Kamis, 31 Desember 2009

Usia Uzur Tak Jadi Halangan Untuk Ikut Berjuang (1)

Pada zaman perang kemerdekaan, peran para ulama sepuh begitu besar. Selain memberikan gemblengan rohani kepada para pejuang, doa restu dari mereka juga menjadi penambah semangat dan mental para pejuang dalam melawan penjajah yang bersenjatakan lebih modern dan lengkap.

Kita tahu nama Kiai Subki, yang begitu terkenalnya di kalangan para pejuang, hingga mereka berbondong-bondong pergi ke Parakan Temanggung untuk meminta doa keberkahan pada bambu runcing atau senjata lain yang akan mereka gunakan untuk berperang.

Usia Uzur Tak Jadi Halangan Untuk Ikut Berjuang (1) (Sumber Gambar : Nu Online)
Usia Uzur Tak Jadi Halangan Untuk Ikut Berjuang (1) (Sumber Gambar : Nu Online)

Usia Uzur Tak Jadi Halangan Untuk Ikut Berjuang (1)

Pada akhir tahun 1945, di berbagai daerah kemudian dibentuklah sebuah kelompok barisan yang disebut dengan “Barisan Kiai” yang berisi para kiai sepuh. Selain diharapkan nasihat-nasihatnya dalam peperangan juga untuk membakar semangat para pejuang. Beberapa dari mereka juga ada yang memanggul senjata, ikut berperang di front terdepan. Di level nasional, pasukan ini dipimpin langsung oleh KH Wahab Hasbullah.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Keberadaan mereka memang sangat dirahasiakan, karena anggotanya terdiri atas para kiai sepuh, yang memang tidak pernah muncul dipermukaan. Bahkan di antaranya sudah tua renta, yang berjalan dan melihatpun pun sudah tidak mampu. Namun demikian, mereka menjadi tokoh yang sangat disegani.

Di Jawa Tengah, seperti yang dipaparkan dalam buku Hisbullah Surakarta (1992), Barisan Kiai dipimpin oleh KH Ma’ruf Mangunwiyoto, seorang tokoh NU yang juga pengasuh Pesantren Jenengan Solo.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Di Solo sendiri, Barisan Kiai dipimpin oleh KH Abdurrahman yang usianya sudah sangat uzur. Ulama lain yang tergabung dalam Barisan Kiai di Solo ini yakni KH R Moh Adnan, Kiai Abdul Karim Tasyrif, Kiai Martoikoro, Kiai Asnawi dan Kiai Amir Thohar. (Ajie Najmuddin)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Tokoh, Pesantren, Sunnah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Senin, 28 Desember 2009

GP Ansor Harus Bisa Teladani Sahabat Anshor Rasulullah

Tegal, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Perhelatan Konferensi Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal, Senin (25/12) berlangsung sukses.

Dalam ajang tersebut secara aklamasi sepakat menetapkan Qomaruzzaman Sebagai Ketua terpilih PAC Ansor Kecamatan Pagerbarang masa bakti 2018-2020 menggantikan ketua sebelumnya Faizin.

GP Ansor Harus Bisa Teladani Sahabat Anshor Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Harus Bisa Teladani Sahabat Anshor Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Harus Bisa Teladani Sahabat Anshor Rasulullah

 

"Semoga ketua yang nanti terpilih menjadikan PAC GP Ansor Pagerbarang menjadi lebih baik ke depannya," ujar Ketua Konferensi Agung Biyantoro

Ketua Majlis Wakil Cabang NahdlatulUlama Kecamatan Pagerbarang, Abdul Ghoni Alhafidz menyampaikan apresiasi dan memberikan semangat kepada Pemuda Ansor.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Menurutnya, para pemuda Ansor harus bisa meneladani sahabat Ansor yang dulu membantu dan mengawal Perjuangan Rasulullah SAW.

"Ansor yang sekarang adalah membantu dan mengawal perjuangan para Ulama, mengawal NU dan mengawal NKRI.

NKRI jaya dan Pancasila Jaya," tandasnya

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor NU Kecamatan Pagerbarang demisioner Faizin mengungkapkan, pada masa kepemimpinannya banyak kegiatan yang yang dilaksanakan, meski masih banyak kekurangannya.

"Semoga kaderisasi ini berjalan dengan baik. Kepemimpinan baru dibawah komando Sahabat Qomaruzzaman bisa membawa lebih baik PAC GP Ansor di Kecamatan Pagerbarang kedepan," harapnya

Disisi lain, Rais Syuriyah MWCNU Kecamatan Pagerbarang Kiai Muhtadi berharap kepada pengurus Ansor yang baru bisa memajukan Ansor dengan program  Ekonomi.

Konferensi dihadiri Camat Pagerbarang, Kapolsek Pagerbarang, Danramil Pagerbarang, Pengurus MWC NahdlatulUlama dan Badan Otonom NU Kecamatan Pagerbarang. (Hasan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Pahlawan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Kamis, 03 Desember 2009

Gusdurian Semarang Peringati Hari Toleransi dengan Ziarah

Semarang, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Pemuda yang tergabung dalam Jaringan Gusdurian Kota Semarang bersama pegiat keberagaman kota setempat berkumpul di pelataran makam Bergota, Kamis (17/11). Mereka berziarah ke makam Mbah Sholeh Darat sebagai bagian agenda pembuka Pekan Hari Toleransi Internasional.

Gusdurian Semarang Peringati Hari Toleransi dengan Ziarah (Sumber Gambar : Nu Online)
Gusdurian Semarang Peringati Hari Toleransi dengan Ziarah (Sumber Gambar : Nu Online)

Gusdurian Semarang Peringati Hari Toleransi dengan Ziarah

Mbah Sholeh Darat merupakan ulama kharismatik Semarang dan guru dari dua tokoh bangsa, KH Hasyim Asyari (pendiri Nahdlatul Ulama) dan KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).

Dari makam Mbah Sholeh Darat, rombongan yang terdiri dari Gusdurian, PMII Kota Semarang, KPS, Pelita, PPMI DK Semarang dan Permahi lalu melanjutkan ziarah ke taman makam pahlawan Giri Tunggal makam MGR Soegijapranata. Ikut serta dalam kegiatan ini Romo Aloys Budi Purnomo, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

"Adanya agenda ini untuk memelihara toleransi di Indonesia yang kian mendapat tantangan. Semoga Bhinneka Tunggal Ika tetap terjaga," ujar Subhan, koordinator Jaringan Gusdurian Semarang setelah doa dan tabur bunga.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Menurutnya, peringatan hari toleransi tahun ini ironis karena dibarengi dengan beberapa tragedi intoleran di beberapa daerah, yang paling menyayat hati adalah wafatnya Intan yang menjadi korban ledakan bom di Samarinda.

“Semoga benih-benih perdamaian dan kerukunan melalui perjumpaan seperti ini terus mewarnai dan menandai kesejukan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika," tambah Romo Budi.

Setelah ziarah, pekan peringatan hari toleransi internasional dilanjutkan dengan diskusi dan nonton film tentang keberagaman, aksi damai, dan deklarasi pada Jumat-Sabtu (18-19/11). Subhan, koordinator aksi, berharap hari toleransi internasional yang ditetapkan PBB sejak 16 November hendaknya jadi titik balik merefleksikan warga Indonesia terhadap keberagaman.

“Pemerintah harus melindungi, menghormati, memenuhi hak asasi manusia sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya. (Fahmi/Zulfa/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Bahtsul Masail, Tokoh, Khutbah Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw