Rabu, 20 September 2006

Indonesia Baru adalah Indonesia yang Berkeadilan dan Bebas Korupsi

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) Abdul Ghopur mengungkapkan, saat ini bangsa Indonesia belum terlepas dari sejumlah problem mendasar di berbagai bidang kehidupan. Menurtunya, semua elemen bangsa harus berusaha mewujudkan Indonesia yang benar-benar baru.

Semangat baru akan menjadi bangsa dan negara kita terbebas dari rasa takut dan, tentu saja, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Inilah yang menurutnya disebut Indonesia baru. 

Indonesia Baru adalah Indonesia yang Berkeadilan dan Bebas Korupsi (Sumber Gambar : Nu Online)
Indonesia Baru adalah Indonesia yang Berkeadilan dan Bebas Korupsi (Sumber Gambar : Nu Online)

Indonesia Baru adalah Indonesia yang Berkeadilan dan Bebas Korupsi

“Indonesia yang berketuhanan, berkemanusiaan yang adil dan beradab, bersatu, bermusyawarah untuk mufakat, dan berkeadilan sosial bagi seluruh tumpah darah Indonesia,” ujar Ghopur saat mengisi materi pada Dialog Interaktif Kebangsaan di SMAN 26 Jakarta, Jumat (29/9).

Intelektual muda NU ini menginginkan kohesi sosial yang lebih baik dan erat antar sesama anak bangsa, dengan sistem yang lebih baik, yang akan, pada gilirannya, membuka pada pintu kehidupan yang lebih baik. 

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Indonesia yang baru adalah masyarakat yang demokratis yang memungkinkan bagi terciptanya partisipasi masyarakat secara luas dalam menentukan nasib mereka sendiri. 

“Ini adalah hal yang mudah untuk dikatakan, namun pelaksanaannya sangat rumit sebagaimana makin menurun tingkat saling percaya satu sama lainnya,” jelasnya.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Upaya ini hanya dapat dicapai dengan mengubah struktur dasar, tidak hanya dari sistem politik, tetapi juga budaya dari masyarakat itu sendiri terutama budaya remaja kita dewasa ini.

Dengan kata lain, imbuhnya, semua orang harus berperan aktif untuk mewujudkan impian mereka tentang Indonesia baru. Ketika masyarakat Indonesia berbagi mimpi yang sama, sementara sifat heterogenitas bangsa Indonesia, yang terdiri dari orang dengan berbagai tingkat pendidikan dan kedewasaan politik dan budaya, pasti menimbulkan masalah besar jika tidak dikelola dengan baik dan benar serta bijaksana.

Meski ada nada pesimistis dengan situasi bangsa saat ini, yang masih mencerminkan akar budaya dan cara berpikir (budaya ketertutupan) dan belum benar-benar siap menerima keragaman dan perbedaan. 

“Namun, Saya juga melihat secercah harapan. Sebagian remaja Indonesia telah positif dipengaruhi oleh budaya keterbukaan. Mereka sekarang berani untuk mengutarakan pendapat mereka di dunia maya, diskusi terbuka dan lain-lain,” terang Ghopur. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Ubudiyah, Syariah, Warta Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Selasa, 15 Agustus 2006

LAZISNU Pati Jalin Kemitraan dengan BPR Syariah Artha Mas Abadi

Pati, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw. Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, telah menjalin kerja sama dengan PT BPR Syariah Artha Mas Abadi Pati di bidang pengelolaan zakat karyawan dan perusahaan dari BPR Syariah Artha Mas Abadi.

LAZISNU Pati Jalin Kemitraan dengan BPR Syariah Artha Mas Abadi (Sumber Gambar : Nu Online)
LAZISNU Pati Jalin Kemitraan dengan BPR Syariah Artha Mas Abadi (Sumber Gambar : Nu Online)

LAZISNU Pati Jalin Kemitraan dengan BPR Syariah Artha Mas Abadi

BPR Syariah Artha Mas Abadi yang berkantor pusat di Jalan Raya Pati Tayu Km. 19 Waturoyo, Margoyoso, Pati, merupakan sebuah bank syariah yang didirikan Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati, pesantren milik almarhum KH MA Sahal Mahfudh.

Dalam siaran pers, Rabu (22/4), Hj Sri Hariyani selaku Direktur Utama BPRS Artha Mas Abadi menyatakan, kerja sama ini merupakan langkah kongkret pihaknya dalam menjalankan amanah Undang-Undang No. 23 tahun 2013 tentang Pengelolaan Zakat yang mengharuskan bank syariah menyalurkan dana zakat perusahaannya kepada Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS).

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

“Dari sekian banyak LAZNAS yang ada, BPRS Artha Mas Abadi memilih bekerja sama dengan LAZISNU Pati karena sesuai dengan rekomendasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan memiliki kesamaaan latar belakang kultur keagamaan yaitu sama-sama warga Nahdliyin,” ujarnya.

Ketua LAZISNU Pati KH Asnawi Rohmat mengaku senang karena dapat bekerja sama dengan perbankan syariah. Menurutnya, kedua lembaga ini memiliki visi dan misi yang sama untuk memberdayakan ekonomi umat. Kerja sama dengan BPRS Artha Mas Abadi ini merupakan awal bagi LAZISNU Pati untuk melebarkan sayap dan bersinergi dengan lembaga keuangan lain. Rencana ke depan, LAZISNU Pati akan menjalin kerja sama dengan lebih banyak lagi perbankan syariah dan mengoptimalkan jaringan MWC-MWC NU di wilayah Pati untuk menyosialisasikan program-program LAZISNU Pati.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Penandatanganan perjanjian nota kesepahaman (MoU) dilakukan pada 14 April 2015 di kantor pusat PT BPR Syariah Artha Mas Abadi. Dari perwakilan LAZISNU Pati KH Asnawi Rohmat dan KH. Junaidi Halim dan dari pihak BPRS Artha Mas Abadi hadir Hj. Sri Hariyani dan Mumu Mubarok selaku Direksi. Hadir pula dalam acara tersebut KH. Ahmad Manhajussidad yang menjabat sebagai Wakil Rais Syuriah PCNU Pati sekaligus sebagai Dewan Pengawas Syariah BPRS Artha Mas Abadi.

KH Ahmad Manhajussidad mendukung sepenuhnya terobosan dari LAZISNU Pati untuk menggandeng perbankan syariah dalam menjalankan program-programnya. Ia berharap semoga kerja sama ini senantiasa mendapat ridlo dari Allah SWT dan agar terus dilakukan pengembangan serta inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan umat.

Dengan disepakatinya perjanjian kerja sama ini, maka pada saat yang bersamaan langsung dilakukan penyerahan dana zakat sebesar Rp 50.497.601,01 dari BPRS Artha Mas Abadi kepada LAZISNU Pati. Dana tersebut selanjutnya akan disalurkan oleh kedua belah pihak secara bersama-sama kepada para mustahiq melalui beberapa program pemberdayaan yang telah disepakati. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Khutbah, Nahdlatul, Anti Hoax Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Sabtu, 17 Juni 2006

Ini Pernyataan Sikap GP Ansor Terkait Nasib Rohingya, Arakan-Rakhine, Myanmar

Jakarta, Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

Terkait terjadinya tragedi kemanusiaan yang menimpa saudara-saudara kita dari etnis Rohingya, di daerah Arakan, Wilayah Rakhine, Myanmar sejak rangkaian serangan pada tanggal 9 Oktober 2016 hingga saat ini.

GP Ansor telah membaca dengan seksama laporan UN Office of the High Commissioner for Human Rights (OHCHR) - 2017 maupun laporan-laporan dari lembaga yang dipercaya lainnya, di mana diketahui 60 ribu lebih etnis Rohingya merasa nyawanya terancam pergi menyelamatkan diri dari daerah konflik, ribuan lebih korban telah tewas dibunuh secara keji, ribuan orang pula telah dihilangkan secara paksa, 64% dari etnis Rohingya melaporkan pernah mengalami penyiksaan secara fisik maupun mental, 52% perempuan Rohingya melaporkan mengalami pemerkosaan dan/atau pelecehan seksual lainnya yang mengerikan, ditambah lagi dengan penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang sekaligus penyiksaan selama penahanan terhadap ribuan warga Rohingya, perusakan maupun penjarahan terhadap rumah, harta benda, makanan dan sumber makanan warga Rohingya secara masif, serta pengabaian maupun ketiadaan perawatan kesehatan terhadap para korban.

Ini Pernyataan Sikap GP Ansor Terkait Nasib Rohingya, Arakan-Rakhine, Myanmar (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Pernyataan Sikap GP Ansor Terkait Nasib Rohingya, Arakan-Rakhine, Myanmar (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Pernyataan Sikap GP Ansor Terkait Nasib Rohingya, Arakan-Rakhine, Myanmar

GP Ansor menilai bahwa ini merupakan tragedi kemanusiaan terparah di kawasan Asia Tenggara saat ini, dan menduga keras ini dilakukan oleh tangan negara, baik aparat militer, keamanan, kepolisian maupun pemerintahan Myanmar, setidaknya didasarkan pada laporan pengindraan secara satelit oleh UNOSAT maupun HRW, terdapatnya pola-pola (patterns) serangan terhadap desa-desa etnis Rohingya yang memang telah ditargetkan.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

GP Ansor mengkaji dengan seksama, khususnya secara geopolitik mengapa terjadi insiden serangan dengan menargetkan wilayah-wilayah yang dihuni etnis Rohingya pada tahun 2013, kemudian 2016 dan semakin menguat di tahun 2017 ini dengan intensifikasi jumlah korban dan jenis kekejian yang dilakukan.

GP Ansor menilai tragedi kemanusiaan terhadap etnis Rohingya merupakan konflik geopolitik, khususnya pertarungan kuasa dan kekuasaan (yang tak seimbang) di daerah Arakan-Rakhine, yang dihuni mayoritas etnis Rohingya, dengan dugaan kuat didasarkan pada perebutan secara paksa tanah dan sumber daya, khususnya minyak dan gas, khususnya di wilayah-wilayah sekitar: 1). Pipa gas (mulai beroperasi 1 Juli 2013, dengan kapasitas 193,6 juta kubik kaki per hari) dan pipa minyak (mulai beroperasi 1 Desember 2013 dengan kapasitas 400 ribu barrels per hari) dari Kyauk Phyu ke perbatasan China sepanjang 803 km - yang dikelola oleh konsorsium bersama dengan komposisi kepemilikan saham 50,9 % CNPC (China), 25,04% Daewoo International (Korea), 8,35% ONGC (India), 7,37% MOGE (Myanmar), 4,17% GAIL (India) dan 4,17% investor-investor swasta lainnya; 2). Pipa gas (mulai beroperasi 1 Juli 2013, dengan kapasitas 105,6 juta kaki kubik per hari) dari Shwe ke Kyauk Phyu sepanjang 110 km - yang dikelola oleh konsorsium bersama dengan komposisi kepemilikan saham 51% Daewoo International (Korea), 17% ONGC (India), 15% MOGE (Myanmar), 8,5% GAIL (India) dan 8,5 KOGAS (Korea); 3). Blok-blok minyak dan gas di Semenanjung Rakhine di mana Daewoo International (Korea), ONGC (India), MOGE (Myanmar), GAIL (India), KOGAS (Korea), Woodside Petroleum (Australia), CNPC (China), Shell (Belanda/Inggris), Petronas (Malaysia), MOECO (Jepang), Statoil (Norweigia), Ophir Energy (Inggris), Parami Energy (Myanmar), Chevron (Amerika Serikat), Royal Marine Engineering (Myanmar), Myanmar Petroleum Resources (Myanmar), Total (Prancis), PTTEP (Thailand) dan Petronas Carigali (Malaysia) beroperasi dan berproduksi, di mana daerah tersebut dilaporkan memiliki cadangan terbukti sebesar 7,836 triliun kaki kubik gas dan 1,379 milyar barel? minyak - yang beberapa blok di antaranya berproduksi sejak 2013, ditawarkan tahun ini sebagai temuan baru, dan beberapa blok lainnya jatuh tempo kontraknya tahun 2017 ini; dan 4). Blok-blok minyak dan gas di daratan Arakan di mana North Petro-Chem Corp (China), Gold Petrol (Myanmar), Interra Resources (Singapura), Geopetrol (Prancis), Petronas Carigali (Malaysia), PetroleumBrunei (Brunei), IGE Ltd. (Inggris), EPI Holdings (Hongkong/China), Aye Myint Khaing (Mynmar), PTTEP (Thailand), MOECO (Jepang), Palang Sophon (Thailand), WIN Resources (Amerika Serikat), Bashneft (Russia), A1 Construction (Myanmar), Smart Technical Services (Myanmar), Myanmar Petroleum Resources (Myanmar) dan ONGC (India) beroperasi dan berproduksi, di mana daerah tersebut dilaporkan memiliki cadangan terbukti sebesar 1,744 triliun kaki kubik gas dan 1,569 milyar barel minyak-yang beberapa blok di antaranya jatuh tempo kontraknya pada tahun 2017 ini.

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw

GP Ansor juga mempelajari konflik geopolitik yang sangat berdarah di daerah-daerah kaya sumber daya alam khususnya minyak dan gas (Oil & Gas Blood) atau kutukan sumber daya (Resource Curse) bukan fenomena khas Myanmar, dan bukan hanya menimpa etnis Rohingya, tapi juga terjadi di belahan bumi yang lain-di mana untuk menutup operasi apropriasi kapital dan sumber daya secara menjijikkan operator-operator di lapangan membungkus dan/atau menutupnya dengan konflik antaretnis, antaragama, antarkelompok masyarakat-dengan tujuan agar akar maupun persoalan sebenarnya menjadi kabur dan tersamar.

GP Ansor juga membaca bahwa saudara-saudara kita dari etnis Rohingya yang tinggal di daerah Arakan - Rakhine memang menjadi sasaran khusus dengan operasi terselubung (covered operation) apropriasi kapital dan sumber daya yang secara biadab dan terencana menyasar praktik dan simbol agama serta membenturkan antar ummat beragama ermasuk di dalamnya dengan melakukan pembakaran Al-Quran, pemerkosaan di Masjid, mempersenjatai dan memprovokasi warga Rakhine untuk juga melakukan persekusi terhadap minoritas Rohingya.

GP Ansor juga mencermati bahwa tragedi kemanusiaan terhadap saudara-saudara kita etnis Rohingya karena situasi di mana pemeluk agama mayoritas yang sebenarnya moderat memilih diam dan bukan melawan saat terjadi persekusi terhadap kaum minoritas, Aung San Sukyi, sang penerima Nobel Perdamaian, hanyalah contoh paling memuakkan dari diamnya mayoritas.

GP Ansor juga menyadari bahwa penyelesaian kasus Rohingya akan menjadi sulit, terlebih melihat banyaknya pihak, negara dan korporasi yang berkepentingan terhadap penguasaan aset, kapital maupun sumber daya di daerah-daerah di mana saudara-saudara kita etnis Rohingya sebelumnya dan/atau saat ini tinggal.

GP Ansor juga menilai sangat sulit bagi ASEAN untuk bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik, mengingat selain Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapura dan Brunei juga memiliki perusahaan nasional yang beroperasi dan berproduksi di daerah konflik geopolitik tersebut, dan meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk lebih aktif bersuara dan cenderung memimpin aliansi mitra dialog dan diplomasi hak asasi manusia (Human Rights Diplomacy) mengingat: 1). Posisi Indonesia yang cenderung netral dari kepentingan geopolitik di wilayah tersebut; 2). Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan; dan 3). Indonesia secara tegas dalam konstitusi menghendaki agar penindasan di muka bumi harus dihapuskan.

GP Ansor juga mengajak organisasi kepemudaan dan masyarakat Indonesia lainnya, untuk melakukan aksi solidaritas kemanusiaan dan misi bantuan kemanusiaan terhadap saudara-saudara kita etnis Rohingya, serta melakukan secara lebih aktif lagi People-to-People Diplomacy di kawasan, dengan tentu saja dengan kesadaran agar konflik geopolitik di Myanmar itu tidak diimpor ke negeri kita.

GP Ansor juga menyarankan agar mensholat ghoibkan para korban yang tewas, mengirimkan doa khusus dan juga membaca Hizb Nasr agar para korban yang tewas mendapat ketenangan, agar para korban terluka ringan maupun berat segera mendapatkan kesembuhan, agar para korban yang hilang bisa diketemukan dalam keadaan hidup dan sehat, agar para korban yang mengungsi mendapatkan keamanan dan perlindungan, dan agar perdamaian abadi bisa kembali hadir di Negeri Myanmar sehingga para pengungsi dapat pulang ke tanah mereka dengan jaminan keamanan dan perlindungan.

Akhirnya, GP Ansor mengutuk keras tragedi kemanusian terhadap saudara-saudara kita etnis Rohingya di Myanmar sekaligus mengajak kita semua untuk menyatukan hati, tekad, semangat dan usaha #KitaIniSama satu tujuan untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial serta tentu saja tidak memilih diam terhadap setiap ujaran kebencian, permusuhan dan persekusi terhadap minoritas.

Pernyataan ini ditandatangani oleh Wakil Sekjen PP GP Ansor Mahmud Syaltout. (Red Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id

Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw Pendidikan Ustadz Felix Siauw Official Blog Resmi Felix Siauw