, dan lain-lain.
Penulis: Mahbib Khoiron
Dari Nu Online: nu.or.id
Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ulama Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar